Produksi Pangan
Olahan yang Baik
(CPPOB)
Produk Olahan
Daging
disampaikan pada
Webinar Dapoer Kita Series 4
Senin, 01 Agustus 2023
13
ASPEK CPPOB
14
ASPEK CPPOB
15
ASPEK CPPOB
16
ASPEK CPPOB
17
ASPEK CPPOB
18
ASPEK CPPOB
19
ASPEK CPPOB
20
ASPEK CPPOB
21
ASPEK CPPOB
22
ASPEK CPPOB
23
ASPEK CPPOB
24
ASPEK CPPOB
25
ASPEK CPPOB
26
27
ASPEK CPPOB
28
ASPEK CPPOB
29
ASPEK CPPOB
30
ASPEK CPPOB
31
ASPEK CPPOB
32
ASPEK CPPOB
33
ASPEK CPPOB
34
ASPEK CPPOB
35
PENGENDALIAN PROSES
PRODUKSI OLAHAN DAGING
3
Pengendalian Proses Pengolahan Produk Olahan Daging
Pengendalian
Penerimaan dan
Penggunaan Bahan Baku
• Tidak boleh menerima bahan baku yang diketahui
mengandung parasit, mikroorganisme yang tidak
diinginkan, pestisida, obat hewan, atau bahan toksik,
bahan yang rusak atau bahan asing yang tidak dapat
direduksi
• Bahan baku diperiksa dan dipilah sebelum diolah dan
dilakukan pengujian laboratorium jika diperlukan
• Hanya bahan baku yang sesuai yang boleh
digunakan
• Penggunaan bahan baku harus FEFO (First Expired
First Out)
Pengendalian Proses Pengolahan Produk Olahan Daging
Sortasi bahan Wajib:
• Dokumentasi pembelian dan hasil sortasi bahan
• Dokumen spesifikasi bahan pangan
• Pengendalian pembelian bahan, jasa dan aktivitas subkontraktor yang memiliki dampak terhadap keamanan pangan
• Khusus untuk UMK, barang dan jasa dapat digunakan tanpa melakukan seleksi pemasok sepanjang memenuhi persyaratan mutu yang
telah ditetapkan oleh sarana
Persyaratan keamanan dan mutu susu segar sesuai dengan SNI Susu Segar
Perlu verifikasi!
- CoA jika pembelian dari supplier pembelian untuk bahan olahan bulky tanpa NIE (non eceran)
- Pemeriksaan parameter sensori, suhu penerimaan susu segar, uji dengna test kit untuk parameter lainnya
Pengendalian Proses Pengolahan Produk Olahan Daging
Penyimpanan bahan
Sarana penyimpanan bersih dan saniter
Meat
Poultry
−25 °C or colder
−24 °C or colder
Suhu yang
Fish −29 °C or colder Dipersyaratkan
Fruits and
concentrated juices
−18 °C or colder untuk Beberapa
Vegetables −18 °C or colder Pangan
Frozen food −20 °C or colder
Chilled Food Suhu yang Dipersyaratkan
Fruits and vegetables Suhu yang
Dipersyaratkan Fresh meat −1.5 °C
Low temperature (apple, 0 °C to 2 °C Meat products −2 °C
blueberry, carrot, lettuce,
etc.) Manufacturing meat −2 °C
Moderate temperature 6 °C to 9 °C Poultry −1.5 °C
(carambola, melon,
pumpkin, etc.) Fish in melting ice (0 °C to
−0.5 °C)
High temperature 12 °C to 16 °C
(banana, cucumber, Dairy products 4 °C to 10 °C
grapefruit, etc.)
Pengendalian Proses Pengolahan Produk Daging
Pastikan penimbangan
dilakukan secara akurat
Wajib: sesuai formulasi
• Dokumentasi hasil
penimbangan
Penimbangan • Dokumentasi
verifikasi alat timbang Penimbangan untuk
(formulasi) BTP penambahan BTP
menggunakan alat yang
terverifikasi akurasinya
Trimming SUHU
WAKTU
• Pemotongan/trimming dilakukan secara cepat, cermat dan saniter.
• Triming merupakan proses penghilangan lemak dan bagian yang tidak
diinginkan.
• Suhu daging harus dipertahankan pada ≤7°C selama dan setelah
pemotongan/trimming.
