ISO 22000
Sistem Manajemen Keamanan Pangan : ISO 22000
Seiring dengan perkembangan kemajuan industri pangan, banyak ditemui masalah yang berkaitan
dengan food
borne
illness atau
penyakit
yang
disebabkan
karena
makanan.
Baru-baru ini kita dikejutkan dengan adanya fakta ditemukannya makanan yang mengandung susu beracun.
Sebelum itu, kita juga dikejutkan dengan adanya penolakan China terhadap produk ikan Indonesia karena
dianggap tidak memenuhi standar keamanan pangan. Kejadian-kejadian itu mengindikasikan butuhnya
perusahaan untuk memiliki manajemen keamanan pangan yang efektif (Anonymousa,2010).
Di negara Eropa dan Amerika, permasalahan ini telah diantisipasi dengan menerbitkan suatu metode untuk
melakukan risk analysis / analisa resiko terhadap bahaya yang disebabkan oleh makanan dalam proses
penyediaannya. Metode tersebut disebut HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Points) dan setiap
organisasi yang menjual produknya di Eropa dan Amerika, mereka wajib memenuhi persyaratan tersebut.
Namun pada kenyataannya, metode ini hanya sekedar berfungsi untuk risk analysis saja. Sedangkan
kebutuhan dunia industri pada umumnya dan industri makanan pada khususnya adalah bagaimana
meningkatkan produktivitas dari kinerja organisasi sehingga dapat meningkatkan profit margin dan efisiensi
organisasi (Anonymousb, 2010).
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) menjamin dari segi keamanannya sedangkan ISO 9001
lebih fokus dalam menjamin kualitas produk. Dengan mengaplikasikan HACCP dengan ISO 9001 quality
management system menghasilkan sistem yang lebih efektif daripada hanya menggunakan HACCP
atau ISO 9001 secara sendiri-sendiri. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan
memperbaiki keefektifan dalam pengorganisasiannya (Anonymousb, 2010).
Berdasarkan kebutuhan ini, dunia internasional sepakat untuk menerbitkan satu sistem baru. ISO 22000
adalah perbaruan dari standar ISO 9000 : 9001 dan mengkombinasikan antara standar ISO 9000 : 9001
dengan
konsep
HACCP
ke
dalam
satu
standar
(Anonymousb,
2010).
DEFINISI ISO 22000
ISO 22000 adalah suatu standar internasional yang menggabungkan dan melengkapi elemen utama ISO
9001 dan HACCP dalam hal penyediaan suatu kerangka kerja yang efektif untuk pengembangan, penerapan,
dan peningkatan berkesinambungan dari Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP).
ISO 22000 menjaga keselarasan dengan sistem manajemen lainnya, misalnya ISO 9001 dan ISO 14001,
untuk
memastikan
keefektifan
integrasi
sistem-sistem
tersebut
(Anonymousc,
2010).
ISO 22000 merupakan standar internasional yang menggambarkan kebutuhan dari suatu sistem manajemen
keamanan pangan yang mencakup semua organisasi dalam rantai makanan dari panen sampai produk.
Unsur-unsur kunci yang menentukan keamanan pangan sepanjang rantai makanan, meliputi : (Anonymousd,
2009)
Komunikasi interaktif.
Sistem manajemen.
Pengendalian dari bahaya keamanan pangan ke arah persyaratan penuh dari program dan perencanaan
HACCP.
Peningkatan yang berkelanjutan dan pembaharuan dari sistem manajemen keamanan pangan.
HACCP
ISO
22000:2005
Analisa risiko
Model jaminan
proses dan
analisa resiko
Mencakup ke sistem
manajemen secara global
tidak termasuk
persyaratan teknis
Tidak mencakup ke
pengendalian sistem
manajemen tetapi hanya
ke persyaratan teknis saja
Mencakup
pengendalian
terhadap sistem
manajemen dan
terhadap
persyaratan
teknis
General. Dapat
diterapkan oleh setiap
jenis industri.
Spesifik. Hanya
diterapkan untuk industri
pangan (tidak termasuk
pengendalian di industri
pakan ternak yang
menjadi pendukung bagi
industri pangan)
Spesifik.
Diterapkan di
semua industri
pangan dan
pakan ternak
yang terkait
dengan industri
pangan
ISO 9001:2000
Lingkup
Pengendalian
Penerapan
Sertifikasi
Sertifikat HACCP
Sertifikat ISO
22000:2005
sudah termasuk
di dalamnya
ISO 9001 dan
HACCP
Biaya
Lebih murah
karena hanya 1
kali sertifikasi
sudah mencakup
sistem ISO 9001
dan HACCP
Pemeliharaan
Waktu, tenaga
dan biaya lebih
murah karena
sistem ISO 9001
dan HACCP
sudah
terintegrasi
Membutuhkan masing-masing pihak yang diinformasikan langsung dari penyalur yang paling sedikit dan
pelanggan dan lain sebagainya.
Sebuah sistem traceability memperbolehkan organisasi untuk membuat dokumen dan atau lokasi produk
melalui tahapan dan dioperasikan yang dilibatkan dalam manufaktur, pemprosesan, distribusi, dan
penanganan dari makanan ternak dan makanan, dari produk utama ke konsumen. Oleh sebab itu mendapat
fasilitas untuk identifikasi penyebab dari tidak sesuaian dari produk, dan kemampuan untuk menggambarkan
dan atau mengingat kembali itu dibutuhkan.
CARA MENDAPATKAN SERTIFIKASI ISO 22000
Kemudahan penerapan ISO
22000 tergantung pada tiga hal pokok, yiatu kelengkapan program sistem mutu perusahaan, besar kecilnya
skala usaha dan kecanggihan teknologi proses (Anonymousi, 2010).
Berikut langkah-langkah pentingnya : (Anonymousc, 2010)
Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan dengan melengkapi kuestioner SMKP Audit ISO 22000
dilaksanakan oleh NQA dengan dua tahapan utama, yang dikenal sebagai Audit Sertifikasi Awal
Permohonan pendaftaran disetujui oleh NQA, berikut tahapan selanjutnya harus dilakukan oleh klien.
Pemeliharaan sertifikasi dikonfirmasikan melalui program Audit pengawasan (surveilans) tahunan dan
proses sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa berlakunya sertifikasi tersebut.
Langkah Implementasi (Anonymouse, 2010)
1. Bentuk Tim FSMS
Tim ini akan merancang dan mengembangkan FSMS dan berperan aktif dalam sistem manajemen
berkelanjutan.
2. Bentuk tim manajemen
Tim ini akan aktif pada perancangan dan pengembangan sistem serta penerapannya dalam kegiatan seharihari. Tim Manajemen akan bertindak sebagai tim inti , membagi tanggung jawab, menyediakan sumber
daya dan mengkoordinasikan kegiatan. Tim Manajemen dapat membuat tim kerja yang bekerja pada proses
khusus yang dibutuhkan dalam dokumentasi FSMS.
Tiap tim kerja akan mengevaluasi proses yang ada dan persyaratan yang diperlukan.
Proses baru atau yang dimodifikasi akan dibuat, didokumentasikan dan dikirim ke tim manajemen
untuk di review dan disetujui.
Setelah tim kerja merancang dan mendokumentasikan proses. Latih seluruh karyawan yang terlibat
dalam proses untuk melaksanakan proses tersebut
Bila semua proses telah dijalankan, lakukan internal audit dan tinjauan manajemen.
Gunakan informasi dari internal audit dan management review untuk melakukan improvement FSMS.
Terapkan sistem dalam kurun waktu tertentu guna mengumpulkan bukti untuk audit sertifikasi.
Persyaratan : Umum
Organisasi harus membangun sistem yang efektif dan dapat memenuhi persyaratan standar,
dokumentasi, implementasi dan pemeliharaan sistem.
Persyaratan : Manajemen
Management harus terlibat dan berkomitmen pada FSMS. Manajemen membuat kebijakan Keamanan
Pangan dan harus dikomunikasikan dan diimplementasikan.
FSMS harus menjelaskan sumberdaya manusia dan fisik yang dibutuhkan untuk membuat produk yang
aman.
Selama pengembangan sistem, organisasi akan mengidentifikasikan kompetensi personil, training yang
dibutuhkan serta lingkungan kerja dan infrastruktur yang dibutuhkan
1.
Organisasi harus merencanakan semua proses yang berkaitan dengan pembuatan produk untuk
menjamin keamanan produk.
Saat Titik Kendali Kritis terlampaui, produk berpotensi tidak aman harus diidentifikasi, di periksa, di
kendalikan dan dipisahkan. Dibuat prosedur pemisahan produk cacat untuk memastikan tindakan dapat
cepat dilakukan.
Identifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan untuk menghilangkan ketidaksesuaian
dan penyebabnya.
1.
Persyaratan : Validasi
Tetapkan dan dokumentasikan proses untuk validasi control measure sebelum di implementasikan.
Pastikan semua pengukuran dan alat ukur serta metodenya mampu menghasilkan akurasi yang
diinginkan.
1.
Persyaratan : Verifikasi
Tetapkan dan dokumentasikan proses internal audit. Training auditors, dan rencanakan internal audit
untuk memastikan FSMS berjalan efektif dan selalu diperbaharui.
Implementasikan proses evaluasi serta analisa hasil verifikasi dan tindakan yang diperlukan.
1.
Persyaratan : Perbaikan
Internal audits
Tindakan Perbaikan
Hasil verifikasi
Hasil validasi
Perbaharui FSMS
ISO 22000 dapat digunakan oleh berbagai macam organisasi yang berhubungan secara langsung maupun
tidak langsung dengan rantai makanan termasuk : (Anonymousd, 2009).
Produsen utama :
Kebun.
Peternakan
Perikanan
Pabrik susu
Pengolah :
Pengolahan ikan.
Pengolahan daging.
Pengolahan unggas.
Pengolahan makanan ternak
Manufaktur :
Pabrikan sup.
Pabrikan makanan kecil.
Pabrikan roti.
Pabrikan gandum.
Pembalut luka pabrikan.
Pabrikan hidangan.
Pabrikan bumbu.
Pabrikan pengemasan.
Pabrikan makanan yang dibekukan.
Pabrikan makanan kalengan.
Pabrikan manisan.
Pabrikan tambahan aturan makanan.
Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang
memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan