Anda di halaman 1dari 35

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PERUSAHAAN “PT. AROMAS CITRA JAYA”

Disiapkan oleh

(Yanto Wijaya Kusuma S. Comp)

Disahkan oleh

(Djonny)

Page 1
DAFTAR ISI
Pendahuluan 3

Bab I Kebijakan Halal 4

Bab 2 Tugas dan Tanggung Jawab Team Manajemen Halal 7

Bab 3 Pelatihan External dan Internal 9

Bab 4 Bahan baku 11

Bab 5 Produk 12

Bab 6 Fasilitas Produk 13

Bab 7 Prosedure Tertulis Aktivitas Kritis 14

Bab 8 Kemampuan Telusur 19

Bab 9 Penanganan Produk yang tidak memenuhi Kriteria 20

Bab 10 Audit Internal 21

Bab 11 Kaji Ulang Manajemen 22

Lampiran 1 Jadwal Pelatihan SJh Internal

Lampiran 2 Absensi Pelatihan Internal

Lampiran 3 Evaluasi Pelatihan Internal

Lampiran 4 Input Material Bahan Baku baru ke Cerol

Lampiran 5 Daftar Bahan baku yang telah disetujui oleh Mui

Lampiran 6 Form Pemeriksaan Barang Datang

Lampiran 7 Contoh SPK

Lampiran 8 Contoh Po ke Supplier

Lampiran 9 Daftar Pertanyaan untuk Audit Internal Halal

Lampiran 10 Laporan Berkala ke Lppom Mui

Lampiran 11 Lampiran Kaji Ulang Manajemen

Lampiran 12A Label Pasca Produksi (sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan)

Lampiran 12 B Label Pengiriman

Page 2
BAB 1 Pendahuluan

1.1. Informasi Umum Perusahaan


Nama Perusahaan : PT. Aromas Citra Jaya

Penjelasan Perusahaan : Perusahaan Trading, Distributor dan Produsen Flavor The


Aromas dari Singapura

Alamat Kantor : Jalan Daan Mogot Km 15 Ruko Daan Mogot Baru LA


12A no 9. Kalideres Jakarta Barat

Telepon Kantor / Fax : 021-5458683 / 021-54398020

Alamat Pabrik & Gudang : Komplek Kosambi Permai blok A/8-9. Dadap.
Tangerang

Fasilitas Produksi : Tangki Mixing

Kelompok Produk : Flavour / Bahan tambahan pangan

Merk Produk : The Aromas

Daerah Pemasaran : Indonesia

Sistem Pemasaran : Brosur, website, sampling ke Customer langsung.

1.2. Tujuan
Manual SJH disusun untuk menjadi pedoman dalam penerapan SJH di lingkungan
perusahaan dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi halal sesuai dengan
persyaratan LPPOM MUI.
1.3. Ruang Lingkup
Manual SJH adalah dokumen yang menjadi panduan implementasi SJH di PT. Aromas Citra
Jaya yang dibuat berdasarkan HAS 23000 Persyaratan Sertifikasi Halal dan HAS 23301
Pedoman Penyusunan Manual SJH di Industri Pengolahan. Manual SJH ini berlaku untuk
seluruh lingkungan PT. Aromas Citra Jaya yang terkait dengan proses produksi halal,
termasuk gudang bahan baku dan transport.
Page 3
BAB 2 KEBIJAKAN HALAL

2.1. Kebijakan Halal Perusahaan

PT Aromas Citra Jaya berkomitment untuk memproduksi produk halal secara konsisten dan
berkesinambungan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen termasuk konsumen
muslim. Komitment ini dapat dicapai malalui:

1. Menjamin seluruh produk akhir yang dibuat untuk pasar Indonesia disertifikasi oleh
LP POM MUI.
2. Menjamin seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan produk-produk kami
adalah halal.
3. Menjamin sistem produksi adalah berso dan bebas dari bahan yang tidak halal dan
najis.

2.2. Cara sosialisasi kebijakan halal kepada seluruh kepentingan (stake holders)
Kebijakan halal disosialisasikan kepada seluruh kepentingan dengan pemberitahuan dengan
menggunakan surat kebijakan halal dan poster yang di figura yang dipasang di lingkungan
Produksi, Gudang dan Kantor di PT. Aromas Citra Jaya. dan Laporan Hasil Rapat Diseminasi
Kebijakan Halal kepada semua stake holder.