Pengendalian
Chopping Proses
• Pencincangan daging (chopping) dilakukan dengan menggunakan
chopper/kutter pada suhu rendah sehingga selama proses, suhu dapat Pengolahan
dipertahankan tetap pada ≤12°C. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
menambahkan es batu atau air dingin.
Produk
• Untuk produk kornet hasilnya berupa daging cincang yang masih kasar, Daging
sedangkan untuk sosis hasilnya berupa daging cincang yang lebih halus.
• Tujuan chopping adalah sebagai berikut:
✓ Mengecilkan ukuran
✓ Melarutkan myofibryl protein (membentuk tekstur, kemampuan mengikat air, MONITORING
membentuk gel)
✓ Mengemulsikan
✓ Menghomogenkan
SUHU
Grinding
• Grinding merupakan proses penggilingan daging utuh atau potongan WAKTU
daging menjadi bentuk halus.
• Bisa dilakukan pada daging yang sudah dilakukan thawing atau daging
beku.
• Alat penggiling dibersihkan setelah digunakan untuk mencegah
tumbuhnya bakteri pada alat.
Pengendalian
Curing (kornet &sosis) Proses
• Proses curing dilakukan untuk mendapatkan warna merah pada daging
sapi, kambing dan babi. Umumnya proses ini tidak dilakukan pada Pengolahan
daging ayam.
• Proses curing dapat dilakukan dengan menambahkan garam dan nitrit
Produk
dengan cara: Daging
✓ Curing kering (garam dan nitrit dicampurkan langsung ke daging)
✓ Curing basah (garam dan nitrit dilarutkan ke dalam air untuk
merendam. Air yang digunakan adalah standar air minum) MONITORING
✓ Injeksi (garam dan nitrit disuntikkan ke dalam daging)
✓ Kombinasi dari cara 1,2 dan 3
• Proses curing biasanya dilakukan pada suhu 0-10°C SUHU
Peringatan ! WAKTU
UNTUK KORNET DAN SOSIS tahap ini
merupakan tahap kritis. Kadar nitrat atau nitrit
BTP
yang ditambahkan tidak melebihi batas.
Pengendalian
Filling/Pengisian Proses
OLAHAN DAGING DALAM KALENG
Pengolahan
• Pengisian bahan dapat dilakukan dengan tangan atau mesin.
• Pengisian produk ke dalam kaleng dan atau kemasan alumunium foil Produk
seharusnya tidak terlalu penuh sehingga headspace atau tempat kosong
di bagian atas kemasan memenuhi persyaratan.
Daging
• Pengisian bahan ke dalam kemasan dilakukan sedemikian rupa sehingga
tidak terlalu banyak udara tertahan dalam kemasan.
• Volume head space tidak lebih dari 10% dari kapasitas kemasan. MONITORING
• Head space ditujukan agar pada waktu proses sterilisasi masih terdapat
tempat untuk pengembangan isi.
• Besar head space dalam kemasan sangat penting :
BERAT
✓ Bila terlalu kecil dapat menyebabkan pecahnya kemasan akibat
pengembangan isi selama pengolahan.
PRODUK
✓ Bila terlalu besar, udara yang terkumpul di dalam ruang tersebut
lebih banyak, sehingga dapat menyebabkan oksidasi dan
perubahan warna produk. Head space yang terlalu besar juga dapat WAKTU
mengakibatkan tingkat kevakuman yang terlalu tinggi sehingga
menyebabkan kemasan menjadi penyok.
• Penimbangan harus dilakukan dengan cepat, cermat dan saniter
menggunakan timbangan yang terkalibrasi.
Pengendalian
Exhausting Proses
OLAHAN DAGING DALAM KALENG
Pengolahan
• Tujuan dari exhausting adalah menghilangkan udara sehingga tekanan Produk
di dalam kemasan kaleng dan alufoil setelah perlakuan panas dan
pendinginan lebih rendah daripada tekanan atmosfer. Daging
• Kondisi vakum menjaga integritas kemasan dan mengurangi kandungan
oksigen dalam head space.
• Vakum di dalam kemasan dihasilkan dari penggunaan uap panas atau MONITORING
dengan cara mekanis.
