0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan22 halaman
Sistem HACCP dikembangkan pada tahun 1960-an untuk menjamin keamanan pangan astronot NASA. Metode ini mengidentifikasi bahaya spesifik dan cara mengendalikannya melalui 7 prinsip utama yaitu identifikasi bahaya, penetapan titik kendali kritis, penetapan batas kritis, pemantauan, tindakan koreksi, verifikasi, dan dokumentasi.
Deskripsi Asli:
Penerapan HACCP pada perusahaan baik makanan maupun minuman
Agar semua tau bahwa di perlukannya HACCP pada perusahaan
Sistem HACCP dikembangkan pada tahun 1960-an untuk menjamin keamanan pangan astronot NASA. Metode ini mengidentifikasi bahaya spesifik dan cara mengendalikannya melalui 7 prinsip utama yaitu identifikasi bahaya, penetapan titik kendali kritis, penetapan batas kritis, pemantauan, tindakan koreksi, verifikasi, dan dokumentasi.
Sistem HACCP dikembangkan pada tahun 1960-an untuk menjamin keamanan pangan astronot NASA. Metode ini mengidentifikasi bahaya spesifik dan cara mengendalikannya melalui 7 prinsip utama yaitu identifikasi bahaya, penetapan titik kendali kritis, penetapan batas kritis, pemantauan, tindakan koreksi, verifikasi, dan dokumentasi.
tahun 1960-an dg tujuan utk mengembangkan sebuah sistem yg dpt menjamin keamanan pangan bagi para astronot NASA. • Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Pillsbury Corporation, NASA dan laboratorium2 angkatan darat Amerika. • Metode HACCP sangat direkomendasikan oleh kerjasama gabungan FAO/WHO, Komisi Codex Alimentarius dan ICMSF (International Commission for Microbial Specifications for Foods). PENGERTIAN • Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) • Suatu pendekatan yg sistematis thd manajemen keamanan pangan yg didasarkan pd pemahaman prinsip2 yg diarahkan utk mengidentifikasi bahaya yg terjadi pd tiap tahapan dlm rantai supply makanan dan mengendalikannya agar bahaya tsb tdk terjadi. • Sistem HACCP menjamin keamanan pangan sejak dari hulu sampai ke tangan konsumen termasuk tahapan-tahapan di dlmnya. • Suatu sistem yg mengidentifikasi BAHAYA SPESIFIK yg mungkin timbul dan cara pencegahannya utk mengendalikan bahaya tersebut. • Menurut Codex Alimentarius Commission 1997, HACCP adl suatu sistem yg mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya2 yg signifikan dlm keamanan pangan. • HACCP sebagai salah satu sistem yg erat kaitannya dg sistem yg lain seperti GMP (Good Manufacturing Practices), dan ISO (International Organization for Standardization) Tujuan HACCP • Umum – Meningkatkan kesehatan masyarakat dg cara mencegah atau mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan (“Food born disease”). • Khusus – Mengevaluasi cara produksi mkn > bahaya ? – Memperbaiki cara produksi mkn > critical process – Memantau & mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi – Meningkatkan inspeksi mandiri Kegunaan HACCP • Mencegah penarikan makanan • Meningkatkan jaminan Food Safety • Pembenahan & “pembersihan” unit pengolahan (produksi) • Mencegah kehilangan konsumen/menurunnya pasien • Meningkatkan kepercayaan konsumen/pasien • Mencegah pemborosan biaya PRINSIP HACCP • Prinsip 1 : Melaksanakan analisis bahaya/ Identifikasi bahaya • Prinsip 2 : Menentukan Titik Kendali Kritis (CCPs). • Prinsip 3 : Menetapkan batas kritis. • Prinsip 4 : Menetapkan sistem utk memantau pengendalian TKK (CCP) • Prinsip 5 : Menetapkan tindakan perbaikan utk dilakukan jika hasil pemantauan menunjukkan bahwa suatu titik kendali kritis tertentu tdk dlm kendali. • Prinsip 6 : Menetapkan prosedur verifikasi utk memastikan bahwa sistem HACCP bekerja secara efektif. • Prinsip 7 : Menetapkan dokumentasi mengenai semua prosedur dan catatan yg sesuai dg prinsip2 sistem HACCP dan penerapannya. PRINSIP – 1 IDENTIFIKASI/ANALISIS BAHAYA • Analisis bahaya (Hazard Analysis) : Proses pengumpulan dan penilaian informasi mengenai bahaya dan keadaan sampai dpt terjadinya bahaya, utk menentukan yg mana berdampak nyata thd keamanan pangan, dan harus ditangani dlm rencana HACCP. Prinsip – 2 PENETAPAN CRITICAL CONTROL POINT (CCP) • CCP > titik, prosedur atau tahap operasional yg dpt dikendalikan utk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya. • Suatu langkah dimana pengendalian dpt dilakukan dan mutlak diterapkan utk mencegah atau meniadakan bahaya keamanan pangan, atau menguranginya sampai pd tingkat yg dpt diterima • Pengelompokan & Cara penetapan CCP: – CCP1 > menghilangkan atau mencegah bahaya – CCP2 > mengurangi bahaya (tdk dpt menghilangkan) Prinsip – 3 PENETAPAN BATAS / LIMIT KRITIS • Suatu nilai yg merupakan batas antara keadaan dpt diterima dan tdk dpt diterima, ditetapkan pd setiap CCP yang ditentukan > like a sample > KRITERIA BATAS / LIMIT KRITIS • Suatu kriteria yg memisahkan antara kondisi yg dpt diterima dan yg tdk dpt diterima. • Konsentrasi Pengawet • Suhu • Konsentrasi Garam • Waktu • Klorin bebas • Kelembaban (RH) • Viskositas • Nilai Aw • Nilai kimia • Nilai pH • Cemaran (jenis & jml) • Kualitas & Kuantitas • Kondisi fisik terdeteksi mikroba (warna, bau, tekstur) Prinsip – 4 PEMANTAUAN BATAS KRITIS • Residu pestisida pd sayuran/buah • Logam berat pd ikan • Formalin > ayam/mie basah/tahu basah • Boraks > bakso / mie • Angka kuman > adanya mikroba patogen • Angka asam > pd minyak & produknya • Gas NH3 & H2S pd hewani • Mikotoksin & racun alami Prinsip – 5 TINDAKAN KOREKSI • Makanan berisiko rendah – Makanan dpt diolah (diteruskan), penyimpangan hrs dikoreksi / diperbaiki jika waktu memungkinkan. – Pengawasan rutin harus dilakukan utk menjamin status risiko tdk berubah menjadi risiko sedang atau tinggi. • Makanan berisiko sedang – Makanan dpt diproses/diolah, tetapi penyimpangan harus dikoreksi dlm waktu singkat – Pemantauan khusus diperlukan sampai semua penyimpangan dikoreksi • Makanan berisiko tinggi – Makanan tdk boleh diproses/diolah sebelum semua penyimpangan dikoreksi / diperbaiki. – Makanan ditahan / tdk didistribusikan dan diuji keamanannya – Jika keamanan makanan tdk memenuhi syarat, perlu dilakukan tindakan koreksi yang tepat. Prinsip – 6 VERIFIKASI • Verifikasi (verification) : Penerapan metoda, prosedur, pengujian dan cara penilaian lainnya disamping pemantauan utk menentukan kesesuaian dg rencana HACCP. • Langkah-langkah: – Penetapan jadwal verifikasi – Pemeriksaan kembali rencana HACCP – Pemeriksaan catatan HACCP – Pemeriksaan penyimpangan CCP & prosedur perbaikannya – Pengamatan visual selama produksi > mengendalikan CCP – Pengambilan contoh / sampel dan analisis secara acak – Membuat kesesuaian rencana HACCP Prinsip – 7 DOKUMENTASI HACCP • Judul dan tanggal pencatatan • Keterangan makanan (keterangan khusus) • Bahan dan peralatan yang digunakan • Proses pengolahan yang dilakukan • CCP yang ditemukan • Batas kritis yang ditetapkan • Penyimpangan dari batas kritis yang terjadi • Tindakan koreksi / perbaikan • Identifikasi tenaga operator peralatan khusus Pemahaman Dasar 7 Prinsip HACCP • Buatlah spesifikasi / diskripsi produk – a. Lakukan Identifikasi bahaya utk produk tsb – b. Tetapkan CCP utk produk tersebut (bahan, proses, atau formulasi) – c. Tetapkan batas / limit kritis utk CCP yg telah diidentifikasi – d. Tetapkan langkah pemantauan CCP sesuai batas limit yg telah ditentukan – e. Tetapkan tindakan koreksi jika ditemukan CCP yg melebihi batas kritis dari hasil pemantauan – f. Tetapkan langkah-langkah verifikasi dari hasil tindakan koreksi CCP – g. Jelaskan kegiatan dokumentasi yg diperlukan utk penerapan HACCP URUTAN LOGIS PENERAPAN HACCP • 1. Pembentukan Tim HACCP • 2. Deskripsi Produk • 3. Penyusunan Bagan Alir • 4. Konfirmasi Bagan Alir di Lapangan • 5. Identifikasi Rencana Penggunaan • 6. Pencatatan Semua Bahaya Potensial yg Berkaitan dg analisis Bahaya, Penentuan Tindakan Pengendalian • 7. Penentuan Titik Kendali Kritis • 8. Penentuan Batas Kritis utk setiap TKK • 9. Penyusunan Sistem Pemantauan utk setiap TKK • 10. Penetapan Tindakan Perbaikan utk setiap penyimpangan yg terjadi • 11. Penetapan Prosedur Verifikasi • 12. Penetapan Dokumentasi dan Pencatatan