Anda di halaman 1dari 57

MANUAL SJH

PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES

TANGERANG, 4 JANUARI 2021


DISAHKAN OLEH :

NICHOLAS WILLIAM NG

TAMAN TEKNO BSD SEKTOR XI BLOK O2 NO.5 KEL.


SETU KEC.SETU TANGERANG SELATAN BANTEN 15314

1
1. Pendahuluan
PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri
Kopi,Teh,Minuman. Yang dalam perkembangannya diarahkan untuk memproduksi pangan
olahan yang memenuhi selera masyarakat baik didalam negeri maupun dunia international.
Disamping selera yang terkait dengan rasa, Kemananan dan mutu, dan adanya permintaan
dari para distributor, retailer/supermarket, serta komitmen dari jajaran Direksi PT TRANS
GLOBAL ENTERPRISES untuk selalu memproduksi produk halal sesuai dengan syariat
islam.
Untuk memberikan sebuah Jaminan kepada konsumen seiring dengan produksi halal
perusahaan juga membuat sebuah manual Sistem Jaminan Halal yang akan diterapkan
sebagai pedoman perusahaan terutama bagi pihak pihak yang terkait dengan
kesinambungan produksi pangan yang dihasilkan.
Sistem Jaminan Halal ini disusun berdasarkan panduan penyusunan Sistem Jaminan Halal
yang diterbitkan oleh LPPOM Majelis ulama Indonesia.
Semoga panduan manual Sistem Jaminan Halal ini dapat bermanfaat bagi perusahaan dan
berjalan sesuai dengan yang direncanakan, konsisten dan berkelanjutan Amiin.

1.1 Informasi Umum Perusahaan


Nama Perusahaan : PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES

Alamat Perusahaan : TAMAN TEKNO BSD SEKTOR XI BLOK O2 NO.5 KEL.


SETU KEC.SETU TANGERANG SELATAN BANTEN 15314
Telp/Fax : 021 55731132

E-mail : gen1.xtc@gmail.com

Nama Pabrik : PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES

Alamat Tempat Produksi : TAMAN TEKNO BSD SEKTOR XI BLOK O2 NO.5 KEL.
SETU KEC.SETU TANGERANG SELATAN BANTEN 15314
Telp/Fax : 021 30448516

Kelompok Produk : KOPI & Teh

Jumlah Produksi /bulan : 26 Ton

Tempat Maklon (titip produksi) : -

Jumlah Karyawan : 15 Orang

Daerah Pemasaran : Nasional

Izin Produk : Lain-Lain

2
1.2 Tujuan Utama Penerapan SJH
Tujuan utama penerapan SJH adalah menjamin kehalalan produk PT TRANSGLOBAL
ENTERPRISES. Segala hal yang dapat menyempurnakan suatu kewajiban hukum
melaksanakannya menjadi wajib. Hal ini didasarkan dari kaidah ushul fiqh “Maa Laa Yatimmul
Wajib Illa bihi Fahuwa Wajib”. Dengan terpeliharanya suatu kewajiban syar’iy maka hikmahnya
muslim akan terpelihara kesucian agama, akal, jiwa, keturunan, dan hartanya.

1.3 Ruang Lingkup Penerapan SJH


Ruang Lingkup penerapan dimulai dari pemilihan bahan, proses, penangan produk hingga
ditribusinya.

2. KRITERIA Sistem Jaminan Halal


1. Kebijakan Halal

KEBIJAKAN HALAL PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES


PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES dan segenap Jajaran Direksi Dengan ini kami menyatakan
bahwa perusahaan berkomitmen untuk senantiasa memproduksi produk halal secara konsisten
mencakup konsistensi dalam penggunaan dan pengadaan bahan baku, bahan tambahan dan
bahan penolong serta konsistensi dalam proses produksi halal dan menjalankan implementasi
Sistem Jaminan Halal sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh LPPOM MUI “

Tangerang , 31 Mei 2018


Pimpinan Perusahaan,

( NICHOLAS WILLIAM NG)

Terkait dengan kegiatan halal sebagai salah satu dari bentuk implementasi dan kegiatan
sosialisasi kebijakan halal yang akan kami lakukan kepada seluruh pemangku kepentingan
(stake holders) perusahaan diantaranya sebagai berikut :
1. Platihan Training Internal kepada seluruh karyawan PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES
Membuat Spanduk tentang Halal
2. Membuat XBanner tentang Halal
3. Majalah Halal

3
2. Tim Manajemen Halal

Persyaratan dari Tim Manajemen Halal adalah sebagai berikut :


a) Karyawan tetap perusahaan bersangkutan/pemilik perusahaan.
b) Diangkat melalui surat penunjukan dari manajemen puncak (pemilik pabrik) atau
bentuk ketetapan lain sesuai dengan kelaziman di perusahaan dan diberi
kewenangan untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan
proses produksi halal (termasuk tindakan penghentian produksi jika terjadi
penyimpangan).
c) Memahami titik kritis keharaman produk, ditinjau dari bahan maupun proses
produksi secara keseluruhan.

Tugas, Tanggungjawab, dan Wewenang Tim Manajemen Halal secara umum adalah sebagai
berikut :
a) Menyusun, mengelola, dan mengevaluasi Sistem Jaminan Halal.
b) Melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan SJH termasuk tindakan
perbaikan terhadap kesalahan sampai pada penghentian produksi atau penolakan
bahan yang diterima, sesuai dengan aturan yang ditetapkan LPPOM MUI.
c) Menyusun dan melaksanakan prosedur tertulis dalam aktivitas kritis untuk
memproduksi produk halal secara konsisten.
d) Membuat laporan Pelaksanaan Sistem Jaminan Halal kepada Manajemen Puncak dan
LPPOM MUI setiap 6 bulan sekali.
e) Melakukan Komunikasi ke LPPOM MUI .

Struktur Organisasi Manajemen Halal PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES

PIMPINAN PERUSAHAAN

KAHI

Gudang Produksi QC/R&D Pembelian

4
PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No :01/01/2021
ENTERPRISES

SURAT TUGAS TEAM HALAL Revision :1


PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES Tanggal Pengesahan :
4 JANUARI 2021

Bahwa sehubungan pelaksanaan Sistem Jaminan Halal ( SJH ) sarana produksi pangan PT
TRANSGLOBAL ENTERPRISES , Direksi PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES menunjuk nama -nama
karyawan yang namanya tersebut dibawah ini untuk melakukan tugas sebagai berikut :

1. Nama : Ahmad Sopyan


Jabatan : Koordinator Auditor Halal Internal
Tugas : a. Melakukan komunikasi eksternal dengan pihak LPPOM MUI
b. Koordinator Auditor Halal Internal
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan implementas SJH secara menyeluruh
(Pelaksanaan Training internal, Audit internal, Management Review , Pelaporan
ke LPPOM MUI)
d. Menghentikan kegiatan produksi jika ada potensi ketidakhalalan

2. Nama : Abdul Ajis


Jabatan : Produksi
Tugas a. Koordinasi produksi pangan halal
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanan implemetasi SJH bidang produksi
c. Anggota Tim Auditor Halal Internal bidang produksi

Jabatan : Kepala Bagian Gudang Bahan Baku


Tugas : a. Bertanggung jawab terhadap masuknya bahan baku dan tambahan pangan yang
dikirim oleh suplier/produsen ke dalam gudang
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan implementasi SJH bidang penyimpanan /
pergudangan
c. Anggota Tim Auditor Halal Internal bidang Pergudangan
Jabatan : Kepala Bagian Gudang Jadi
Tugas : a. Bertanggung jawab terhadap barang produk jadi halal yang masuk ke gudang
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan implenetasi SJH pergudangan
c. Anggota Tim Auditor Halal Internal bidang pergudangan

3. Nama : Randa
Jabatan : Kepala Bagian Pembelian
Tugas : a. Bertanggung jawab dalam pembelian semua bahan baku dan tambahan yang diguna
kan dalam produksi
5
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan implenetasi SJH bidang pembelian
c. Anggota Tim Auditor Halal Internal bidang pembelian

4. Nama : Habibi Al Amin


Jabatan : Quality Control/R&D
Tugas : a . Bertanggung jawab terhadap mutu dan kehalalan produk
b. Bertanggung jawab terhadap implementasi pelaksanaan SJH bidang mutu dan
ke halalan produk
c. Menyusun system pengendalian dan monitoring yang dapat menjamin
konsistensi produk halal
d. bertanggung jawab melakukan aktivitas penelitian dan pengembangan produk halal
e. Anggota Tim Auditor Halal bidang QC/R&D
f. Bertanggung jawab terhadap pelaksanan implemetasi SJH bidang R&D

Tanggal Pengesahan : 4 JANUARI 2021 Disahkan Oleh : NICHOLAS WILLIAM NG

6
3. Pelatihan dan Pendidikan
Tujuan dari pelatihan dan pendidikan adalah :
1. Meningkatkan pemahaman staf dan karyawan terhadap hukum-hukum Islam
tentang pentingnya kehalalan suatu produk
2. Menjadikan karyawan peduli terhadap proses produksi halal dan mampu menerapkannya
di tingkat operasional.

