Anda di halaman 1dari 93

SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN

ISO 22000 : 2018

Selasa, 22 Juni 2021


Ruang Master
PT CHEIL JEDANG SUPERFEED
OUTLINE
RUANG LINGKUP ISO ACUAN NORMATIF ISTILAH DAN DEFINISI
1 22000 : 2018 2 3

KONTEKS ORGANISASI KEPEMIMPINAN PERENCANAAN


4 5 6
PERENCANAAN DAN
PENDUKUNG KENDALI EVALUASI KINERJA
OPERASIONAL
7 8 9
PENINGKATAN
10
REVISI ISO 22000

• Pada Tanggal 19 Juni 2018, ISO 22000 : 2018 Menggantikan ISO 22000 : 2005
• Organisasi mempunyai waktu 3 Tahun dari tanggal yang telah ditetapkan untuk
peralihan ISO 22000 :2005 ke versi baru ISO 22000 : 2018

2018 2019 2020 2021

19 Juni 2018 19 Juni 2021


Klausul Perubahan ISO 22000

• ISO 22000 : 2005 (OLD) • ISO 22000 : 2018 (NEW)


1. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup
2. Referensi Normatif 2. Referensi Normatif
3. Istilah dan Definisi
3. Istilah dan Definisi
4. Konteks Organisasi
4. Sistem Manajemen Keamanan
5. Kepemimpinan
Pangan
6. Perencanaan
5. Tanggung Jawab Manajemen
7. Pendukung
6. Pengelolaan Sumber Daya
8. Operasi (Operation) -> Produksi
7. Perencanaan dan Realisasi Produk 9. Evaluasi Kinerja (Pengukuran, Audit
yang Aman Internal dan Tinjauan Manajemen)
8. Perbaikan 10. Perbaikan
Kunci Perubahan ISO versi lama ke Versi Baru

1. Prinsip SMKP juga menekankan prinsip 2. Konsep PDCA (Plan Do Check Action)
manajemen secara umum : Customer Focus, diarahkan pada dua level : Siklus PDCA
Leadership, Pendekatan Proses, Perbaikan. meliputi seluruh kerangka klausul ISO 22000 :
2018 dan seluruh operasional dalam FSMS

3. Pemikiran Berbasis Resiko: terdapat dua


4. Kerangka klausul ISO dikembangkan
level yaitu level organisasi (Risk dengan High Level Struktur (HLS).
Management) dan level operasional (hazard Dari 8 klausul menjadi 10 klausul
analysis)
ARTI ISO

“ISO” berasal dari Bahasa Latin (Yunani)


“isos” yang mempunyai arti “sama” (equal).

Organisasi yang didirikan pada tahun 1947

ISO singkatan dari The International Organization for Standardization, yaitu


Organisasi Internasional untuk Standardisasi yang menetapkan standar
internasional di bidang industrial dan komersial untuk meningkatkan perdagangan
antar negara
Mengapa perlu Implementasi ISO ?

1. Menjamin bahwa proses yang dilaksanakan sesuai


dengan system manajemen yang telah ditetapkan
2. Membuat sistem kerja di perusahaan menjadi
standar kerja yang terdokumentasi
3. Memberikan jaminan bahwa sistem manajemen
dan produk yang dihasilkan sesuai dengan
kepuasan pelanggan

Setiap perusahaan yang Perusahaan yang telah memiliki sertifikat ISO berpeluang
ingin bersaing secara global memenangkan persaingan pasar global.
dapat diukur kredibilitasnya Perusahaan telah memiliki jaminan kualitas produk
dengan standar ISO. (barang atau jasa) dari ISO sehingga mendapatkan
kepercayaan dari konsumen/Pelanggan
PENGERTIAN ISO 22000
Standar yang menggabungkan prinsip-prinsip sistem Analisa Bahaya dan
Pengendalian Titik Kendali Kritis (HACCP) dengan Program Persyaratan Dasar
(PPD) untuk mengendalikan bahaya keamanan pangan dalam rangka
memastikan makanan/produk yang dihasilkan aman pada saat dikonsumsi.
RUANG LINGKUP ISO 22000 : 2018
Menetapkan persyaratan Organisasi yang terlibat
untuk SMKP pada organisasi Langsung
baik secara langsung atau Produsen pakan
tidak langsung terlibat Produsen ingredient
dalam rantai makanan Jasa Transportasi

Organisisasi yang terlibat


tidak Langsung
Pemasok peralatan
bahan pembersih dan sanitasi
TUJUAN IMPLEMENTASI ISO
1
Menerapkan, memelihara dan memperbarui FSMS dalam menyediakan produk yang aman, sesuai tujuan penggunaannya

2
Menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan, persyaratan SMKP

3
Mengevaluasi dan menilai persyaratan keamanan pangan dengan pelanggan dan untuk menunjukkan kesesuaiannya

4
Komunikasi secara efektif (supplier, pelanggan dan pihak lainnya terkait SMKP)

5
Memenuhi kesesuaian dengan kebijakan keamanan pangan yang ditetapkan

6
Menunjukkan kesesuaian dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang relevan

7
Mendapatkan sertifikat ISO dari organisasi eksternal
2. ACUAN NORMATIF

STANDAR Peraturan Pemerintah (Undang-


ISO 22000 : 2018 Undang)
A B
Standar/referensi lainnya yang
Standar Perusahaan
berkaitan dengan SMKP

C D
3. ISTILAH DAN DEFINISI
RANTAI PANGAN
KEAMANAN PANGAN Urutan tahapan dan pelaksanaan yang
Konsep bahwa pangan aman untuk dalam produksi, pengolahan,
diedarkan dan tidak akan
distribusi, penyimpanan, dan
menyebabkan bahaya kepada manusia penanganan makanan dan ingridient-
bila dikonsumsi berdasarkan nya, dari produksi awal hingga
penggunaannya. tahapan konsumsi

KEBIJAKAN KEAMANAN PANGAN


BAHAYA KEAMANAN PANGAN Tujuan dan arahan organisasi secara
Bahaya biologi, kimia atau fisik, dalam menyeluruh berkenaan dengan
pangan yang berpotensi menyebabkan keamanan pangan yang secara formal
dampak buruk pada kesehatan
dinyatakan oleh manajemen
3. ISTILAH DAN
TINDAKAN PENGENDALIAN
DEFINISI (Lanjutan)
PROGRAM PERSYARATAN DASAR
(PPD/PRP)
Kondisi dan kegiatan dasar yang
Tindakan yang dilakukan untuk dibutuhkan untuk memelihara
mencegah/ menghilangkan lingkungan yang higienis di seluruh
/mengurangi bahaya keamanan
rantai pangan yang sesuai untuk
pangan sampai pada tingkat yang produksi, penanganan dan penyediaan
dapat diterima. produk akhir yang aman untuk
PPD OPERASIONAL (OPRP) diedarkan.
Program Persyaratan Dasar yang TITIK KENDALI KRITIS (TKK/CCP)
diidentifikasikan dengan analisa Tahapan dimana pengendalian dapat
bahaya dalam rangka mengendalikan diterapkan untuk mencegah/
kemungkinan adanya bahaya menghilangkan bahaya keamanan
keamanan pangan, kontaminasi pangan sampai pada tingkat yang
dalam produk atau di lingkungan dapat diterima
proses
3. ISTILAH DAN
BATAS KRITIS (CRITICAL LIMIT)
DEFINISI (Lanjutan)
PEMANTAUAN
Serangkaian pengamatan/
Kriteria yang memisahkan pengukuran terencana yang
antara kondisi yang dapat dilaksanakan untuk mengases
diterima dengan yang tidak apakah pengendalian yang
dapat diterima dilakukan telah berjalan sesuai
dengan tujuan
VALIDASI VERIFIKASI
Perolehan bukti bahwa tindakan Konfirmasi melalui ketentuan
pengendalian yang dikelola dari bukti objektif, bahwa
dalam rencana HACCP dan PPD persyaratan-persyaratan yang
Operasional (OPRP) telah efektif ditetapkan telah terpenuhi
4. KONTEKS ORGANISASI
4.1 Memahami Organisasi dan konteksnya (Issue internal dan Eksternal)
Menetapkan masalah Eksternal dan Internal yang relevan dan yang mempengaruhi
hasil dari FSMS.

4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan


Menyediakan produk dan jasa yang memenuhi peraturan dan perundang-undang
yang berlaku serta persyaratan pelanggan

4.4 Sistem Manajemen Keamanan Pangan


Menetapkan, menetapkan, memelihara, memperbaharui, dan terus meningkatkan
FSMS
Klausul 4.1 Issue Internal dan Eksternal

SWOT
Klausul 4.2 Kebutuhan dan Harapan Pemangku Kepentingan
5. KEPEMIMPINAN
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen

Memastikan kebijakan keamanan pangan dan sasaran FSMS ditetapkan dan sejalan dengan arah strategi
organisasi

Memastikan integrasi persyaratan FSMS ke dalam proses bisnis organisasi

Memastikan sumber daya yang dibutuhkan untuk FSMS Tersedia

Mengomunikasikan pengelolaan keamanan pangan efektif dan sesuai persyaratan FSMS dan Peraturan
Undang-Undang

Memastikan bahwa FSMS dievaluasi dan dipelihara untuk mencapai hasil yang diharapkan

Mengarahkan dan mendukung orang untuk berkontribusi pada efektivitas FSMS

Mempromosikan peningkatan secara berkesinambungan


5.2 KEBIJAKAN
5.2.1 Menetapkan Kebijakan Keamanan Pangan

Mencakup Meliputi Memperhatikan


Menyediakan komitmen untuk Memperhatikan Komitmen untuk kebutuhan untuk
Sesuai dengan kerangka kerja
tujuan dan konteks untuk menetapkan memenuhi komunikasi peningkatan memastikan
persyaratan internal dan secara kompetensi yang
organisasi dan meninjau
keamanan pangan eksternal berkesinambungan terkait dengan
sasaran FSMS yang berlaku dari FSMS keamanan pangan
5.2 KEBIJAKAN
5.2.2 Mengkomunikasikan Kebijakan Keamanan Pangan

Tersedia dan dipelihara sebagai informasi Dikomunikasikan, dipahami dan diterapkan


terdokumentasi disemua tingkatan organisasi

Tersedia bagi pemangku kepentingan yang relevan


KEBIJAKAN MUTU & KEAMANAN PANGAN
PT. CHEIL JEDANG SUPERFEED

1.Memenuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku serta persyaratan pelanggan.

2. Menjaga kualitas dan keamanan pakan untuk hewan, manusia dan lingkungan

3. Mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000 untuk pakan ternak dan pakan
udang secara efektif dan efisien.

4. Memastikan terpenuhinya kompetensi SDM dalam upaya peningkatan implementasi SMKP ISO 22000.

5. Melakukan komunikasi baik Secara Internal maupun Eksternal dalam upaya peningkatan SMKP ISO
22000
6. Berkomitmen menggunakan bahan baku fish meal dan fish oil (untuk pakan udang) dari sumber yang
bisa dipertanggungjawabkan, serta menghormati larangan pemakaian ulang bahan baku dari organisme
aquakultur yang sama guna mencegah penularan penyakit
5.3 Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan Organisasi

5.3.1 Tanggung Jawab dan Wewenang Manajemen Puncak

Memastikan bahwa FSMS sesuai dengan


persyaratan dokumen standar ISO 22000:2018

Melaporkan kinerja FSMS ke manajemen


Menetapkan tanggung puncak
jawab dan wewenang
Menunjuk tim keamanan pangan dan ketua tim
keamanan pangan

Menunjuk orang dengan tanggung jawab dan


wewenang yang ditentukan
5.3 Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan Organisasi

5.3.1 Tanggung Jawab Ketua tim Keamanan Pangan

Memastikan Melaporkan kepada


Memastikan FSMS Mengelola dan pelatihan dan manajemen puncak
ditetapkan,
diterapkan,dipelihara mengatur kerja tim kompetensi yang tentang efektivitas
keamanan pangan relevan untuk tim dan kesesuaian
dan diperbaharui keamanan pangan keamanan pangan
6. PERENCANAAN

6.1 Tindakan untuk Menempatkan Risiko dan Peluang (Risk and Oppurtunity)

6.1.1 Organisasi mempertimbangkan masalah pada 4.1 (Konteks Organisasi) persyaratan


yang disebutkan dalam 4.2 (kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan) dan 4.3
(Ruang lingkup SMKP) dan menetapkan risiko dan peluang :

Memberikan Meningkatkan Mencegah, atau Mencapai


jaminan bahwa pengaruh yang mengurangi peningkatan
FSMS dapat diinginkan pengaruh yang secara
mencapai hasil tidak diinginkan berkesinambung
yang diinginkan an
6. 1 Risk dan Opportunity
FSMS Document #: Rev #:
ISO.04 01
Halaman :
1 Dari 2
RISK DAN OPPORTUNITIES Tanggal Efektif:
15 Maret 2021

Issue/
No Sumber Risk / Opportunity Tindakan Pengendalian PIC Time Frame Efektivitas
Kebutuhan harapan

Telah memenuhi regulasi O - Meningkatkan kepercayaan kepada customer Sosialisasi kepada customer R&T,Cust.Care Continuous Sudah Terlaksana
1 Legal pemerintah
(NPP,CPPB,CPPIB) Mematuhi regulasi pemerintah ( ber NPP, bersertifikat
R - Izin Edar pakan akan dicabut GA Permit,QC By case Sudah Terlaksana
CPPB,CPPIB)

Pabrik Poulltry >20 tahun, O - Proses Maintenance bangunan/mesin berjalan dengan baik Melakukan Maintenance secara rutin dan terjadwal Continuous Sudah Terlaksana
2 Teknologi banyak mesin/bagian Engineering, Produksi
bangunan yang sudah lama R - Mesin akan mudah mengalami troubleshooting Melakukan perbaikan bagian mesin (Ec: Seal Mixer, Magnet B15) By case Sudah Terlaksana

O - Kebutuhan pakan Shrimp meningkat di pulau jawa Meningkatkan produktivitas & Kualitas pakan Shrimp Produksi, QC Continous Sudah terlaksana
Pabrik Shrimp & Aqua Feed
3 Market
di area jawa masih minim - Kurang nya supply pakan Aqua di pulau jawa
R Mendirikan Pakan Aqua Produksi, GA, Engineering Tahun 2021 Planning

O - Dapat meningkatkan budaya kerja karyawan dengan baik Memberikan Training Cj Filosofi kepada karyawan Sudah Terlaksana
Memiliki Visi& misi CJ Filosofi
4 Budaya HR&GA Continuous
yang baik
R - Budaya kerja karyawan menjadi tidak baik Memberikan Reward dan Punishment kepada karyawan Sudah Terlaksana

- Sosialisasi dan penerapan Protokol Kesehatan Covid-19


- Personal Hygine Karyawan meningkat (kesadaran bahaya covid)
O All Karyawan, GA Continuous Sudah Terlaksana
5 Environment Adanya Pandemic Covid-19
- Penambahan suplemen/vitamin dan Pemberian Masker untuk
R - Produktivitas dan Kesehatan karyawan menurun All Karyawan, GA Monthly Sudah terlaksana
karyawan
l
m
e
u 6. PERENCANAAN
an
se
6.1.2 Organisasi harus merencanakan tindakan untuk menempatkan resiko dan peluang
ir
a
ep
fk
ea
kn
t
it
vi
in
td
a
sk
6. PERENCANAAN

6.1.3 Tindakan yang diambil untuk menempatkan risiko dan peluang harus sebanding dengan :

a. Dampak terhadap persyaratan SMKP b.Kesesuaian produk dan penyediaan pangan


kepada pelanggan

c. Persyaratan pemangku kepentingan dalam


rantai pangan
ep
ip
arm
aK
6.2 SASARAN SISTEM MANAJEMEN aayd KEAMANAN PANGAN
yp
n
aa
6.2.1 Menetapkan sasaran SMKP yn
an
pada fungsi dan tingkatan gah
n 6.2.2 Merencanakan Bagaimana
g mencapai sasaran SMKP
aab
sa
kep
ik
ar
lan
tn
ayy
aad
sn
egn
i
lgd
leu
ia
d
sn
ek
agivu
ip
ak
Jela
?aru
n
la
w
au
s?b
k
ia
?n
?
6.3 Perencanaan Perubahan

Ketersediaan sumber
Mempertimbangkan
daya untuk Alokasi atau Relokasi
perubahan FSMS dan Keberlanjutan
potensi integritas FSMS menerapkan tanggung jawab dan
perubahan secara wewenang
konsekuensinya
efektif
7 PENDUKUNG

Menetapkan
7.1 Sumber Daya dan Mempertimbangkan
menyediakan kemampuan dan
kendala apapun, dari
sumber daya yang sumber daya internal
dibutuhkan yang ada

Kebutuhan
akan sumber
daya eksternal
7.1.2 Sumber Daya Manusia

Memastikan
orang yang
mengoperasik
an dan
memelihara
FSMS yang
efektif adalah
kompeten
Jika pakai
tenaga ahli
eksternal,
bukti
perjanjian/ko
ntrak
menguraikan
kompetensi,ta
nggung jawab
dan
wewenang
7. PENDUKUNG

7.1.3 Infrastruktur 7.1.4 Lingkungan Kerja

Menyediakan sumber daya untuk


penetapan,pembangunan, Menetapkan, menyediakan
pemeliharaan infrastrukur sesuai dan memelihara sumber daya
persyaratan SMKP
7 PENDUKUNG
7.1.5 Elemen yang dikembangkan secara eksternal pada SMKP

Memastikan bahwa
elemen yang Berlaku untuk Disesuaikan dengan Diimplementasikan, Disimpan sebagai
disediakan, proses dan produk dipelihara, dan
dikembangkan sesuai area,proses dan organisasi oleh tim diperbaharui sesuai informasi
produk organisasi terdokumentasi
dengan persyaratan keamanan pangan persyaratan SMKP
dokumen SMKP
aiin
n
k
ygtip
a 7.2 KOMPETENSI
ea
y
n
rkn
ga
g
o
d
n
ad
m
o
g
n
kb
i
i
u
d
p
d
n
m
ei
ea
rp
s
n
le
tiu
r
ak
kl
a
sp
au
ier
k
n
y
n
asga
n
d
ew
a,
tan
b
an
t
gh
e
m
au
vr
iae
am
n
la
g
b
su
u
i
d
au
ka
sk
u
tn
i
7.3 KEPEDULIAN

Memastikan karyawan Sasaran SMKP yang Kontribusi individu Peduli terhadap


harus peduli terhadap dampak dari
relevan dengan terhadap efektivitas
kebijakan keamanan ketidaksesuaian dalam
pangan tugasnya SMKP persyaratan SMKP
7.4 KOMUNIKASI

7.4.1 Umum
Apa yang
dikomunikasikan ?

Menetapkan komunikasi Kapan harus


internal dan eksternal berkomunikasi ?
yang relevan dengan
Dengan siapa
SMKP berkomunikasi ?

Bagaimana
berkomunikasi ?

Siapa yang
berkomunikasi ?
7.4 KOMUNIKASI

7.4.2 Komunikasi Eksternal


Penyed Informasi produk yang berkaitan
Pelang
ia dan dengan keamanan pangan
gan
kontrak
atau
Menetapkan, tor
konsu
ekstern Bahaya keamanan pangan yang
menerapkan, dan men diidentifikasi yang perlu
memelihara komunikasi al
pengendalian oleh organisasi
yang efektif
Pengaturan kontrak, pertanyaan
dan pesan, termasuk
perubahannya

Umpan balik pelanggan dan atau


konsumen
7.4 KOMUNIKASI
Produk baru
7.4.3 Komunikasi Internal
Bahan ingredient dan Jasa
Memastikan bahwa tim Sistem peralatan produksi
keamanan pangan
diinformasikan secara Lingkungan produksi, lokasi peralatan dan lingkungan
tepat waktu tentang Program kebersihan dan sanitasi
perubahan SMKP
Pengemasan,penyimpanan dan sistem distribusi

Kompensasi dan atau alokasi tanggung jawab dan wewenang

Persyaratan peraturan UU yang berlaku

Pengetahuan bahaya keamanan pangan dan pengendaliannya

Pelanggan dan sector, persyaratan lain yang diamati organisasi


Pertanyaan dan komunikasi yang relevan dari pemangku kepentingan
eksternal
Keluhan dan peringatan yang mengindikasikan keamanan pangan

Kondisi lain yang berdampak pada keamanan pangan


7.5 INFORMASI TERDOKUMENTASI

7.5.1 Umum

Organisasi Harus mencakup informasi Informasi terdokumentasi ditentukan organisasi


terdokumentasi sesuai persyaratan untuk efektivitas SMKP

Informasi terdokumentasi dan persyaratan


keamanan pangan yang dipersyaratkan oleh
peraturan dan Undang-Undang
r n
d
u
PIRAMIDA STRUKTUR
a INFORMASI TERDOKUMENTASI
k r
s
i O P
e

p
d
o

Ruang lingkup
m
a
n
M

LEVEL 1
ut

e
u

Struktur Organisasi, KebijakanKSMKP


/C
o
m
p

KEBIJAKAN PERUSAHAAN
a
n

r
y

Sasaran SMKP,Mapping Bisnis Proses


M

e a
a
n
u
al

r s
LEVEL 2
Interaksi Antar Proses j i SIAPA, APA, KAPAN
a o
/ n
F a
Aktivitas Detail W
o o l LEVEL 3
BAGAIMANA
r r
P
mk r
Rekaman hasil
kerja/bukti
u o LEVEL 4
BUKTI
l I s
e
i n d
PIRAMIDA STRUKTUR INFORMASI DOKUMENTASI (Lanjutan)

Pedoman Mutu
Gambaran umum tentang aktivitas bisnis perusahaan, kebijakan dan sasaran SMKP, mapping proses bisnis dan kebijakan lainnya yang relevan

Standar Operasional prosedur (SOP)


Uraian tentang urutan proses dan hubungan kegiatan yang satu dengan lainnya secara berurutan, dilengkapi dengan identifikasi aktivitas-aktivitasnya

Instruksi Kerja
Menguraikan langkah-langkah rinci dari suatu aktivitas /kegiatan

Formulir
Dokumen penunjang yang mencatat atau merekam aktivitas untuk mendukung tercapainya SMKP
7.5 INFORMASI TERDOKUMENTASI

7.5.2 Pembuatan dan Pembaharuan


Memastikan kesesuaian
identifikasi dan deskripsi (Misal Kesesuaian Format (Bahasa,grafik,
Judul, tanggal, penulis, atau dan media kertas/elektronik)
nomor Referensi)

Peninjauan dan persetujuan untuk


kesesuaian dan kecukupan
7.5 INFORMASI TERDOKUMENTASI

7.5.3 Pengendalian Informasi yang terdokumentasi

• Memastikan ketersediaan dan • Organisasi harus mengatur


kesesuaian untuk digunakan, pendistribusian, akses,
dimana dan kapan diperlukan pengambilan dan penggunaan
• Terlindung secara memadai • Penyimpanan dan penjagaannya
• Pengendalian perubahan (missal
revisi)
• Retensi dan Disposisi
8. OPERASI

8.1 Perencanaan dan kendali Operasional

Merencanakan, menerapkan, ,mengendalikan, memelihara dan


memperbaharui proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan untuk
merealisasikan produk yang aman

Menetapkan kriteria untuk proses

Menerapkan kendali atas proses sesuai dengan kriteria

Memelihara informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk


memastikan bahwa proses sesuai rencana
8.2 Program Persyaratan Dasar (PPD)

8.2.2 Menetapkan Program Persyaratan Dasar (PPD) 8.2.2 Program Persyaratan Dasar (PPD)

Sesuai dengan Sesuai dengan ukuran


organisasi dan konteks dan jenis operasi, sifat
Organisasi harus menetapkan, yang berkaitan dengan dari produk yang
menerapkan, memelihara, dan keamanan pangan diproduksi
memperbaharui PRP untuk pencegahan
atau mengurangi kontaminan dalam
produk, pengolahan produk dan
lingkungan kerja Diterapkan diseluruh Disetujui oleh tim
sistem produksi baik keamanan pangan
8.2.3 Memilih dan menetapkan PRP

Memastikan persyaratan peraturan dan


undang-undang dan persyaratan
pelanggan telah disetujui bersama
diidentifikasi

Organisasi mempertimbangkan bagian


yang berlaku dari ISO / TS 22002-6,
standar yang berlaku, kode etik dan
pedoman
8.2.4 Membuat Program Persyaratan Dasar (PPD)

Bangunan Tata letak gedung dan Sarana, Udara, Energi


tempat kerja

Kesesuaian
Pembuangan Sampah peralatan,pembersihan, Pengelolaan Pembelian
Bahan
dan perawatan

Tindakan Pencegahan
Pembersihan Sanitasi Kontaminasi Silang Pengendalian Hama
8. OPERASI

Mampu8.3 Sistem Ketertelusuran


engidentifikasi Membuat dan
ecara tepat menerapkan
bahan yang system Lot bahan yang
masuk dari ketertelusuran
diiterima, bahan dan
emasok dan dengan produk sementara
hap awal dari mempertimbanghingga produk akhir
distribusi kan kaitan
produk akhir
Pengerjaan ulang
(Reproses) produk

Distribusi produk akhir


8.4 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat

8.4.1 Umum

Tersedia prosedur untuk menaggapi


situasi darurat atau insiden yang dapat
berdampak pada keamanan pangan
sesuai peran organisasi
8.4 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat

8.4.2 Penanganan Situasi Darurat dan Insiden

Menanggapi situasi
darurat dan insiden Mengambil tindakan
Meninjau dan
dengan memastikan untuk mengurangi
Secara berkala menguji memperbaharui
peraturan (UU) yang konsekuensi dari situasi
prosedur secara praktis informasi
berlaku diidentifikasi, darurat sesuai dengan
berkomunikasi internal terdokumentasi
besarnya situasi darurat
dan eksternal
8.5 PENGENDALIAN BAHAYA

8.5.1 Langkah-langkah awal untuk melakukan analisa bahaya

Persyaratan undang-undang

Mengumpulkan informasi
terdokumentasi, dipeliharadan
diperbaharui oleh tim keamanan Persyaratan pelanggan
pangan

Produk, proses dan peralatan organisasi

Bahaya keamanan yang relevan


8.5 PENGENDALIAN BAHAYA

8.5.1.2 Karakteristik bahan baku, ingredient dan bahan kontak produk

Karakteristik biologi, kimia dan fisik Komposisi bahan Sumber (hewan, mineral atau tumbuhan)

Tempat asal (origin) Metode Produksi Metode pengemasan dan pengiriman

Kondisi penyimpanan dan umur simpan Persiapan dan penanganan sebelum Kriteria penerimaan/spesifikasi bahan
digunakan
Kategori Bahaya Keamanan Pangan

BIOLOGI KIMIA FISIK

Aflatoxin Pecahan Gelas


Bakteri E.Coli
Potongan kayu
Pestisida
Bakteri Coliform Kerikil
Antibiotik
Serangga
Bakteri
Salmonella Logam berat
(Pb, As, Cd, Hg) Plastik
8.5 PENGENDALIAN BAHAYA

8.5.1.3 Karakteristik Produk Akhir

Nama Produk

Komposisi

Karakteristik Biologi, Kimia, dan Fisik

Umur Simpan dan Kondisi penyimpanan

Pengemasan

Label untuk petunjuk penggunaan

Metode distribusi atau pengiriman


8.5 PENGENDALIAN BAHAYA

8.5.1.4 Tujuan Penggunaan

Penggunaan produk Kelompok konsumen Kelompok


akhir diharapkan harus diidentifikasi pengguna/konsumen
sesuai untuk setiap produk yang rentan terhadap
penggunaannya bahaya keamanan
pangan harus
diidentifikasi
8.5.1.5 Diagram Alir dan Deskripsi Proses

8.5.1.5.1 Persiapan Diagram Alir

Bahan baku,
bahan, alat Dimana
Urutan dan bantu produk akhir,
Setiap proses pemprosesan, Dimana proses
interaksi yang bahan pengerjaan produk
langkah- dialihdayakan pengemas, ulang sementara dan
langkah dalam (Outsource) utilitas, dan (Reproses) limbah
operasi dikeluarkan
produkmasuk atau di buang
dalam diagram
Alir
t
n
a
a
n
8.5.1.5 Diagram Alir dannan Deskripsi Proses
t
ai
p
el
n
id
m
8.5.1.5.2 Konfirmasi Diagram Alir di tempat s 8.5.1.5.3 Deskripsi Proses dan Lingkungan Proses
p
a
ra
ko
a
sb
n
ea
Memastikan keakuratan diagram alir ersyat
P
n
sh
p
a
ekstrn
al(
p
erat
u
ra
n
u
n
d
an
g-u
n
d
a
n
gat
u
p
ersyatn
p
elan
gan

e
y
n
n
a
g
d
e
atn
Memperbaharui diagram alir a
n
d
ta
a
b
l
ai
l
h
Menyimpan diagram alir sebagai a
ae
n
informasi terdokumentasi t
n
,
a
kp
o
r
t
n
o
te
s
8.5.2 ANALISA BAHAYA

8.5.2.1 Umum

Melakukan analisa Memastikan Menggunakan


bahaya tindakan kombinasi tindakan
pengendalian pengendalian
keamanan pangan
8.5.2 ANALISA BAHAYA

8.5.2.2 Identifikasi bahaya dan penentuan tingkat yang dapat diterima

Informasi dan data awal yang dikumpulkan sesuai


dengan langkah awal menentukan analisa bahaya

Pengalaman

Informasi internal dan eksternal

Informasi dari rantai pangan tentang bahaya keamanan


pangan

Persyaratan undang-undang dan persyaran pelanggan


8.5.2 ANALISA BAHAYA

8.5.2.2.2 Identifikasi tahapan proses 8.5.2.2.3 Menetapkan tingkat yang dapat diterima

Mempertimbangkan tahap-tahap
pendahuluan dan tahapan berikutnya Memastikan peraturan
pada rantai keamanan pangan perundang-undangan dan
persyaratan pelanggan
diidentifikasi

Semua tahapan dalam diagram alir Mempertimbangkan tujuan


penggunaan produk akhir

Peralatan proses,utility, lingkungan Mempertimbangkan


proses dan orang informasi relevan
8.5.2 ANALISA BAHAYA

8.5.2.3 Penilaian Bahaya 8.5.2.4 Memilih Pengendalian Bahaya


Penilaian aspek keparahan
(severity)
Mengevaluasi Kemunculan Mengkategorikan Kategori tindakan pengendalian meliputi : dampak terhadap
bahaya mempertimbangkan
setiap bahaya
tindakan pengendalian
dalam produk kemungkinan kegagalan fungsi, bahaya keamanan pangan,
yang diidentifikasi tingkat keparahan konsekuensi lokasi terkait dengan
keamanan pangan akhir (Probability)
sebagai OPRP dan CCP kegagalan fungsi
tindakan pengendalian,
apakah dibuat secara khusus,
apakah tindakan tunggal atau
Tingkat keparahan kombinasi tindakan
efek kesehatan yang pengendalian.
merugikan (Severity)
TABEL PENENTUAN SIGNIFIKANSI BAHAYA
Signifikansi Bahaya
Tanda * Dianggap signifikan dan
h Lh Mh* Hh* akan diteruskan/dipertimbangkan
dalam penetapan CCP
Peluang Terjadi m Lm Mm Hm*
(Probability) Keterangan :
l ll Ml Hl • L=l => Low
• M=m => Medium
L M H
• H=h => High
Tingkat Keparahan (Severity)
PENETAPAN TITIK KENDALI KRITIS (TKK/CCP)

Pohon
Keputusan
CONTOH ANALISA BAHAYA

PROBABILITY SEVERITY POHON KEPUTUSAN


TKK /
SIGNIFICANCE?
No. TAHAPAN PROSES PENYEBAB DAN POTENSIAL BAHAYA
KEMUNGKINAN TINGKAT (Y/N)
TINDAKAN PENGENDALIAN BUKAN
RESIKO KEPARAHAN
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 TKK

