Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) merupakan suatu program pengawasan, pengendalian, dan prosedur
pengaturan yang dirancang untuk menjaga agar makanan tidak tercemar sebelum disajikan. Sistem ini merupakan pendekatan
sistematis terhadap identifikasi, evaluasi pengawasan keamanan pangan secara bermakna
Penyelenggaraan makan di Instalasi Gizi RSUD Karawang menggunakan siklus menu 10 hari + 1 hari atau menu ke-
11 untuk tanggal 31. Salah satu menu lauk nabati yang terdapat dalam siklus menu adalah Rolade Tahu. Menu tersebut
digunakan pada menu makan siang di siklus ke tujuh. Rolade tahu merupakan menu makanan biasa yang diperuntukan untuk
semua jenis diet. Menu ini diberikan untuk semua kelas pasien, mulai dari VIP, kelas I, II, dan III. Berdasarkan hal tersebut
perlu adanya analisis HACCP dalam menu rolade tahu agar keamanan sajian rolade tahu dapat terkendali.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah ialah bagaimana
penerapan HACCP pada menu Rolade Tahu di RSUD Karawang mulai dari
bahan baku, proses pengolahan sampai dengan pendistribusian kepada
pasien.
🢀
Tujuan
Tujuan khusus
Tujuan umum
1. Mendeskripsikan produk
2. Mendeskripsikan karakteristik bahan baku.
3. Menyusun diagram alir proses pengolahan
Menganalisis dan mengendalikan
4. Menganalisis bahaya bahan baku dan bahaya proses pengolahan
bahaya keamanan pangan pada 5. Menentukan titik-titik pengendalian kritis (CCP), batas-batas kritis
menu Rolade Tahu di Instalasi dan sistem monitoring untung masing-masing CCP.
Gizi RSUD Karawang. 6. Menentukan tindakan koreksi jika ada penyimpangan dari batas
kritis.
7. Menentukan prosedur verifikasi.
8. Mendokumentasikan penerapan HACCP pada pengolahan
Manfaat
Quality Control Annisya Nur Rachmi 1. Membantu dalam hal sistem pengendalian produksi
2. Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan
3. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai
standar mutu yang ditetapkan
Supervisor Produksi Ika Dian Nur Anggraini Memantau proses pembuatan bahan mentah menjadi bahan jadi
Supervisor Pengemasan & Priska Devriana Memantau proses pengemasan makanan sampai ke tangan pasien sesuai dengan
Penyaluran standar RS
Supervisor Penerimaan & Raihan Irza Hermawan 1. Memantau dan memastikan bahan makanan diterima dalam kondisi baik dan sesuai
Penyimpanan dengan spesifikasi
2. Memantau dan memastikan proses penyimpanan makanan segar dan bahan makanan
kering sesuai dengan ketentuan RS
Dekripsi produk
● Rolade tahu merupakan salah satu menu lauk nabati di RSUD Karawang
yang digunakan pada menu makan siang siklus ke tujuh. Produk ini
berbahan dasar tahu yang diolah dengan cara dihaluskan serta melalui
proses pengukusan sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dan
mudah dicerna. Produk ini diperuntukan untuk semua jenis diet pasien.
Rolade tahu merupakan menu makan pasien kelas I, II, III dan VIP.
Deksripsi proses
Cara penerimaan
Penerimaan bahan makanan yang dikirim rekanan dilaksanakan di ruang
penerimaan instalasi gizi. Bahan makanan yang diterima pada pagi hari
sebelum pengolahan adalah bahan makan segar yaitu tahu, daun bawang
dan daun seledri. Sedangkan untuk bahan makanan kering seperti telur,
bawang merah, bawang putih, garam dan minyak sudah tersedia dalam
bentuk stok di gudang penyimpanan bahan makanan kering.
Cara penyimpanan
Bahan makanan kering seperti telur, bawang merah, bawang putih, garam
dan minyak disimpan di ruang penyimpanan bahan kering dengan suhu .
Bahan makanan kering disalurkan ke ruang pengolahan pada sore hari pukul
16:00. Sedangkan untuk bahan makanan segar seperti tahu, daun bawang
dan seledri tidak dilakukan penyimpanan karena setelah bahan diterima
langsung dilakukan persiapan.
Cara persiapan
Bahan makanan kering yaitu telur, garam dan minyak tidak dilakukan
persiapan karena dapat langsung di gunakan. Sedangkan untuk bawang
merah dan bawang putih setelah disalurkan pada sore hari langsung
dilakukan persiapan yaitu dikupas lalu di simpan ke dalam chiller. Keesokan
hari nya bawang merah dan bawang putih dicuci bersih lalu di blender
dengan 4 butir telur. Persiapan bahan makanan segar yang diterima pagi hari
yaitu tahu, daun bawang dan seledri dicuci diair mengalir kemudian
langsung dilakukan persiapan yaitu tahu di haluskan serta daun bawang dan
seledri di iris halus.
