Anda di halaman 1dari 12

FAHMI LUBIS R, S.

Pi
Penyuluh Perikanan

DINAS PERIKANAN DAN PANGAN KAB. BANYUWANGI


Cara Pembuatan Pakan Ikan yang
Baik (CPPIB)
KRITERIA MUTU PAKAN
• Suatu sistem manajemen mutu
 Mengandung gizi seimbang yang dimulai dari pra produksi,
(sesuai SNI) produksi dan pasca produksi agar
 Mudah dicerna dan disukai pakan yang dihasilkan sesuai
ikan standar mutu dan persyaratan
 Ukuran sesuai dengan bukaan teknis yang telah ditetapkan serta
mulut ikan
layak diberikan untuk
 Stabil dalam air
meningkatkan pertumbuhan ikan
 Ramah lingkungan dan udang.
 Tidak beracun
• Pengawasan dalam pembuatan
 Memacu pertumbuhan
pakan ikan diperlukan sebagai
 Menguntungkan upaya pencegahan terjadinya
penyimpangan mutu pakan yang
dapat merugikan konsumen.
Memahami Kriteria dan Standar yang
mengatur:
1. Lokasi,
2. Bangunan,
• Mempunyai ijin dari pemerintah
3. Tata Letak, setempat
4. Sanitasi, • Bebas banjir
5. Pengadaan dan Penyiapan Bahan • Bebas pencemaran dari limbah
Baku Pakan, industri, limbah rumah tangga dan
6. Penyimpanan Bahan Baku Pakan, cemaran lainnya.
7. Pembuatan Pakan, • Kemudahan aksesibilitas
8. Pengemasan dan Pelabelan, • Tersedia sarana dan prasarana
transportasi untuk kemudahan dan
9. Pengendalian Mutu Pakan, efisiensi dalam pengadaan bahan
10. Penyimpanan Pakan, baku dan distribusi produk;
11. Peredaran Pakan, • Tersedia sarana dan prasarana
12. Kebersihan Fasilitas dan Peralatan, listrik
13. Personil,
• Tersedia sarana dan prasarana
komunikasi.
14. Penanganan terhadap Keluhan dan
Penarikan Pakan yang Beredar
15. Dokumentasi.
BANGUNAN
 Mempunyai bangunan TATA LETAK
permanen yang higienis dan
aman
 Mempunyai ruangan yang • Tata letak dan desain dapat
cukup dan dapat mencegah kontaminasi dan
melindungi peralatan, kontaminasi silang
prosesing, penerimaan • Mempunyai alur produksi yang
barang dan penyimpanan
baik sehingga memudahkan
 Bangunan mudah
akses penerimaan bahan baku,
dibersihkan dan dapat
mencegah masuknya hama proses produksi, penyimpanan
dan binatang pembawa dan distribusi pakan
penyakit • Mempunyai jalur evakuasi pada
saat terjadi keadaan darurat
SANITASI DAN HIGIENE
Sanitasi
Air untuk produksi : tersedia dan memenuhi baku mutu air BAIK.

Higiene
 Karyawan yang sakit atau menderita luka terbuka dilarang menangani bahan baku, bahan
pengemas dan bahan yang sedang dalam proses pembuatan pakan;
 Mengenakan pakaian pelindung yang bersih termasuk penutup rambut;
 Prosedur hygiene perorangan termasuk persyaratan untuk mengenakan pakaian pelindung
yang diberlakukan bagi non karyawan yang berada di ruang produksi dan penyimpanan
bahan baku/produk (karyawan kontrak, pengunjung, staf pimpinan perusahaan dan
pengawas pakan).
PENGADAAN DAN PENYIAPAN BAHAN BAKU
PAKAN
 Bahan baku dipilih dengan memperhatikan : kriteria,
ketersediaan dan kontinuitas, harga, nutrisi, keamanan
pangan (bebas antibiotik, residu dan cemaran lainnya)
dan kemudahan diperoleh serta penggunaannya;
 Bahan baku pelengkap dan imbuhan harus memenuhi
standar dan tidak boleh membahayakan kesehatan ikan;
 Dilakukan pengujian mutu fisik, kimia dan biologi;
 Dilakukan pencatatan pemasukan dan pengeluaran
bahan baku (persediaan, tanggal penerimaan, tanggal
pengeluaran dan tanggal pemeriksaan).
 Pengadaan bahan baku disertai spesifikasi, sumber/asal-
usul, detail pra pengolahan, bahaya, cara penggunaan
dan penyimpanannya;
PENYIMPANAN
BAHAN BAKU  Jenis bahan baku yang digunakan sesuai
ketentuan, berasal dari sumber yang terpercaya,
PAKAN dan dimonitor berdasarkan faktor resiko untuk
menjamin bebas dari bahan berbahaya;
 Bahan baku yang dapat
mengalami kerusakan karena  Tidak dicampur dengan bahan atau zat aktif yang
suhu, hendaknya disimpan di dilarang;
dalam ruang yang dapat  Formula pakan disusun untuk menghasilkan
dikendalikan suhunya;
komposisi nutrisi sesuai SNI Pakan.
 Bahan baku ditempatkan sesuai
jenisnya (padat, cair, tepung,)  Bahan baku padat dan kering dalam bentuk
 Sebelum diproses, bahan baku tepung;
harus dalam kondisi baik serta Penggunaan obat dan bahan lainnya untuk pakan
digunakan menurut prosedur terapi (pengobatan) sesuai dengan petunjuk label
first in first out (FIFO).
dan peraturan;
 Sebelum dikemas harus dilakukan uji fisik dan
uji kimia di laboratorium;
PENGEMASAN
DAN
PELABELAN
 Pengemasan harus menjamin
PENGENDALIAN MUTU
stabilitas mutu pakan; PAKAN
 Kemasan pakan harus diberi
label sesuai dengan jenis dan  Pengujian mutu pakan dilakukan pada
spesifikasinya; setiap lot produksi.
 Label pakan harus memenuhi  Parameter pengujian mutu pakan
ketentuan dalam regulasi
terkait pakan ikan yang meliputi pengujian rutin (analisis
mencantumkan komposisi, proksimat) dan pengujian secara
nutrisi, cara penggunaan, berkala (antibiotik, logam berat, bakteri
waktu kadaluwarsa.
 dan jamur dan water stability) (Cek SNI
Pakan….).
PENDISTRIBUSIAN
PENYIMPANAN PAKAN
PAKAN
 Distribusi berdasarkan prinsip First-in,
 Pakan disimpan di gudang
First-out (FIFO);
yang memenuhi
persyaratan teknis.  Distribusi pakan menggunakan wadah
Pengaturan penumpukan dan alat angkut yang dapat menjaga
pakan (menggunakan mutu pakan;
palet) dilakukan untuk  Dilakukan dokumentasi
memudahkan pengambilan pendistribusian pakan
sesuai urutan masuk;
 Penyimpanan berdasarkan
prinsip First-in, First-out
(FIFO).
KOMPETENSI
PERSONIL
PENGAWASAN
Pengawasan internal
 Unit usaha memiliki tim/perorangan yang
 Personil/pekerja yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
terkait dalam proses internal guna menjamin kesesuaian bahan
produksi pernah baku dan kandungan nutrisi, formulasi,
mengikuti pelatihan proses produksi dan produk akhir dengan
teknis dan Sistem Mutu, standar yang telah ditetapkan;
Keamanan dan  Unit usaha memiliki prosedur pengendalian
Keselamatan Kerja (K3); mutu.
 Penangungjawab mutu  Tindakan perbaikan dilakukan dari hasil
sesuai kompetensinya; pengawasan internal.
 Penanggungjawab
produksi sesuai Pengawasan eksternal
kompetensinya.
 Pengawasan eksternal dilakukan oleh
otoritas kompeten
 Tindakan perbaikan dilakukan dari hasil
pengawasan eksternal
PENANGANAN TERHADAP KELUHAN DAN PENARIKAN
KEMBALI PAKAN YANG BEREDAR
 Produsen pakan memiliki prosedur penanganan keluhan
pelanggan termasuk didalamnya evaluasi terhadap keluhan
yang dilakukan dengan peninjauan, pemeriksaan atau uji
ulang sampel yang diterima atau sampel pertinggal, serta
penelitian kembali semua data dan dokumentasi;
 Keputusan penarikan kembali dilakukan oleh produsen sesuai
aturan yang berlaku;
 Produsen pakan mempunyai mekanisme penarikan produk
yang tidak sesuai dan ditangani dengan cepat serta
terdokumentasi dengan baik.
DOKUMENTASI

 Produsen pakan memiliki dokumentasi sistem mutu yang


minimal terdiri dari prosedur, SOP, pencatatan pada setiap
tahapan dari pra produksi sampai penarikan produk,
pemeliharaan bangunan dan peralatan untuk menjamin
kualitas dan mampu telusur dan didokumentasikan dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai