Keamanan Pangan
SKKNI-C.100000.039.01
DESKRIPSI UNIT
Unit kompetensi ini mencakup keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk
memelihara dan menerapkan rencana
keamanan pangan berbasis Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP).
Pendekatan sistematik
Proaktif
Usaha dari suatu tim (team effort)
Teknik common sense
Sistem hidup dan dinamik
3. Apa Itu HACCP ?
Sistem Jaminan Mutu Keamanan Pangan/Produk
Mendasarkan pada kesadaran bahwa Bahaya dapat timbul pada
setiap titik atau Tahap Produksi
Namun dapat dilakukan pencegahan melalui
Pengendalian Titik-Titik Kritis.
Determina Ases
si Peluang/ Keakutan/
Resiko Severity
IDENTIFIKASI BAHAYA
Spesifikasi Standar (SNI, CAC, ISO, dll)
Persyaratan Regulasi (Depkes, Deptan, FDA,
POM)
Persyaratan Pelanggan
Pengalaman Perusahaan
Literatur
BPOM
RI
Jenis Bahaya
Biologi
– Bakteri Patogen, virus, parasit
Kimia
– Residu obat hewan dan bahan kimia
lainnya yg digunakan dalam aquaculture,
kontaminan dari polusi dari pakan
(pestisida, PcB, logam berat)
– Residu bahan kimia yg digunakan dalam
fasilitas pengolahan (bahan disinfektan,
insektisida, oli, chlorine, phosphates dll.)
Fisik
– Metal, batu, kayu, beling, rambut
Identifikasi Penyebab Bahaya
⚫Kontaminasi: Pekerja, Bahan Lain,
Lingkungan, Metode
Penanganan.
⚫Tumbuh dan berkembang dari Produk:
Pertumbuhan Bakteri, Reaksi Kimia.
Tingkat Keseriusan Bahaya (Severity)
– Keseriusan bahaya dapat ditetapkan dengan
melihat dampaknya terhadap kesehatan
konsumen, dan juga dampak terhadap reputasi
bisnis
– Keseriusan bahaya juga dapat dinilai:
rendah, sedang atau tinggi
Mikroorganisme Patogen
1. Berat Bahaya Tinggi 2. Berat Bahaya Sedang 3. Berat Bahaya
Rendah
Clostridium botulinum Listeria monocytogenes Bacillus
tipe A, B, E dan F • Salmonella spp., Shigella spp. cereus
Shigella dysenteriae Campylobacter jejuni Taenia
• Salmonella • Enterovirulen Escherichia saginata
typhi : coli (EEC) Streptococcus Clostridium
paratyphi A, B pyogenes perfringens
Staphylococcus
aureus
• Trichinella spiralis • Rotavirus, Norwalk virus group, SRV
• Brucella melitensis, B. • Yersinia enterocolitica
suis • Entamoeba histolytica
• Vibrio cholerae O1 • Diphyllobothrium latum
• Vibrio vulnificus • Ascaris lumbricoides
• Taenia solium • Cryptosporidium parvum
• Hepatitis A dan E, Aeromonas
spp.
• Brucella abortus, Giardia lamblia
• Plesiomonas shigelloides
• Vibrio parahaemolyticus
Pengujian Risiko
⚫ Definisi: peluang kemungkinan suatu bahaya akan
terjadi
⚫ Dalam Keamanan Pangan makanan ditetapkan
berdasarkan kategori risiko
⚫ Pendekatan yang sederhana adalah dengan
mengelompokkan produk menjadi suatu kategori risiko:
tinggi, sedang (medium) atau rendah
⚫ Suatu alternatif adalah dengan membuat matriks risiko
berdasarkan pada suatu kisaran faktor
⚫ Suatu pendekatan yang sederhana pada kategorisasi
risiko makanan disajikan berikut ini
Produk-Produk Kategori I (Resiko Tinggi)
• Dry pasta.
High
Risk
Lo
w
Risk
Low Hazard High Hazard
Severity Severity
Significant
: > 10.000
Tindakan Pencegahan
E.Coli
Salmonella M H
H H
S
Kimia : S
Residu Arsen
Pakan
Terkontaminasi H S Pelatihan pemasok
Prinsip 2
Penetapan Titik Kendali Kritis (CCP)
Menetapkan CCP
Penetapan CCP dengan diagram pohon keputusan
sesuai standar dilakukan pada setiap tahap
produksi.
Penandaan CCP pada Diagram Alir proses produksi
telah dibuat.
Penentuan Titik Kendali Kritis (CCP)
Langkah Langkah
Pencegaha
Prosedur
n
Kontrol Dapat
Rekomendasi:
Training Aplikasi Diagram Pohon Keputusan
Bagan Keputusan
Apakah ada Tindakan Pencegahan?
P1
Modifikasi step,
proses/produk
Tidak
Ya
Ya Apakah perlu Pengawasan?
Bukan CCP
Tidak
Apakah langkah itu dibuat khusus untuk
P2 mengendalikan Bahaya ? Ya
Tidak
Batas Kritis: satu atau lebih toleransi yang harus dipenuhi untuk
menjamin bahwa suatu CCP secara efektif mengendalikan bahaya
mikrobiologis, kimia dan fisik
Semua faktor yang terkait dengan keamanan harus
diidentifikasi
Tingkat dimana setiap faktor menjadi batas aman dan tidak
aman --> Batas Kritis
Memisahkan kondisi yang dapat diterima dan yang tidak;
Harus spesifik dan jelas: Batas Maksimum, Minimum atau keduanya;
Harus berkaitan dengan tindakan pengendalian dan mudah
dipantau
Tipe-Tipe Critical Limit (CL)
• Chemical Limits: pH, garam, aw, bahan allergens.
Utk beberapa parameter dikonversikan pada cara
pengukuran yang mudah dan cepat
• Physical Limits: metal, intact sieve, filth, benda asing
dll.
• Microbiological Limits: dikonversikan dalam batas
yang mudah dan cepat cara monitoringnya
Contoh Control Limit
Growth Limiting Factors (see also Huss et. al 2004)
OL
2
1 PROCESS
1 & 2: Process Adjustments
ADJUSTMENT ZONE
CL
See
HAZARD ZONE Corrective Module
Action 3.10
Penetapan Batas Kritis pada CCP
CCP or Not CCP CCP or Not CCP CCP or Not CCP Batas Kritis
Penyiangan Fisik : debu, tanah Not CCP
(dikupas dan Kimia : residu pestisida Not CCP -
dicuci) Mikrobiologi : clostridium spp Not CCP
Penghalusan Fisik : tanah Not CCP
(diparut) Kimia : - -
Mikrobiologi : clostridium spp Not CCP
Pemerasan Fisik : -
(disaring) Kimia : - -
Mikrobiologi : clostridium spp, staphylococcus Not CCP
aureus
Pemasakan Fisik : -
(direbus) Kimia : -
Mikrobiologi : clostridium spp, staphylococcus CCP
aureus
Penghalusan Fisik : serpihan karat mata pisau blender CCP
(diblender) Kimia : - suhu pemasakan > 80 oC
Mikrobiologi : -
Pengemasan Fisik : - Mata pisau belender tidak
(kemasan plastic) Kimia : - berkarat
Mikrobiologi : staphylococcus aureus CCP
Tenaga pengemas
menggunakan sarung tangan
Prinsip 4
Penetapan Sistem Monitoring Batas
Kritis dari CCP
• Adalah aktivitas melaksanakan suatu urutan
terencana observasi atau pengukuran suatu parameter
untuk mengetahui apakah CCP terkendali
• Prosedur monitoring harus bisa mendeteksi tidak
terkendalinya CCP
• Apabila ada trend keluar batas kritis, harus segera
dilakukan penyesuaian.
Komponen Sistem Monitoring
• Apa yang akan dimonitor, pengukuran atau observasi?
• Dimana dilakukan monitoring?
• Bagaimana cara memonitor, pengecekan dan/atau
pengukuran?
• Kapan akan dilakukan monitoring, pengecekan dan
atau pengukuran?
• Siapa yang akan melaksanakan monitoring,
pengecekan dan atau pengukuran
1H + 4W
Checklist dan rekaman monitoring penerapan
Rencana Keamanan pangan
Rencana keamanan Ketidaksesuaian Penyebab Tindakan Langkah
pangan ketidaksesuaian koreksi pencegahan
selanjutnya
• Tim HACCP
• Deskripsi Produk
(produk akhir dan
bahan baku
• Diagram Alir dan SOP
• SSOP
• Jenis Bahaya
dan
pencegahan
bahaya
• Monitoring
pengendalian
bahaya pada
proses produksi
• Tindakan koreksi
• Verifikasi tindakan
koreksi
• Rekaman
Prinsip 5
Pengembangan Prosedur Tindakan
Koreksi (Corrective Action / CA)
Apa itu ?
Adalah tindakan yang diambil ketika hasil dari
monitoring pada CCP terdapat deviasi yang
mengindikasikan CCP tidak terkendali.
⑤ Tindakan koreksi dan strategi untuk
mencegah terulangnya masalah diusulkan.
Hold REJECT
CEK REDISPOSISI
RELEASE
REWORK
Penjelasan tindakan koreksi
Reject
– Bahan/produk ditolak setelah ditemukan tidak sesuai. Dilakukan bila
ketidaksesuaian bersifat krits dan tidak dapat dibetulkan.
Redisposisi
– Bahan/produk digunakan untuk produk lain, jika dan hanya jika
ketidaksesuaiannya masuk dalam parameter aman produk lain
tersebut. Contoh: jumlah bakteri dalam bahan susu segar untuk susu
UHT ditemukan tidak sesuai standar, namun masih sesuai batasan
untuk produk keju cheddar. Susu segar tadi bisa di redisposisi
menjadi bahan keju cheddar.
Release
– Bahan/produk dilanjutkan kembali, jika dan hanya jika
ketidaksesuaian masih dalam batas wajar
Rework
– Bahan/produk diproses ulang, jika dan hanya jika ketidaksesuaian
adalah pada kesalahan pelaksanaan metode atau operasi alat.
Bentuk Tindakan Koreksi terhadap Penyebab
REPAIR
/
ALA
Hold RESET
T
CEK RE
PENYEBAB PERSONEL TRAINING
METODE MODIFIKASI
➅ Perubahan yang diperlukan
untuk rencana HACCP
didokumentasikan
Tindakan Verifikasi
Hol Koreksi
d
ALA REPAI REKALIBRA
T R/ SI
RESET
CEK
PENYEBA
B
PERSONE RETRAINING REASE
L S
CCP BAHAYA PARAMETER BATAS PEMANTAUAN Petugas operator TINDAKAN VERIFIKASI DOKU-
CCP KRITIS KOREKSI MENTASI