Disiapkan oleh
Disahkan oleh
(Djonny)
Page 1
DAFTAR ISI
Pendahuluan 3
Bab 5 Produk 12
Lampiran 12A Label Pasca Produksi (sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan)
Page 2
BAB 1 Pendahuluan
Alamat Pabrik & Gudang : Komplek Kosambi Permai blok A/8-9. Dadap.
Tangerang
1.2. Tujuan
Manual SJH disusun untuk menjadi pedoman dalam penerapan SJH di lingkungan
perusahaan dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi halal sesuai dengan
persyaratan LPPOM MUI.
1.3. Ruang Lingkup
Manual SJH adalah dokumen yang menjadi panduan implementasi SJH di PT. Aromas Citra
Jaya yang dibuat berdasarkan HAS 23000 Persyaratan Sertifikasi Halal dan HAS 23301
Pedoman Penyusunan Manual SJH di Industri Pengolahan. Manual SJH ini berlaku untuk
seluruh lingkungan PT. Aromas Citra Jaya yang terkait dengan proses produksi halal,
termasuk gudang bahan baku dan transport.
Page 3
BAB 2 KEBIJAKAN HALAL
PT Aromas Citra Jaya berkomitment untuk memproduksi produk halal secara konsisten dan
berkesinambungan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen termasuk konsumen
muslim. Komitment ini dapat dicapai malalui:
1. Menjamin seluruh produk akhir yang dibuat untuk pasar Indonesia disertifikasi oleh
LP POM MUI.
2. Menjamin seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan produk-produk kami
adalah halal.
3. Menjamin sistem produksi adalah berso dan bebas dari bahan yang tidak halal dan
najis.
2.2. Cara sosialisasi kebijakan halal kepada seluruh kepentingan (stake holders)
Kebijakan halal disosialisasikan kepada seluruh kepentingan dengan pemberitahuan dengan
menggunakan surat kebijakan halal dan poster yang di figura yang dipasang di lingkungan
Produksi, Gudang dan Kantor di PT. Aromas Citra Jaya. dan Laporan Hasil Rapat Diseminasi
Kebijakan Halal kepada semua stake holder.
Page 4
Kebijakan halal
Berkomitmen Memproduksi Flavor
Halal Secara Konsisten Melalui:
1. Menjamin seluruh bahan yang
digunakan adalah halal
2. Menjamin system produksi adalah bersih
dan bebas dari bahan tidak halal dan
najis
3. Menjamin seluruh produk akhir yang
dibuat disertifikasi oleh LPPOM MUI
4. Menjamin bahwa PT. Aromas Citra Jaya
hanya memproduksi flavor yang halal
saja
Tim
Halal
pt AROMAS CITRA
JAYA
Page 5
LAPORAN HASIL RAPAT
PESERTA RAPAT :
Page 6
2.2. Tim Manajemen Halal
Tim Manajemen Halal di tunjuk oleh Manajemen puncak yang bertugas dan bertanggung jawab :
Manajemen
Puncak
Produksi,
Purchasing
QC, R&D Gudang,
Delivery
Page 7
Surat Penunjukan Tim Manajemen Halal
Jabatan : Direktur
Dengan ini menetapkan nama-nama di bawah ini sebagai tim manajemen Halal, dengan susunan sebagai
berikut :
2. Rudi (Logistik)
3. Devi (Purchasing)
4. Yanto (Administrasi)
Tim Manajemen Halal bertugas untuk merancang, menerapkan dan mengevaluasi system jaminan halal di
perusahaan.
Pimpinan Perusahaan
Djonny K
Direktur
Page 8
BAB 3
Page 9
Prosedure Pelatihan Internal & External
1.0 Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menerapkan kebijakan Halal sesuai
dengan standar SJH Has 23101.
2.0 Ruang Lingkup
Prosedure ini digunakan di semua divisi dan seksi yang berada pada lingkungan PT. Aromas Citra
Jaya.
