2
3
Contoh Penyebab utama penyakit akibat pangan
(Foodborne diseases)
Kontrol
suhu
yg buruk
Higiene
personel yang
buruk
• https://food.detik.com/berita-boga/d-4848878/klarifikasi-
saigon-delight-atas-kasus-keracunan-makanan
• https://republika.co.id/berita/q3hf4c335/kasus- keracunan-
tongkol-diduga-karena-kandungan-histamin
5
• Pangan / makanan?
Semua bahan yang bergizi yang dimakan
atau diminum manusia untuk
mempertahankan hidup dan untuk
pertumbuhan
• Keamanan pangan?
Pemastian bahwa pangan/makanan tidak akan
menyebabkan bahaya pada konsumen, pada
saat pangan/makanan disiapkan dan dikonsumsi
sesuai dengan peruntukannya [intended use]
6
Higiene Pangan ?
Adalah kondisi dan penanganan yang diperlukan
untuk memastikan keamanan pangan dari
produksi sampai konsumsi. Pangan bisa
terkontaminasi pada setiap tahap saat
penyembelihan, pemanenan, proses,
penyimpanan, distribusi, transportasi dan
penyiapan
7
Kontaminasi ?
“masuknya atau terjadinya benda/organism yang
tidak diinginkan atau kerusakan dalam pangan
atau lingkungan pangan”
8
Chemical hazard / Bahaya kimia
Bahan kimia dengan sifat komposisi dan karakteristik –
dapat menyebabkan reaksi di dalam tubuh
9
Microbiological hazard / Bahaya mikrobiologi
Masuknya mikroba secara tidak disengaja
seperti:
• Bakteri
• Khamir
• Kapang
• Virus
• Protozoa
10
Praktek higiene yang buruk
Higiene personal yang buruk
Pembersihan yang tidak memadai
Kontaminasi silang dari bahan mentah ke
makanan matang
Bangunan dan peralatan tidak dipeliharan
Kontrol suhu yang buruk
11
Praktek higiene yang buruk
Higiene personal yang buruk
Pembersihan yang tidak memadai
Kontaminasi silang dari bahan mentah ke
makanan matang
Bangunan dan peralatan tidak dipeliharan
Kontrol suhu yang buruk
12
Kontaminasi silang
?
13
1
4
Apakah PRP?
15
HACCP Tidak berdiri sendiri, tapi bagian dari sistem yang lebih besar
untuk mendukung HACCP, dibutuhkan prerequisite program
Prerequisite Program (PRP) Adalah kondisi dan aktivitas dasar yang dibutuhkan
untuk memelihara lingkungan yang higienis sepanjang rantai makanan yang
sesuai untuk produksi, penanganan, dan penyediaan produk akhir yang aman
untuk konsumsi manusia
PENERAPAN GMP
16
Hazards / Bahaya kemananan pangan
unsur biologi, kimia, bahaya alergen atau fisik
dalam pangan, atau kondisi dari pangan yang
berpotensi menimbulkan efek yg
merugikan/merusak pada kesehatan
17
CCP
OPRP /
CP
PRP
18
SNI CAC/RCP 1:2011
[RECOMMENDED INTERNATIONAL CODE OF
PRACTICE
GENERAL PRINCIPLES
CAC/RCP OF FOOD
1-1969, Rev. 4-2003]HYGIENE
1. Tujuan
2. Ruang lingkup, penggunaan dan definisi
3. Produksi Primer
4. Sarana produksi: Desain dan fasilitas
5. Pengendalian kegiatan operasional
6. Sarana produksi: pemeliharaan dan sanitasi
7. Sarana produksi: hygiene personal
8. Transportasi
9. Informasi produk dan kesadaran konsumen
10. Pelatihan
19
1. TUJUAN
1. Prinsip umum hygiene pangan
20
2. RUANG LINGKUP, PENGGUNAAN & DEFINISI
1. Ruang lingkup
1. Rantai Pangan
21
2. RUANG LINGKUP, PENGGUNAAN & DEFINISI
2.1.2 Peran pemerintah, industri dan konsumen
PEMERINTAH
• Memberi perlindungan pada konsumen
• Menjamin pangan layak untuk dikonsumsi
• Menjaga kepercayaan dalam perdagangan pangan internasional
• Menyediakan program pendidikan kesehatan
INDUSTRI
• Menyediakan pangan yang layak dikonsumsi
• Memberikan informasi yang jelas pada konsumen melalui label (atau cara
lainnya) agar konsumen dapat melindungi pangan mereka dari kontaminasi
• Menjaga kepercayaan dalam perdagangan internasional
KONSUMEN
• Mengenali peran mereka dengan mengikuti instruksi yang relevan
22
3. PRIMARY PRODUCTION/PRODUKSI PRIMER
• Higiene lingkungan
23
4. SARANA PRODUKSI : DESAIN DAN FASILITAS
2. Bangunan dan Ruangan
1. Desain dan Tata Letak
• Harus memungkinkan praktek higienis yang baik dan
menghindari kontaminasi silang
2. Struktur Internal dan Kelengkapannya
• Struktur internal harus tahan lama, mudah dipelihara,
dibersihkan dan di-disinfeksi bila diperlukan.
4.2.3 Bangunan Sementara/bergerak dan Vending Machine
Contoh: Kedai, kendaraan yang dipakai berjualan, warung
tenda makan.
Higienis bangunan sementara tersebut harus dijaga untuk
menjamin keamanan dan kelayakan pangan
24
4. SARANA PRODUKSI : DESAIN DAN
FASILITAS
3. Peralatan
1. Umum
• Peralatan dan wadah yang kontak dengan pangan harus
dikonstruksi agar bisa dibersihkan, dipelihara dan didisinfeksi
• Terbuat dari bahan yang tidak memiliki efek toksik (“Food
Grade”)
2. Pengendalian Pangan dan Peralatan Pemantauan
• Peralatan harus didesain agar tahan dan dapat mencapai
perlakuan suhu yang dikehendaki pada pangan (dimasak,
didinginkan, dibekukan)
• Peralatan pemantauan harus tersedia untuk memantau suhu
yang diinginkan
3. Wadah untuk limbah dan bahan yang tidak bisa dikonsumsi
• Wadah untuk limbah, produk samping dan bahan yang tidak
dapat dikonsumsi harus diidentifikasikan dan terbuat dari bahan
yang kedap
• Wadah untuk bahan berbahaya harus diidentifikasi dan dikunci
25
4. SARANA PRODUKSI : DESAIN DAN FASILITAS
4.4 Fasilitas
4.1.1 Persediaan Air
2. Drainase dan pembuangan limah
3. Pembersihan
4. Fasilitas Higiene Karyawan dan Toilet
5. Pengendalian Suhu
6. Kualitas Udara dan Ventilasi
7. Pencahayaan
8. Penyimpanan
26
5. Pengendalian Kegiatan Operasional
5. Air
1. Air yang kontak dengan pangan
2. Air sebagai bahan baku (ingredient)
3. Es dan Uap (Steam)
6. Manajemen dan pengawasan
7. Dokumentasi dan rekaman
8. Prosedur penarikan produk
27
6. Sarana Produksi : Pemeliharaan & Sanitasi
1. Pemeliharaan dan pembersihan
1. Umum
2. Metode dan prosedur pembersihan
2. Program pembersihan
3. Sistem pengendalian hama
4. Pengelolaan limbah
5. Pemantauan efektifitas
28
7. Sarana Produksi : Higiene personal
1. Status Kesehatan
2. Penyakit dan cedera
3. Kebersihan personal
4. Perilaku personel
5. Pengunjung / Tamu
29
8. Transportasi
1. Umum
2. Persyaratan
3. Penggunaan dan pemeliharaan
30
9. Informasi produk dan kesadaran konsumen
1. Identifikasi Lot
2. Informasi Produk
3. Pelabelan
4. Edukasi konsumen
31
10. Pelatihan
32
10. Pelatihan
33
34
HACCP based on CODES
ALIMENTARIUS CAC/RCP 1-1969, Rev.