Page 4
Kebijakan halal
Berkomitmen Memproduksi Flavor
Halal Secara Konsisten Melalui:
1. Menjamin seluruh bahan yang
digunakan adalah halal
2. Menjamin system produksi adalah bersih
dan bebas dari bahan tidak halal dan
najis
3. Menjamin seluruh produk akhir yang
dibuat disertifikasi oleh LPPOM MUI
4. Menjamin bahwa PT. Aromas Citra Jaya
hanya memproduksi flavor yang halal
saja
Tim
Halal

pt AROMAS CITRA
JAYA
Page 5
LAPORAN HASIL RAPAT

DISEMINASI KEBIJAKAN HALAL KEPADA STAKE HOLDER

TANGGAL : 1 MARET 2017

JAM : 10.00 PAGI

TEMPAT : DI RUANG RAPAT

PESERTA RAPAT :

1. BP. DJONNY NG (MANAGER)

2. IBU DEVI (ADM)

3. BP. RUDY (PRODUKSI GUDANG)

4. IBURATNA WINDARI (HALAL AUDITOR DEPT)

5. BP.YANTO WIJAYA KUSUMA (ADM)

NO MATERI RAPAT KETERANGAN

1 Apa itu Kebijakan Halal ? perbedaan halal dan najis V

2 Apa saja yang termasuk haram ? tingkatan haram V

3 Cara menyucikan barang yang terkena najis V

4 Manual Sjh, dan cara penerapan V

5 Komitmen dalam melakukan SJH V

6 Pemeriksaan setiap proses produksi sehingga terhindar dari najis V

7 Bila ditemukan produk najis maka apa yang harus dilakukan V

8 Pemisahan alat produksi untuk halal dan najis V

9 Pentingnya komiten Jaminan halal sebagai gaya hidup yang sehat V

10 Penunjukan tim audit jaminan halal V

11 Menetapkan Traning halal internal V

12 Komitmen terhadap supplier hanya menggunakan bahan baku yang halal V

Page 6
2.2. Tim Manajemen Halal
Tim Manajemen Halal di tunjuk oleh Manajemen puncak yang bertugas dan bertanggung jawab :

a) Menyusun, mengelola, dan mengevaluasi Sistem Jaminan Halal.


b) Melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan SJH termasuk tindakan
perbaikan terhadap kesalahan sampai pada penghentian produksi atau penolakan
bahan yang diterima, sesuai dengan aturan yang ditetapkan LPPOM MUI.
c) Menyusun dan melaksanakan prosedur tertulis dalam aktivitas kritis untuk
memproduksi produk halal secara konsisten.
d) Membuat laporan Pelaksanaan Sistem Jaminan Halal kepada Manajemen Puncak dan
LPPOM MUI setiap 6 bulan sekali.
e) Melakukan Komunikasi ke LPPOM MUI
f) Mengadakan Pelatihan Internal dan Mengikuti Pelatihan External
g) Mengupdate data material dan memastikan material yang digunakan hanya material
yang Halal yang diakui oleh Lppom Mui

2.3 Struktur Organisasi Manajemen Halal

Manajemen
Puncak

Produksi,
Purchasing
QC, R&D Gudang,
Delivery

Page 7
Surat Penunjukan Tim Manajemen Halal

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Djonny NG.

Jabatan : Direktur

Dengan ini menetapkan nama-nama di bawah ini sebagai tim manajemen Halal, dengan susunan sebagai
berikut :

Ketua : Retna (Kepala Audit)

Anggota : 1. Abun (Kepala Gudang)

2. Rudi (Logistik)

3. Devi (Purchasing)

4. Yanto (Administrasi)

Tim Manajemen Halal bertugas untuk merancang, menerapkan dan mengevaluasi system jaminan halal di
perusahaan.

Demikian surat penetapan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Jakarta 23, Maret 2017

Pimpinan Perusahaan

Djonny K

Direktur

Page 8
BAB 3

PELATIHAN EXTERNAL DAN INTERNAL

2.3 Pelatihan dan Edukasi


Bentuk pelatihan

1) Pelatihan eksternal dilakukan terjadwal dua tahun sekali. Pelatihan diselenggarakan


oleh LPPOM MUI.
2) Pelatihan internal dilakukan rutin setahun dua kali. Pelatihan internal dilakukan oleh
perusahaan dengan trainer dari perusahaan sendiri yang sudah pernah mengikuti
pelatihan eskternal.
3) Pelaksanaan pelatihan internal mencakup evaluasi kelulusan untuk menjamin
kompetensi personel, yang dilakukan melalui tes tertulis. Indikator kelulusan
pelatihan internal adalah setiap peserta memahami tanggungjawabnya dalam
implementasi dan perbaikan berkelanjutan SJH.
4) Semua personel yang terlibat dalam aktivitas kritis akan mendapat edukasi untuk
menumbuhkan kesadaran dalam menerapkan SJH. Edukasi dilakukan melalui
majalah dinding (mading), buletin internal, spanduk, poster, dan ceramah umum.
5) Prosedur pelatihan dijelaskan secara detail dalam SOP Pelatihan.

Page 9
Prosedure Pelatihan Internal & External

1.0 Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menerapkan kebijakan Halal sesuai
dengan standar SJH Has 23101.
2.0 Ruang Lingkup
Prosedure ini digunakan di semua divisi dan seksi yang berada pada lingkungan PT. Aromas Citra
Jaya.
3.0 Periode Pelaksanaan
Pelatihan External dilakukan 2 tahun sekali dan pelatihan internal dilakukan 1 tahun sekali.

4.0 Bahan pelatihan Internal Training SjH

5.0 Prosedure Pelatihan External

Berikut ini adalah Prosedure Pelatihan External :

1. Memeriksa kapan waktu Sertifikat Pelatihan External terakhir.


2. Memeriksa team internal Halal yang belum mengikuti pelatihan External.
3. Mengubungi MUI Bogor untuk meminta jadwal pelatihan External.
4. Mendaftar pelatihan External
5. Mengikuti pelatihan External dan mendapatkan sertifikat pelatihan External.

Berikut ini adalah Prosedur Pelatihan Internal :

1. Pembicara dalam pelatihan internal harus sudah mengikuti pelatihan External


2. Membuat jadwal pelatihan internal yang sudah disetujui atasan. (ada di lampiran 1
3. Peserta Pelatihan harus mengikuti daftar Absensi. (ada di lampiran 2)
4. Dasar pelatihan dari buku SJH Strategi dan Teknik Implementasi dan Pedoman Kriteria Sistem
Jaminan Halal di Industri Pengolahan Has 23101.
5. Metode Pelatihan dengan metoda ceramah, diskusi dan Tanya jawab.
6. Di akhir sesi dibuat evaluasi pelatihan internal yang mencakup 11 kriteria Sjh. (ada di lampiran 3).

Page 10
BAB 4 BAHAN BAKU

a. PT. Aromas Citra Jaya hanya menggunakan bahan yang sesuai dengan kriteria SJH dan disetujui
oleh LPPOM MUI untuk menghasilkan produk yang disertifikasi.
b. Daftar bahan baku berada di komputer dimana berisi data daftar bahan baku yang akan
digunakan untuk produksi ataupun untuk trading. Daftar bahan baku yang berada di computer ini
adalah daftar bahan baku existing yang sudah di daftarkan ke MUI dan sudah disetujui oleh
Fatwa Mui.
c. Setiap bahan baku harus memiliki Sertifikat Halal Mui, Spesifikasi dan CoA.
d. Bilamana Sertifikasi Halal expired maka akan diminta ke Supplier.
e. Daftar bahan baku kemudian dicocokan dengan daftar bahan baku yang telah disetujui oleh MUI.
Bila ada bahan baku yang belum terdaftar contoh: bahan baku Cingcau maka akan didaftarkan
melalui Cerol oleh Team Cerol dapat dilihat di lampiran 4.

Page 11
BAB 5

Produk

a. Produk yang dijual dan dipasarkan oleh PT. Aromas adalah produk Flavor yang
telah disertifikasi Halal oleh Mui. Selain itu kami juga menjual produk lain yang
dipesan oleh Customer.
b. Produk yang diproduksi PT. Aromas adalah produk hasil produksi sendiri dengan
melakukan pencampuran bahan baku dari Singapura dengan bahan baku lain.
Kami juga melakukan proses repacking dan relabel dengan ketentuan bahan baku
haruslah memiliki sertifikat MUI.
c. Produk Flavor ini disimpan di gudang Aromas dengan standard SJH dengan
menggunakan jerigen dan dijaga kebersihannya. Produk Flavor yang disimpan
digudang Aromas haruslah produk yang Halal.
d. Produk Flavor The Aromas Menggunakan label The Aromas dan memiliki logo
Mui dimana pada Label mencantumkan informasi sebagai berikut :
1. Nama Barang
2. Kode Barang
3. Tgl Produksi
4. Tgl Expired
5. Batch Number
6. Diproduksi Oleh
e. Produk Flavor yang dijual oleh PT. Aromas adalah Produk Flavor yang
diproduksi di Indonesia dengan bahan baku flavor dari Imperial Ltd, Singapore.
f. Dimulai dari barang masuk Import, PT. Aromas menjamin barang yang masuk
adalah barang yang Halal dengan mengecek barang yang masuk itu lengkap
dengan CoA dan Sertifikat Halal. Berikut ini adalah Prosedure barang masuk :
1. Ada Packing list dari Singapura, dari packing list ini dibuat copy dan dikirim
ke gudang.
2. Memeriksa Nama, kode barang batch no, tgl expired harus sesuai dengan CoA,
3. Bilamana tidak dengan sesuai maka kita info ke bagian import pak Djonny
dimana akan di informasikan ke Supplier di Singapura.
4. Setelah itu barang disimpan sesuai dengan nama dan kode barang.
5. Data dicatat di Kartu Stock.

g. Prosedure penyimpanan barang


Barang disimpan sesuai nama dan kode barang dan barang harus disimpan
ditempat yang teduh dan sejuk. Barang tidak boleh bercampur dengan barang non
Halal, Bilamana ada barang non Halal (selama ini tidak pernah ada) maka harus
dipisah ruangan.

Page 12
Bab 6 Fasilitas Produksi

PT. Aromas Citra Jaya memiliki Fasilitas produksi dan gudang tempat
penyimpanan Produk Flavor dimana kami berkomitmen agar produk yang
diproduksi itu Halal dan terjamin kebersihannya.

Semua fasilitas produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk, baik milik
perusahaan sendiri maupun yang disewa dari pihak lain harus didaftarkan dan
menjadi ruang lingkup implementasi Sistem Jaminan Halal. Fasilitas ini
mencakup semua fasilitas yang digunakan dalam proses produksi sejak dari
penyiapan bahan, proses utama hingga ke penyimpanan produk. Perusahaan harus
meminta persetujuan dari LPPOM MUI setiap penambahan fasilitas produksi baru
untuk produk yang sudah disertifikasi.

Page 13
Bab 7 Prosedure Tertulis Aktivitas Kritis

Dalam rangka menjaga kehalalan produk secara konsisten, kami menerapkan aturan/prosedur
sebagai berikut adalah :

1. Dalam pembuatan produk baru, Tim Manajemen Halal akan memilih bahan yang telah
ada pada daftar bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI
2. Jika harus menggunakan bahan diluar daftar bahan tersebut (bahan baru/bahan lama
dengan produsen baru), maka Tim Manajemen Halal akan meminta persetujuan tertulis
dari LPPOM sebelum menggunakan bahan tersebut. Contoh surat pengantar permohonan
ijin bahan baku dapat dilihat pada Lampiran 5.
3. Melaksanakan pembelian bahan yang sesuai dengan daftar bahan yang telah disetujui
oleh LPPOM MUI
4. Pembelian bahan baru/bahan lama dengan produsen baru dilaksanakan setelah ada bukti
tertulis persetujuan dari LPPOM MUI
5. Mencatat semua transaksi pembelian dan menyimpan bukti-bukti pembelian lengkap
dengan merk serta kodenya.
6. Setiap bahan datang sebelum digunakan produksi diperiksa kesesuaian antara informasi
pada label kemasan bahan dengan informasi yang tercantum dalam dokumen pendukung
bahan. Informasi yang diperiksa mencakup nama bahan, nama produsen, negara
produsen dan adanya logo halal bila dipersyaratkan.
7. Menjalankan kegiatan produksi sesuai dengan daftar bahan yang telah disetujui oleh
LPPOM MUI
8. Melakukan proses produksi yang bersih dan bebas dari bahan haram dan najis.
9. Meminta persetujuan tertulis dari LPPOM setiap penambahan fasilitas produksi.
10. Melakukan penyimpanan bahan dan produk yang dapat menjamin bebas dari kontaminasi
segala sesuatu yang haram dan najis.
11. Memastikan produk halal perusahaan terdistribusi dengan baik yaitu tidak terkontaminasi
silang dengan produk lain yang diragukan kehalalannya.
12. Mendaftarkan produk baru dengan merk yang sama untuk disertifikasi halal sebelum
dijual di pasaran.

Page 14
1. PROSEDUR PEMBELIAN BARANG
a. Ada PO dari cust. Pembelian flv. Yang menggunakan bahan baku supp. didalamnya (sebagai
contoh pada flv. Cincau ID 09-200)
b. Cek formulasi dan stock bahan baku di buku formulasi dan stock bahan baku menggunakan
apa saja bahan2nya, berapa kg bahanbaku yang dipakai dan persentase pemakaiannya berapa
saja (menggunakan salah satu bahan baku Green Tea R 0820275 ex. PT MANE
INDONESIA)
c. Jikalau bahan baku tersebut tidak ada stocknya/ kurang lalu buat PO ke supplier
d. Mengecek Halal Certf. Pada bahan baku supp. (pencatatan di computer) apakah masih
berlaku / sudah expired, jikalau masih berlakuakandibuatkan PO, jikalausudah expired
akandimintakandulu Halal. Certf.yang terbaru / SKP HALAL (exp. Date Halal Green Tea R
0820275 04/04/2019)
e. PO ke supplier dengan mengecek code originalnya, qty, harga, lalu dituliskan ke buku dan
comp. agar selanjutnya bisa mempermudah dalam pencarian jika PO lagi ke supp. tersebut,
meminta paraf Bp. Djonny selaku Manager lalu acc, email PO ke supp. Dan menanyakan
kapan masuk barangnya
f. Buat memo ke bag. Gudang menginfokan barang2 apa saja yang akan masuk

2. Prosedure Barang Baru


a. Bahan baku berdasarkan daftar barang yang telah disetujui oleh atasan dan oleh Lppom Mui,
daftar bahan baku ini ada di computer berikut data supplier.
b. Bila ada bahan baku baru yang akan digunakan maka akan dibuat nota ke bagian cerol untuk
didaftarkan ke Lppom Mui untuk meminta persetujuan. Bahan baku tidak akan digunakan
selama belum ada persetujuan dari Lppom Mui.
c. Bagian Cerol akan mendaftarkan bahan baku dengan menginput data berupa Spec, CoA, dan
dokumen halal Mui Supplier
d. Bila Lppom Mui setuju maka bahan baku sudah dapat digunakan.

Page 15
3. Prosedure Formulasi
a. Dalam membuat formulasi produk membutuhkan beberapa sample flavor apa saja yang mau di
mix (misalnya: sample A, B, C)
b. Lalu menggabungkan beberapa flavor tersebut dalam wadah, di mix dengan persentase yang
diinginkan, dicatat dalam kertas
c. Melakukan secara berulang-ulang dengan persentase yang berbeda sehingga mendapatkan aroma
yang diinginkan, sample flavour & persentase akan dicatat upaya tidak tertukar antara sample 1
dengan yang lainnya
d. Dari beberapa sample yang dibuat untuk mengetest hasilakhir aromanya didiamkan dulu selama
1hari supaya mengetahui hasilnya dari warna dan aroma
e. Setelah 1hari didiamkan lalu mengecek dari beberapa sample yang dibuat, memilih 1 sample
yang valid untuk dikirimkan ke customer, lalum enuliskan dalam form formula siapa saja bahan
yang dibuat, berapa persentase yang digunakan sehingga suatu hari ketika ada cust. Cocok
dengan flavour tersebut bisa membuatnya kembali dengan aroma yang sama / tidak akan tertukar

4. PROSEDUR PENERIMAAN BARANG SUPPLIER


a. Mengecek memo yang dikirimkan purchasing untuk schedule 2 barang masuk
b. Ketika bahan baku masuk ke gudang di cek surat jalan: code, qty, kemasanbaik / bocor,
transportasi yang digunakan, mengecek apakah didalam transportasi terdapat barang lain
yang dibawa(mengandung bahan yang diharamakan), cek pada label: BN, production date,
expired date, COA, cocokan dengan COA dan label, jikalau barang yang diterima tidak
sesuai pihak gudang akan langsung menolak dan diretur lalu confirm ke kantor supaya
bias diinfokan ke pihak supp. Dan meminta solusi penyelesaian
c. Menginformasikan ke kantor kalau barang sudah masuk dan siap digunakan untuk produksi
d. Menambahkan qty bahan baku yang masuk di buku stock bahan baku
d. Surat jalan supp. + COA dibawa ke kantor untuk dicek kembali dan dituliskan di form.
Penerimaan barang: tanggal masuk, nama product, code, produsen, original, supplier,
packing, qty, check list COA ada / tidak, check list halal / tidak

4B. PROSEDURE PENERIMAAN BARANG (IMPORT)


a. Fotocopy packing List dari Singapura (pemberitahuan barang masuk untuk gudang)
b. Cek Coa (Batch no, tgl exp) sesuai / tidak dengan kondisi barang yang masuk gudang.
c. Bila ada yang tidak sesuai dengan packing list maka info ke bagian R&D untuk
memberitahukan ke Singapura bahwa ada barang yang tidak sesuai dengan packing List
d. Dari Gudang membuat surat jalan barang masuk untuk data di kantor.

Page 16
5. PROSEDUR PRODUKSI BARANG
a. Membuat Surat Perintah Produksi (SPK) dengan menuliskan nama barang, code, qty, jenis
packingan, BN dengan sepengetahuan Bp. Djonny, acc lalu di paraf
b. Menuliskan apa yang tertuang di SPK dalam buku catatan produksi agar memudahkan
mencari jikalau ada masalah dikemudian hari
c. Bag. Surat Jalan membuat Surat Jalan untuk kecust.,COA dengan menuliskan: product name,
code, BN, qty, date of production, best before, specifications, buat label disamakan dengan
COA lalu dicatat dalam buku Surat Jalan untuk memudahkan jikalau ada cust. yang
complain
d. SPK, surat jalan cust., COA, label, dikirimkan ke gudang untuk dicek kembali dan siap
diproduksi
e. Bag. Produksi menyiapkan bahan baku apa saja yang digunakan dan label yang digunakan
untuk pre produksi ini adalah label asli dari supplier, setelah disiapkan kemudian
ditimbang, alat-alat produksi di cek dahulu ke bersihannya sebelum digunakan, mengecek
formulasi dan persentase pemakaian bahan baku dalam produksi.
f. Mencampur semua bahan baku ke dalam mesin produksi, proses mixing dilakukan, dicium
dulu aromanya lalu setelah selesai dituangkan kedalam wadah jirigen sesuai dengan
packingan di surat jalan, di timbang kembali lalu menempelkan label pasca produksi pada
jirigen. Pada Label Pasca Produksi tertera nama barang, kode barang, net content, status,
batch number, production date, best before dan manufactured by. Untuk batch number
produksi menggunakan batch number dari Supplier dan menuliskan manufactured by
supplier. (catatan : untuk manufactured by ini sebelumnya ditulis atas nama supplier
dan berikutnya akan dituliskan atas nama PT. Aromas Citra Jaya). Lihat di lempiran
12A
g. Flv. Siap dikirimkan ke cust. dan pada saat dikirim maka label pasca produksi akan
diganti dengan label pengiriman dimana pada label tertera nama barang, kode barang, net
content, status, batch number, production date dan best before. Untuk Batch Number sudah
menggunakan batch number dari aromas. (pada label pengiriman tidak ada tertulis
manufactured by). Lihat di lampiran 12B

Page 17
6. Prosedure Pencucian mesin produksi
a.Alat produksi setelah selesai di pakai kemudian di bilas dengan air
b. Cuci dengan sunlight
c. Bilas dengan air kemudian terakhir bilas dengan air panas.

7. Prosedure Mixing
a. Dari Form. formulasi yang sudahdicatat dengan persentase yang tepat disiapkanlah bahan-bahan
yang tertera guna proses mixing, dipersiapkan juga alat - alat pendukung seperti timbangan, botol
sample, mangkuk , mixer untuk mengaduk yang dijamin kebersihannya
b. Bahan-bahan ditimbang sesuai persentase yang ada, dituang kedalam mangkuk, diaduk dengan
mixer
c. Setelah selesai proses mixing, didiamkan dulu selama 30menit agar aroma menyebar merata
keseluruh bagian
d.Dicium dulu aromanya lalu setelah selesai dituangkan kedalambotol ample ,ditimbang kembali lalu
menempelkan label produk

8. Prosedure penyimpanan barang


a. Harus disesuaikan dengan nama & kode barang
b. Tempatnyat tidakboleh terkena matahari langsung dan sejuk

9. Prosedure Pengiriman barang


a. Cek Surat Jalan dengan barang yang akan dikirim sesuai / tidak dengan CoA (quantity
jumlahnya sesuai dengan surat jalan)
b. Memperhatikan kemasan dengan baik (label, jerigen)
c. Mobil untuk pengirman barang harus bersih & dibersihkan setiap hari sebelum barang
dikirim.
d. Diantarkan sesuai dengan alamat surat jalan yang diminta.

10. Prosedure Repacking atau Relabel


a. Memeriksa bahan yang mau di repacking atau di relabel tersebut apakah ada di dalam daftar
bahan yang telah disetujui oleh Lppom Mui.

b. bila tidak ada, maka harus mengecek kelengkapan document tersebut apakah ada sertifikat Halal
MUInya. Bila ada maka dapat di daftarkan di Cerol dan setelah disetujui baru dapat digunakan

Page 18
Bab 8 Kemampuan Telusur / Prosedure Ketelusuran

Prosedure Telusur adalah procedure yang bertujuan untuk mempermudah bagian Administrasi dalam
menelusuri produk dari brang masuk hingga barang diterima dengan baik oleh pelanggan. Prosedure
Telusur ini juga sud

ah disesuaikan dengan Kriteria SjH.

\
\Berikut ini adalah Prosedure Ketelusuran :
a. Barang dipesan ke supplier sesuai dengan pesanan pelanggan.
b. Menatata di buku Purchase Order
c. Menyimpan order pada buku order
d. Mengecek Surat Jalan sesuai dengan CoA, batch no dan tgl expired.
e. Barang yang dipesan supplier datang masuk ke gudang
f. Surat Jalan Suplier diterima, kirim surat jalan dan CoA ke bagian Administrasi
g. Berdasarkan pesanan dibuatlah SPK dan dikirim ke gudang untuk di produksi
h. DI gudang barang diproduksi sesuai dengan SPK , di packing dan dikirim kemudian
dibuatlah surat jalan untuk di kirim ke supplier
i. Surat Jalan diatar ke kantor untuk diarsip.

Page 19
Bab 9 Penanganan Produk yang Memenuhi Kriteria

A Tujuan :

Prosedure Produk yang tidak memenuhi Kriteria bertujuan untuk mempermudah bagian audit
& gudang dalam memeriksa apakah barang expired / tidak memenuhi Kriteria sesuai dengan
standard Halal.

B. Prosedure Produk yang tidak memenuhi Kriteria / expired

a. Barang masuk ke Gudang


b. Di Gudang, surat jalan di cek dan kondisi barang dicek
c. Bila tidak sesuai maka barang akan ditolak dan di infokan ke bagian administrasi
d. Bila barang sesuai maka di cek CoA, Spec dan Halal.
e. Barang Disimpan
f. Barang yang disimpan secara periodic dicek tanggal expirednya
g. Bila ditemukan barang expired maka akan langsung dipisahkan dan akan ditandai

Page 20
Bab 10 Audit Internal

Dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami akan
melakukan audit internal halal. Audit Internal Halal bertujuan untuk menilai secara
mandiri pelaksanaan Sistem Jaminan Halal di Perusahaan sehingga diharapkan kami dapat
mengetahui kekurangan pelaksanaan SJH.

Ketentuan Audit Internal Halal


1. Audit internal dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali atau
lebih sering jika diperlukan.
2. Audit internal dilakukan oleh auditor internal halal yang kompeten dan independent
terhadap pihak yang diaudit.
3. Pelaksanaan audit internal dengan menggunakan daftar pertanyaan/check list audit
(sesuai Formulir 9).
4. Hasil audit internal disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap
setiap kegiatan yang diaudit.
5. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan/ketidaksesuaian pelaksanaan SJH di
perusahaan dengan persyaratan sertifikasi halal (kebijakan, prosedur dan
kriteria), maka akan segera dilakukan tindakan koreksi.
6. Kami akan melaporkan hasil audit internal halal dalam bentuk laporan berkala kepada
LPPOM MUI setiap enam bulan sekali (sesuai Formulir 10).

Page 21
BAB 11 Kaji Ulang Manajemen

Dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami
juga akan melakukan kaji ulang manajemen terkait dengan pelaksanaan Sistem Jaminan
Halal di perusahaan. Kaji ulang manajemen atas SJH secara menyeluruh akan dilakukan
minimal 1 tahun sekali atau lebih sering jika diperlukan. Kaji ulang manajemen
dilakukan dengan melibatkan seluruh bagian yang terlibat dalam SJH termasuk
manajemen puncak atau pemilik perusahaan. Notulen hasil rapat kaji ulang manajemen
dapat dilihat pada Lampiran 11

Page 22
LAMPIRAN 1

Page 23
LAMPIRAN 2

Page 24
LAMPIRAN 3

Page 25
Page 26
LAMPIRAN 4

Input Data Material Baru Ke Cerol

Page 27
Lampiran 6

Form Pemeriksaan Bahan Datang


Tanggal
Produsen & Ada pada
No. Nama /Merk bahan Produksi SH / Logo Paraf
Negara Daftar bahan
di Halal KAHI
yg disetujui
kemasan
LPPOM MUI
1 Vanilla Powder 1005 Singapore 14 Jun 2016 √ √

2 Propylene Glycol Dow USA 17 Okt 2012 √ √

3 Roasted Corn R 0816777 Indonesia 13 Jan 2016 √ √

4 Iso Amyl Acetate UK 23 Aug 2016 √ √

5 Rhovanil Extra Pure Vanillin √ √


USA 25 Jan 2016
6 Blueberry OS R 1014199 √ √
Indonesia 27 jan 2016
7 Vanilla Powder 1005 √ √
Singapore 14 Jun 2016
8 Iso Amyl Butyrate √ √
China 8 Jan 2016
9 Ethyl Butyrate √ √
China 8 Jan 2016
10 Coloursea Hijau Apel √ √
202093 Indonesia 20 Nov 2016
11 Propylene Glycol Lyondell √ √
USA 10 Des 2016
12 Iso Amyl Butyrate √ √
China 8 Jan 2016
13 Ethyl Butyrate √ √
China 8 Jan 2016

Page 28
Lampiran 7

Contoh Form SPK


Formulir 9.

Daftar Pertanyaan untuk Audit Internal Halal

Tanggal, Tahun : Revisi ke :


Hasil Audit
No. PERTANYAAN
YA TIDAK KETERANGAN
1. Apakah kebijakan halal telah ditetapkan ? √
2. Apakah kebijakan halal telah disosialisasikan ? √
3. Apakah ada bukti sosialisasi kebijakan halal ? √ Pada dinding
laboratorium & pabrik
4. Apakah ada kegiatan pelatihan yang √
terjadwal/setidaknya dua tahun sekali ?
5. Apakah ada bukti pelaksanaan pelatihan ? √
6. Apakah setiap bahan baru/supplier √
baru/bahan lama dengan produsen baru
sebelum digunakan selalu dimintakan
persetujuan dari LPPOM MUI ?
7. Apakah pembelian bahan baru dilaksanakan √
setelah ada bukti tertulis persetujuan dari
LPPOM MUI ?
8. Apakah setiap bahan datang diperiksa √
kesesuaian antara informasi dalam label bahan
dengan informasi yang tercantum dalam
dokumen pendukung bahan ?
9. Apakah ada persetujuan tertulis dari LPPOM √ Tidak ada penambahan
setiap penambahan fasilitas produksi ? fasilitas
10. Apakah setiap produk baru yang mempunyai √
merk yang sama dengan produk yang sudah
disertifikasi sudah didaftarkan untuk
sertifikasi ?
11. Apakah ada formula/resep tertulis ? √
12. Apakah formula/resep yang digunakan dalam √
kegiatan produksi mengikuti formula/resep
tertulis ?
13. Apakah produk yang dihasilkan disimpan di √
gudang yang bersih dan terhindar dari najis ?
14. Dalam hal terlanjur dibuat produk dari bahan √
yang belum mendapatkan persetujuan tertulis
dari LPPOM MUI, apakah produk tersebut
dijual ?
15. Apakah hasil audit internal telah disampaikan √
ke LPPOM MUI ?
Catatan khusus Auditor :
Telah dilakukan audit halal MUI untuk bahan baku dari Imperial Flavour Ltd, Singapore pada
tanggal 24-28 November 2016
Formulir 10.

Laporan Berkala ke LPPOM MUI

Form Laporan Berkala

Nama Perusahaan : PT. Aromas Citra Jaya


Jenis Produk : Flavour
No.SH & Masa berlaku : 00070060420212 & 2 Feb 2012 s/d 1 Feb 2016
Status SJH & Masa : B & 2 Feb 2012 s/d 1 Feb 2016
berlaku
Sertifikat SJH : HS1B1347/022012/ACJ
Tanggal, Bulan, Tahun :
Revisi ke :

Ringkasan Perubahan dalam 6 bulan terakhir : Ya Tidak


1. Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh
terhadap kebijakan halal √
Penjelasan :

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Perubahan komponen Manual SJH (Prosedur tertulis ,
dokumen, personal tim manajemen halal, dll) √
Penjelasan :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Perubahan Lokasi Pabrik atau penambahan fasilitas
produksi √
Penjelasan :

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Perubahan bahan (produsen/pemasok, tipe bahan, dll)
Penjelasan : √
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. Perubahan formula dan Pengembangan Produk Baru
Penjelasan : √
Tidak ada perubahan formula, tetapi adanya
pengembangan produk baru
Lampiran :

1. Manual SJH terakhir (jika ada revisi)

2. Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi terakhir dan
Dokumen pendukung
Formulir 11.
Notulen Kaji Ulang Manajemen
Tanggal : 16 Oktober 2016
No. Kehadiran Hasil pembahasan

1. Retna Pada tanggal 16 Oktober 2016 telah dilakukan:


2. Abun Audit internal pada bagian Gudang, Produksi, QC,
3. Rudi R&D dan Pembelian

4. Devi - Semua sample yang diterima R&D selalu disertai

5. Yuli Dokumen pendukung halal


- Bagian R&D selalu memastikan kehalalan bahan
Baku untuk setiap pengembangan produk baru
- Kami hanya memproduksi produk yang
disertifikasi halal
- Proses pengolahan dilakukan sedemikian rupa
Sehingga mencegah kontaminasi produk dari
Bahan haram dan najis
- Alat transportasi selalu dalam keadaan bersih dan
Suci dari najis
- Bagian gudang memegang daftar bahan yang telah
diketahui oleh LPPOM-MUI
- Tidak ada produk yang tidak disertifikasi halal
- Halal menjadi pertimbangan utama dalam
Pengadaan baahan baku, bahan tambahan dan
Bahan penolong
- Bagian pengadaan memiliki sistem peringatan dini
Untuk bahan-bahan yang hampir habis masa
Berlakunya sertifikat halal
- Seluruh bahan yang diterima bagian pembelian
Disertai dokumen halal
LAMPIRAN 12 A Label Pre Produksi
Before

After

Anda mungkin juga menyukai