Anda di halaman 1dari 21

Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki yang harus dipenuhi setiap saat

Oleh karena itu pemenuhannya merupakan hak azazi setiap orang LAYAK

Pangan harus layak dan aman dikonsumsi (Food shall be fit and safe for human consumption)

Keadaan normal, tidak menyimpang seperti busuk, kotor, menjijikkan dan penyimpangan lainnya

AMAN
Tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan manusia seperti menimbulkan penyakit atau keracunan

CEMARAN FISIK benda-benda asing yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit jika tertelan, misalnya pecahan gelas, potongan kayu, bagian tubuh seperti kuku, rambut

bebas dari
CEMARAN KIMIA

cemaran bahan-bahan kimia beracun termasuk toksin yang dapat menyebabkan keracunan atau penyakit, misalnya logam berat, pestisida, bahan tambahan kimiawi yang dilarang atau melebihi dosis. CEMARAN BIOLOGI cemaran yang ditimbulkan oleh mikrobia misalnya bakteri, kapang, khamir

Issue yang muncul :


Kemampuan petani didalam menjamin mutu dan

keamanan pangan segar yg dihasilkan relatif rendah; Kesadaran masyarakat terhadap pangan yang aman dikonsumsi masih rendah; Adanya penolakan ekspor terhadp produk pertanianke negara mitra ( Sayur dan buah ke China lewat Singapur); Masuknya produk impor pangan segar : buah, sayuran, daging, jagung, kedelai, dll; Potensi dan peluang pasar lokal modern (Mall, Carefour) maupun luar negeri belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena mutu dan keamanan produk kita belum memenuhi standar.

KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGHADAPI ISSUE Memberikan jaminan bahwa produk pertanian sebagai bahan baku pangan dan industri bebas dari kontaminasi bahaya biologis, kimia dan fisik; Menjaga kompetensi dalam pembinaan dan pengawasan mutu hasil pertanian melalui pelaksanaan GAP/GFP, GHP, GMP baik dari sisi SDM maupun infrastruktur penunjang (Otoritas Kompeten , laboratorium penguji).

Dasar Hukum
1.Undang-undang RI Nomor 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan; 2.Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1996 Tentang Pangan; 3.Undang-undang RI Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen; 4.Peraturan Pemerintah RI Nomor 69 tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan; 5.Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 tahun 2004 Tentang Keamanan, mutu dan gizi pangan; 6.Permenkes Nomor 329/Menkes/Per/XII/76 Tentang Produksi dan Peredaran Makanan;

7. Permenkes Nomor 239/Menkes/Per/V/1985 Tentang Zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya; 8. Permenkes Nomor 722/Menkes/Per/IX/1998 Tentang Bahan Tambahan Makanan; 9. Permentan Nomor 51/Permentan /OT.140/10/2008 Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan; 10.Peraturan Menteri Pertanian No.27/Permentan/ PP.340/5/2009 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT);

MENJAMIN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK HASIL PERTANIAN MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGAWASAN MUTU HASIL PERTANIAN MENINGKATKAN AKSES PASAR PRODUK HASIL PERTANIAN MEMPERBAIKI KELEMBAGAAN PELAKU MAUPUN PASAR

Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah yang selanjutnya disebut OKKP-D adalah institusi atau unit kerja di lingkup Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas fungsinya diberikan kewenangan untuk melaksanakan pengawasan Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian dan telah lulus verifikasi oleh OKKP-P Sistem Jaminan Mutu adalah tatacara dalam bentuk tanggung jawab, prosedur, proses, sumberdaya organisasi untuk menghasilkan produk sesuai standar dan atau regulasi teknis yang berlaku

Sertifikasi adalah pemberian sertifikat kepada pelaku usaha pangan hasil pertanian sebagai bukti pengakuan bahwa pelaku usaha pangan hasil pertanian tersebut telah memenuhi persyaratan dalam menerapkan sistem jaminan mutu pangan hasil pertanian. Verifikasi adalah serangkaian kegiatan pengakuan formal oleh OKKP-Pusat kepada OKKP-Daerah melalui proses penilaian pemenuhan persyaratan OKKP-Daerah terhadap pedoman BSN 401-2000.