3.0 Periode Pelaksanaan
Pelatihan External dilakukan 2 tahun sekali dan pelatihan internal dilakukan 1 tahun sekali.
Page 10
BAB 4 BAHAN BAKU
a. PT. Aromas Citra Jaya hanya menggunakan bahan yang sesuai dengan kriteria SJH dan disetujui
oleh LPPOM MUI untuk menghasilkan produk yang disertifikasi.
b. Daftar bahan baku berada di komputer dimana berisi data daftar bahan baku yang akan
digunakan untuk produksi ataupun untuk trading. Daftar bahan baku yang berada di computer ini
adalah daftar bahan baku existing yang sudah di daftarkan ke MUI dan sudah disetujui oleh
Fatwa Mui.
c. Setiap bahan baku harus memiliki Sertifikat Halal Mui, Spesifikasi dan CoA.
d. Bilamana Sertifikasi Halal expired maka akan diminta ke Supplier.
e. Daftar bahan baku kemudian dicocokan dengan daftar bahan baku yang telah disetujui oleh MUI.
Bila ada bahan baku yang belum terdaftar contoh: bahan baku Cingcau maka akan didaftarkan
melalui Cerol oleh Team Cerol dapat dilihat di lampiran 4.
Page 11
BAB 5
Produk
a. Produk yang dijual dan dipasarkan oleh PT. Aromas adalah produk Flavor yang
telah disertifikasi Halal oleh Mui. Selain itu kami juga menjual produk lain yang
dipesan oleh Customer.
b. Produk yang diproduksi PT. Aromas adalah produk hasil produksi sendiri dengan
melakukan pencampuran bahan baku dari Singapura dengan bahan baku lain.
Kami juga melakukan proses repacking dan relabel dengan ketentuan bahan baku
haruslah memiliki sertifikat MUI.
c. Produk Flavor ini disimpan di gudang Aromas dengan standard SJH dengan
menggunakan jerigen dan dijaga kebersihannya. Produk Flavor yang disimpan
digudang Aromas haruslah produk yang Halal.
d. Produk Flavor The Aromas Menggunakan label The Aromas dan memiliki logo
Mui dimana pada Label mencantumkan informasi sebagai berikut :
1. Nama Barang
2. Kode Barang
3. Tgl Produksi
4. Tgl Expired
5. Batch Number
6. Diproduksi Oleh
e. Produk Flavor yang dijual oleh PT. Aromas adalah Produk Flavor yang
diproduksi di Indonesia dengan bahan baku flavor dari Imperial Ltd, Singapore.
f. Dimulai dari barang masuk Import, PT. Aromas menjamin barang yang masuk
adalah barang yang Halal dengan mengecek barang yang masuk itu lengkap
dengan CoA dan Sertifikat Halal. Berikut ini adalah Prosedure barang masuk :
1. Ada Packing list dari Singapura, dari packing list ini dibuat copy dan dikirim
ke gudang.
2. Memeriksa Nama, kode barang batch no, tgl expired harus sesuai dengan CoA,
3. Bilamana tidak dengan sesuai maka kita info ke bagian import pak Djonny
dimana akan di informasikan ke Supplier di Singapura.
4. Setelah itu barang disimpan sesuai dengan nama dan kode barang.
5. Data dicatat di Kartu Stock.
Page 12
Bab 6 Fasilitas Produksi
PT. Aromas Citra Jaya memiliki Fasilitas produksi dan gudang tempat
penyimpanan Produk Flavor dimana kami berkomitmen agar produk yang
diproduksi itu Halal dan terjamin kebersihannya.
Semua fasilitas produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk, baik milik
perusahaan sendiri maupun yang disewa dari pihak lain harus didaftarkan dan
menjadi ruang lingkup implementasi Sistem Jaminan Halal. Fasilitas ini
mencakup semua fasilitas yang digunakan dalam proses produksi sejak dari
penyiapan bahan, proses utama hingga ke penyimpanan produk. Perusahaan harus
meminta persetujuan dari LPPOM MUI setiap penambahan fasilitas produksi baru
untuk produk yang sudah disertifikasi.