5. PROSES PRODUKSI (Lanjutan)

F material Asing (kayu,plastik) serpihan logam M L N cleaning secara periodik T PRP


Transfering: Distributor
A18 K Tidak Ada - - - - -
AP119 dan AP219
B Tidak Ada - - - - -

F Serpihan Logam M H Y Cleaning magnet Y T Y T OPRP


A19 Magneting: Crumble AF 19 K Tidak Ada - - - -
-
B Tidak Ada - - - - -

Uji Fungsi Metal Detektor


F Serpihan Logam M H Y Y T Y Y Y TKK
Detecting Metal: Metal secara periodik
A26
Detector K Tidak Ada - - - - -
B Tidak Ada - - - - -
k
iu
sk
iku 8.5.2 ANALISA BAHAYA
er
tg
ead 8.5.2.4.2 Tindakan Pengendalian
ga
p
an
tl
ak
r
n
w
ai
t
ku
e
tn
tr
u
i
u
jka
i
kt
aei
tn
tad
a
ep
8.5.3 VALIDASI TINDAKAN PENGENDALIAN DAN KOMBINASI TINDAKAN PENGENDALIAN

Food safety team memvalidasi tindakan pengendalian yang di pilih mampu mengendalikan bahaya
keamanan pangan

Validasi dilakukan sebelum penerapan tindakan pengendalian dan kombinasi tindakan pengendalian
untuk dimasukkan ke dalam rencana pengendalian bahaya

Jika hasil validasi menunjukkan tindakan pengendalian belum efektif, perlu dilakukan
modifikasi/menilai ulang tindakan pengendalian

Memelihara metodologi validasi dan bukti kemampuan untuk tindakan pengendalian


8.5.4 RENCANA PENGENDALIAN BAHAYA (RENCANA HACCP/OPRP)

Bahaya keamanan pangan yang akan dikendalikan

Batas kritis/kriteria tindakan (action criteria) untuk OPRP

Tindakan Prosedur pemantauan


pengendalian di
setiap OPRP dan Koreksi yang harus dilakukan jika batas kritis tidak terpenuhi

CCP Tanggunhg jawab dan wewenang

Catatan Pemantauan
8.5.4 RENCANA PENGENDALIAN BAHAYA (RENCANA HACCP/OPRP)

8.5.4.2 Penetapan Batas Kritis dan Kriteria Tindakan

Batas Kritis di CCP dan kriteria Kriteria Tindakan untuk OPRP


tindakan untuk OPRP harus Batas kritis di CCP harus terukur harus terukur atau dapat
ditetapkan diamati
8.5.4 RENCANA PENGENDALIAN BAHAYA (RENCANA HACCP/OPRP)

8.5.4.3 Sitem Pemantauan di CCP dan OPRP

Pengukuran atau pengamatan yang memberikan hasil dalam jangka waktu yang memadai Metode dan frekuensi pemantauan harus
mampu mendteksi secara tepat setiap kegagalan
tetap dalam batas kritis (CCP)
Metode pemantauan atau alat yang digunakan

Metode Kalibrasi yang berlaku, untuk OPRP, metode yang setara untuk verifikasi kehandalan tindakan Metode dan frekuensi pemantuan harus
proporsional dengan kemungkinan kegagalan
dan tingkat keparahan konsekuensinya (OPRP)
Frekuensi Pengamatan

Hasil pemantauan Pemantauan OPRP, pada data subjektif dari


pengamatan (inspeksi visual), metodenya harus
didukung oleh intruksi atau spesifikasi
Tanggung jawab dan wewenang terkait dengan pemantauan

Tanggung jawab dan wewenang terkait dengan evaluasi hasil pemantauan


8.5.4 RENCANA PENGENDALIAN BAHAYA (RENCANA HACCP/OPRP)

8.5.4.4 Tindakan ketika Batas Kritis atau Kriteria Tindakan tidak Terpenuhi
8.5.4 RENCANA PENGENDALIAN BAHAYA (RENCANA HACCP/OPRP)

8.6 Memperbaharui Informasi penentuan PRP dan


8.5.4.4 Penerapan Rencana Pengendalian Rencana pengendalian Bahaya

Karakteristik bahan baku, ingredient


Menerapkan dan memelihara dan bahan kontak produk
rencana pengendalian bahaya dan
menyimpan bukti dari penerapan Karakteristik produk Akhir
informasi terdokumentasi

Tujuan penggunaan

Diagram alir, deskripsi proses, dan


lingkungan proses
MONITORING OPRP
Rev #:
HACCP PLAN
HP-SHP.010 00
Judul : Halaman:
1 Dari 1
MONITORING OPERATIONAL PREREQUISITE PROGRAM (OPRP) SHRIMP Tanggal efektif
12 Februari 2021

Penyebab Monitoring
Tahapan Tindakan Koreksi &
No Kode Bahaya Action Kriteria Rekaman Validasi Verifikasi
Proses What Where How When Who Pencegahan
Potensial
EA.09 Setiap Awal shift. (Shift I: Hasil Pengukuran Medan
Hasil Cleaning Line Intake Proses Produk diberi status reject dan Intake Daily Spv. Proses
1 Magnet Intake & Serpihan Logam Magnet Terpasang Cleaning Magnet 07.00-08.00), (Shift II: 15.00- Opr. Intake Magnet tgl 17 November
Magnet Shrimp dilakukan Reproses Report Shrimp
EA.59 16.00), (Shift III: 23.00-24.00) 2019

Magnet Tube Setiap Awal shift. (Shift I: Hasil Pengukuran Medan


Hasil Cleaning Hammer Mill Produk diberi status reject dan Grinding Daily Spv. Proses
2 Before Bin EB.109 Serpihan Logam Magnet Terpasang Cleaning Magnet 07.00-08.00), (Shift II: 15.00- Opr. Grinding Magnet tgl 17 November
Magnet Shrimp dilakukan Reproses report Shrimp
Grinding 16.00), (Shift III: 23.00-24.00) 2019

AC.08 Setiap Awal shift. (Shift I: Hasil Pengukuran Medan


Magnet Bar Before Hasil Cleaning Hammer Mill Produk diberi status reject dan Grinding Daily Spv. Proses
3 & Serpihan Logam Magnet Terpasang Cleaning Magnet 07.00-08.00), (Shift II: 15.00- Opr. Grinding Magnet tgl 17 November
Hammer Mill Magnet Shrimp dilakukan Reproses report Shrimp
AC.58 16.00), (Shift III: 23.00-24.00) 2019

