1. Tahun 2005 :
Pertama kali
ISO 2200 : 2005
4. Februari 2018
Final Draft International Standard (FDIS)
Perubahan Pasal ISO 22000:2005 ke ISO 22000:2018
1 Ruang Lingkup 1
2 Acuan Normatif 2
3 Istilah dan Definisi 3
New Konteks Organisasi/ Context of the Organization 4
5.1 Kepemimpinan/ Leadership 5
5.3 Perencanaan/ Planning 6
4.1,6.2,6.3,6.4
Dukungan/ Support 7
& new
7 & new Operasional/ Operation 8
8 & new Evaluasi Kinerja/ Performance Evaluation 9
8.1,8.5.2, &
Perbaikan/ Improvement 10
new
Prinsip Food Safety Management System
(FSMS)
1. Komunikasi interaktif
2. Sistem Management
ISO
3. Program Prasyarat
2 4. Prinsip HACCP
5. Fokus kepada pelanggan
2
6. Leadership / kepemimpinan
0 7. Keterlibatan orang
8. Pendekatan proses
0
9. Peningkatan
0 10. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
11. Manajemen hubungan
Model PDCA
4. Konteks Organisasi
5.2 Kebijakan
• Top Manajemen harus
menetapkan Kebijakan
Keamanan Pangan
• Mengkomunikasikan
FSMS
▪ Secara efektif
diimplementasikan dan
dipelihara
Organisasi Harus
Menetapkan dan
Memilih Peluang
Perbaikan,
melaksanakan
Tindakan yang
diperlukan serta
Continual Improvement,
Update untuk
Peningkatan keamanan
pangan
Program Prasyarat Prerequisite Programs (PRPs)
Organisasi harus menetapkan, menerapkan, memelihara dan memperbarui PRP
(s) untuk memfasilitasi pencegahan dan / atau pengurangan kontaminan (termasuk
bahaya keamanan pangan) dalam produk, pengolahan produk dan lingkungan
kerja.
PRP (s) adalah:
▪ sesuai dengan organisasi dan konteksnya berkenaan dengan keamanan
pangan;
▪ sesuai dengan ukuran dan jenis operasi dan sifat dari produk yang diproduksi
dan / atau ditangani;
▪ diimplementasikan di seluruh sistem produksi, baik sebagai program yang
berlaku secara umum atau sebagai program yang berlaku untuk produk atau
proses tertentu;
▪ disetujui oleh tim keamanan pangan.
Ketika memilih dan / atau menetapkan PRP, organisasi harus memastikan bahwa
persyaratan pelanggan sesuai peraturan, peraturan dan yang disetujui bersama
diidentifikasi. Organisasi harus mempertimbangkan:
bagian yang berlaku dari seri ISO / TS 22002;
standar yang berlaku, kode praktik dan pedoman.