Page 13
Bab 7 Prosedure Tertulis Aktivitas Kritis
Dalam rangka menjaga kehalalan produk secara konsisten, kami menerapkan aturan/prosedur
sebagai berikut adalah :
1. Dalam pembuatan produk baru, Tim Manajemen Halal akan memilih bahan yang telah
ada pada daftar bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI
2. Jika harus menggunakan bahan diluar daftar bahan tersebut (bahan baru/bahan lama
dengan produsen baru), maka Tim Manajemen Halal akan meminta persetujuan tertulis
dari LPPOM sebelum menggunakan bahan tersebut. Contoh surat pengantar permohonan
ijin bahan baku dapat dilihat pada Lampiran 5.
3. Melaksanakan pembelian bahan yang sesuai dengan daftar bahan yang telah disetujui
oleh LPPOM MUI
4. Pembelian bahan baru/bahan lama dengan produsen baru dilaksanakan setelah ada bukti
tertulis persetujuan dari LPPOM MUI
5. Mencatat semua transaksi pembelian dan menyimpan bukti-bukti pembelian lengkap
dengan merk serta kodenya.
6. Setiap bahan datang sebelum digunakan produksi diperiksa kesesuaian antara informasi
pada label kemasan bahan dengan informasi yang tercantum dalam dokumen pendukung
bahan. Informasi yang diperiksa mencakup nama bahan, nama produsen, negara
produsen dan adanya logo halal bila dipersyaratkan.
7. Menjalankan kegiatan produksi sesuai dengan daftar bahan yang telah disetujui oleh
LPPOM MUI
8. Melakukan proses produksi yang bersih dan bebas dari bahan haram dan najis.
9. Meminta persetujuan tertulis dari LPPOM setiap penambahan fasilitas produksi.
10. Melakukan penyimpanan bahan dan produk yang dapat menjamin bebas dari kontaminasi
segala sesuatu yang haram dan najis.
11. Memastikan produk halal perusahaan terdistribusi dengan baik yaitu tidak terkontaminasi
silang dengan produk lain yang diragukan kehalalannya.
12. Mendaftarkan produk baru dengan merk yang sama untuk disertifikasi halal sebelum
dijual di pasaran.
Page 14
1. PROSEDUR PEMBELIAN BARANG
a. Ada PO dari cust. Pembelian flv. Yang menggunakan bahan baku supp. didalamnya (sebagai
contoh pada flv. Cincau ID 09-200)
b. Cek formulasi dan stock bahan baku di buku formulasi dan stock bahan baku menggunakan
apa saja bahan2nya, berapa kg bahanbaku yang dipakai dan persentase pemakaiannya berapa
saja (menggunakan salah satu bahan baku Green Tea R 0820275 ex. PT MANE
INDONESIA)
c. Jikalau bahan baku tersebut tidak ada stocknya/ kurang lalu buat PO ke supplier
d. Mengecek Halal Certf. Pada bahan baku supp. (pencatatan di computer) apakah masih
berlaku / sudah expired, jikalau masih berlakuakandibuatkan PO, jikalausudah expired
akandimintakandulu Halal. Certf.yang terbaru / SKP HALAL (exp. Date Halal Green Tea R
0820275 04/04/2019)
e. PO ke supplier dengan mengecek code originalnya, qty, harga, lalu dituliskan ke buku dan
comp. agar selanjutnya bisa mempermudah dalam pencarian jika PO lagi ke supp. tersebut,
meminta paraf Bp. Djonny selaku Manager lalu acc, email PO ke supp. Dan menanyakan
kapan masuk barangnya
f. Buat memo ke bag. Gudang menginfokan barang2 apa saja yang akan masuk
Page 15
3. Prosedure Formulasi
a. Dalam membuat formulasi produk membutuhkan beberapa sample flavor apa saja yang mau di