Adapun bentuk pelatihan dan pendidikan yang akan kami laksanakan di Perusahaan
diantaranya sebagai berikut :
a. Mengikuti Pelatihan dan bimbingan atau penyuluhan halal dari LPPOM MUI setidaknya dua
tahun sekali atau lebih sering jika diperlukan.
b. Melakukan pelatihan internal SJH ke semua staf dan karyawan Minimal dua kali dalam
setahun atau lebih sering jika diperlukan.
c. Pemasangan Mading Halal, Spanduk, Xbanner atau tulisan tentang peduli halal di
lingkungan perusahaan

7
PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 02/01/2021
ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 2


PROSEDUR TRAINING Tanggal Pengesahan :
23 Juli 2021

1.TUJUAN
bertujuan sebagai pedoman bagi Team Sisitem Jaminan Halal(SJH) PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES,
1. Meningkatkan pemahaman staf dan karyawan terhadap hukum-hukum Islam tentang pentingnya
kehalalan suatu produk.
2. Menjadikan karyawan peduli terhadap proses produksi halal dan mampu menerapkannya di tingkat
operasional.

2.RUANG LINGKUP
Melaksanakan kegiatan training Halal internal keseluruh Karyawan dan jajaran direksi PT
TRANSGLOBAL ENTERPRISES, dan Melaksanakan kegiatan Training eksternal untuk Team SJH.

3. TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab terhadap Kegiatan Training eksternal dan Internal Halal serta melaporkan
kegiatan
Pelatihan Internal secara berkala kepada Pihak LPPOM MUI.

4.Prosedur
a. Mengikuti Pelatihan eksternal di LPPOM MUI menurut standar SJH 23000 satu kali dalam 2
Tahun
b. Melakukan pelatihan internal SJH ke semua staf dan karyawan Minimal satu kali dalam setahun atau
lebih sering jika diperlukan.
C. Jika ada karyawan baru maka perlu dilakukan training untuk pengetahuan tentang produk halal dan
Sistem jaminan halal.
d. Melakukan evaluasi hasil training dilakukan melalui freetest sebelum training untuk mengetahui
Pengetahuan sebelum training dan post test setelah training untuk mengetahui hasil dari training
yang telah dilakukann dengan standard kelulusan Nilai B/70, apabila ada karyawan yang tidak
lulus dalam post test maka akan dilakukan post test ke 2
f. Personil yang dapat memberikan pelatihan adalah yang sudah pernah mengikuti pleatihan HAS 23000
Yang mencakup 11 Kriteria SJH dan lulus dengan pembuktian sertifikat dari LPPOMMUI, dan boleh
juga yang sudah lulus internal training

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Team SJH KAHI Pimpinan Perusahaan

8
Ahmad Sopyan NICHOLAS WILLIAM NG

4. BAHAN

Untuk memproduksi produk halal, perusahaan hanya menggunakan bahan yang sudah disetujui oleh
LPPOM MUI , seperti tercantum dalam daftar bahan .

Monitoring pemeriksaan terhadap semua dokumen pendukung bahan yang digunakan agar
selalu
dalam keadaan masih berlaku/Valid, dilakukan melalui pemeriksaan berkala masa berlaku dokumen
melalui pengecekan daftar bahan. Dalam kasus masa berlaku sertifikat halal sudah habis dan supplier
tidak dapat memberikan sertifikat halal yang baru, maka bahan dapat digunakan jika:

a) Bahan diproduksi pada masa berlakunya sertifikat halal,

b) Khusus bahan bersetifikat halal MUI dan diproduksi diluar berlakunya masa sertifikat halal, bahan
harus dilengkapi dengan surat keterangan dalam proses perpanjangan.

IDENTIFIKASI TITIK KRITIS KEHARAMAN


DAFTAR BAHAN, TITIK KRITIS DAN PENCEGAHANNYA
NO NAMA TITIK INFORMASI TINDAKAN VERIFIKA DOKUMENTASI
BAHAN KRITIS KUNCI KOREKSI SI
1 Kopi Biji Bahan SURAT Tolak jika Penjelasan -Tindakan
Baku KETERANGA spec.tak ke koreksi
N sesuai Sertifikat suppliernya -Verifikasi
2 KOPI BUBUK Bahan SURAT Tolak jika Penjelasan -Tindakan
Baku KETERANGA spec.tak ke koreksi
N sesuai Sertifikat suppliernya -Verifikasi
3 TEHBUBUK Bahan SURAT Tolak Jika Penjelasan -Tindakan
Baku KETERANGA Produk Kondisi ke koreksi
N tidak suppliernya -Verifikasi
layak/busuk

5.Produk
a. Perusahaan hanya akan memproduksi produk halal dengan merk/ nama produk yang tidak
menggunakan nama yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan atau ibadah
yang tidak sesuai dengan syariah islam.
b. Perusahaan akan mendaftarkan seluruh produk yang dihasilkan dharus sudah
memperoleh sertifikat halal sebelum diedarkan.
c. Monitoring terhadap pendaftaran produk baru mengacu pada SOP Pengembangan Produk Baru

Bahan Baku Vs Produk


No BAHAN BAKU KOPI BIJI KOPI BUBUK TEHMERK Tehmerk
MERK ICONIC MERK ICONIC JAVA TEA Blacktea

1 Kopi Bubuk ⩗
2 Kopi Biji ⩗

3 Teh ⩗ ⩗

9
6. Fasilitas Produksi
Semua fasilitas produksi yang digunakan untuk menghasilkan milik perusahaan sendiri didaftarkan
menjadi ruang lingkup implementasi Sistem Jaminan Halal. Fasilitas ini mencakup semua fasilitas
yang digunakan dalam proses produksi sejak dari penyiapan bahan, proses utama hingga ke
penyimpanan produk. Perusahaan harus meminta persetujuan dari LPPOM MUI setiap penambahan
fasilitas produksi baru untuk produk yang sudah disertifikasi.

PROSES PRODUKSI , TITIK KRITIS DAN PENCEGAHANNYA

No. Tindakan Koreksi


Nama Proses Titik Kritis Informasi Kunci Verifikasi Dokumen
tasi
1. Penyimpanan Fasilitas Fasilitas hanya untuk Keluarkan segera -Periksa -Tindakan
Bahan digunakan juga menyimpan bahan bila ditemukan koreksi
utk menyimpan yang telah disetujui bahan yg belum / operator -Verifikasi
bahan / barang oleh LPPOM MUI tidak disetujui -Periksa SOP
lainnya oleh LPPOM MUI -Pelatihan
Periksa terjadinya buat operator
pencemaran
2 Pengemasan Penggunaan Mesin mesin hanya Hentikan segera -Periksa -Tindakan
Produk mesin mesin untuk memproses bila diketahui bhw koreksi
bersama bahan / pangan yang mesin mesin juga operator -Verifikasi
telah disetujui digunakan untuk -Periksa SOP
kehalalannya oleh memproses bahan -Pelatihan
LPPOM MUI / pangan yang buat operator
belum / tidak
disetujui
kehalalalnnya oleh
LPPOM MUI

10
7.Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis
PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 03/01/2021
ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision :1


PROSEDUR PENERIMAAN BAHAN BAKU Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
Prosedur penerimaan barang di PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES bertujuan sebagai pedoman
bagi departemen Warehouse, serta prosedur ini dibuat sebagai proses kontrol bahwa mekanisme
Penerimaan barang telah dijalankan secara benar dan efektif .

2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses penerimaan barang yang Halal, pengecekan kesesuaian dokumen,
membuat bukti penerimaan sampai proses penyimpanan.

3. TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses penerimaan barang dari barang diterima sampai
proses penyimpanan.

4.Tugas
a. Pengecekan Kesesuaian Barang dengan Dokumen Pesanan
b. Pemeriksaan Kode Produksi dan Kadaluarsa
c. Pemeriksaan Quantity Produk
d. Pengecekan Nama Produsen
e. Pengecekan Asal Negara
f. Pengecekan Logo Halal Jika ada
g. Pengecekan No. Halal Jika ada
h. Pengecekan Lembaga Sertifikat Halal Jika ada
i. Pengecekan Masa Berlaku Sertifikat Halal Jika bahan baku /tambahan mempunyai SH
j. Pemberian Pass Halal
5. LAMPIRAN
Form Penerimaan Barang

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Ka. Gudang KAHI Pimpinan Perusahaan

11
Abdul ajis Ahmad Sopyan NICHOLAS WILLIAM NG

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 03/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1


PROSEDUR Tanggal Pengesahan :
PENGGUNAAN BAHAN BAKU BARU 4 Januari 2021

1. TUJUAN
1. Menjadi pedoman kegiatan audit pada standar prosedur dalam proses sertifikasi halal
2. Menjadi pedoman perusahaan dalam mempersiapkan untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI
3. Menajdi pedoman perusahaan dalam mempertahankan sertifikat halal MUI yang telah diperoleh
4. Menjadi pedoman perusahaan terkait penggunaan bahan baru maupun produsen baru.
2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup kontrol terkait penggunaan baru.
3.PROSEDUR SISTEM PENGGUNAAAN BAHAN BARU
a) Setiap bahan baru (kecuali bahan tidak kritis dan bahan ber SH MUI yang ada di dalam website))
yang akan digunakan untuk menghasilkan

produk yang sudah disertifikasi akan dimintakan persetujuan penggunaanya ke LPPOM MUI

melalui Tim Manajemen Halal. Permintaan persetujuan penggunaan bahan baru ditujukan ke
LPPOM MUI melalui CEROL menggunakan menu inquiry.

b) Bahan baru dapat digunakan dalam proses produksi setelah mendapatkan persetujuan dari

LPPOM MUI.

c) Bahan baru yang telah mendapatkan persetujuan dari LPPOM MUI akan dimasukkan ke dalam
Daftar Bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI.

d) Catatan seleksi bahan baru akan didokumentasikan dengan baik.