PREREQUISITE PROGRAM
ISO/TS 22002-1:2009
GOOD MANUFACTURING PRACTICES
Prerequisite Programs (PRPs) = Program Prasyarat
Lantai
Pemasangan pelindung
lampu
INTERIOR AREA PROSES (2)
Apa yang harus dihindari:
• Jendela terbuka ke dalam
• Tepi dan celah jendela
Window ok
1. Keamanan Air
2. Kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan
3. Pencegahan kontaminasi silang
4. Menjaga fasilitas cuci tangan, sanitasi dan toilet
5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminasi
6. Pelabelan, penyimpanan dan penggunaan bahan toksin yang
benar
7. Pengawasan kondisi kesehatan personil
8. Menghilangkan pest dari unit pengolahan
Food Safety, Food Defense & Food
Fraud Prevention Control
Sistem Manajemen Keamanan Pangan
Pemalsuan yang
disengaja
Motivasi yang
didorong secara
ideologis
Pemalsuan yang
tidak disengaja
KEAMANAN PANGAN
Salmonella
E. coli
BIOLOGICAL HAZARDS
Solanin Kentang
Eteris Cabe
Bahaya fisik yang potensial
✓ glass
✓ slime or scum
✓ metal
✓ bone
✓ plastic
✓ stones and rocks
✓ capsules or crystals
✓ pits or shell
✓ wood
✓ paper
✓ human and animal hair
Langkah I : Pembentukan Tim TIM HACCP
1. Termasuk representatif dari unit :
➢ Produksi
➢ Sanitasi
➢ Quality assurance
➢ Food microbiology
➢ Engineering
➢ Para spesialis terkait yang akan dilibatkan bila ternyata diperlukan
2. Pimpinan tim yang ditunjuk memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang quality
assurance
Komitmen Manajemen
▪ Menyetujui anggaran
▪ Menyetujui dan mengendalikan kebijakan-kebijakan HACCP perusahan dan food
safety
▪ Memastikan proyek terus berjalan dan tetap valid
▪ Menunjuk pimpinan dan anggota tim HACCP
▪ Memastikan tersedianya sumber daya yang memadai bagi tim proyek
▪ Menetapkan prosedur pelaporan kemajuan proyek
▪ Memastikan rencana proyek realistik dan dapat dicapai
Langkah I : Pembentukan Tim TIM HACCP
❖ Untuk produk-produk yang akan diekspor ke negara lain, maka sangat penting
bahwa tim HACCP harus memahami persyaratan peraturan dan pelanggan di
negara tujuan.
❖ Tim HACCP harus mencatat hasil dari penentuan dan penjelasannya, dan
menyimpan bersama rekaman HACCP lainnya.
Tingkat Kemungkinan Terjadi
Low
1 2 3
Low Low High
Risk Severity
Likelihood of occurrence Severity Risk (Significance)
L (1) L (1) L (1)
L (1) M (2) M (2)
L (1) H (3) H (3)
M (2) L (1) M (2)
M (2) M (2) M (4)
M (2) H (3) H (6)
H (3) L (1) H (3)
H (3) M (2) H (6)
H (3) H (3) H (9)
Tindakan Pengendalian : Tindakan dan aktivitas yang dilakukan
yang dapat digunakan untuk mencegah atau menghilangkan
suatu bahaya keamanan pangan atau menurunkan sampai batas
yang dapat diterima.
• Chemical Hazards :
➢ Pengendalian sumber pasokan (sertifikasi supplier dan pengujian bahan
mentah).
➢ Pengendalian kegiatan produksi
➢ Pengendalian dengan identifikasi label
• Physical Hazards :
➢ Pengendalian sumber pasokan
➢ Pengendalian kegiatan produksi (penggunaan
➢ Magnet, Metal Detector, Sifter/ Screens, x-ray)
Q1 Adakah Tindakan
Pengendalian (distep ini)?
Tidak
Q3
Dapatkah kontaminasi dengan bahaya-
bahaya yang telah teridentifikasi tersebut
akan terjadi melampaui level-le ve l yang
dapat diterima atau de ngan kata lain
dapatkah hal ini meningkat kepada level
yang tidak dapat diterima?
Q4
Akankah step berikutnya mampu
menghilangkan bahaya yang
diidentifikasi atau mengurangi
kemungkinan terjadinya kepada level
yang dapat diterima?
Ya Titik Kontrol
Tida
Kritis
Bukan Stop
TKK (*)
Langkah 8 : Menetapkan Critical Limits untuk
Setiap CCP dan Action Criteria untuk OPRP
Batas kritis di CCP harus dapat diukur. Action Criteria untuk OPRPs harus dapat diukur atau
diobservasi. Kesesuaian dengan kriteria tindakan harus berkontribusi pada jaminan bahwa
tingkat yang dapat diterima tidak terlampaui.
Definisi :
➢ Suatu kriteria yang membedakan antara yang dapat diterima dan tidak dapat
diterima
➢ Sumber informasi :data-datat publikasi; masukan ahli; panduan regulasi; data hasil
percobaan; model matematis
➢ Harus dapat dipertanggung jawabkan
➢ Harus dapat divalidasi
Sistem Pemantauan
• Siapa yang memantau ?