Cara pengolahan
Tahu yang sudah dicuci dihancurkan, lalu tambahkan bumbu yang sudah
dihaluskan, sedikit minyak, garam, daun bawang dan seledri yang sudah di
iris halus. Tambahkan juga lada dan garam untuk non diet, sedangkan untuk
jenis diet RG (Rendah Garam) tidak menggunakan tambahan garam pada
adonan, kemudian adonan diaduk hingga rata. Setelah bahan dan bumbu
sudah tercampur rata, adonan tahu dimasukan dan digulung menggunakan
kertas nasi lalu dikukus hingga ±55 menit, rolade yang sudah matang
diangkat dari kukusan kemudian pisahkan rolade dengan gulungan kertas
nasi, lalu diamkan sejenak di suhu ruang.
Cara penyajian
Rolade tahu yang sudah dipotong per porsi disajikan dalam plato tertutup
untuk kelas 2 dan 3, sedangkan VIP dan kelas 1 rolade tahu disajikan di
dalam piring dan diberi plastik wrap, dan untuk pasien Covid rolade tahu
disajikan dengan cara menggunakan tempat disposable atau kotak bento
Cara distribusi
Makanan di distribusikan ke pasien dengan dua cara, yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Dimana, distribusi sentralisasi dilakukan di pusat, dengan
cara dibagikan per porsi. Pantry yang menggunakan sistem distribusi
sentralisasi yaitu pantry Teluk Jambe, Rengasdengklok, dan
Jatisari/Cikampek. Sedangkan distribusi desentralisasi dilakukan di ruangan
pantry, pemorsian pada saat di pusat dalam bentuk besar, lalu di pantry
dilakukan pemorsian kembali dalam bentuk per porsi. Pantry yang
menggunakan sistem distribusi desentralisasi yaitu pantry Cilamaya, Klari,
Pangkalan, dan Rawamerta.
Cara konsumsi
Rolade tahu dapat langsung dikonsumsi oleh pasien tanpa ada proses
terlebih dahulu.
Diagram Alir
Analisis resiko
KELOMPOK BAHAYA
KATEGORI
NO BAHAN
A B C D E F RESIKO
Makanan/ Produk :
1 Rolade Tahu + + - + + + VI
Bahan Makanan :
1 Tahu + + - + + + VI
2 Telur + + - - - - VI
3 Daun Bawang + + - - - - VI
4 Daun Seledri + + - - - - VI
5 Bawang merah + + - - - - VI
6 Bawang putih + + - - - - VI
7 Garam + + - - - - VI
8 Minyak + + - - - - VI
9 Lada + + - - - - VI
Identifikasi bahaya
dan cara pencegahan
Bahan baku
NO SIGNIFIKANSI BAHAYA TINDAKAN PENCEGAHAN
JUSTIFIKASI
BAHAN IDENTIFIKASI PE- KEPA- SIGNIF
PENYEBAB
MAKANAN BAHAYA LUANG RAH AN I-
BAHAYA
KANS
I
Biologi: Penyortiran pencucian
Pseudomonas Pilih bawang bahan dengan air mengalir.
allicola/ dianjurkan yang mencuci dengan air panas
Pectobacterium tidak dikupas agar
H H TN
carotovorum; tidak mudah busuk,
Aspergillus dan yang tidak
Niger;Bacillus berbintik.
Cereus
Pencucian bawang dengan
Bawang air mengalir
1 pemilihan bahan,
merah
dan proses
Fisik : Busuk H H N
pencucian
pengupasan kulit
Sudah dilakukan
pencucian untuk Penyortiran pencucian
Kimia: Pestisida menghindari H H TN bahan dengan air mengalir.
pestisida/bahaya
kimia lainnya.
NO SIGNIFIKANSI BAHAYA TINDAKAN PENCEGAHAN
JUSTIFIKASI PE- KEPA- SIGNIF
BAHAN IDENTIFIKASI
PENYEBAB LUANG RAH AN I-
MAKANAN BAHAYA
BAHAYA KANS
I
Menggunakan air mengalir
Biologi: Pilih bawang yang hingga benar-benar bersih
BacillusCereus; umbinya
Jamur/kapang; cenderung keras,
Salmonella ; padat, tidak H H TN
Escherichia coli lembek, dan tidak
muncul tunas.
Kimia : Dioksin Pemilihan telur ayam bersihkan bulu dan tidak boleh
dari peternak yang ada tahi ayam yang menempel
terjamin H H TN
NO SIGNIFIKANSI BAHAYA TINDAKAN PENCEGAHAN
BAHAN PE- KEPA- SIGNI
IDENTIFIKASI JUSTIFIKASI
MAKANA LUA RAH AN FI-
BAHAYA PENYEBAB BAHAYA
N NG KANS
I
9 Lada Biologi : Memilih lada yang H H TN Masak makanan dengan suhu
Xanthomonas baik, tidak putih, dan yang cukup tinggi agar dapat
sp. tidak ada serbuk membunuh bakteri yang
remah-remah. berbahaya
F: Kotoran pada bahan baku/bahan baku sudah Ya Tidak Tidak - - Bukan CCP
terbuka.
4 Bawang Ya Ya - - - CCP
B:Bacillus Cereus; Jamur/kapang;
putih
Salmonella dan Escherichia coli
K: Pestisida Tidak Ya Tidak - - Bukan CCP