4.PIHAK TERKAIT
1. Team Halal
2. Pimpinan Perusahaan
3. Bagian Pembelian

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Team Halal KAHI Pimpinan Perusahaan

Ahmad Sopyan

12
NICHOLAS WILLIAM NG

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 04/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1


PROSEDUR Tanggal Pengesahan :
PENGEMBANGAN PRODUK BARU 4 Januari 2021

1. TUJUAN
1. Menjadi pedoman kegiatan audit pada standar prosedur dalam proses sertifikasi halal
2. Menjadi pedoman perusahaan dalam mempersiapkan untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI
3. Menajdi pedoman perusahaan dalam mempertahankan sertifikat halal MUI yang telah diperoleh
4. Menjadi pedoman perusahaan dalam pengembangan dan penambahan produk baru

2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup pengembangan dan penambahan produk baru dan formulasinya.

2. PROSEDUR PENGEMBANGAN PRODUK


1. Prinsip perubahan formula dan pengembangan produk baru adalah mengutamakan pada daftar
bahan yang telah diketahui oleh LP POM MUI serta tersedia formulasi baku tertulis.
2. Perubahan formula yang menghasilkan produk baru harus diajukan dalam proses sertifikasi halal
baru. Semua bahan yang yang digunakan dalam tahap pengembangan produk baru harus telah dise-
tujui oleh LPPOM MUI.
3. Perubahan formula yang tidak menghasilkan produk baru dan tidak menggunakan bahan baru
(reformulasi komposisi ) tidak perlu dilaporkan kepada LP POM MUI.
4. Perubahan formula yang tidak menghasilkan produk baru tetapi menggunakan bahan baru
(penggunaan bahan alternatif ) harus mengacu kepada SOP penggunaan bahan baru .
5. Formula baku yang dijadikan acuan/rujukan untuk bagian produksi dan memproduksi produksi.
Bisa berupa hard copy, soft copy atau bentuk lain. Ditandatangani oleh R&D dan KAHI.
6. Apabila formula baru tidak mendapat persetu juan maka formula baru itu tidak dapat digunakan.
7. Jika ada penambahan tempat produksi/ penambahan merk maka sebelum diedarkan harus didaftar
Kan dahulu untuk disertifikasi halal ke mui Sebelum diedarkan
4. PIHAK TERKAIT
1. Team Halal

2. Bagian R & D/Pimpinan Perusahaan

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Team Halal KAHI Pimpinan Perusahaan

13
Ahmad Sopyan NICHOLAS WILLIAM NG

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 05/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1


PROSEDUR Tanggal Pengesahan :
PENYIMPANAN PRODUK JADI 4 Januari 2021

1. TUJUAN
1. Menjadi pedoman kegiatan audit pada standar prosedur dalam proses sertifikasi halal
2. Menjadi pedoman perusahaan dalam mempersiapkan untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI
3. Menajdi pedoman perusahaan dalam mempertahankan sertifikat halal MUI yang telah diperoleh
4. Menjadi pedoman perusahaan dalam penyimpanan produk.

2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup penyimpanan produk.

2. PROSEDUR SISTEM PENYIMPANAN


1. Dipastikan bahwa ruang penyimpanan/gudang hanya untuk menyimpan bahan bahan yang
halal sesuai daftar matriks yang telah diketahui LP POM MUI .

2. Dipastikan barang barang yang tersimpan tidak terkontaminasi oleh najis dan barang haram
serta tidak mengalami penurunan mutu

3. Setiap bahan yang disimpan harus diberi identitas serta dilengkapi kartu stok barang untuk
merekam setiap masuk dan keluarnya barang serta untuk sistem FIFO .

4. Pastikan penanggung jawab gudang melakukan pemeriksaan bahan bahan yang disimpan setiap
saat , bila terjadi kecurigaan/masalah pada sistem penyimpanan maka harus segera diambil
langkah langkah pengamanan bahan yang bersangkutan .

3. PIHAK TERKAIT
1. Team Halal

2. Bagian Gudang

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Ka. Gudang KAHI Pimpinan Perusahaan

14
Dudung

Ahmad Sopyan
NICHOLAS WILLIAM NG

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 06/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision :1


PROSEDUR PENGELUARAN BARANG Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
Prosedur pengeluaran barang di PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES bertujuan sebagai pedoman bagi
departemen Warehouse, serta prosedur ini dibuat sebagai proses kontrol bahwa mekanisme
Pengeluaran barang telah dijalankan secara benar dan efektif .

2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses penerimaan barang berlabel halal yang telah selesai diproduksi,
pengecekan kesesuaian dengan data yang diberikan dari produksi, membuat bukti penerimaan sampai
proses pengiriman barang.

3. TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses penerimaan barang dari produksi sampai proses
pengiriman barang ke distributor/retail.

4.Tugas
a. Pemeriksaan barang(KODE PRODUKSI, KADALUARSA, NAMA PRODUK, JUMLAH PRODUK) yang
dikirim dari produksi
b. Laporan Penerimaan barang
c. Laporan Pengeluaran barang
d. Membuat Surat Jalan

5. LAMPIRAN
Form Penerimaan Produk Jadi
Form Pengiriman barang/Surat Jalan

15
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Ka. Gudang Jadi KAHI Pimpinan Perusahaan

Dudung

Ahmad Sopyan NICHOLAS WILLIAM NG

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 07/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1


PROSEDUR PRODUKSI Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
Prosedur produksi di PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES bertujuan sebagai pedoman bagi departemen
PRODUKSI,untuk menjalankan proses produksi yang aman, berqualitas, bersih dan Halal yang sesuai
peraturan yang telah ditentukan serta prosedur ini dibuat sebagai proses kontrol bahwa mekanisme
Proses produksi halal telah dijalankan secara benar dan efektif.

2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses permintaan bahan baku dan bahan tambahan berlabel halal. Proses
pemeriksaan peralatan produksi yang bersih dan tidak terkontaminasi najis, dan sarana produksi yang
bersih, dan aman.
3. TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi sehingga menghasilkan produk yang
berkualitas, aman dan halal untuk dikonsumsi

4. Tugas
a. Pemeriksaan bahan yang akan digunakan untuk produksi sesuai dengan formula dan daftar
bahan yang disetujui.
b. Pemeriksaan fasilitas dan personil harus bebas najis

5. LAMPIRAN
Form Permintaan Bahan Baku
Form produk Jadi

16
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Ka. Produksi KAHI Pimpinan Perusahaan

Ahmad Sopyan NICHOLAS WILLIAM NG


Abdul Ajis

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 08/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1


PROSEDUR PURCHASING Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
Prosedur pembelian di PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES bertujuan sebagai pedoman bagi
departemen
PEMBELIAN,untuk menjalankan proses pemilihan/pembelian bahan baku,tambahan dengan
mengutamakan aspek halal sebagai acuan pemesanan dan pembelian dan matrix bahan yang telah
disetujui oleh LPPOM MUI. Prosedur ini dibuat sebagai proses kontrol bahwa mekanisme Proses
pembelian bahan baku dan tambahan telah dijalankan secara benar dan efektif .

2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses pemilihan, pembelian bahan baku dan bahan tambahan berlabel halal.
Dengan memberikan sebuah catatan didalam PO Pembelian dengan mewajibkan barang harus disertai
dengan sertifikat Halal.
3. TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses pembelian bahan baku dan bahan tambahan berlabel
Halal.

4. Tugas
a. untuk bahan-bahan yang digunakan dalam memproduksi produk halal, purchasing hanya membeli
bahan yang sudah disetujui LPPOM MUI
b. Kominikasi dengan KAHI jika ada penambahan bahan baku/penggantian bahan baku
c. Jika ada bahan baku yang digunakan habis dan beli di toko/supplier yang tercantum didalam matrix
ternyata tidak tersedia, maka bagian purchasing boleh mencari di toko lain dengan aspek halal
sebagai acuan dan kordinasi dengan pihak pimpinan. Dan untuk bahan yang tidak positivelist dan
bahan tidak tercantum dalam web mui, maka bagian perchasing akan kordinasi dengan pihak MUI.
d.Kontrol dokumen 3 bulan sebelum masa berlaku habis, pengecekan sertifikat melalui cek di website
MUI
e. Bahan yang bersertifikat Halal harus selalu masih berlaku atau valid

5. LAMPIRAN
Form Purchase Order

17
Form Penggunaan Bahan Baku Baru
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Ka. Purchasing KAHI Pimpinan Perusahaan

Randa Ahmad Sopyan NICHOLAS WILLIAM NG

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 09/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision :1


PROSEDUR QUALITY CONTROL Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
Prosedur Quality Control di PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES bertujuan sebagai pedoman bagi
departemen QC, serta prosedur ini dibuat sebagai proses kontrol bahwa mekanisme
Pengecakan bahan baku/ tambahan sudah diperiksa dengan benar dari segi kemananan pangan dan
dari segi kehalalannya, dan dijalankan secara benar dan efektif.

2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses pemeriksaan barang berlabel halal secara organoleptik sebelum barang
diturunkan kegudang, dan pemeriksaan dari segi mutu produk yang telah selesai
diproduksi ,pendokumentasian secara administrasi barang yang telah diproduksi.

3. TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab terhadap mutu bahan dan produk

4.Tugas
a. Pemeriksaan bahan baku dan tambahan berlabel halal dengan Metode organoleptik
b. Pemeriksaan produk yang telah diproduksi

5. LAMPIRAN
Form Pengecekan bahan baku
Form Pengecekan produk jadi

18
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Ka. Quality Control KAHI Pimpinan Perusahaan

Habibi Al Amin
Ahmad Sopyan NICHOLAS WILLIAM NG

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 10/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1


PROSEDUR PEMBERSIHAN PERALATAN Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
1.Menjadi pedoman kegiatan audit pada fasilitas produksi dalam proses sertifikasi halal
2.Menjadi pedoman perusahaan dalam mempersiapkan untuk mendapatkan sertifikat
halal dari MUI
3. Menjadi pedoman perusahaan dalam mempertahankan sertifikat halal MUI yang telah
Diperolehnya
2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses pencucian peralatan yang digunakan untuk produksi

3. STANDAR PENCUCIAN ALAT


1. Pembersihan Mesin Kopi dilakukan dengan Menggunakan Paper towel, validasi kebersihan dilihat
tidak ada lagi dibuktikan dari hilangnya rasa, bau dan warnanya
2. Pembersihan Mesin, peralatan sirop dibilas dengan air kemudian dibilas dengan air panas dilap
dengan Menggunakan Paper towel, validasi kebersihan dilihat tidak ada lagi dibuktikan dari
hilangnya rasa, bau dan warnanya

4. HASIL PENCUCIAN
Ukuran keberhasilan pencucian adalah tidak adanya lagi warna, bau dan rasa yang
tertinggal pada peralatan/fasilitas/ruangan yang dicuci.

5.PIHAK TERKAIT
1.TEAM HALAL
2.BAGIAN KEBERSIHAN

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

19
Team Halal KAHI Pimpinan Perusahaan

NICHOLAS WILLIAM NG
Ahmad Sopyan

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 11/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1


PROSEDUR TRANSPORTASI Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
1. Menjadi pedoman kegiatan audit pada bagian transportasi dalam Kegiatan halal
2. Menjadi pedoman perusahaan dalam menjaga kebersihan tranportasi Produk bersertifikat halal
2.RUANG LINGKUP
Sarana Transportasi

3. SOP TRANSPORTASI
1. Kendaraan harus selalu dalam keadaan bersih
2. Kendaraan dicuci setiap hari setelah digunakan beroperasi
3. Kendaraan yang digunakan untuk mengirim produk tidak diperbolehkan ada barang titipan dari
pihak lain,atau dicampur dengan barang lain.

4 PIHAK TERKAIT
1.TEAM HALAL
2.BAGIAN TRANSPORTASI.

20
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Team Halal KAHI Pimpinan Perusahaan

Ahmad Sopyan NICHOLAS WILLIAM NG

8. Kemampuan Telusur (Traceability)


Sistem administrasi di sarana produksi diatur sedemikian sehingga setiap terjadi masalah produk di
peredaran dapat segera dilakukan pengangkatan kembali dokumen yang terkait untuk keperluan
proses penelusuran .

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 12/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1


PROSEDUR TELUSUR PRODUK Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
Prosedur baku yang digunakan oleh perusahaan untuk menangani secara cepat, tepat dan efektif
terhadap terjadinya / adanya masalah pada produk yang beredar dipasaran . Penanganan secara cepat,
tepat dan efektif perlu dilakukan untuk menangani masalah yang terjadi dilapangan sehingga
penelusuran dapat dilakukan secara tepat dan efektif.
2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses pemeriksaan dokumen pembelian,dokumen pemeriksaan penerimaan
bahan baku,dokumen pemeriksaan barang masuk yang diperksa QC, Dokumen Produksi, Dokumen
Pengeluaran barang dan lokasi tempat produk bermasalah.

3. PROSEDUR TETAP
1. BAP Produk bermasalah dilapangan/laporan Polis
2. Pemeriksaan Surat Jalan Gudang Produk Jadi
3. Pemeriksaan Kartu Stock Gudang Produk Jadi
4. Pemeriksaan Form Pengiriman Produk Jadi dari Produksi
5. Pemeriksaan Form Permintaan Bahan baku ke Gudang bahan baku
6. Pemeriksaan Form Pemberian bahan baku dari Gudang bahan baku
7. Pemeriksaan Form Dokumen QC
8. Pemeriksaan Dokumen form kedatangan barang
9. Pemeriksaan form pembelian

21
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Team Halal KAHI Pimpinan Perusahaan

Ahmad Sopyan,S.E NICHOLAS WILLIAM NG

9. Penanganan Produk yang tidak Memenuhi Kriteria


Dalam rangka menangani produk yang tidak memenuhi kriteria, kami menerapkan
aturan/prosedur sebagai berikut adalah :
1. Produk yang berasal dari bahan dan fasilitas produksi yang tidak memenuhi kriteria
harus dipisahkan dan tidak dijual ke konsumen yang membutuhkan produk halal.
2. Bila produk yang tidak memenuhi kriteria sudah terlanjur dijual, maka produk tersebut
harus ditarik dari pasaran.

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 13/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision :1


PROSEDUR PRODUK TIDAK MEMENUHI Tanggal Pengesahan :
KRITERIA 4 Januari 2021

1.TUJUAN
Prosedur baku yang digunakan oleh perusahaan untuk menangani secara cepat, tepat dan efektif
terhadapa terjadinya / adanya masalah pada produk yang telah jadi namun tidak memenuhi kriteria
halal. Penanganan secara cepat, tepat dan efektif perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya
dampak negative bagi konsumen
2.RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses pemeriksaan dokumen pembelian,dokumen pemeriksaan penerimaan
bahan baku,dokumen pemeriksaan barang masuk yang diperksa QC, Dokumen Produksi, Dokumen
Pengeluaran barang

3. PROSEDUR TETAP
Produk yang tidak memenuhi kriteria halal adalah : produk yang sudah bersertifikat halal yang
terlanjur dibuat dari bahan dan diproduksi di fasilitas yang tidak memenuhi kriteria halal.
Penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria halal :
1.Dimusnahkan
2.Tidak di rework
3.Jika sudah dijual, segera ditarik lalu dimusnahkan
Jika ada produk yang tidak memenuhi kriteria halal akan dilaporkan menggunakan form produk tidak
memenuhi kriteria

22
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Team Halal KAHI Pimpinan Perusahaan

Ahmad Sopyan.S.E
NICHOLAS WILLIAM NG

10. Audit Internal Halal


Dalam rangka pemantauan dan pelaksanaa implementasi Sistem jaminan Halal PT TRANSGLOBAL
ENTERPRISES dan evaluasi pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami akan melakukan audit internal
halal. Audit Internal Halal bertujuan untuk menilai secara mandiri pelaksanaan Sistem Jaminan Halal di
Perusahaan sehingga diharapkan kami dapat mengetahui kekurangan pelaksanaan SJH yang dtelah
dirapkan diperusahaan .
Ketentuan Audit Internal Halal :
1. Audit internal dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali atau lebih sering
jika diperlukan.
2. Audit internal dilakukan oleh auditor internal halal PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES
yang telah melakukan pelatihan halal di LPPOM MUI/ dari pihak luar jika diperlukan, guna
melihat seberapa jauh perbedaan hasil dari audit yang dilakukan sehingga hasilnya lebih
efektif
3. Pelaksanaan audit internal dengan menggunakan daftar pertanyaan/check list audit.Hasil
audit internal disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang
diaudit.
4. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan/ketidaksesuaian pelaksanaan SJH di
perusahaan dengan persyaratan sertifikasi halal (kebijakan, prosedur dan kriteria), maka akan
segera dilakukan tindakan koreksi.
5. Melaporkan hasil audit internal halal dalam bentuk laporan berkala kepada LPPOM MUI
setiap enam bulan sekali

Pelaksanaan audit mempergunakan format berupa check list dan laporan, meliputi :
1. Check list Audit pada Bagian Pembelian
2. Check list Audit pada Bagian Gudang
3. Check list Audit pada Bagian Produksi
4. Check list Audit pada Bagian QA/QC
5. Check lis Audit pada Bagian R&D
6. Check list Audit pada Bagian Tranportasi/Distribusi
7. Format Laporan Ketidak Sesuaian
8. Format Laporan Berkala
9. Format Notulen Pertemuan Tindakan Manajemen.

23
KOMUNIKASI EKSTERNAL DAN INTERNAL

Komunikasi ini dilakukan secara berkala untuk menyesuaikan dan mensinkronkan penerapan
Sistem Jaminan Halal diperusahaan.

Eksternal :
Dengan semua pemasok / Supplier
Dengan semua distributor
Dengan Kelompok konsumen
Dengan LPPOM MUI
Dengan Badan POM RI

Internal :
Antar sesama anggota Team Halal
Dengan seluruh karyawan, bisa melalui proses pelatihan dan sosialisasi

24
PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 14/01/2021
ENTERPRISES
STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1
PROSEDUR AUDIT INTERNAL Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
bertujuan sebagai pedoman bagi Team Sistem Jaminan Halal dan untuk menilai secara mandiri
pelaksanaan Sistem Jaminan Halal di Perusahaan sehingga diharapkan kami dapat
mengetahui kekurangan pelaksanaan SJH yang dtelah dirapkan diperusahaan.

2.RUANG LINGKUP
Pelaksanaan Audit, dibagian, Purchasing, Gudang Bahan baku, Gudang Produk Jadi, Produksi
Dan Quality Qontrol

3. TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab terhadap Kegiatan Audit internal Halal serta melaporkan kegiatan secara
berkala kepada Pihak LPPOM MUI.

4.Prosedur
1. Audit internal dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali atau lebih sering jika
diperlukan.

2. Audit internal dilakukan oleh auditor internal halal PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES yang telah
melakukan pelatihan halal di LPPOM MUI/ dari pihak luar jika diperlukan, guna melihat seberapa
jauh perbedaan hasil dari audit yang dilakukan sehingga hasilnya lebih efektif

3.Pelaksanaan audit internal dengan menggunakan daftar pertanyaan/check list audit.Hasil audit
internal disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang diaudit.

4.Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan/ketidaksesuaian pelaksanaan SJH di perusahaan


dengan persyaratan sertifikasi halal (kebijakan, prosedur dan kriteria), maka akan segera
dilakukan tindakan koreksi.