4-2003
[ SNI CAC/RCP 1:2011 ]
• 12 LANGKAH
7 PRINSIP
35
• 12 Langkah & 7 Prinsip
Langkah logis untuk menerapkan system keamanan pangan
36
• 12 Langkah & 7 Prinsip
Langkah 6 / Prinsip 1 : Melaksanakan analisa bahaya
Langkah 7 / Prinsip 2 : Menentukan titik kendali kritis / critical
control points [CCP]
Langkah 8 / Prinsip 3 : Menetapkan batas kritis / critical limits
Langkah 9 / Prinsip 4 : Menetapkan sistem pemantauan CCP
Langkah 10 / Prinsip 5 : Menetapkan tindakan perbaikan bila
kritikal limit pada CCP terlampaui
Langkah 11 / Prinsip 6 : Menetapkan prosedur verifikasi
Langkah 12 / Prinsip 7 : Menetapkan sistem dokumentasi dan
rekaman
37
12 Langkah Sistem HACCP
berdasarkan SNI CAC/RCP 1: 2011
1
Membentuk Tim HACCP
2
Membuat Deskripsi Produk
5 3
Langkah Identifikasi Rencana Penggunaan
Awal 4
Penyusunan Diagram Alir
5
Verifikasi Diagram Alir di Lapangan
6
Melakukan Analisis Bahaya Prinsip 1
7
Menentukan Titik Kendali Kritis (CCP) Prinsip 2
8
Menetapkan Batas Kritis Prinsip 3
7 9
Prinsip Menetapkan Sistem Pemantauan Prinsip 4
10
Menetapkan Tindakan Koreksi Prinsip 5
11
Menetapkan Prosedur Verifikasi Prinsip 6
12
Menetapkan Dokumentasi Prinsip 7
38
1. PEMBENTUKAN TIM HACCP
39
2. MENETAPKAN RUANG LINGKUP & TUJUAN
PENERAPAN HACCP
• Ruang lingkup :
• Tujuan :
Alasan mengapa perusahaan menerapkan
sistem HACCP
40
2. MENETAPKAN DESKRIPSI PRODUK
Menetapkan deskripsi produk dengan memberikan
rincia komposisi, struktur fisika/kimia, kemasan, informasi
berkaitan dengan keamanan makanan, proses produksi,
metoda penyimpanan dan distribusi
• Nama produk • Kemasan – sekunder /
• Komposisi ingridient shipping
• Karakeristik produk yang • Metoda penyimpanan
berkaitan dengan • Metoda distribusi
keamanan pangan
(mikrobiologi, kimia, fisika) • Shelf life
• Metoda preservasi • Label khusus
• Kemasan – primer • Persiapan konsumen
41
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN PRODUK
Produsen harus secara jelas menetapkan tujuan dari
penggunaan produk yang dihasilkan, disesuaikan
dengan target konsumen. Penggunaan untuk
kelompok populasi yang sensitive harus
dipertimbangkan
42
PENYUSUNAN DIAGRAM ALIR PROSES
Penyusunan diagram alir proses yang meliputi keseluruhan
ruang lingkup dari implementasi sistem HACCP mulai dari awal
proses hingga akhir proses
43
(CONTOH DIAGRAM ALIR
AMDK)
Air sumber
Form Process
Penyimpanan Flow Diagram
Penyaringan
Desinfeksi ozon
Lampu ultraviolet 1
Lampu ultraviolet 2
Gudang
Penampungan penyimpanan
Pengemasan
Pengemasan botol
sekunder
4
Verifikasi lapangan terhadap Diagram Alir Proses
45
Identifikasi bahaya (hazard identification)
Dilakukan dengan cara :
• Peninjauan di lapangan
• Studi literatur
• Diskusi tim HACCP
Berdasarkan input dari :
• Diagram alir proses
• Deskripsi produk
• Deskripsi bahan baku, bahan penyusun, dan bahan
penolong proses
• Rencana penggunaan
• Pengalaman
• Data historis
• Referensi / literatur
46
Tingkat Penerimaan (Acceptable Level)