➢ Individu yang sudah ditraining, tidak bias, dan diberi penugasan resmi
• Bagaimana kita memantau ?
➢ Observasi dan pengukuran
• Kapan kita memantau ?
➢ Berkesinambungan dan tidak berkesinambungan
Langkah 10 : Menetapkan Tindakan Perbaikan
• Tindakan perbaikan adalah semua tindakan yang dilakukan ketika hasil
dari pemantauan pada suatu CCP menunjukka indikasi berada diluar
kendali
Tindakan Perbaikan
A. Tindakan segera
➢ Menyesuaikan proses untuk mengembalikan pada kondisi terkendali
➢ Menangani produk yang dicurigai
• Tindakan pencegahan
- Penanggung jawab terhadap tindakan perbaikan
- Perekam tindakan perbaikan
• Verifikasi adalah suatu aplikasi dari metode, prosedur, pengujian, atau jenis evaluasi
lain untuk membantu pemantauan terhadap penetapan kesesuaian rencana HACCP
• Informasi yang termuat akan digunakan untuk meningkatkan sistem HACCP
Langkah 11 : Prosedur Verifikasi
• Terdiri dari empat macam aktifitas
➢ Validasi HACCP
➢ Evaluasi hasil pemantuan
➢ Pengujian produk
➢ Pelaksanaan audit
Contoh Verifikasi
Contoh langkah-langkah verifikasi :
➢ Evaluasi Log Sheet
➢ Evaluasi control chart
➢ Evaluasi tindakan perbaikan
➢ Laporan audit
➢ Keluhan pelanggan
➢ Catatan kalibrasi
➢ Catatan training
➢ Spesifikasi dan analisa bahan mentah
➢ Catatan laboratorium
Langkah 12 : Menetapkan Dokumentasi dan
Pemeliharaan Catatan
Jenis catatan HACCP yang harus menjadi bagian dari
sistem HACCP adalah ;
• Rencana HACCP dan dokumen pendukung
• Catatan pemantuan
• Catatan tindakan perbaikan
• Catatan verifikasi
Pemeliharaan Rekaman
• Menyediakan bukti bahwa critical limits telah dipenuhi atau tindakan
perbaikan yang tepat telah dilakukan ketika batasan kritis terlampaui
PAS 96:2017
Dampak
• Kerugian ekonomi
• Efek domino dari produsen dan industri yang
terkait seperti supplier, transporter, distributor
dan rantai terkait
• Biaya internasional yang menyebabkan
embargo perdagangan
• Psikologi dan Politis
• Kesehatan Publik
Tipe-Tipe Ancaman (PAS 96:2017)
Kasus 1
Pada 2016, petugas bea cukai di Nigeria menyita 2,5 ton beras
yang mereka duga terbuat dari plastik.
Kasus 2
Minyak zaitun telah menjadi target pemalsuan, sering
dicampur dengan minyak nabati. Pada 2017 otoritas Italia
menemukan sebuah kejahatan terorganisir yang mengekspor
minyak zaitun palsu ke Amerika Serikat. Sama halnya dengan
Brasil, Para pejabat melaporkan bahwa proporsi zaitun sangat
tinggi Minyak yang diuji tidak memenuhi standar kualitas yang
disyaratkan oleh Instansi mereka.
2. Kontaminasi Berbahaya
1. Pemeras
2. Kaum oportunis
3. Kaum ekstremis
4. Individu irasional
5. Individu yang tidak puas
6. Penjahat cyber dan aktor digital berbahaya
lainnya
7. Penjahat profesional
AGRESOR
Agresor biasanya memiliki pengetahuan mengenai produk, bahan,
siklus produk dan cukup kompeten untuk menghindari deteksi adanya
sabotase pada temuan selama proses produksi atau distribusi
Internal Eksternal
Karyawan yang tidak puas Teroris atau grup aktivis
Kru Cleaning Supir truk
Kontraktor Kontraktor
Karyawan sementara Supplier
Anggota teroris yang menyamar Tamu, pengunjung
BAGAIMANA STRATEGI PENGENDALIAN ???