Mutu adalah nilai pangan yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan terkontaminasi oleh cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Sertifikat hasil uji adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh Laboratorium Penguji yang telah diakreditasi atau ditunjuk untuk menyatakan bahwa produk yang diuji telah memenuhi standar yang dipersyaratkan.

Standar adalah spesifikasi atau persyaratan teknis yang dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

Inspektor/pengawas mutu hasil pertanian adalah personel yang secara resmi ditugaskan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) untuk melakukan pengawasan dan penilaian terhadap unit usaha atau lembaga dalam menerapkan sistem jaminan mutu pangan yang ditentukan. Verifikator adalah personel yang ditugaskan oleh OKKP-Pusat dalam proses verifikasi OKKP-Daerah. Petugas Pengambil Contoh (PPC) adalah personel yang ditugaskan oleh OKKP, OKKPD atau Laboratorium uji dalam proses pengambilan contoh produk untuk keperluan pengujian mutu.

Laboratorium penguji adalah Laboratorium penguji mutu dan keamanan pangan hasil pertanian. Lembaga sertifikasi adalah lembaga yang menerbitkan sertifikat jaminan mutu pangan hasilpertanian. Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.

Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara memproduksi pangan agar bermutu, aman, dan layak dikonsumsi. Good Handling Practices (GHP) adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara penanganan pangan agar bermutu, aman, dan layak dikonsumsi. Good Farming Practices (GFP) adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara budidaya ternak agar bermutu, aman, dan layak dikonsumsi. Nomor Kontrol Veteriner adalah sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan hygiene sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha pangan asal hewan;

Jaminan varietas adalah jaminan terhadap produk yang menunjukan kebenaran tentang keaslian varietas yang dinyatakan dalam label. Pangan organik adalah pangan yang berasal dari suatu pert. organik yang menerapkan praktek-2 pengelolaan yang bertujuan untuk memelihara ekosistem dlm mencapai produktvs yang berkelanjutan dan melakukan pengendalian gulma, hama dan penyakit melalui berbagai cara seperti daur ulang sisa-sisa tumbuhan dan ternak, seleksi dan pergiliran tanaman, pengelolaan air, pengelolaan lahan dan penanaman serta penggunaan bahan-bahan hayati. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu konsepsi manajemen mutu yang diterapkan untuk memberikan jaminan keamanan dari produk pangan.

PERMOHONAN

AUDIT KELENGKAPAN

PEMBAHASAN KOMTEK

PENUNJUKAN TIM PENILAI

REKOMENDASI SERTIFIKASI

AUDIT KECUKUPAN

PEMBERIAN SERTIFIKAT

AUDIT LAPANGAN

SURVEILAN

Tahapan Sertifikasi Pelaku usaha pangan hasil pertanian


1. 2. 3. 4. Penyampaian permohonan sertifikasi Penunjukan tim auditor Penyampaian informasi tim auditor kepada Pelaku usaha dan pelaksanaan penilaian oleh tim auditor Penyampaian laporan hasil penilaian oleh tim auditor Pembahasan hasil penilaian oleh Panitia Teknis Penyampaian rekomendasi sertifikasi dari Panitia Teknis Penyampaian sertifikat kepada Pelaku usaha pangan segar pertanian Pelaksanaan survailen

5. 6.
7. 8.

1.

Persyaratan administrasi Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha pangan hasil pertanian untuk dapat disertifikasi adalah :
Mengisi dan menandatangani form permohonan yang berisi antara lain nama perusahaan, alamat, nama pemohon, ruang lingkup sertifikasi Melampirkan foto copy identitas pemohon Melampirkan peta lahan/lokasi Memiliki sistem menejemen mutu untuk menjamin bahwa kegiatan sertifikasi yang dilaksanakannya sesuai dengan persyaratan sistem jaminan mutu hasil pertanian Bersedia memberikan informasi yang diperlukan untuk penilaian.

2.Persyaratan Teknis Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha pangan hasil pertanian untuk dapat disertifikasi adalah sebagai berikut: 2.1. Memiliki fasilitas sebagai berikut : a.Fasilitas administrasi : Ruang kerja yang memadai Sarana penyimpanan dokumen Sarana komunikasi (telepon, fax dll) b. Memiliki kompetensi sebagai berikut: Memenuhi persyaratan sistem jaminan mutu Pangan Hasil Pertanian

Anda mungkin juga menyukai