mix (misalnya: sample A, B, C)
b. Lalu menggabungkan beberapa flavor tersebut dalam wadah, di mix dengan persentase yang
diinginkan, dicatat dalam kertas
c. Melakukan secara berulang-ulang dengan persentase yang berbeda sehingga mendapatkan aroma
yang diinginkan, sample flavour & persentase akan dicatat upaya tidak tertukar antara sample 1
dengan yang lainnya
d. Dari beberapa sample yang dibuat untuk mengetest hasilakhir aromanya didiamkan dulu selama
1hari supaya mengetahui hasilnya dari warna dan aroma
e. Setelah 1hari didiamkan lalu mengecek dari beberapa sample yang dibuat, memilih 1 sample
yang valid untuk dikirimkan ke customer, lalum enuliskan dalam form formula siapa saja bahan
yang dibuat, berapa persentase yang digunakan sehingga suatu hari ketika ada cust. Cocok
dengan flavour tersebut bisa membuatnya kembali dengan aroma yang sama / tidak akan tertukar
Page 16
5. PROSEDUR PRODUKSI BARANG
a. Membuat Surat Perintah Produksi (SPK) dengan menuliskan nama barang, code, qty, jenis
packingan, BN dengan sepengetahuan Bp. Djonny, acc lalu di paraf
b. Menuliskan apa yang tertuang di SPK dalam buku catatan produksi agar memudahkan
mencari jikalau ada masalah dikemudian hari
c. Bag. Surat Jalan membuat Surat Jalan untuk kecust.,COA dengan menuliskan: product name,
code, BN, qty, date of production, best before, specifications, buat label disamakan dengan
COA lalu dicatat dalam buku Surat Jalan untuk memudahkan jikalau ada cust. yang
complain
d. SPK, surat jalan cust., COA, label, dikirimkan ke gudang untuk dicek kembali dan siap
diproduksi
e. Bag. Produksi menyiapkan bahan baku apa saja yang digunakan dan label yang digunakan
untuk pre produksi ini adalah label asli dari supplier, setelah disiapkan kemudian
ditimbang, alat-alat produksi di cek dahulu ke bersihannya sebelum digunakan, mengecek
formulasi dan persentase pemakaian bahan baku dalam produksi.
f. Mencampur semua bahan baku ke dalam mesin produksi, proses mixing dilakukan, dicium
dulu aromanya lalu setelah selesai dituangkan kedalam wadah jirigen sesuai dengan
packingan di surat jalan, di timbang kembali lalu menempelkan label pasca produksi pada
jirigen. Pada Label Pasca Produksi tertera nama barang, kode barang, net content, status,
batch number, production date, best before dan manufactured by. Untuk batch number
produksi menggunakan batch number dari Supplier dan menuliskan manufactured by
supplier. (catatan : untuk manufactured by ini sebelumnya ditulis atas nama supplier
dan berikutnya akan dituliskan atas nama PT. Aromas Citra Jaya). Lihat di lempiran
12A
g. Flv. Siap dikirimkan ke cust. dan pada saat dikirim maka label pasca produksi akan
diganti dengan label pengiriman dimana pada label tertera nama barang, kode barang, net
content, status, batch number, production date dan best before. Untuk Batch Number sudah
menggunakan batch number dari aromas. (pada label pengiriman tidak ada tertulis
manufactured by). Lihat di lampiran 12B
Page 17
6. Prosedure Pencucian mesin produksi
a.Alat produksi setelah selesai di pakai kemudian di bilas dengan air
b. Cuci dengan sunlight
c. Bilas dengan air kemudian terakhir bilas dengan air panas.