STRATEGI PENGENDALIAN
• Pemeriksaan
kendaraan, barang,
dll
• Pembatasan ke area,
proses dan loker
• Memastikan ada alasan
yang valid terhadap
kunjungan
• Verifikasi identitas
STRATEGI PENGENDALIAN
• Pembatasan area luar
• Pengamanan pintu, jendela, ventilasi
• Pembatasan akses masuk
• Pengamanan peralatan unloading dan
penyimpanan bulk
• Pengamanan kunci
• Pemantauan keamanan
• Meminimalisasi tempat yang bisa digunakan
untuk penyimpanan sementara
• Penyediaan penerangan yang memadai
• Penyediaan sistem pengendalian kendaraan parkir
• Pemisahan area parkir jauh dari area produksi
dan area penyimpanan
STRATEGI PENGENDALIAN
• Pembatasan penggunaan
bahan kimia
• Penyimpanan yang memadai
• Pembatasan akses ke
area penyimpanan
• Penggunaan label yang sesuai
• Penggunaan pestisida sesuai
aturan
• Investigasi terhadap kejadian
STRATEGI PENGENDALIAN
TACCP bertujuan:
1. Mengurangi kemungkinan serangan yang disengaja
2. Mengurangi dampak serangan
3. Melindungi reputasi perusahaan
4. Meyakinkan pelanggan, media dan publik bahwa
terdapat langkah proporsional untuk melindungi
produk
5. Memenuhi harapan internasional dan mitra
perusahaan
Konsep TACCP
1. Siapa yang mungkin ingin menyerang kita?
Penilaian Kerentanan
terhadap
Kecurangan pada
Pangan
Think like a criminal
to fight food fraud
Hal yang Tidak Disadari dari Food Fraud
Kepercayaan pelanggan
menurun, omzet
menurun
Peluang meningkat
karena rantai pangan
semakin kompleks
GFSI menambahkan
dokumen assesment
sebagai persyaratan
SMKP
Think like a criminal to fight food fraud
Metode deteksi sangat spesifik dan Tidak ada metode deteksi pemalsuan
Dilakukan deteksi umum dan cepat on-
sistematis, baik dilakukan secara on-site secara on-site, pemeriksaan eksternal
site tetapi tidak dilakukan pengujian
ataupun bekerja sama dengan lab hanya dilakukan ketika ditemukan
konfirmasi eksternal
Food Fraud eksternal terkalibrasi masalah pemalsuan
4
System
Terdapat prosedur umum terkait
Terdapat prosedur pemantauan food Tidak ada prosedur pemantauan food
sampling dan deteksi pemalsuan pada
fraud dan penanganan bahan tidak sesuai fraud
bahan baku
Tidak ada pengendalian record
Dokumentasi food fraud secara sistematis Pengendalian record masih inkonsisten
pemalsuan bahan dan tidak ada
dan detail pada sistem dan prosedur dan dokumen prosedur pemantauan
dokumen prosedur pemantauan food
pemantauan masih terbatas
fraud
Vulnerability Assessment
No
Categor Low (1) Med (2) High (3)
.
y
Persyaratan supplier secara
komprehensif untuk seluruh
Persyaratan supplier sudah Persyaratan supplier hanya
supplier langsung, meliputi logistik,
Supplier ditetapkan untuk supplier ditetapkan berdasarkan parameter
5 keamanan dan kualitas, pemenuhan
relations langsung, meliputi logistik, logistik, meliputi harga, kapasitas
persyaratan kode etik/ peraturan
hip keamanan dan kualitas bahan supply dan kemampuan supply
perunda-undangan dan adopsi
pengendalian food fraud
Vulnerability Assessment Matrix
Vulnerability
Sistem Pengendalian
Pemantauan Efektif dengan Spesifikasi Bahan yang Jelas
AKREDITASI
NASIONAL
AKREDITASI
BADAN
SERTIFIKASI