• Penciptaan kondisi vakum dengan uap panas dilakukan dengan
melewatkan produk pada terowongan uap panas pada suhu 80-90°C
selama 5-7 menit, diikuti dengan penutupan kemasan. Alternatif lain SUHU
adalah dengan mechanical high vacuum seamer pada suhu kamar.
WAKTU
Pengendalian
Penutupan (sealing/seaming) Proses
OLAHAN DAGING DALAM KALENG
Pengolahan
SEAMING
• Untuk produk olahan daging dalam kaleng dalam kaleng, penutupan Produk
kaleng harus dilakukan dengan sempurna.
• Penutupan kaleng yang benar akan menghasilkan kemasan yang
Daging
hermetis dan melindungi produk dari rekontaminasi.
• Kualitas proses penutupan kaleng harus dievaluasi secara rutin dengan
menggunakan parameter yang telah ditetapkan oleh produsen kaleng. MONITORING
• Setelah kaleng ditutup sempurna, kaleng dibersihkan dari sisa-sisa
bahan yang menempel pada dinding kaleng. Pencucian kaleng
dimaksudkan untuk mendapatkan kaleng yang bersih dan bebas dari
VALIDASI
kotoran yang menempel pada kaleng.
• Kaleng dibersihkan dengan cepat, cermat dan saniter. Air yang INTEGITAS
digunakan dalam proses pencucian ini adalah air yang memenuhi KEMASAN
persyaratan air bersih
UJI
SEALING KEBOCORAN
• Untuk olahan daging yang dikemas dalam kemasan aluminium foil, area
sealing harus dipastikan bebas dari produk/bahan lain yang dapat
mengganggu kesempurnaan proses sealing
Sterilisasi OLAHAN DAGING DALAM KALENG
• Proses sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua bakteri baik patogen Pengendalian
maupun non patogen. Alat yang digunakan untuk sterilisasi misalnya
autoclave (kapasitas kecil) dan retort (kapasitas besar). Proses
• Proses panas harus tervalidasi ➔ JADWAL PROSES
• Proses sterilisasi harus diawali dengan proses venting yang benar
Pengolahan
untuk memastikan keseragaman suhu di dalam retort. Venting
schedulle harus ditetapkan oleh pihak yang berkompeten
Produk
berdasarkan pengujian distribusi panas Daging
Proses sterilisasi harus memberikan nilai F0 sekurang-kurangnya 3,0
menit dihitung terhadap spora Clostridium Botulinum. Penetapan
proses panas dilakukan untuk setiap jenis produk, jenis medium, Cooling
ukuran produk, jenis kemasan dan/atau ukuran kemasan dan faktor
• Pendinginan harus dilakukan
kritis lain yang berpotensi mempengaruhi nilai F0. Validasi dan
secara cepat
verifikasi proses panas harus dilakukan oleh pihak yang kompeten.
• Menggunakan air dingin
Dokumentasi terklorinasi atau yang memenuhi
persyaratan air minum hingga
suhu air pendingin mencapai 30–
40C (misalnya diukur dari air yang
Suhu Waktu keluar dari drain) selama 30 menit.
Pengendalian
PEMASAKAN Proses
BAKSO, SOSIS SIMPAN DINGIN
• Pemasakan dilakukan pada suhu 80–90°C selama 40 menit atau sesuai
Pengolahan
dengan schedulled process. Produk
• Pemasakan bertujuan agar daging menjadi matang, meningkatkan
keempukan daging, meningkatkan kekompakan struktur daging karena Daging
terjadi koagulasi protein dan dehidrasi sebagian untuk memberikan rasa
dan aroma tertentu, memberikan warna yang lebih menarik karena
denaturasi mioglobin dan pembentukan nitrosihemokrom. MONITORING
• Pemasakan dapat dilakukan dengan perebusan, pengkukusan,
pengasapan maupun kombinasi dari ketiganya.
Peringatan! UNTUK SOSIS PENYIMPANAN BEKU DAN BAKSO tahap ini SUHU
merupakan tahap kritis. Suhu dan waktu pemasakan harus tercapai
PENDINGINAN
Proses ini bertujuan untuk menjaga agar mikroba pembusuk yang tidak WAKTU
mati ataupun sel vegetatifnya menjadi tidak aktif. Suhu pada proses ini
tidak lebih dari 5°C.
