Media :flipchart
3.materi
4.Kegiatan penyuluhan :
No. Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta Media dan
Alat
1. Pembukaan 5 Peserta menyimak Metode
1. Memberikan salam menit penjelasan yang ilustrasi dan
2. Perkenalan dan kontrak
disampaikan oleh brain
waktu
pembicara. Dilanjutkan stormig,lemb
3. Menyampaikan tujuan
dengan peserta ar pretest.
penyuluhan dan ruang
mengerjakan pretest.
lingkup yang akan
disampaikan
4. Mengerjakan Pretest
2. Penyuluhan : 10 1.Peserta Metode :
1) Menjelaskan tentang menit memperhatikan Ceramah dan
Makanan penjelasan yang tanya jawab
Pendamping ASI disampaikan pembicara Media :
2) Masalah dalam
dengan seksama flepchart
pemberian MP-ASI 2.Peserta berperan aktif
3) Hal-hal yang perlu
saat penyuluhan dengan
diperhatikan dalam
cara mengajukan
pemberian MP-ASI
beberapa pertanyaan
4) Menjelaskan cara
dan menjawab
membuat dan
pertanyaan yang
menyajikan Makanan
ditanyakan oleh
Pendamping ASI
pembicara.
5.Pengorganisasian :
1. Moderator :
2. Pembicara :
6.Kriteria Evaluasi : 1. Evaluasi Struktur
Kesiapan materi
Kesiapan SAP
Kesiapan media
Kesiapan perlengkapan penyuluhan
Kesiapan daftar hadir peserta penyuluhan
Kesiapan peserta di tempat penyuluhan
Tempat penyuluhan
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang
direncanakan
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan
Suasana penyuluhan dan peserta tidak ada yang
meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan
selesai
Kreteria jumlah peserta yang hadir
3.Evaluasi hasil
Peserta mampu menjawab beberapa pertanyaan
mengenai pemberian MP-ASI yang benar.
MATERI
A. PENGERTIAN MP-ASI
Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbASIs susu
menuju ke makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan
motorik oral. Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi
menelan makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari
lidah bagian depan ke lidah bagian belakang.
Berikut adalah Indikator bahwa bayi siap untuk menerima makanan padat :
Dari hasil beberapa penelitian menyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada bayi
dan anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Keadaan ini
memerlukan penanganan tidak hanya dengan penyediaan pangan, tetapi dengan
pendekatan yang lebih komunikatif sesuai dengan tingkat pendidikan dan kemampuan
masyarakat. Selain itu ibu-ibu kurang menyadari bahwa setelah bayi berumur 6 bulan
memerlukan MP-ASI dalam jumlah dan mutu yang semakin bertambah, sesuai dengan
pertambahan umur bayi dan kemampuan alat cernanya.
a) Pisang.
Banyak bayi yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang dihaluskan.
Pisang yang anda pilih sebaiknya pisang kepok merah yang memang umumnya
diberikan pada bayi. Untuk awal mula mungkin 1 buah pisang kecil sudah cukup dan
bisa anda kerik dengan sendok kecil agar halus dan mudah ditelan bagi anak anda
yang belum punya gigi saat ini.
b) Bubur beras merah.
Anda dapat membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang ada di
supermarket dan menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun mudah, anda dapat
mencampurkan bubur beras merah yang kaya dengan vitamin ini dengan susu formula
bayi agar lidah bayi anda tidak merasa asing. Untuk pertama kali, buatlah sedikit
dahulu dan ini bisa dijadikan variasi makanan agar bayi tidak bosan.
c) Sayuran.
Sayuran yang dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau bayam yang
dihaluskan, bisa dengan dicincang atau di blender. Anda dapat mencampurkan
sayuran ini pada bubur bayi. Cucilah terlebih dahulu sayurannya dengan pencuci
sayuran agar pestisida yang terdapat di sayuran terbuang.
d) Sereal/biscuit bayi.
Cara pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika itu
biscuit agar tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya cukup dengan air
hangat.
2. Jenis dan karakter dari makanan Makanan pendamping ASI itu disesuaikan dengan umur
bayi:
a. Bayi 0 6 Bulan
Bayi usia 0-6 bulan sebenarnya tidak memerlukan makanan pendamping,
dengan ASI saja sudah mencukupi. ASI ekslusif dewasa ini disarankan memang
sampai dengan bayi usia 6 bulan. Namun bila kebutuhan ASI tidak mencukupi, atau
ada hal tertentu yang menyangkut kondisi sang ibu seperti tidak keluarnya ASI,
pemberian makanan penunjang bisa dilakukan.
b. Bayi 6 8 Bulan
Bayi dapat mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan makanan
campuran yang lengap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein
hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan) dan makanan sumber protein
nabati seperti tahu, tempe, sayuran hijau (bayam), buah tomat dan wortel. Sehingga
nasi tim ini merupakan makanan yang mengandung nutrien lengkap.
Selama bayi, pemberian nasi tim ini harus disaring terlebih dahulu untuk
memudahkan menelannya dan tidak mempersulit atau memperberat pencernaan.
c. Bayi 8 12 Bulan
Bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada pagi hari
sebagai makan pagi misalnya sekitar jam 09.00. Siang hari sekitar jam 13.00 sebagai
makan siang dan sore hari sekitar jam 17.00 18.00 sebagai makan malam.
Bila bayi disusui lebih dari 1 tahun, harus diperhatikan kemungkinan timbulnya
anoreksia (berkurangnya atau hilangnya napsu makan) terhadap makanan lain
sehingga anak bisa kekurangan protein dan kalori yang akhirnya menderita penyakit
malnutrisi energi protein.
Pengaturan makan yang berhasil pada masa bayi akan mempermudah
kelancaran pengaturan makan pada usia selanjutnya. Pada akhir masa bayi telah
dibiasakan abyi menerima makanan 3x sehari
Bila bayi tidak menghabiskan hidangan yang disediakan, mungkin bayi telah
cukup mendapatkan pengganti ASI dan sebaliknya bila menghabiskan hidangan yang
disediakan mungkin juga masih kurang sehingga hidangan selanjutnya perlu diperbanyak
terutama jika bayi masih menangis atau belum puas.
4. Pentingnya Variasi
Anda sudah bisa mulai memberi biskuit bayi sebagai camilan di antara waktu
makan. Koordinasi antara mata dan tangannya sudah cukup baik, sehingga ia bisa
membawa tangannya ke mulut. Pada umur 7 bulan, rata-rata bayi sudah mampu
makan sendiri biskuitnya. Umumnya, tekstur biskuit yang lembut membuat bayi
mudah mengemutnya, bahkan akan membantu merangsang pertumbuhan giginya.
Pada usia 6-12 bulan, pola makan anak harus mengikuti piramida makanan.
Makin ke atas makin sedikit porsi makanan yang harus dikonsumsi anak.
D.Tips dan trik pemberian mp asi