Presented by :
Kelompok 4
Dina Watanabe Ana Khairunnisa Ayu Pratiwi Lubis Aulia Mutiara Rianingtyas
Nur Atika
Adistikah Aqmarina
PERKENALAN HACCP
LATAR BELAKANG
Tuntutan Microbiological Quality Assurance
Namun, Kurangnya Kemampuan Pabrik makanan dalam membedakan persyaratan penting dan yang tidak penting
DEFINISI
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu evaluasi sistematis terhadap prosedur pengolahan atau penyiapan makanan yang spesifik untuk mengidentifikasi hazard yang berkaitan dengan ingridient atau dengan prosedur pengolahan itu sendiri, dan untuk mengetahui cara mengendalikan hazard tersebut. (WHO, 1999)
TUJUAN
Umum
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan (Food born disease).
Khusus
Mengevaluasi cara produksi mkn bahaya ? Memperbaiki cara produksi mkn critical process Memantau & mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi Meningkatkan inspeksi mandiri
KEGUNAAN
Mencegah penarikan makanan Meningkatkan jaminan Food Safety Pembenahan & pembersihan unit pengolahan (produksi) Mencegah kehilangan konsumen / menurunnya pasien Meningkatkan kepercayaan konsumen / pasien Mencegah pemborosan biaya
3 PENDEKATAN HACCP
2. Wholesomeness/Kebersihan
7 PRINSIP HACCP
Mendaftar semua bahaya potensial yang terkait dengan setiap tahap dan sedapat mungkin mengidentifikasikan tindakan pencegahannya Jenis bahaya: 1.Bahaya biologis 2.Bahaya kimia 3.Bahaya fisik
Bahaya Biologis
Salmonella sp.
Bahaya Kimia
Formalin Boraks
Msg
Bahaya Fisik
Tulang Kerikil
Tidak ada bahan khusus yang harus ditambahkan untuk mencegah hazard
Jadi, Titik Kendali Kritis (CCP) Pada Bakso ada pada ... Bahan baku pembuatan bakso Proses pengolahan atau penggilingan bakso Proses perebusan bakso
Menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa CCP berada dalam kendali.
Penentuan batas kritis berdasarkan dari : - Sumber peraturan atau kepustakaan - Pengalaman lapangan - Pendapat para ahli
Pencemar Biologis
Pemanasan
Pencemaran Fisik
Kontaminasi oleh rambut Penggunaan penutup kepala. Proses penggilingan Dilakukan selama kurang lebih 2.5 hingga 3 menit agar adonan bakso benar-benar halus.
Pencemar Kimia
MSG (Monosodium Glutamat) Kadar yang diperbolehkan ialah 12,9 mg/kg bakso.
MONITORING
SUHU PENDINGIN/PANAS, PENGUKUR WAKTU PROSES, OBSERVASI SERTIFIKAT PEMASOK BAHAN BAKU, dll Yang memiliki akses untuk penetapan CCP Setiap dan seluruh CCP Terus menerus Tidak merupakann analisis lab, Pengujian fisik dan sensori lebih di utamakan
Apa
Siapa
Dimana
Kapan
Bagaiman a
-Kontaminan Patogen
-Pembelian Daging
-Penggilingan Daging
-Observasi visual
membersi
hkan alat
-suhu>80C -waktu<1jam
-Pencemar Kimia
-Sampel bakso
-Uji lab
-Produk ditaha n
Pencatat Waktu Rusak Masih Ditemukan Larva pada daging Bakso JIKA TIDAK DITEMUKAN KASUS KASUS TERSEBUT, MAKA CCP SUDAH TERKENDALI DAN EFEKTIF DALAM MEMPERTAHANKAN MUTU PRODUK
Tindakan perbaikan dilakukan untuk memperbaiki situasi yang dihasilkan dari pemantauan.
Mengapa Butuh ??
a. Mampu mengatasi dan menghilangkan masalah secara tuntas b. Mencegah perulangan kejadian kesalahan yang sama c. Mudah dan rasional untuk dilaksanakan d. Efisien dalam menggunakan sumber daya e. Menyelesaikan masalah secara cepat
Informasi Penyimpangan
Hasil evaluasi
Disposisi
Tanggal produksi Daging lebih dari 4 jam setelah penyembelihan tanpa di masukan dalam lemari es Alasan penahanan produk Ditemukan bahan yang tidak layak untuk dikonsumsi (boraks) pada bakso, terkontaminasi rambut Jumlah produk yang ditahan semua produk yang dibuat saat itu Hasil evaluasi : diketahui oleh penanggung jawab evaluasi Disposisi : Tahan produk Determinasi efek bahaya keamanan pangan Dimusnahkan
Verifikasi meliputi uji dan prosedur tambahan yang akan memastikan bahwa sistem HACCP berjalan dengan efektif.
audit
pengujian
Internal
Eksternal
Kesesuaian pembuatan bakso dengan prosedurnya Kesesuaian persyaratan pembuatan bakso dengan kondisi operasional
Menganalisis keluhan pelnggan terhadap bakso Meninjau ulang hasil analisis bakso Mninjau ulang hasil analisis bakso dengan mengambil smpel secara acak dengan mengambil smpel secara acak Mengevalusi kesesuaian peraturan
Tinjau ulang kekurangan dan kebutuhan staf pembuat bakso mengenai kesehatan
Konsistensi dokumen
Langkah ini harus mencakup semua dokumentasi dan catatan yang sesuai untuk rencana HACCP.
Identifikasi dokumen
Distribusi dokumen
Perbaikan dokumen
Pemusnahan dokumen
Formulir
REFERENSI
Ermina. 2010. Jaminan Keamanan Pangan dengan Sistem HACCP. http://www2.bbpplembang.info/index.php?option=com_content&view=article&id=553&Itemid= 304 diakses pada 4 maret 2012 pukul 20.31 Fanny. 2012. Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan dengan sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) (1). http://management.co.id/journal/index/category/quality_management/130/0 diakses pada 4 maret 2012 pukul 20.46 WIB. Fanny. 2012. Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan dengan sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) (2). http://management.co.id/journal/index/category/quality_management/131 diakses pada 4 maret 2012 pukul 20.45 WIB. Tirtasujana, DR. 2011. Modul #02 : Cara Sederhana Memahami HACCP. http://foodsafety-quality.com/food-learning-center/modul-02-cara-sederhanamemahami-haccp.html diakses pada 4 Maret 2012 pukul 20.21 WIB. Winarno, F. G. dan Surono. 2004. HACCP dan Penerapannya dalam Industri Pangan. Bogor: M.-BRIO Press.
Taher, Hermawan. 2005. Sistem Manajemen HACCP. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ropkins, K. dan Beck, A. J. 2002. Application of Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) to organic chemical contaminants in food. www.who.int/entity/foodsafety/fs_management/haccp_intro/enL diakses pada 1 Maret 2012 pukul 20.07 WIB. Anonim. 2010. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) System. staff.unud.ac.id/~nengah.../bab-5efbc89e38080haccp-sistem.doc diakses pada 13 Maret 2012 pukul 01.13 WIB. Jacob, M. 1989. Sefe Food Handling: A Training Guide for Managers f Food Service Establishments. London: World Health Organization. Winarno, F.G. 2004. Keamanan Pangan Jilid 1. Bogor: Mbrio Press. Winarno, F.G. 2004. Keamanan Pangan Jilid 2. Bogor: Mbrio Press. Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman oleh Kementrian Kesehatan RI 2010 . McSwane, David, dkk. 2003. Essentials of Food Safety and Sanitation second edition. New Jersey: Prentice Hall. McSwane, David, dkk. 2003. Essentials of Food Safety and Sanitation third edition. New Jersey: Prentice Hall. Wijonarko , Gunawan dan Poppy Arsil. 2007. Evaluation of Hazard and Critical Control Pointon Street Veended Food Sold at Tourist Area of Baturaden, Purwokerto. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/73Des07Mar08156164.pdf diakses pada 13 maret 2012 pukul 01.41 WIB.
Terima Kasih