7. Prosedure Mixing
a. Dari Form. formulasi yang sudahdicatat dengan persentase yang tepat disiapkanlah bahan-bahan
yang tertera guna proses mixing, dipersiapkan juga alat - alat pendukung seperti timbangan, botol
sample, mangkuk , mixer untuk mengaduk yang dijamin kebersihannya
b. Bahan-bahan ditimbang sesuai persentase yang ada, dituang kedalam mangkuk, diaduk dengan
mixer
c. Setelah selesai proses mixing, didiamkan dulu selama 30menit agar aroma menyebar merata
keseluruh bagian
d.Dicium dulu aromanya lalu setelah selesai dituangkan kedalambotol ample ,ditimbang kembali lalu
menempelkan label produk
b. bila tidak ada, maka harus mengecek kelengkapan document tersebut apakah ada sertifikat Halal
MUInya. Bila ada maka dapat di daftarkan di Cerol dan setelah disetujui baru dapat digunakan
Page 18
Bab 8 Kemampuan Telusur / Prosedure Ketelusuran
Prosedure Telusur adalah procedure yang bertujuan untuk mempermudah bagian Administrasi dalam
menelusuri produk dari brang masuk hingga barang diterima dengan baik oleh pelanggan. Prosedure
Telusur ini juga sud
\
\Berikut ini adalah Prosedure Ketelusuran :
a. Barang dipesan ke supplier sesuai dengan pesanan pelanggan.
b. Menatata di buku Purchase Order
c. Menyimpan order pada buku order
d. Mengecek Surat Jalan sesuai dengan CoA, batch no dan tgl expired.
e. Barang yang dipesan supplier datang masuk ke gudang
f. Surat Jalan Suplier diterima, kirim surat jalan dan CoA ke bagian Administrasi
g. Berdasarkan pesanan dibuatlah SPK dan dikirim ke gudang untuk di produksi
h. DI gudang barang diproduksi sesuai dengan SPK , di packing dan dikirim kemudian
dibuatlah surat jalan untuk di kirim ke supplier
i. Surat Jalan diatar ke kantor untuk diarsip.
Page 19
Bab 9 Penanganan Produk yang Memenuhi Kriteria
A Tujuan :
Prosedure Produk yang tidak memenuhi Kriteria bertujuan untuk mempermudah bagian audit
& gudang dalam memeriksa apakah barang expired / tidak memenuhi Kriteria sesuai dengan
standard Halal.
Page 20
Bab 10 Audit Internal
Dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami akan
melakukan audit internal halal. Audit Internal Halal bertujuan untuk menilai secara
mandiri pelaksanaan Sistem Jaminan Halal di Perusahaan sehingga diharapkan kami dapat
mengetahui kekurangan pelaksanaan SJH.
Page 21
BAB 11 Kaji Ulang Manajemen
Dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami
juga akan melakukan kaji ulang manajemen terkait dengan pelaksanaan Sistem Jaminan
Halal di perusahaan. Kaji ulang manajemen atas SJH secara menyeluruh akan dilakukan
minimal 1 tahun sekali atau lebih sering jika diperlukan. Kaji ulang manajemen
dilakukan dengan melibatkan seluruh bagian yang terlibat dalam SJH termasuk
manajemen puncak atau pemilik perusahaan. Notulen hasil rapat kaji ulang manajemen
dapat dilihat pada Lampiran 11
Page 22
LAMPIRAN 1
Page 23
LAMPIRAN 2
Page 24
LAMPIRAN 3
Page 25
Page 26
LAMPIRAN 4
Page 27
Lampiran 6
Page 28
Lampiran 7
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Perubahan komponen Manual SJH (Prosedur tertulis ,
dokumen, personal tim manajemen halal, dll) √
Penjelasan :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Perubahan Lokasi Pabrik atau penambahan fasilitas
produksi √
Penjelasan :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Perubahan bahan (produsen/pemasok, tipe bahan, dll)
Penjelasan : √
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. Perubahan formula dan Pengembangan Produk Baru
Penjelasan : √
Tidak ada perubahan formula, tetapi adanya
pengembangan produk baru
Lampiran :
2. Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi terakhir dan
Dokumen pendukung
Formulir 11.
Notulen Kaji Ulang Manajemen
Tanggal : 16 Oktober 2016
No. Kehadiran Hasil pembahasan
After