Pengendalian
PEMBEKUAN CEPAT Proses
OLAHAN DAGING BEKU
• Pembekuan cepat untuk produk olahan daging beku dilakukan sesegera
Pengolahan
mungkin setelah proses pembentukan atau pencetakan Produk
• Pembekuan cepat dilakukan pada suhu < -20°C dengan menggunakan
blast freezer yang dilengkapi dengan termometer yang terkalibrasi. Daging
• Monitoring terhadap suhu pembekuan ini perlu dilakukan dan dicatat
Peringatan! tahap ini merupakan tahap kritis. Pembekuan harus dilakukan MONITORING
dengan cepat pada suhu < -20 °C
PENGEMASAN SUHU
• Pengemasan harus dilakukan secara higienis
• Dapat menggunakan alat vacuum packaging dimana pada alat ini terdapat
pengaturan secara otomatis mulai dari proses sealing kemasan, pengeluaran WAKTU
atau gas dari dalam kemasan dan pendinginan. Dengan adanya proses
pengeluaran udara dalam kemasan, maka produk dikemas secara vakum
sehingga mengurangi tingkat kerusakan produk.
Pengendalian Proses Pengolahan Produk Daging
PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI
Produk OLAHAN DAGING BEKU
• Penyimpanan pada produk cold chain
pada chiller atau refrigerator
• Kemampuan alat pendingin 4 – 10oC(cek
spesifikasi alat) Wajib:
• Seharusnya terdapat alat untuk Dokumentasi
sensor/indikator yang dapat digunakan pemantauan suhu
untuk pemantauan suhu penyimpanan frezer
Penyimpanan • Lakukan verifikasi suhu penyimpanan
terhadap suhu produk menggunakan alat
ukur suhu yang terverifikasi fungsinya. OLAHAN
• Distribusi produk menggunakan alat
DAGING STERIL
transportasi yang dapat menjaga kondisi KOMERSIAL
produk Olahan daging steril
Distribusi • Seharusnya terdapat alat untuk
sensor/indikator yang dapat digunakan
komersial
didistribusikan pada
produk untuk pemantauan suhu penyimpanan suhu ruang
IZIN PENERAPAN CPPOB 4
IZIN PENERAPAN
CPPOB
Izin Penerapan CPPOB adalah dokumen sah
yang merupakan bukti bahwa sarana
Produksi Pangan Olahan telah memenuhi
dan menerapkan standar Cara Produksi
Pangan Olahan yang Baik dalam kegiatan
Produksi Pangan Olahan
oleh
Sertifikasi Cara Izin Penerapan Ditwas
Produksi Pangan
CPPOB untuk Produksi
Olahan yang Baik Pangan
untuk Ekspor Ekspor
Olahan
Izin Penerapan CPPOB diterbitkan sesuai
dengan lokasi dan/atau proses Produksi
Pangan Olahan.
Izin Penerapan CPPOB berlaku untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun sepanjang:
• tidak terdapat perubahan
• sarana Produksi Pangan Olahan
tetap memenuhi persyaratan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan
Perubahan Izin Penerapan CPPOB
Lengkapi data a
Evaluasi
pengajuan + Penerbitan izin Pemeriksaan Tindakan
Pendaftaran dokumen
upload dokumen penerapan Sarana Perbaikan
akun OSS dan e- persyaratan +
persyaratan + CPPOB
sertifikasi CPPOB Pembayaran
Surat
PNBP Rp. 0,- Dalam waktu paling lambat 12
Pemenuhan
bulan setelah penerbitan izin
Komitmen
Penerapan
CPPOB
Penerbitan Izin Penerapan CPPOB
Produsen UMK Pangan Risiko Sedang
Ditwas Produksi PO UPT BPOM sesuai Lokasi Sarana Produksi Pangan Olahan
61
Persyaratan Dokumen Pengajuan
Izin Penerapan CPPOB
1. Peta lokasi sarana produksi
Pendaftaran akun paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak Produsen
melakukan pendaftaran akun.
Konsultasi
WhatsApp Petugas pengelola whatsapp meneruskan jawaban dari petugas
pelayanan konsultasi/pengaduan masyarakat/teknis operasional
ke penanya.
+62 813-9833-2811