Untuk tiap-tiap bahaya yang sudah diidentifikasi dilakukan
penentuan tingkat penerimaan pada produk akhir
47
2.PENILAIAN RISIKO
• Dilakukan untuk setiap “hazard” dan
menetapkan level risiko
• Risk – Likelihood v Severity
• Likelihood – kemungkinan terjadinya
• Severity – dampak terhadap kesehatan
konsument
• Tidak ada metoda spesifik untuk penilaian risiko
• Level risiko – 1, 2 or 3 OR high, medium or low
48
Probability/Kemungkinan terjadinya bahaya
Low Medium High
Low Occurance adalah Medium Occurance High Occurance adalah
sangat jarang/hampir adalah sangat sering terjadi atau
tidak pernah terjadi pernah terjadi dalam 6 pernah terjadi 3 bulan
dalam 1 tahun terakhir bulan terakhir terakhir
49
50
Klasifikasi Pengendalian Bahaya
51
3. PENETAPAN TINDAKAN PENGENDALIAN / “CONTRO
MEASURES” L
Definisi :
Tindakan atau aktifitas yang dapat digunakan untuk mencegah,
mengeliminasi atau menurunkan bahaya keamanan pangan sampai
batas yang masih dapat diterima
52
PENETAPAN TINDAKAN PENGENDALIAN /
“CONTROL
MEASURES”
• Setiap hazard/risiko harus dikendalikan dengan
memadai
• Apa yang harus dipertimbangkan saat menetapkan
tindakan pengendalian?
• Tindakan Pengendalian dalam HACCP - 3 types
• CCP – Critical Control Point
• OPRP – Operational PRP atau
• CP – Control Point
• or PRP
53
Tindakan pengendalian/ Control
Measures (lanjutan)
CCP
OPRP /
CP
PR
54
Tindakan pengendalian/ Control
Measures (lanjutan)
55
Tindakan pengendalian/ Control
Measures (lanjutan)
Tidak
Q1 Apakah bahan baku mengandung bahaya
Ya Bukan CCP
Tidak
Untuk
formulasi
CCP Q1
Apakah formulasi / komposisi dari produk setengah
jadi atau produk akhir penting untuk mencegah
peningkatan bahaya yang tidak dapat diterima ?
Ya Tidak
Bukan CCP
CCP
56
Tindakan pengendalian/ Control
Measures (lanjutan)
57
Tindakan pengendalian/ Control
Measures (lanjutan)
58
Tindakan pengendalian/ Control
Measures (lanjutan)
59
CCP [Critical Control Point]
adalah titik atau tahapan atau prosedur dimana
pengendalian perlu dilakukan untuk mencegah,
mengeliminasi atau mengurangi bahaya yang
hingga pada level/tingkat yangdapat diterima
60
BATAS KRITIS / CRITICAL LIMIT
merupakan kriteria yang memisahkan antara faktor yang dapat
diterima dan tidak dapat diterima, faktor yang aman dan yang tidak
aman
61
Dasar penetapan Batas Kritis / Critical Limit:
• Data jurnal ilmiah
• Saran dari tenaga ahli
• Data eksperimen internal perusahaan
• Peraturan atau regulasi
• Model matematika
• “Best practice” berdasarkan pengalaman perusahaan
62
Dasar penetapan Batas Kritis / Critical Limit:
• Data jurnal ilmiah
• Saran dari tenaga ahli
• Data eksperimen internal perusahaan
• Peraturan atau regulasi
• Model matematika
• “Best practice” berdasarkan pengalaman perusahaan
63
Validasi Batas Kritis
64
Definisi :
Monitoring adalah suatu rangkaian pengamatan
bertahap atau pengukuran tertentu untuk menilai
CCP yang telah ditetapkan berada dalam kondisi
terkendali.
Sistem monitoring :
• WHAT - Apa yang dimonitor
• WHERE - Dimana monitoring dilakukan
• WHEN – Kapan monitoring dilakukan / frekuensi
monitoring
• WHO - Siapa yang memonitor
• HOW - Bagaimana metoda monitoringdilakukan
65
Definisi
: Tindakan koreksi merupakan tindakan yang diperlukan
apabila hasil dari monitoring CCP menunjukkan indikasi
adanya kondisi tidak terkendali [misal: Critical Limit
terlampaui / tidak tercapai]
66
Terdapat 2 tahap tindakan koreksi :
1. Tindakan langsung [“immediate action”]
• proses dikembalikan ke kondisi semula (“adjust”)
• produk ditangani sebagai produk berpotensi tidak aman
67
Ketika informasi sudah cukup untuk memutuskan
status
produk, maka status produk dapat:
68
1. Penahanan Produk atau bahan yang dicurigai ditahan sampai
ada kepastian keamanan. Misal menunggu COA
69
Definisi
Verifikasi merupakan aplikasi dari metoda, prosedur, pengujian
atau jenis evaluasi lainnya sebagai tambahan dari monitoring untuk
memastikan sistem HACCP telah diterapkan secara efektif
Penetapan prosedur verifikasi:
• Untuk menetapkan apakah sistem HACCP berjalan efektif.
• Aktivitas verifikasi meliputi metoda audit, review prosedur,
pengujian, pengambilan contoh secara acak, metoda analisa.
• Frekuensi dari verifikasi harus memadai untuk memastikan
bahwa sistem HACCP berjalan efektif.
70
Metoda verifikasi
1. Meninjau sistem HACCP
2. Validasi HACCP Plan
3. Internal audit
4. Pengujian produk
5. Review hasil monitoring
71
1.Meninjau sistem HACCP
Melakukan evaluasi terhadap dokumentasi yang ada,
termasuk HACCP Plan, prosedur, SSOP, dll untuk
memastikan bahwa semua dokumen telah sesuai dengan
persyaratan standar maupun regulasi yang berlaku
72
2. Internal audit
• Evaluasi yang dilaksanakan secara sistematis dan
“independent” untuk menetapkan apakah aktifitas yang
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan
• Untuk menilai apakah pelaksanaan aktifitas tersebut dapat
secara efektif mencapai sasaran / tujuan yang ditetapkan
3. Pengujian produk
• Sampling acak secara periodik untuk memastikan CCP masih
terkendali
73
• Monitoring / Pemantauan
• Melakukan serangkaian pengamatan atau pengukuran
untuk menilai apakah tindakan pengendalian
dilakukan sesuai tujuannya dan batas yang ditetapkan
bisa tercapai.
• E.g. pemantauan suhu pemasakan daging –
pemantauan dilakukan oleh personel yang ditunjuk
untuk memastikan bahwa proses sesuai yang
diinginkan
• Verifikasi
• Pemastian melalui penyajian bukti objektif bahwa
suatu persyaratan khusus sudah terpenuhi.
• E.g. peninjauan catatan/rekaman pemantauan suhu
pada saat akhir shift dan memberikan tanda bahwa
catatan sudah benar
74
• Penyimpanan rekaman secara efisien dan akurat
penting dalam implementasi HACCP
• Prosedur HACCP harus terdokumentasi
• Penyimpanan dokumen dan rekaman harus diverifikasi
sesuai dengan sifat dasar produk dan skala organisasi
• Tipe dokumen dan rekaman yang harus di simpan
sebagai bagian dari sistem HACCP
75
7
6