Magnet Tube AC.12 Setiap Awal shift. (Shift I: Hasil Pengukuran Medan
Hasil Cleaning Produk diberi status reject dan Grinding Daily Spv. Proses
4 Before Bin & Serpihan Logam Magnet Terpasang Pulverizer Shrimp Cleaning Magnet 07.00-08.00), (Shift II: 15.00- Opr. Grinding Magnet tgl 17 November
Magnet dilakukan Reproses report Shrimp
Pulverizer AC.62 16.00), (Shift III: 23.00-24.00) 2019

Setiap Awal shift. (Shift I: Hasil Pengukuran Medan


Magnet Tube Hasil Cleaning Produk diberi status reject dan Wet Mixing Daily Spv. Proses
5 AD.14 Serpihan Logam Magnet Terpasang Pellet Mill shrimp Cleaning Magnet 07.00-08.00), (Shift II: 15.00- Opr. CCRoom Magnet tgl 17 November
Before Bin Pellet Magnet dilakukan Reproses Report Shrimp
16.00), (Shift III: 23.00-24.00) 2019

Magnet Tube Setiap Awal shift. (Shift I: Hasil Pengukuran Medan


Hasil Cleaning Produk diberi status reject dan Crumbling Daily Spv. Proses
6 Before Bin AF.19 Serpihan Logam Magnet Terpasang Crumble shrimp Cleaning Magnet 07.00-08.00), (Shift II: 15.00- Opr. Pellet Magnet tgl 17 November
Magnet dilakukan Reproses Report Shrimp
Crumble 16.00), (Shift III: 23.00-24.00) 2019

Magnet Tube Setiap Awal shift. (Shift I: Hasil Pengukuran Medan


Hasil Cleaning Vibro Sifter Produk diberi status reject dan Wet Mixing Daily Spv. Proses
7 before Fine Vibro AF.09 Serpihan Logam Magnet Terpasang Cleaning Magnet 07.00-08.00), (Shift II: 15.00- Opr. CCRoom Magnet tgl 17 November
Magnet Shrimp dilakukan Reproses Report Shrimp
Sifter 16.00), (Shift III: 23.00-24.00) 2019
MONITORING CCP

Dokumen # : REV # :
HACCP PLAN
HP-SHP.09 00
Judul : Halaman :
1 dari 1
MONITORING TITIK KENDALI KRITIS SHRIMP Tanggal Efektif :
12 Februari 2021

TINDAKAN
TAHAPAN Pengendalian PEMANTAUAN TINDAKAN KOREKSI DOKUMENTASI/
CCP BAHAYA BATAS KRITIS VERIFIKASI
PROSES pengukuran
No. Apa Dimana Bagaimana Kapan Oleh Siapa AKTIVITAS PELAKSANA AKTIFITAS PENCATATAN

Salmonella Pemanasan pada Temperatur Di Area Pellet setting temperatur Setiap LoT Opr. Pellet Mill Min.'Temperatur 90 °C Blokir Product bila suhu < 90°C. Operator QC 'Uji analisa Salmonella F-C2S.3-004: Pellet Mill
post Conditioning Pemanasan Mill Conditioner. Proses produk Proses secara periodic. Daily Report

Pelleting: Post
Conditioning Report Hasil Analisa
1
(AP.112 &
AP.212)

Serpihan Metal Detector dapat Kemampuan Di area packing Uji Span dengan saat awal Operator Packer Metal detector dapat 1. Hold Product. Operator Packer Pengujian metal detector F-I2.7-001: Validation
Logam, Metal berfungsi dengan baik Metal Detector melewati produk ke shift.(shift I: mendeteksi Logam (Fe) dan Operator dengan test pieces 4 Report.
metal detector pada 07.00-08.00) ukuran Min. Ø 4 mm 2. Cek Metal detector berfungsi Electric. mm. F-I2.7-004: Form
all line packer (shift II: 15.00- dengan baik dengan uji span. Validasi/Verifikasi metal
16.00), (shift III: detector.
Detecting Metal: 23.00-24.00)
2 3. Eliminiasi serpihan logam F-C2S.4-001: Packing
Metal Detector
Daily report
4. Reproses kembali product ke
belt conveyor packer.
8.7 PENGENDALIAN PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN

Dikalibrasi atau diverifikasi pada selang waktu


tertentu sebelum digunakan

Disetel atau disetel ulang seperlunya

Diidentifikasi untuk penentuan status kalibrasi

Menyediakan bukti bahwa


pemantuan yang ditentukan Dijaga dari penyetelan agar hasil pengukuran valid
dan metode pengukuran
dan peralatan memadai
Terlindungi dari kerusakan dan kemerosotan

Hasil kalibrasi dan verifikasi harus disimpan


sebagai informasi terdokumentasi

Kalibrasi semua peralatan harus mampu ditelusuri


ke standar pengukuran internasional atau nasional
8.8 VERIFIKASI TERKAIT PRP DAN RENCANA PENGENDALIAN BAHAYA

8.8.1 Verifikasi 8.8.2 Analisis Hasil kegiatan verifikasi

Memastikan bahwa PRP diterapkan dan


efektif

Rencana pengendalian bahaya dilaksanakan Food safety team harus melakukan


dan efektif analisis terhadap hasil verifikasi
yang harus digunakan sebagai
Tingkat bahaya berada dalam tingkat yang masukan untuk evaluasi kinerja
dapat diterima FSMS (Analisis dan Evaluasi)
Masukan untuk analisis bahaya
diperbaharui

Tindakan lain yang ditentukan oleh


organisasi dilaksanakan dan efektif
8.9 PENGENDALIAN KETIDAKSESUAIAN PRODUK DAN PROSES

8.9.1 Umum 8.9.2 Koreksi

Memastikan bahwa ketika batas kritis


Memastikan bahwa data yang pada CCP atau kriteria tindakan untuk
berasal dari pemantuaan OPRP OPRP tidak terpenuhi,
dan CCP, dievaluasi oleh orang Produk yang terpengaruh diidentifikasi
yang kompeten yang ditunjuk dan dikendalikan sehubungan dengan
dan memiliki wewenang penggunaan dan pelepasan
8.9 PENGENDALIAN KETIDAKSESUAIAN PRODUK DAN PROSES

