Anda di halaman 1dari 32

BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

DI KENDARI

Kendari , 26 Juli 2018


CARA PRODUKSI PANGAN YANG
BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH
TANGGA (IRT)
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA

BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA

Disampaikan Oleh :
Nur Insan Yusuf T, SE., M. Kes.
TIM Penyuluh Balai Pengawas Obat Dan Makanan
DI KENDARI

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Bahaya penyebab penyakit karena pangan

BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

(1) (2)

(3)

Pangan Aman
BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


DASAR HUKUM
Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pangan
•Ps. 71 (1) Setiap orang yang terlibat dalam rantai
Pangan wajib mengendalikan risiko bahaya pada
Pangan,baik yang berasal dari bahan, peralatan, sarana
produksi, maupun dari perseorangan sehingga
keamanan pangan terjamin.
•Ps. 71 (2) Setiap orang yang menyelenggarakan
kegiatan atau proses Produksi, Penyimpanan,
Pengangkutan dan atau Peredaran Pangan wajib
- a. memenuhi persyaratan sanitasi
- b. menjamin Keamanan pangan dan atau keselamatan
manusia .
•Ps. N 71. (3) Ketentuan mengenai persyaratan Sanitasi
dan Jaminan Keamanan Pangan dan/atau keselamatan
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
lanjutan….
PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan,
Mutu dan Gizi Pangan
Ps. 2 Proses Produksi – Penyimpanan - Pengangkutan -
dan Peredaran Pangan wajib memenuhi persyaratan
sanitasi yang meliputi:
•Sarana / Prasarana, Penyelenggaraan Kegiatan dan
orang perseorangan
•Ps. 3 Pemenuhan persyaratan sanitasi melalui
Penerapan Cara produksi pangan yang Baik.

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


lanjutan….

PERATURAN
KEPALA BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI
NOMOR:HK. 03.1. 23.04.12.2206 TAHUN 2012
TANGGAL 05 APRIL 2012
TENTANG CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK
UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (CPPB-IRT)

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


RUANG LINGKUP PEDOMAN

1. Digunakan oleh Bupati/Walikota cq.


Pemerintah Daerah Kab./Kota untuk menilai
Persyaratan CPPB - IRT dalam rangka
penerbitan SPP- IRT
2. Persyaratan mencakup:
a. Lokasi dan Lingkungan produksi
b. Bangunan dan fasilitas
c. Peralatan produksi
d. Suplai air atau sarana penyediaan air
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
e. Fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi
Lanjutan……..
f. Kesehatan dan higiene karyawan
g. Pemeliharaan dan program higiene dan
sanitasi karyawan
h. Penyimpanan
i. Pengendalian Proses
j. pelabelan Pangan
k.Pengawasan oleh penanggungjawab
l. Penarikan produk
m.Pencatatan dan Dokunentasi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
n. Pelatihan Karyawan
Lanjutan……..

3. Persyaratan CPPB - IRT terdiri dari 4 (empat)


tingkatan pangan IRT dengan rician sbb:
a. Persyaratan “ Harus” (shall)
b. Persyaratan “ Seharusnya” (should)
c. Persyaratan “ Sebaiknya” (may)
d. Persyaratan “ Dapat” (can)

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


DEFINISI

Antara lain :
 Cara Produksi Pangan Yang Baik adalah suatu pedoman yang
menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar bermutu
aman,, dan layak untuk dikonsumsi.

 Industri Rumah Tangga (disingkat IRT) adalah


perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di
tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan
manual hingga semi otomatis

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


TUJUAN UMUM

Menghasilkan produk pangan


yang layak, bermutu dan
aman dikonsumsi, dan sesuai
dengan tuntutan konsumen
baik konsumen domestik
maupun internasional

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


TUJUAN KHUSUS

1. Memberikan prinsip dasar keamanan pangan dalam


memproduksi pangan yang aman dan bermutu.
2. Memberikan panduan
penyelenggaraan SPP-IRT (Kewenang minimal yang
wajib dilaksanakan oleh Bupati/Walikota cq pemda
Kab./Kota
3. Memberikan panduan bagi Tenaga Penyuluh
Keamana Pangan (PKP) dan Pengawas Pangan
Kab/Kota Districk Food Inspector (DFI) dalam
melakukan pembinaan dan pengawasan IRT-P
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
A. LINGKUNGAN PRODUKSI

Meliputi :

1. LOKASI IRT
2. LINGKUNGAN

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


B. BANGUNAN DAN FASILITAS IRT

1. Bangunan Ruang produksi


• Disain dan Tata Letak
• Lantai
• Dinding atau Pemisah ruangan
• Langit-langit
• Pintu, Jendela, fentilasi.
• Permukaan tempat kerja
• Penggunaan Bahan Gelas
2. Fasilitas IRT.
• Kelengkapan ruang produksi.
• Tempat penyimpanan.
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
C. PERALATAN PRODUKSI

1. Persyaratan bahan peralatan


porduksi
2. Tata letak peralatan produksi
3. Pengawasan dan pemantauan
peralatan produksi
4. Bahan perlengkapan dan alat
ukur/timbang

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


D. SUPLAI AIR

• Jumlah sesuai kebutuhan

• Persyaratan air bersih

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


E. FASILITAS DAN KEGIATAN
HIGIENE DAN SANITASI

1. Fasilitas higiene dan sanitasi


• Sarana pembersih/ cuci
• Sarana higiene karyawan
• Sarana cuci tangan
• Sarana toilet/Jamban
• Sarana Pembuangan air dan limbah

2. Kegiatan higiene dan sanitasi

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


F. KESEHATAN DAN
HIGIENE KARYAWAN

• Kesehatan karyawan

• Kebersihan karyawan

• Kebiasaan karyawan

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


G. PEMELIHARAAN DAN PROGRAM
HIGIENE DAN SANITASI

1. Pemeliharaan dan Pembersihan


2. Prosedur Pembersihan dan Sanitasi
3. Program Higiene dan Sanitasi
4. Program Pengendalian Hama
5. Pemberantasan Hama
6. Penanganan Sampah

Dilakukan untuk mengurangi kemungkinan


masuknya hama ke ruang produksi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
H. PENYIMPANAN

Penyimpanan yang baik dapat menjamin mutu


dan keamanan bahan dan produk pangan yang
diolah

1. Penyimpanan bahan produk akhir


2. Penyimpanan bahan berbahaya
3. Penyimpan wadah dan kemasan
4.Penyimpan label pangan
5. Penyimpanan peralatan produksi

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


I. PENGENDALIAN PROSES

Cara :
1. Penetapan spesifikasi bahan
• Persyaratan bahan
• Persyaratan air
2. Penetapan komposisi dan formulasi
bahan
3. Penetapan cara produksi yang baku
4. Penetapan jenis, ukuran, dan
spesifikasi kemasan
5. Penetapan keterangan lengkap
tentang produk Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
J. LABEL PANGAN
harus jelas dan informatif
Perhatikan :
PP No. 69, 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
Label sekurang-kurangnya memuat:
1. Nama produk sesuai dengan jenis
pangan IRT
2. Daftar bahan atau komposisi yang
digunakan
3. Berat bersih atau isi bersih
4. Nama dan alamat IRTP
5. Tanggal,bulan dan tahun kadaluarsa
6. kode produksi
7. Nomor P-IRT Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Fungsi Pelabelan :

1. Identifikasi produk
2. Membantu penjualan produk
3. Pemenuhan peraturan
perundang-undangan

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Keterangan Minimum pada Label

 Nama produk
 Daftar bahan yang digunakan
 Berat bersih
 Nama & alamat yang
memproduksi atau
memasukkan ke Indonesia
 Keterangan halal, tanggal,
bulan dan tahun kadaluarsa
 Nomor P-IRT
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Isi Iklan Pangan
Menurut Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 1999

• memuat keterangan yang benar


dan jelas
• tidak menyesatkan
• tidak bertentangan dengan norma
hukum dan kesusilaan
• tidak menjelek-jelekan produk lain
• tidak menyatakan pangan
berfungsi sebagai obat

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Sanksi Pelanggaran
Menurut Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 1999

a. peringatan secara tertulis;


b. larangan untuk mengedarkan untuk sementara
waktu dan atau perintah untuk menarik produk
pangan dari peredaran;
c. pemusnahan pangan jika terbukti
membahayakan kesehatan dan
jiwa manusia;
d. penghentian produksi untuk
sementara waktu;
e. pengenaan denda paling tinggi Rp
50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah), dan atau
f. pencabutan izin produksi atau izin usaha.
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
K. PENGAWASAN OLEH
PENANGGUNG JAWAB

1. Penanggung jawab minimal


mempunyai pengetahuan ttg prinsip
dan praktek higiene dan sanitasi
pangan serta proses produksi yang
ditanganinya (memiliki Sertifikat PKP)
2. Pengawasan dilakukan secara rutin:
• Pengawasan Bahan
• Pengawasan proses
3. Melakukan tindakan koreksi/
pengendalian penyimpanan

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


L. PENARIKAN PRODUK
Pemilik IRT harus :
1. menarik produknya
2. menghentikan produksinya
3. Menarik produk lain yang kondisinya
sama dengan produk penyebab bahaya
4. melaporkannya ke Pemerintah
Kabupaten/ Kota dan Balai Besar/Balai
POM setempat
5. memusnahkan produknya jika terbukti
berbahaya bagi konsumen yang
disaksikan oleh DFI
6. Penanggungjawab mempersiapkan
posedur penarikan produkpangan
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
M. PENCATATAN DAN
DOKUMENTASI
• Pemilik harus mencatat dan
mendokumentasikan :
• penerimaan bahan baku, BTP, bahan
penolong
• produk akhir
• Penyimpanan,pembersihan, sanitasi,
pendalian hama,kesehatan karyawan,
distribusi dan penarikan produk dan
yang lain yang dianggap perlu
• Catatan dan dokumen disimpan 2 kali
umur simpan produk, di jaga tetap akurat
dan mutahir Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
N. PELATIHAN KARYAWAN

• Pemilik/penanggung jawab
harus mengikuti
Penyuluhan CPPB-IRT
• Pemilik/penanggung
Menerapkan dan
mengajarkannya kepada
karyawan

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


SILAHKAN MENGHUBUNGI KAMI

• BALAI POM DI KENDARI


KOMPLEKS BUMI PRAJA ANDUONOHU,
KOTA KENDARI

• UNIT LAYANAN PENGADUAN


KONSUMEN ( ULPK )
• TELP: (0401) 315855, FAX:(0401)3195513
• E-mail: ulpk_kdipom@yahoo.com

Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan


TERIMA KASIH
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA

BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA

Anda mungkin juga menyukai