5.Melaporkan hasil audit internal halal dalam bentuk laporan berkala kepada LPPOM MUI setiap
enam bulan sekali.
6. Audit dilakukan Secara Independen

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Team SJH KAHI Pimpinan Perusahaan

25
Ahmad Sopyan NICHOLAS WILLIAM NG
11.Kaji Ulang Manajemen

Dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami juga akan
melakukan kaji ulang manajemen terkait dengan pelaksanaan Sistem Jaminan Halal di perusahaan. Kaji
ulang manajemen atas SJH secara menyeluruh akan dilakukan minimal 1 tahun sekali atau lebih sering
jika diperlukan. Kaji ulang manajemen dilakukan dengan melibatkan seluruh bagian yang terlibat dalam
SJH termasuk manajemen puncak atau pemilik perusahaan.

PT TRANSGLOBAL MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL Doc No : 15/01/2021


ENTERPRISES

STANDARD OPERATING PROCEDUR Revision : 1


MANAGEMENT REVIEW Tanggal Pengesahan :
4 Januari 2021

1.TUJUAN
Prosedur MANAGEMENT REVIEW PT TRANSGLOBAL ENTERPRISES bertujuan sebagai pedoman
serta prosedur yang dijalankan untuk menginformasikan kegiatan implementasi Sistem Jaminan Halal
selama kurun waktu 1 tahun dijalankan agar pihak management dapat mengetahui hasil dari pada
implementasi yang berjalan dan ini dibuat sebagai proses kontrol bahwa mekanisme
Prosedur management review dapat dilakukan dan dikerjakan secara benar dan efektif.

2.RUANG LINGKUP
Sistem Jaminan Halal, Team Halal

3. Prosedur Tetap
1. Pelaksanaan kaji ulang dilakukan 1 tahun sekali
2. Hasil Kaji ulang dilaporkan ke LPPOM MUI
3. Kaji Ulang dihadiri oleh manajemen puncak

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

26
Team Halal KAHI Pimpinan Perusahaan

Ahmad Sopyan
NICHOLAS WILLIAM NG

27
FORMULIR AUDIT HALAL

28
FORMULIR
CHECK LIST AUDIT HALAL INTERNAL
PADA
BAGIAN PEMBELIAN

Hasil Audit
No PERTANYAAN Ya Tidak Keterangan
1. Apakah halal menjadi pertimbangan utama dalam
pengadaan baha baku , bahan tambahan dan bahan
penolong ?
2. Apakah Bagian Pembelian memiliki daftar bahan ,
pemasok , dan produsen yang telah diketahui oleh LP
POM MUI ?
3. Apakah untuk perubahan pemasok atau produsen
bahan baru diketahui dan diketahui oleh AHI
( berasarkan hasil konsultasi dengan LP POM MUI ) ?
4. Apakah pengadaan bahan baru oleh Bagian Pengadaan
terlebih dulu telah mendapat persetujuan dari QA dan
AHI ( berdasarkan hasil konsultasi dengan LP POM
MUI ) ?
5. Adakah catatan bila terjadi perubahan bahan , pemasok
, atau produsen bahan ?
6. Apakah Bagian Pengadaan memiliki sistem peringatan
dini untuk bahjan bahan yang masa berlaku sertifikat
halalnya hampir habis ?
7. Apakah contoh bahan dari pemasok yang diterima
Bagian Pengadaan disertai dokumen yang berkaitan
dengan status kehalalannya ( sertifikat halal , deskripsi
produk , spesifikasi , alur proses , dan asal usul
bahan ) ?
8. Apakah kegiatan pengadaan didukung dengan sistem
administrasi yang baik ? Seperti semua catatan
pengadaan terdokumentasi dengan lengkap , sistematis
, rapi , dan mudah ditelusuri ?
Catatan Khusus Auditor :

Menyetujui , Yang membuat ,

…………………….. ……………………
Ka.Bag.Pembelian Koordinator Auditor Halal Internal

29
FORMULIR
CHECK LIST AUDIT HALAL INTERNAL
PADA
BAGIAN PERGUDANGAN
Hasil Audit
No PERTANYAAN Ya Tidak Keterangan
.
1. Apakah Bagian Gudang didukung dengan sistem
administrasi yang mudah ditelusuri ?
2. Apakah Bagian Gudang memegang daftar bahan yang
telah diketahui oleh LP POM MUI ?
3. Apakah semua bahan di gudang merupakan bahan
yang sesuai dengan daftar bahan yang telah diketahui
oleh LP POPM MUI ?
4. Jika jawaban no. 3 tidak , apakah bahan halal dan non
halal disimpan secara terpisah ?
5. Apakah pemisahan ( pertanyaan no.4 ) dengan cara
mempergunakan ruangan yang berbeda ?
6. Jika jawaban pertanyaan no.5 tidak , apakah
pemisahan dilakukan dengan pemberian sekat yang
jelas ?
7. Jika jawaban no.6 tidak , apakah pemisahan dilakukan
dengan cara menggunakan rak yang berbeda dengan
diberikan tanda tanda yang jelas ?
8. Jika jawaban no.7 tidak , apakah pemisahannya
dilakukan dengan cara pemisahan dalam palet palet
yang berbeda tetapi menggunakan rak yang sama
dengan memberikan tanda tanda yang jelas ?
9. Apakah bahan bahan untuk produksi , bahan
kemasan , dan non produksi seperti , bahan sanitasi ,
sample R&D , produk jadi , dan lain lain dipisahkan ?
10. Apakah pemisahan ( pertanyaan no 9 ) dengan cara
menggunakan ruangan yang berbeda ?
11. Jika jawaban no.10 tidak , apakah pemisahan
dilakukan dengan pemberian sekat yang jelas ?
12. Jika jawaban no.11 tidak , apakah pemisahan
dilakukan dengan menggunakan rak yang berbeda
dengan diberikan tanda tanda yang jelas ?
13. Jika jawaban no.12 tidak , apakah pemisahannya
dilakukan dengan cara pemisahan dalam palet palet
yang berbeda tetapi menggunakan rak yang sama
dengan memberikan tanda tanda yang jelas ?
14. Apakah setiap penggunaan bahan dan produk untuk
keperluan produksi , R&D , penjualan atau
pengeluaran dari gudang untuk keperluan lain
tercatat jenis dan jumlah serta peruntukannya ?
15. Apakah setiap pengeluaran bahan untuk produksi
halal memperhatikan tanda halal pass ?
16. Apakah semua bahan yang di gudang berlabel dengan
jelas ?
17. Adakah produk yang tidak disertifikasi halal oleh
MUI ?
18. Jika jawaban no.17 ya , apakah produk yang tidak
disertifikasi halal disimpan secara terpisah dengan
produk yang disertifikasi ?

30
19. Jika jawaban no.18 ya , apakah pemisahan dilakukan
dalam ruangan yang berbeda ?
20. Jika jawaban no.19 tidak , apakah pemisahan
dilakukan dengan pemberian sekat yang jelas ?
21. Jika jawaban no.20 tidak , apakah pemisahan
dilakukan dengan cara menggunakan rak yang
berbeda dengan diberikan tanda tanda yang jelas ?
22. Jika jawaban no.21 tidak , apakah pemisahannya
dilakukan dengan cara pemisahan dalam palet palet
yang berbeda tetapi menggunakan rak yang sama
dengan memberikan tanda tanda yang jelas ?
Catatan Khusus Auditor :

Menyetujui : Yang Membuat :

………………….. ……………………
Kepala Bagian Gudang Koordinator Auditor Halal Internal

31
FORMULIR
CHECK LIST AUDIT HALAL INTERNAL
PADA
BAGIAN PRODUKSI

Hasil Audit
No PERTANYAAN Ya Tidak Keterangan
1. Apakah bagian produksi hanya memproduksi
produk yang disertifikasi halal oleh MUI ?
2. Apakah ada konsistensi penggunaan bahan baku ,
bahan tambahan dan bahan penolong ?
3. Apakah bahan bahan tersebut tercantum pada
daftar bahan halal yang telah diketahui oleh
MUI ?
4. Bila ada produk yang belum jelas status
kehalalannya ( tidak disertifikasi halal ) , apakah
alat produksi yang digunakan berbeda dengan
alat produksi untuk produk yang disertifikasi halal
oleh MUI ?
5. Apakah bahan pada produk yang tidak
disertifikasi halal mungkin mengandung babi atau
turunannya ?
6. Bila produk yang tidak disertifikasi halal MUI tidak
mengandung babi atau turunannya , apakah
prosedur sanitasi peralatan produksi sesuai
dengan ketentuan MUI dan diawasi oleh AHI ?
7. Bila alat produksi antara produk yang tidak
disertifikasi halal dan produk halal terpisah ,
apakah tempat penyiapan bahan dan tempat
bahan work in process juga terpisah ?
8. Apakah di lingkungan produksi tidak ditemukan
bahan haram walaupun itu milik bagian lain
ataupun milik pribadi ?
9. Apakah penyelenggaraan proses produksi
didukung oleh sistem administrasi yang baik ?
10 Apakah semua bahan baku , bahan tanbahan ,
dan bahan penolong tercatat secara sistematis
serta mudah untuk ditelusuri ?
11 Apakah proses pengolahan dilakukan sedemikian
rupa sehingga dapat menghindari
terkontaminasinya produk dari bahan haram
dan/atau najis ?
12 Apakah Bagian Produksi mempunyai instruksi
kerja untuk setiap tahapan proses ?
Catatan Khusus Auditor :

Menyetujui : Yang Membuat :

……………… ………………..
Ka.Bag.Produksi Koordinator Auditor Halal Internal
32
FORMULIR
CHECK LIST AUDIT HALAL INTERNAL
PADA
BAGIAN QA/QC

Hasil Audit
N PERTANYAAN Ya Tidak Keterangan
o
1. Apakah Bagian QA/QC memiliki daftar bahan yang
telah diketahui oleh LP POM MUI ?
2. Apakah setiap bahan yang datang selalu diberi
tanda status kehalalannya ( halal pass )
3. Apakah halal pass bahan atau produk diberikan
oleh QA setelah mendapatkan persetujuan dari
auditor halal internal ?
4. Sebelum mencantumkan halal pass apakah QA
memeriksa nama produsen , merek , jenis /kode
barang , logo halal , lot number , dan kuantitas
yang tercantum pada label kemasan sesuai dengan
dokumen pengadaan dan/atau sertifikat halal ?
5. Apakah jawaban no.4 dapat dibuktikan dengan
laporan/rekaman hasil pemeriksaan bahan ?
6. Apakah halal pass hanya diberikan pada bahan
atau produk yang sertifikat halalnya masih
berlaku ?
7. Apakah Bagian QA menolak bahan yang tidak
memperoleh halal pass ?
8. Apakah pemberian halal pass dikontrol dengan
baik dan tercatat secara sistematis ?
9 Apakah QA selalu berkomunikasi dengan AHI
berkaitan dengan bahan yang tidak bisa
mendapatkan halal pass karena alasan tertentu
( sertifikat halal kedaluwarsa , dll. ) ?
10 Apakah ada teguran tertulis dan/atau tindakan
pencegahan dari QA jika didapati praktek yang
tidak memenuhi SOP halal ?

Catatan Khusus Auditor :

Menyetujui : Yang Membuat :

…………………. ……………………..
Ka.Bag.QA/QC Koordinator Auditor Halal Internal

33
FORMULIR
CHECK LIST AUDIT HALAL INTERNAL
PADA
BAGIAN R&D

Hasil Audit
No PERTANYAAN Ya Tidak Keterangan
1. Apakah Bagian R&D mempunyai daftar bahan
yang telah diketahui LP POM MUI ?
2. Apakah sample bahan yang diterima Bagian R&D
selalu disertai dokumen yang mendukung status
kehalalan bahan ?
3. Dalam memeriksa ststus kehalalan bahan yang
akan digunakan , apakah Bagian R&D memeriksa
asal usul bahan ? (penentuan bahan sebagai
bahan yang kritis terhadap kahalalan , tidak kritis
terhadap kehalalan , atau haram mengikuti
diagram penentuan titik kritis bahan)
4. Apakah Bagian R&D secara periodic memeriksa
status kehalalan bahan yang digunakan untuk
R&D dan mengusahakan penggantinya jika ada
bahan yang belum ada sertifikat halalnya ?
5. Apakah dalam mengembangkan formula Bagian
R&D selalu menggunakan bahan bahan yang jelas
status kehalalannya ?
6. Apakah formula yang telah siap diproduksi selalu
dimintakan persetujuan AHI , sebelum proses
sertifikasi halal MUI ?

Catatan Khusus Auditor :

Menyuetujui : Yang Membuat :

………………. …………………
Ka.Bag.R&D Koordinator Auditor Halal Internal

34
FORMULIR
CHECK LIST AUDIT HALAL INTERNAL
PADA
BAGIAN TRANSPORTASI/DISTRIBUSI

Hasil Audit
No PERTANYAAN Ya Tidak Keterangan
1. Apakah alat transportasi dan distribusi (bahan
dan/atau produk jadi) selalu dalam keadaan bersih
dan suci dari najis ?
2. Adakah jaminan bahwa pengangkutan tidak
tercampur dengan bahan atauproduk lain atau
titipan perusahaan/orang lain yang tidak jelas
kehalalannya ?
3 Untuk alat transportasi dan distribusi sewaan ,
adakah seleksi khusus dan persysratan khusus yang
dapat menjamin produk terhindar dari
kemungkinan dari terkontaminasi bahan haram
atau najis ?

Catatan Khusus Auditor :

Menyetujui : Yang Membuat :

………………… ………………….
Ka.Bag.Transportasi/Distribusi Koordinator auditor Halal Internal

35
FORMULIR
LAPORAN KETIDAKSESUAIAN

No URAIAN KETERANGAN
Pembuat/ pelapor
1. Temuan Ketidaksesuaian Sifat Ketidaksesuaian ( Merubah/ Tidak Merubah
Status Kehalalan )

Tanggal Kejadian
Lokasi
Proses Kejadian
2. Analisis Penyebab Penyebab
Pembuat
Disetujui
Isi Tindakan
3. Tindakan Langsung Tanggal Pelaksanaan
Dibuat
Disetujui
Isi Tindakan
4. Tindakan Perbaikan Tanggal Pencapaian
Tanggal Pelaksanaan
Dibuat
Disetujui
Isi Tindakan
5. Tindakan pencegahan Dibuat
Disetujui

36
LAMPIRAN

37
RENCANA AUDIT DAN PELATIHAN/MANAGEMEN REVIE TAHUN 2021

RENCANA PELATIHAN TAHUN 2021 PESERTA Materi Pelatihan


15 SEPTEMBER 2021 Team Halal HALAL & SJH
Produksi
Gudang

RENCANA AUDIT HALAL INTERNAL


13 JULI 2021 Pihak Yang diaudit
14 DESEMBER 2021 Purchasing
Warehouse
Production
Quality Control

MANAGEMEN REVIEW
15 SEPTEMBER 2021 Pihak Yang diaudit
Purchasing
Warehouse
Production
Quality Control

38
a. Laporan Berkala untuk Produk Tidak Beresiko

Form Laporan Berkala

Nama Perusahaan :
Jenis Produk :
No.SH & Masa berlaku :
Status SJH & Masa :
berlaku
Sertifikat SJH :

Ringkasan Perubahan dalam 6 bulan terakhir : Ya Tidak


1. Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh
terhadap kebijakan halal
Penjelasan :

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Perubahan komponen Manual SJH (Prosedur tertulis ,
dokumen, personal tim manajemen halal, dll)
Penjelasan :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Perubahan Lokasi Pabrik atau penambahan fasilitas
produksi
Penjelasan :

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Perubahan bahan (produsen/pemasok, tipe bahan, dll)
Penjelasan :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. Perubahan formula dan Pengembangan Produk Baru
Penjelasan :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Lampiran :

1. Manual SJH terakhir (jika ada revisi)

2. Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi terakhir dan
Dokumen pendukung

39
b. Laporan Berkala untuk Produk Beresiko & Beresiko Rendah

Form Laporan Berkala


Nama Perusahaan :
Jenis Produk :
No.SH & Masa berlaku :
Status SJH & Masa berlaku :
Sertifikat SJH :
1. Ringkasan Hasil Audit Internal :
1a. Waktu Audit Internal
1b. Auditor
1c. Auditee
1d. Temuan
1e. Tindakan Koreksi
2. Ringkasan Perubahan dalam 6 bulan terakhir : Ya Tidak
2a. Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh terhadap
kebijakan halal
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2b. Perubahan komponen Manual SJH (SOP, dokumen, personal,
dll)
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2c. Perubahan Lokasi Pabrik atau penambahan fasilitas
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2d. Perubahan bahan (produsen/pemasok, tipe bahan, dll)
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2e. Perubahan formula dan Pengembangan Produk Baru
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Lampiran :

3a. Berita Acara Tindakan Koreksi atas Temuan dalam Audit Internal

3b. Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi terakhir dan
Dokumen pendukung

3c. Manual SJH terakhir (jika ada revisi)

40
c. Laporan Berkala untuk Produk Beresiko Sangat Tinggi

Form Laporan Berkala


Nama Perusahaan :
Jenis Produk :
No.SH & Masa berlaku :
Status SJH & Masa berlaku :
Sertifikat SJH :
1. Ringkasan Hasil Audit Internal :
1a. Waktu Audit Internal
1b. Auditor
1c. Auditee
1d. Temuan
1e. Tindakan Koreksi
2. Ringkasan Perubahan dalam 6 bulan terakhir : Ya Tidak
2a. Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh terhadap
kebijakan halal
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2b. Perubahan komponen Manual SJH (SOP, dokumen, personal,
dll)
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2c. Perubahan Lokasi Pabrik atau penambahan fasilitas
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2d. Perubahan bahan (produsen/pemasok, tipe bahan, dll)
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2e. Perubahan formula dan Pengembangan Produk Baru
Penjelasan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Lampiran :

3a. Berita Acara Tindakan Koreksi atas Temuan dalam Audit Internal

3b. Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi terakhir
beserta Jumlah suplier dan kapasitas suplai

3c. Manual SJH terakhir (jika ada revisi)

3d. Data Produksi 1 tahun terakhir beserta kapasitas produksinya (Mass Balance)

3e. Bukti-bukti pencatatan perkedatangan bahan baku (Incoming Material)

41
Format Notulen Kaji Ulang Manajemen

No. Kehadiran Hasil pembahasan

42
43
44
45
46
NO PERTANYAAN HASIL PERIKSA

KETERANGAN

1 KEBIJAKAN HALAL YA () TIDAK NA


()
()

1. Apakah kebijakan halal telah ditetapkan ?

2. Apakah kebijakan halal telah


disosialisasikan/diseminasikan kepada semua stake
holder (manajemen puncak, tim manajemen halal,
pekerja, tempat maklon/fasilitas produksi, supplier)

2 TIM MANAJEMEN HALAL YA () TIDAK NA


()
()

3. Apakah Tim Manajemen Halal yang mempunyai


kewenangan untuk menyusun, mengelola dan
mengevaluasi sistem jaminan halal telah ditetapkan
oleh manajemen puncak ?