8.9.2.2 Batas Kritis di CCP tidak terpenuhi 8.9.2.3 Kriteria tindakan untuk OPRP tidak terpenuhi

Jika batas kritis pada CCP tidak


terpenuhi, produk yang terkena
dampak harus diidentifikasi dan
ditangani sebagai produk yang
berpotensi tidak aman
8.9 PENGENDALIAN KETIDAKSESUAIAN PRODUK DAN PROSES

8.9.3 Tindakan Koreksi

Peninjauan ketidaksesuaian yang teridentifikasi oleh pelanggan/ konsumen, dan laporan pemeriksaan peraturan

Peninjauan pada trend hasil pemantauan yang menunjukkan hilang kendali

Penetapan penyebab ketidaksesuaian

Penentuan dan penerapan tindakan untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak terulang

Pendokumentasian hasil tindakan koreksi yang telah dilakukan

Verifikasi tindakan koreksi yang diambil


8.9.4 PENANGANAN PRODUK YANG BERPOTENSI TIDAK AMAN

8.9.4.1 Umum

Bahaya keamanan pangan perlu dikurangi hingga ke tingkat yang dapat diterima

Bahaya keamanan pangan menjadi perhatian agar dikurangi pada tingkat yang
dapat diterima sebelum masuk rantai pangan

Produk masih memenuhi tingkat bahaya keamanan dapat diterima dari yang
dianggap ketidaksesuaian
8.9.4 PENANGANAN PRODUK YANG BERPOTENSI TIDAK AMAN

8.9.4.2 Evaluasi Pelepasan Kegagalan memenuhi kriteria tindakan untuk OPRP

Setiap lot yang terpengaruh Bukti dari system pemantauan


ketidaksesuaian harus dievaluasi menunjukkan bahwa tindakan
pengendalian telah dilakukan efektif

Hasil kombinasi tindakan pengendalian


Produk yang terpengaruh oleh kegagalan untuk produk tertentu, sesuai dengan
pada batas kritis di CCP, produk tidak dirilis yang diharapkan
dan ditangani sesuai disposisi produk yang
tidak sesuai Hasil sampling dan kegiatan verifikasi
menunjukkan produk yang terdampak
sesuai dengan tingkat yang dapat
diterima
8.9.4 PENANGANAN PRODUK YANG BERPOTENSI TIDAK AMAN

8.9.4.3 Disposisi Produk yang tidak sesuai

Diproses ulang atau Diarahkan untuk Dimusnahkan atau


diproses lebih lanjut penggunaan lain dibuang sebagai
di dalam atau di luar selama keamanan limbah
organisasi pangan dalam rantai
pangan tidak
terpengaruh
8.9.5 PENARIKAN/PENARIKAN KEMBALI (RECALL PRODUK)
9. Evaluasi Kinerja
9.1 Pemantauan, Pengukuran, analisis dan Evaluasi
9.1.1 Umum

Menetapkan apa yang dipantau dan diukur

Metode Pemantuan, pengukuran, analisis, dan evaluasi untuk memastikan hasil


yang valid

Kapan pemantauan dan pengukuran harus dilakukan ?

Kapan hasil pemantuan dan pengukuran harus dianalisis dan di evaluasi ?

Siapa yang harus menganalisis dan mengevaluasi hasil pemantauan dan


pengukuran ?
9.Evaluasi Kinerja
9.1.2 Analisis dan Evaluasi

Mengkonfirmasi bahwa kinerja keseluruhan sistem memenuhi pengaturan yang direncanakan dan
persyaratan SMKP

Mengidentifikasi kebutuhan untuk memperbaharui atau meningkatan SMKP

Mengindentifikasi kecenderungan yang menunjukkan kejadian yang lebih tinggi produk yang
berpotensi tidak aman atau gagal proses

Menetapkan informasi guna perencanaan program audit internal terkait status dan pentingnya
area yang di audit

Memberikan bukti bahwa koreksi dan tindakan koreksi efektif


9.Evaluasi Kinerja
9.2 Audit Internal

Memberikan informasi Sistem Manajemen


Melaksanakan audit internal
apakah SMKP sesuai dengan Keamanan Pangan diterapkan
pada selang waktu terencana
persyaratan organisasinya secara efektif dan dipelihara
9.Evaluasi Kinerja
9.2 Audit Internal

Merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara program audit, frekuensi, metode,tanggung


jawab, dan pelaporan
Menetapkan kriteria dan ruang lingkup audit

Memilih auditor yang kompeten dan objektif saat melakukan audit

Hasil audit dilaporkan kepada tim keamanan pangan dan manajemen

Menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti pelaksanaan program dan hasil audit

Melakukan koreksi dan tindakan koreksi yang diperlukan dalam kurun waktu yang disepakati

Menetapkan apakah SMKP memenuhi maksud dari kebijakan keamanan pangan dan sasaran keamanan
pangan
9.Evaluasi Kinerja
9.3 Tinjauan Manajemen
Memastikan
kesesuaian SMKP
Manajemen harus
meninjau SMKP
organisasi, pada selang
waktu terencana
Kecukupan SMKP

Efektivitas SMKP
yang diterapkan
9.Evaluasi Kinerja
9.3.3 Hasil Tinjauan Manajemen

Keputusan terkait dengan Kebutuhan untuk pembaruan


dan perubahan SMKP (sumber
peluang peningkatan daya dan revisi kebijakan dan
berkesinambungan sasaran keamanan pangan)
10. PENINGKATAN (IMPROVEMENT)
10.1 Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi
Mengambil tindakan untuk Mengevaluasi kebutuhan untuk
mengendalikan dan memperbaikinya tindakan guna menghilangkan
ketidaksesuaian (tidak terulang
kembali)

Meninjau efektivitas tindakan koreksi Melakukan perubahan pada SKMP jika


yang diambil diperlukan
10. PENINGKATAN (IMPROVEMENT)
10.2 Peningkatan secara Berkesinambungan

Penggunaan Komunikasi

Tinjauan manajemen

Audit Internal

Analisis hasil kegiatan verifikasi

Validasi tindakan pengendalian dan kombinasi dari tindakan pengendalian

Tindakan Koreksi

Pembaharuan SMKP
10. PENINGKATAN (IMPROVEMENT)
10.3 Pembaruan Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Dasar Pemutakhiran SMKP


Mengevaluasi SMKP pada selang waktu
yang direncanakan

Meninjau kembali Analisa bahaya

Meninjau rencana pengendalian bahaya


yang telah ditetapkan

Meninjau PRP yang telah ditetapkan


REFERENSI
Materi Training Standar ISO 22000 : 2018 PT SAI Global Indonesia
“FEED THE WORLD WITH THE BEST NUTRITION”

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai