Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
praktek kerja lapangan (PKL) ini dengan tepat waktu.
Adapun judul dari laporan ini adalah “Laporan Hasil Penerapan Haccp
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi
(SPMI) Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Tahun 2022”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan ketulusan
hati maka penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ir.H.Abdul Hadi,MP selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, nasehat, arahan, serta motivasi dalam penulisan laporan ini.
2. dr. Camelia Bomaztika Sari, Sp. GK selaku kepala instalasi gizi di Di
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin yang telah memberikan
izin untuk melaksanakan kegiatan praktek ini.
3. Devi Yuliani, DCN, M.Kes selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan bimbingan, masukan, serta motivasi dalam penulisan
laporan selama kegiatan praktek berlangsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih memiliki
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dari semua pihak
untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga apa yang telah ditulis penulis pada
laporan ini dapat bermanfaat untuk semua orang.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
memberikan efek merugikan terhadap keamanan pangan (Asian
Productivity Organization 2005) pada system HACCP ditekankan
tindakan pencegahan pada setiap tahapan produksi terhadap terjadinya
resiko bahaya yang akan mengakibatkan ketidakamanan bagi
produk(mayes 2001)
Penyelenggaraan bahan makanan rumah sakit merupakan
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan
bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan
makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan,
distribusi dan pencatatan, pelaporan dan evaluasi (PGRS, 2013).
Penyelengaraan makanan institusi pada hakekatnya harus dapat
menghasilkan keadaan gizi dan meningkatkan atau mempertahankan
kesehatan yang optimal. Penyelenggaraan makanan terutama makanan
khusus di rumah sakit harus optimal dan sesuai dengan mutu pelayanan
standar kesehatan serta indikasi penyakit pasien. Penyelenggaraan
makanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan (tidak saniter dan
higienis) selain memperpanjang proses perawatan, juga dapat
menyebabkan timbulnya infeksi silang (cross infection) atau infeksi
nosokomial (infeksi yang didapatkan di rumah sakit), yang di antaranya
dapat melalui makanan. Selain timbulnya infeksi nosokomial,
penyelenggaraan makanan di rumah sakit yang tidak memenuhi standar
kesehatan (tidak higienis) juga dapat menyebabkan keracunan makanan.
(Puspita, Dkk. 2010)
Rumah Sakit haruslah benar-benar memperhatikan mutu layanan
kepada pasien sebab sasaran utama penyelenggaraan makanan di Rumah
Sakit adalah pasien Rumah Sakit tersebut. Dalam penyelenggaraan
makanan, bagian gizi dihadapkan pada potensi bahaya yang timbul antara
lain dari bakteriologis makanan, air, peralatan, tenaga tenaga penjamah
dan alat pengangkut makanan ataupun kontaminasi dari lingkungan
sekitar. Untuk itu kebersihan dan kualitas makanan sangat penting untuk
diperhatikan, karena makanan yang disajikan untuk penderita juga
3
berperan dalam proses penyembuhan pasien. Untuk dapat menyediakan
makanan berkualitas yang bebas kontaminasi zat- zat berbahaya, HACCP
menjadi suatu sistem yang penting dalam meminimalisasi risiko bahaya
yang dapat timbul dari pengolahan makanan di Rumah Sakit.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
4
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Bahan pengamatan
1. Bahan pembuatan tempe bacem
- Tempe
- Cabe merah
- Cabe rawit
- Bawang merah
- Bawang putih
- Ketumbar giling
- Kemiri giling
- Batang sere
- Daun salam
- Gula merah
- Kecap manis
- Garam
- Air
Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari daftar siklus menu yang berada pada ruang
pengolahan instalasi gizi. Menu yang diamati adalah tempe bacem.
5
B. Waktu Pelaksanaan
a. Waktu
Waktu pelaksanaan pada hari rabu 11 januari 2023 di instalasi Gizi
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel abidin
b. Lokasi
Pengamatan dilakukan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel abidin
C. Prosedur Kerja
a. Melakukan pengamatan pada penerimaan bahan makanan
b. Melakukan pengamatan pada persiapan bahan makanan dan bumbu
c. Melakukan pengamatan pada pengolahan.
d. Melakukan pengamatan pada distribusi makanan
6
BAB III
URAIAN TIM HACCP
TIM HACCP
1. Kepala Instalasi Gizi
Tugas : Menjamin mutu makanan
2. Ahli Gizi
Tugas :Perencanaan bahan makanan dan pengolahan
Pemantauan proses pengolahan
3. Bagian Keuangan
Tugas :Menyusun anggaran
4. Petugas pengadaan
Tugas : Penerimaan bahan makanan
Proses penyimpanan sebelum dan sesudah pengolahan
5. Petugas Dapur
Tugas :Proses persiapan bahan makanan
Proses pengolahan
6. Pramusaji
Tugas : Distribusi makanan ke pasien
7. Mahasiswa (Pengamat Hasil HACCP)
Tugas : Melakukan obervasi terhadap menu makanan Tempe bacem.
7
BAB IV
DESKRIPSI PRODUK
8
BAB V
BAGIAN ALUR PROSES
Menyusun Diagram Alir
Penerimaan Bahan
Tempe
Masuk Ruang
Bahan dan
penerimaan
Bumbu
Masuk Ruang
persiapan
Pemotongan
bahan Bawang merah,
Bawang putih, cabe
Bumbu dihaluskan merah, cabe
Pengolahan rawit,ketumbar
giling, kemiri
giling,batang sere,
Dipindahkan daun salam, gula
kedalam wadah merah, kecap manis,
Garam.
Pemorsian
Pendistribusian
9
BAB VI
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN CARA PENCEGAHAN
Tabel 1
Bahan mentah/ Bahaya Jenis bahaya Cara pencegahan
ingredient/ bahan biologi/ kimia/
tambahan fisik
B, F, K F= Rusak, hancur Penetapan spesifikasi
Tempe K= Pestisida bahan makanan yang
B =Ulat baik
Menghilangkan bagian
yang rusak
Penyimpanan pada
suhu 4°C
Bawang merah B, F, K K = kotoran Sortasi
B = Pestisida Pencucian dengan
F= busuk benar
Penyimpanan ditempat
kering dan dikupas
ketika akan digunakan
Bawang putih B, F, K B= kotoran Sortasi
K= Pestisida Pencucian dengan
F= busuk benar
Penyimpanan ditempat
kering dan dikupas
ketika akan digunakan
Air air F, K, B F= Benda asing Menggunakan air
K= residu, pestisida PDAM dan dilakukan
B= E. Coli filterisasi
10
Menggunakan bahan
yang dapat mencegah
dan menyerap minyak
yang tumpah di
perairan
Memastikan air yang
dipakai bersih dan
aman
Garam F F= pasir, potongan Pilih garam yang
logam dan kerikil. berkualitas baik dan
tidak ada kotoran
Ketumbar B B = lactobacillus Pencucian dengan
acidophilus benar
Kemiri B B = Moluska,tungau/
Sortasi
Tetranichiadae
Pengeringan
F
F=Rusak/hancur Penyanggraian
11
B. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan Pada Peralatan
Tabel 2
No Peralatan Bahaya Jenis Bahaya Cara Pencegahan
B/F/K/
1 Pisau F Bekas pemotongan Cuci sebelum dan setelah
bahan makanan lain digunakan lalu dikeringkan dengan
dan karatan pada pisau dilap dan di taruh di tempat pisau.
2 Talenan B, K Sisa pemotongan Cuci sebelum digunakan dengan air
bahan makanan mengalir dan setelah digunakan
dengan menggunakan sabun lalu
dikeringkan.
3 Baskom B Sisa kotoran yang Cuci hingga bersih dengan air yang
menempel di baskom. mengalir sebelum digunakan.
4 Serok/ B Bakteri dari sisa Cuci dengan sabun dan bilas hingga
sendok makanan yang diolah bersih setelah digunakan, simpan
pengaduk sebelumnya. dengan cara digantung ditempat
yang kering
5 Wajan/ B Bakteri dari sisa Cuci dengan sabun dan bilas hingga
panci makanan yang diolah bersih setelah digunakan, simpan
sebelumnya. dengan cara digantung ditempat
yang kering.
F Kotoran pada wajan
12
C. Identifikasi Bahayadan Cara PencegahanPada Proses Pengolahan
Tabel 3
No Proses Bahaya Jenis Bahaya Cara Pencegahan
B/F/K/
1 Persiapan F Kotoran Pengecekan bahan makanan
sebelum digunakan
2 Pemotongan B Bakteri dari alat Mencuci alat pemotongan
pemotongan dengan sabun sesudah
dipakai. Gunakan air yang
bersih
3 Pencucian B Bakteri E.Colli, kualitas Pencucian peralatan makan
air dengan sabun dan dibilas
hingga bersih dan dikeringkan
dengan kain bersih.
4 Pemasakan B,F,K Pemasakan yang terlalu Hindari pemasakan dengan
matang, kontaminasi api yang terlalu besar dan
bahan kimia dari sisa lama, jauhkan bahan-bahan
sabun pembersih dari tempat
memasak, usahakan makanan
selalu tertutup.
13
D. Identifikasi penjamah makanan
Tabel 4
Tabel 5
A B C D E F
Tempe
1 - + - - - - I
2 Bawang merah - + - - - + II
3 Bawang putih - + - - - + II
5 Garam - - - - - + I
6 Ketumbar - + - - - - II
14
terhadap bahaya mikrobiologi, kimia dan fisik
c. C = Di dalam prosesnya tidak terdapat tahap proses yang
dapat membunuh mokroorganisme berbahaya, mencegah
atau menghilangkan bahaya kimia atau fisik
d. D = Produk yang kemungkinan mengalami pencemaran
kembali setelah pengolahan
e. E = Kemungkinan terjadi kontaminasi kembali atau
penanganan yang salah selama distribusi atau penanganan
oleh konsumen sehingga produk menjadi berbahaya bila
dikonsumsi
f. F = Tidak ada proses pemanasan setelah pengemasan atau
saat dipersiapkan di rumah atau tidak ada cara bagi
konsumen untuk mendeteksi dan menghilangkan bahaya
kimia atau fisik
15
bahaya biologis, kimia, atau fisik.
BAB VII
PENETAPAN CCP
CCP Dessission Tree Bahan Mentah
Ya CCP
Ya Bukan CCP
Ya CCP
16
Bukan
Ya
CCP
Ya CCP
Bukan CCP
Ya
Ya CCP
Ya Bukan CCP
17
CCP Dessission tree ketumbar
Ya CCP
Bukan CCP
Ya
1. Tahap sortasi
Ya CCP
18
Bukan
Ya CCP
Apakah tahap proses selanjutnya dapat
menghilangkan/mengurangi bahaya
sampai batas aman
2. Tahap pencucian
Ya CCP
Bukan
Ya
CCP
Bukan
Ya
CCP
20
3. Tahap penghalusan
Ya CCP
Bukan
Ya
CCP
Bukan
Ya
CCP
21
4. Tahap pengolahan
Ya CCP
Bukan
Ya
CCP
Bukan
Ya CCP
22
Penetapan Pemantauan Pada Setiap CCP
23
Penetapan CCP Berdasarkan Pohon Keputusan untuk Tahapan Proses
Bahaya
Tahapan Proses P1 P2 P3 P4 P5 P6 Kesimpulan
Potensial
Sortasi B, F N N N N N Y CCP
Pencucian B, F N N N N N Y CCP
Pengupasan B, F N N N N N Y CCP
Penyiangan B, F N N N N N Y CCP
Pengirisan B, F N N N N N Y CCP
Pengolahan B, F N N N N N Y CCP
Penyajian F N N N N N Y CCP
Distribusi F N N N N N Y CCP
Keterangan :
24
P4 : Mungkinkah kontaminasi ulang? Mungkinkah bahaya akan
meningkat?
25
BAB VIII
Pengupasan B, F Memakai Cemaran Tidak ada Alat yang Memilih alat Menghilangk
alat yang kotoran digunakan yang bersih an cemaran
tajam dan sesuai dan fisik
Bersih bersih.
Pengirisan B, F Memakai Cemaran Tidak ada Alat yang Memilih alat Menghilangk
alat yang kotoran digunakan yang bersih an cemaran
bersih agar sesuai dan fisik
tidak bersih.
terkontami
nasi
26
Pengolaha B, K, F Proses Cemaran Terjadi Proses Inspeksi Menghilangkan
n memasak kontamin pengolah an lauk cemaran fisik,
sesuai dengan asi silang tidak sesuai hewani dan memperpendek
suhu dan dengan rempah jangka waktu
waktu standar dalam perisapan dan
Tenaga persiapan pengolahan
penjamah dan
yang pengolahan
hiegenis.
Sanitasi alat
pengolahan
Penyajian B, K Disimpan di Cemaran Ditutupi Proses Penggunaan Menghilangkan
piring yang dengan penyajian plastik wrap cemaran
kering dan plastik wrap sesuai biologi dan
ditutup dengan meminimalisas
dengan standar i resiko
plastik wrap campuran
kimia
27
BAB IX
HASIL DAN PEMBAHASAN
NILAI
INDIKA NILAI KRITERIA NILAI
SKOR
TOR MAKS. YANG INDIKATOR
DIPENUHI
PPB 22 22 22 : 22 0,16 x 1 = 0,16
HGP 20 20 20 : 20 0,15 x 1 = 0,15
PBM 74 74 74 : 74 0,55 x 1= 0,55
DPM 19 17 19 : 17 0,14 x 0,89 = 0,12
Total 0,98 (98,0 %)
0,98= 98,0 % Keamanan
pangan baik dan aman jika
dikonsumsi (sesuai dengan
tempe bacem
penjelasan SKP minimum
untuk menentukan kategori
keamanan pangan).
28
Adapun nilai kriteria yang tidak terpenuhi yakni 2 poin sehingga jumlah
skor keamanan pangan untuk menu tempe bacem adalah 0,98 = 98,0 %, sehingga
menu tempe bacem tergolong dalam kategori keamanan pangan kriteria terpenuhi
dan aman jika dikonsumsi (sesuai dengan penjelasan SKP minimum untuk
menentukan kategori keamanan pangan).
29
BAB X
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/amp/73010641-Hasil-perancangan-haccp-tempe-bacem-
goreng-pkl-manajemen-sistem-penyelenggaraan-makanan-institusi-masal-mspmi-
rs-rumkital.html
https://123dok.com/document/q7ew64kz-haccp-tempe-baceem.html
https://id.scribd.com/document/404095975/haccp-tempe-docx
https://septinkasandra.files.wordpress.com/2017/03/haccp.docx
https://id.scribd.com/document/348302152/Haccp-Tempe-Bacem-Goreng
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/19904/NDM2OTg=/Pengendalian-
Mutu-dan-Penerapan-Konsep-HACCP-Keripik-Tempe-Di-UKM-Wahyu-Jaya-
Binder8.pdf
31
FORM PENILAIAN SKOR KEAMANAN PANGAN (SKP)
NILAI
NO KOMPONEN & SUB KOMPONEN Ket
(1) (2)
32
memasak
3.* Peralatan memasak dikeringkan terlebih dahulu setelah dicuci 3 0 3
4. Peralatan memasak disimpan di tempat yang bersih 3 0 3
5. Peralatan memasak disimpan di tempat yang jauh dari bahan 3 0 3
beracun atau bahan berbahaya
6. Dapur tempat memasak harus dalam keadaan bersih 3 0 3
7.* Dapur tempat memasak harus dalam keadaan kering 3 0 3
8.* Dapur tempat memasak harus mempunyai ventilasi yang cukup 3 0 3
9. Dapur terletak jauh dari kandang ternak 3 0 3
14.* Jarak tempat memasak ke tempat distribusi tidak lebih dari satu 3 0 3
jam
15. Pisau dan telenan yang digunakan harus bersih 3 0 3
33
24.* Memegang makanan yang telah matang 3 0 3
34