4. Jika jawaban pada point 3 ya, apakah ada bukti tertulis


penetapannya ?

5. Apakah Tim manajemen halal telah mencakup wakil


dari semua departemen/divisi/bagian yang
bertanggung jawab atas perencanaan, implementasi,
evaluasi dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan
halal ?

6. Apakah manajemen puncak menyediakan sumberdaya


yang dibutuhkan untuk perencanaan, implementasi,
evaluasi dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan
halal ?

3 PELATIHAN DAN EDUKASI YA () TIDAK NA


()
()

7. Apakah ada prosedur tertulis pelaksanaan pelatihan


untuk semua personel yang terlibat dalam aktivitas
kritis, termasuk karyawan baru ?

8. Jika jawaban pada point 7 ya, apakah training internal


sudah pernah dilakukan ?

9. Jika jawaban pada point 7 ya, apakah training internal


dijadwalkan setidaknya setahun sekali atau lebih sering
jika diperlukan ?

47
10.Jika jawaban pada point 7 ya, apakah pelaksanaan
training diikuti evaluasi kelulusan untuk menjamin
kompetensi ?

11.Jika jawaban pada point 8 ya, apakah bukti pelaksanaan


training dipelihara ?

12.Jika jawaban pada point 7 ya, apakah training eksternal


dijadwalkan setidaknya dua tahun sekali atau lebih
sering jika diperlukan ?

13.Jika jawaban pada point 7 ya, apakah


ketua/koordinator/anggota tim manajemen halal
pernah mengikuti training Sitem Jaminan Halal yang
diselenggarakan oleh LPPOM MUI ?

4 BAHAN YA () TIDAK NA


()
()

14.Apakah ada penggunaan etanol yang berasal dari


industri minuman keras ?

15.Apakah ada penggunaan bahan dari babi atau


turunannya ?

16.Apakah ada prosedur untuk menjamin bahwa setiap


dokumen pendukung bahan yang diperlukan adalah
valid ?

17.Apakah daftar bahan telah dibuat dan sudah


ditandatangani pimpinan perusahaan dan Direktur
LPPOM MUI ?

18.Apakah ada penggunaan bahan berikut : (i) air untuk


bahan baku/bahan tambahan, (ii) karbon aktif dan
kuas yang kontak langsung dengan bahan/produk ?

19.Jika jawaban pada point 18 ya, apakah bahan tersebut


telah dimasukkan ke dalam daftar bahan ?

5 FASILITAS PRODUKSI YA () TIDAK NA


()
()

20.Apakah semua fasilitas produksi telah dicantumkan


dalam aplikasi cerol? Yang dimaksud dengan fasilitas
produksi adalah semua fasilitas yang digunakan untuk
menghasilkan produk, baik milik perusahaan sendiri
maupun disewa dari pihak lain. Fasilitas ini mencakup
semua fasilitas yang digunakan dalam proses produksi
sejak dari penyiapan bahan, proses utama hingga ke
penyimpanan produk. Dalam hal restoran, fasilitas
produksi mencakup semua outlet, dapur dan gudang
48
penyimpanan bahan/produk. Untuk katering dan
dapur halal, fasilitas produksi mencakup dapur dan
gudang penyimpanan bahan/produk.

6 PRODUK YA () TIDAK NA


()
()

21.Apakah semua produk didaftarkan ? Khusus untuk


restoran, katering dan dapur halal, yang dimaksud
produk adalah semua menu yang dijual termasuk menu
titipan/konsinyasi.

22.Untuk produk retail, apakah semua merk didaftarkan ?

23.Untuk produk retail dengan merk tertentu yang


didaftarkan, apakah semua varian produk dengan merk
yang sama juga didaftarkan ?

24.Apakah ada nama produk yang mengarah pada


sesuatu yang haram ?

25.Apakah produk yang didaftarkan mengandung alkohol ?

26.Apakah ada kebijakan launching produk baru (dengan


merk yang sama dengan produk yang sudah
disertifikasi) harus sudah disertifikasi ?

7 PROSEDUR TERTULIS UNTUK AKTIVTAS KRITIS YA () TIDAK NA


()
(Bagi Perusahaan dengan kategori Produk Tidak Beresiko ()
(No Risk) Pertanyaan ini tidak wajib ditanyakan)

27.Apakah ada prosedur tertulis pemilihan material baru


dan persetujuan penggunaannya ? Material baru
adalah material eksisting dengan produsen baru atau
material yang sebelumnya tidak tercantum dalam
daftar bahan yang telah disetujui LPPOM MUI.

28.Jika jawaban pada point 27 ya, apakah prosedur


menjamin setiap bahan yang akan digunakan untuk
produk yang disertifikasi telah disetujui LPPOM MUI ?

49
29.Jika jawaban pada point 28 ya, apakah prosedur telah
diimplementasikan ?

30.Jika jawaban pada point 29 ya, apakah bukti


implementasinya dipelihara ?

31.Apakah ada prosedur tertulis untuk formulasi produk ?

32.Jika jawaban pada point 31 ya, apakah prosedur


menjamin bahan yang digunakan adalah bahan yang
disetujui LPPOM MUI ?

33.Jika jawaban pada point 31 ya, apakah ada formula


baku ? Formula baku adalah formula yang dipakai
sebagai rujukan untuk bagian produksi.

34.Apakah ada prosedur tertulis untuk pembelian bahan ?

35.Jika jawaban pada point 34 ya, apakah prosedur


menjamin bahan yang dibeli adalah bahan yang sudah
disetujui LPPOM MUI ?

36.Jika jawaban pada point 35 ya, apakah prosedur telah


diimplementasikan ?

37.Jika jawaban pada point 36 ya, apakah bukti


implementasinya dipelihara ?

38.Apakah ada prosedur tertulis pemeriksaan barang


datang ?

39.Jika jawaban pada point 38 ya, apakah prosedur


menjamin nama bahan, nama produsen, asal negara
produsen dan logo halal (jika dipersyaratkan dalam
dokumen pendukungnya) yang tertera dalam label
bahan dengan yang tercantum dalam dokumen
pendukungnya ?

40.Jika jawaban pada point 39 ya, apakah prosedur telah


diimplementasikan ?

41.Jika jawaban pada point 40 ya, apakah bukti


implementasinya dipelihara ?

42.Apakah ada prosedur tertulis untuk bagian produksi ?

43.Jika jawaban pada point 42 ya, apakah prosedur


menjamin : (i) formula (bila ada) yang digunakan harus
sama dengan formula baku,(ii) bahan yang digunakan
adalah bahan yang disetujui oleh LPPOM MUI, dan (iii)
produksi dilakukan di fasilitas produksi yang memenuhi
kriteria fasilitas ?

50
44.Jika jawaban pada point 43 ya, apakah prosedur telah
diimplementasikan ?

45.Jika jawaban pada point 44 ya, apakah bukti


implementasinya dipelihara ?

46.Apakah ada prosedur tertulis pencucian fasilitas


produksi ? Pencucian diutamakan menggunakan air dan
dalam hal pencucian dengan air tidak dimungkinkan,
maka dapat digunakan bahan non air seperti dekstrin,
maltodekstrin, disikat atau dihembuskan udara

47.Jika jawaban pada point 46 ya, apakah prosedur


menjamin pencucian dapat menghilangkan najis ?

48.Jika jawaban pada point 47 ya, apakah prosedur telah


diimplementasikan ?

49.Jika jawaban pada point 48 ya, apakah bukti


implementasinya dipelihara ?

50.Apakah ada prosedur tertulis penyimpanan bahan dan


produk, termasuk penyimpanan di gudang antara ?

51.Jika jawaban pada point 50 ya, apakah prosedur


menjamin tidak terkontaminasinya bahan/produk oleh
bahan haram/najis ?

52.Jika jawaban pada point 51 ya, apakah prosedur telah


diimplementasikan ?

53.Jika jawaban pada point 52 ya, apakah bukti


implementasinya dipelihara ?

8 KEMAMPUAN TELUSUR (TRACEBILITY) YA () TIDAK NA


()
(Bagi Perusahaan dengan kategori Produk Tidak Beresiko ()
(No Risk) Pertanyaan ini tidak wajib ditanyakan)

54.Apakah ada prosedur tertulis untuk menjamin


kemampuan telusur produk yang disertifikasi ? Yang
dimaksud dengan kemampuan telusur (traceability)
adalah kemampuan telusur produk yang disertifikasi
berasal bahan yang memenuhi kriteria bahan (bahan
yang sudah disetujui LPPOM/tercantum dalam daftar
bahan) dan diproduksi di fasilitas produksi yang
51
memenuhi kriteria fasilitas produksi.

55.Jika jawaban pada point 54 ya, apakah prosedur


menjamin produk yang disertifikasi berasal bahan yang
memenuhi kriteria bahan (bahan yang sudah disetujui
LPPOM/tercantum dalam daftar bahan) dan diproduksi
di fasilitas produksi yang memenuhi kriteria fasilitas
produksi ?

56.Jika jawaban pada point 55 ya, apakah prosedur telah


diimplementasikan ?

57.Jika jawaban pada point 56 ya, apakah bukti


implementasinya dipelihara ?

9 PENANGANAN PRODUK YANG TIDAK MEMENUHI YA () TIDAK NA


KRITERIA ()
()
(Bagi Perusahaan dengan kategori Produk Tidak Beresiko
(No Risk) Pertanyaan ini tidak wajib ditanyakan)

58.Apakah ada prosedur tertulis untuk menangani produk


yang terlanjur dibuat dari bahan dan fasilitas yang tidak
memenuhi kriteria ?

59.Jika jawaban pada point 58 ya, apakah prosedur


menjamin produk yang tidak memenuhi kriteria tidak
dijual ke konsumen yang membutuhkan produk halal
dan apabila terlanjur dijual, maka produk tersebut akan
ditarik dari pasaran ?

60.Jika jawaban pada point 59 ya, apakah prosedur telah


diimplementasikan ?

61.Jika jawaban pada point 60 ya, apakah bukti


implementasinya dipelihara ?

10 AUDIT INTERNAL YA () TIDAK NA


()
()

62.Apakah ada prosedur tertulis pelaksanaan audit


internal ?

63.Jika jawaban pada point 62 ya, apakah ruang lingkup


audit internal telah mencakup seluruh aspek
implementasi sistem jaminan halal ?

64.Jika jawaban pada point 63 ya, apakah audit internal


dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan
sekali atau lebih sering jika diperlukan ?

52
65.Jika jawaban pada point 62 ya, apakah audit internal
dilakukan oleh pihak yang independen terhadap pihak
yang diaudit ?

66.Jika jawaban pada point 62 ya, apakah audit internal


telah dilakukan ?

67.Jika jawaban pada point 66 ya, apakah hasil audit


disampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab
terhadap setiap kegiatan yang diaudit ?

68.Jika audit telah dilakukan dan ditemukan


kelemahan/ketidaksesuaian implementasi SJH di
perusahaan dengan persyaratan sertifikasi halal
(kebijakan, prosedur dan kriteria), apakah tindakan
koreksi telah dilakukan ?

69.Jika jawaban pada point 68 ya, apakah tindakan koreksi


dapat menyelesaikan kelemahan yang ditemukan pada
audit internal dan menghindari terulangnya kembali di
masa yang akan datang ?

70.Jika jawaban pada point 66 ya, apakah bukti


pelaksanaan audit internal dipelihara ?

71.Jika jawaban pada point 66 ya, apakah laporan berkala


telah dikirimkan ke LPPOM MUI ?

11 KAJI ULANG MANAJEMEN YA () TIDAK NA


()
()

72.Apakah ada prosedur tertulis pelaksanaan kaji ulang


manajemen ?

73.Jika jawaban pada point 72 ya, apakah kaji ulang


manajemen dilakukan secara terjadwal setidaknya
setahun sekali atau lebih sering jika diperlukan ?

74.Jika jawaban pada point 73 ya, apakah kaji ulang


manajemen telah dilakukan ?

75.Jika jawaban pada point 74 ya, apakah bukti


pelaksanaan kaji ulang dipelihara ?

Yang Mengetahui Yang Melaksanakan


(Tim Manajemen Halal)

53
Nama Jelas Nama Jelas

PANDUAN HALAL
DEFINISI TENTANG HALAL DAN HARAM

HALAL Sesuatu yang diperbolehkan menurut ketentuan Syariat Islam.


kebanyakan makanan termasuk halal kecuali secara khusus disebutkan dalam Al Qur’an atau
Al Hadits.

54
HARAM adalah sesuatu yang Allah SWT melarang untuk dilakukan dengan larangan yang tegas .
Setiap orang yang menentangnya akan berhadapan dengan siksaan Allah di akhirat . Bahkan juga
terancam sanksi syariah didunia.

PRINSIP PRINSIP TENTANG HUKUM HALAL DAN HARAM


1. Pada umumnya segala sesuatu adalah halal hukumnya.
2. Penghalalalan dan pengharaman hanyalah wewenang Allah SWT semata.
3. Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram termasuk perilaku syirik
terhadap Allah SWT .
4. Sesuatu yang diharamkan karena ia buruk dan berbahaya .
5. Pada sesuatu yang halal sudah terdapat sesuatu yang dengannya tidak lagi membutuhkan
yang haram .
6. Sesuatu yang mengantarkan kepada yang haram maka haram pula hukumnya.
7. Menyiasati yang haram ada;ah haram juga hukumnya.
8. Niat baik tidak menghapuskan hokum haram.
9. Hati-hati terhadap yang subbhat agar tidak jatuh ke dalam yang haram.
10. Sesuatu yang haram adalah haram untuk semua.

HALAL DAN HARAM BERDASARKAN AL QUR’AN

1. Al-Baqarah 168 : “ Hai sekalian umat manusia makanlah dari apa yang ada di bumi ini
secara halal dan baik. Dan janganlah kalian ikuti langkah langkah syetan, sesungguhnya ia
adalah musuh yang nyata bagi kalian “
2. Al-Baqarah 172-173 : “ Hai orang orang yang beriman , makanlah diantara rezki yang
baik baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah , jika benar
benar kepadaNya kalian menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagi
kalian bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih atas nama selain Allah.
Barang siapa dalam keadaan terpaksa, sedangkan ia tidak berkehendak dan tidak
melampaui batas, maka tidaklah berdosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Pengasih.
3. Al-Anam 145 : “ Katakanlah, saya tidak mendapat pada apa yang diwahyukan kepadaku
sesuatu yang diharamkan bagi yang memakannya, kecuali bangkai, darah yang tercurah,
daging babi, karena ia kotor atau binatang yang disembelih dengan atas nama selain Allah
. Barang siapa dalam keadaan terpaksa sedangkan ia tidak menginginkannya dan tidak
melampaui batas , maka tidaklah berdosa . Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Pengasih.
4. Al-Maidah 3 : “ Diharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging babi, hewan yang
disembelih dengan atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas kecuali yang kalian sempat menyembelihnya.
Dan diharamkan pula bagi kalian binatang yang disembelih di sisi berhala. “
5. Al-Maidah 90-91 : “ Wahai orang orang yang beriman sesungguhnya meminum khamr,
berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan perbuatan itu agar kalian mendapat
keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu hendak menimbulkan permusuhan dan
perbencian di antara kalian lantaran meminum khamr dan berjudi dan menghalangi
kalian dari mengingat Allah dan shalat, maka apakah kalian berhenti dari mengerjakan
pekerjaan itu.”
55
6. Al-Maidah 96 : “ Dihalalkan untuk kalian binatang buruan laut dan makanannya.”
7. Al-A’raf 157 : “ Dia menghalalkan kepada mereka segala yang baik dan mengharamkan
kepada mereka yang kotor.”

FATWA MUI UNTUK BEBERAPA BAHAN DAN PROSES PRODUKSI


1. Khamr.
a. Segala sesuatu yang memabukkan dikategorikan saebagai khamr.
b. Minuman yang mengandung minimal 1 % ethanol , dikategorikan sebagai khamr .
c. Minuman yang dikategorikan khamr adalah najis .
d. Minuman yang diproduksi dari proses fermentasi yang mengandung kurang dari 1 %
ethanol , tidak dikategorikan khamr tetapi haram untuk dikonsumsi .

2. Ethanol .
a. Ethanol yang diproduksi dari industri bukan khamr hukumnya tidak najis atau suci
b. Penggunaan ethanol yang merupakan senyawa murni yang bukan berasal dari industri
khamr untuk proses produksi pangan hukumnya :
c. Mubah , apabila dalam hasil produk akhirnya tidak terdeteksi
d. Haram , apabila dalam hasil produksi akhirnya masih terdeteksi
e. Penggunaan ethanol yang merupakan senyawa murni yang berasal dari industri khamr
untuk proses produksi hukumnya haram .

3. Hasil Samping Industri Khamr


a. Fusel oil yang berasal dari hasil samping industri khamr adalah haram dan najis
b. Fusel oil yang bukan berasal dari khamr adalah halal dan suci
c. Komponen yang dipisahkan secara fisik dari fusel oil yang berasal dari khamr hukumnya
haram .
d. Komponen yang dipisahkan secara fisik dari fusel oil yang berasal dari khamr dan
direksikan secara kimiawi sehingga berubah menjadi senyawa baru hukumnya halal dan
suci .
e. Cuka yang berasal dari khamr baik terjadi dengan sendirinya maupun melalui rekayasa ,
hukumnya halal dan suci .
f. Ragi yang dipisahkan dari proses pembuatan khamr setelah dicuci sehingga hilang rasa ,
bau dan warna khamrnya , hukumnya halal dan suci .

4. Flavor Yang Menyerupai Produk Haram


Flavor yang menggunakan nama dan mempunyai profil sensori produk haram ,
contohnya flavor rum , flavor babi , dan lain lain , tidak bisa disertifikasi halal serta tidak
boleh dikonsumsi walaupun ingredient yang digunakan adalah halal

5. Produk Mikrobial .
a. Mikroba yang tumbuh dan berasal dari media pertumbuhan yang suci dan halal adalah
halal dan mikroba yang tumbuh dan berasal dari media pertumbuhan yang najis dan
haram adalah haram .
56
b. Produk mikrobial yang langsung dikonsumsi yang menggunakan bahan bahan yang
haram dan najis dalam media pertumbuhannya , baik pada sksla penyegaran , skala pilot
plant , dan tahap produksi , hukumnya haram .
c. Produk mokrobial yang digunakan untuk membantu proses produksi produk lain yang
langsung dikonsumsi dan menggunakan bahan bahan haram dan najis dalam media
pertumbuhannya , hukumnya haram .
d. Produk konsumsi yang menggunakan produk mikrobial harus ditelusuri kehalalannya
sampai pada tahap proses penyegaran mikroba .
6. Penggunaan Alat Bersama .
a. Alat bekas dipakai babi/anjing harus dicuci dengan cara di sertu (dicuci dengan air 7 x ,
yang salah satunya dengan tanah /debu atau penggantinya yang memiliki daya pembersih
yang sama)
b. Suatu peralatan tidak boleh digunakan bergantian antara produk babi dan non babi
meskipun sudah melalui proses pencucian

57

Anda mungkin juga menyukai