Anda di halaman 1dari 25

DKV PACKAGING

PERTEMUAN 12
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
DKV & FDIK
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu memahami dan mengerti proses
mendesain packaging pada produk-produk yang diampuhnya
CPPOB dan SERTIFIKASI PRODUK
MAKANAN
• CPPOB singkatan dari Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik.
• Adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan,
antara lain dengan cara:
a) Mencegah tercemarnya pangan olahan oleh cemaran biologis, kimia,
dan benda lain
b) Mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik patogen
c) Mengendalikan proses produksi
CPPOB dan SERTIFIKASI PRODUK
MAKANAN
• Tujuan penerapan CPPOB:
a) Menghasilkan pangan olahan yang bermutu, aman untuk dikonsumsi
dan sesuai dengan tuntutan konsumen.
b) Mendorong industri pengolahan pangan agar bertanggung jawab
terhadap mutu dan keamanan produk yang dihasilkan
c) Meningkatkan daya saing industri pengolahan pangan; dan
d) Meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri pengolahan pangan.
CPPOB dan SERTIFIKASI PRODUK
MAKANAN
• Manfaat CPPOB:
a) Meningkatkan kepercayaan pelanggan.
b) Meningkatkan image dan kompetensi perusahaan/organisasi
c) Meningkatkan kesempatan perusahaan/organisasi untuk memasuki
pasar global melalui produk/kemasan yang bebas bahan beracun
(kimia, fisika, biologi)
d) Berpartisipasi dalam program keamanan pangan
e) Menjadi penduku penerapan sistem manajemen mutu
CPPOB dan SERTIFIKASI PRODUK
MAKANAN
CPPOB dan SERTIFIKASI PRODUK
MAKANAN
• Manfaat CPPOB:
a) Meningkatkan kepercayaan pelanggan.
b) Meningkatkan image dan kompetensi perusahaan/organisasi
c) Meningkatkan kesempatan perusahaan/organisasi untuk memasuki
pasar global melalui produk/kemasan yang bebas bahan beracun
(kimia, fisika, biologi)
d) Berpartisipasi dalam program keamanan pangan
e) Menjadi penduku penerapan sistem manajemen mutu
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
1) Lokasi
Untuk menetapkan letak pabrik /tempat produksi perlu
pertimbangan lokasi dan keadaan lingkungan yang bebas
dari pencemaran
2) Bangunan
• Bangunan dan ruangan dibuat berdasarkan perenanaan
yang memenuhi persyaratan teknik dan higienes.
• Mudah dibersihakan, mudah dilakukan kegiatan sanitasi,
mudah dipelihara.
• Perhatikan desain dan tata letak; struktur ruangan (lantai,
dinding, atap dan langit-langit, pintu, jendela dan ventilasi,
permukaan tempat kerja dan penggunaan bahan gelas)
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
3) Fasilitas Sanitasi
• Fasilitas sanitasi pada bangunan pabrik/temoat produksi dibuat
berdasarkan perenanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan
higiene.
• Perhatikan sarana penyediaan air; sarana pembuangan air dan limbah;
sarana pembersihan/pencucian; sarana toilet; sarana higiene
karyawan.
4) Mesin/peralatan
• Mesin/peralatan yang kontak langsung dengan bahan pangan olahan
didesain, dikontruksi dan diletakkan sehingga menjamin mutu dan
keamanan produk.
• Perhatikan persyaratan dan tata letak mesin/peralatan; pengawasan
dan pemantauan mesin/peralatan dan bahan perlengkap serta alat ukur
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
5) Bahan
• Bahan yang dimaksud adalah bahan baku, bahan tambahan,
bahan penolong air, dan BTP
• Perhatikan persyaratan bahan dan air
6) Pengawasan Proses
• Untuk mengurangi terjadinya produk yang tidak memenuhi
syarat mutu dan kemanan, perlu tindakan pencegahan
melalui pengawasan proses.
• Pengawasan proses dimaksudkan untuk menghasilkan
pangan olahan yang aman dan layak dikonsumsi
• Perhatikan pengawasan bahan; pengawasan terhadap
kontaminasi; pengawasan proses khusus.
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
7) Produk Akhir
• Diperlukan spesifikasi produk akhir
• Perhatikan persyaratan produk akhir
8) Laboratorium
• Adanya laboratorium memudahkan
industri mengetahui dengan cepat
mutu bahan dan produk.
• Perhatikan kepemilikan
laboratorium; cara berlaboratorium
yang baik (GLP)
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
9) Karyawan
• Higiene dan kesehatan karyawan yang baik akan
memberikan jaminan tidak mencemari produk
• Perhatikan persyaratan karyawan; pakaian pelindung;
penanggung jawab pengawan keamanan pangan.
10) Pengemas
• Penggunaan pengemas yang memenuhi syarat akan
mempertahankan mutu dan melindungi produk terhadap
pengaruh dari luar
• Perhatikan persyaratan kemasan
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
11) Label dan Keterangan Produk
• Kemasan diberi label yang jelas dan informatif untuk
memudahkan konsumen mengambil keputusan
• Perhatikan label produk; label pangan olahan agar dapat
dibedakan satu sama lain.
12) Penyimpanan
• Penyimpanan bahan dan produk akhir dilakukan dengan
cara agar tetap aman dan bermutu.
• Perhatikan cara penyimpanan; penyimpanan bahan dan
produk akhir; penyimpanan bahan berbahaya; penyimpanan
wadah dan pengemasan; penyimpanan label; penyimpanan
mesin/alat produksi,
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
13) Pemeliharaan dan Program Sanitasi
• Pemeliharaan dan program sanitasi terhadap fasilitas
produksi dilakukan secara berkala untuk menghindari
kontaminasi silang
14) Pengangkutan
• Pengangkutan produk akhir membutuhkan pengawasan
untuk menghindari kesalahan yang mengakibatkan
kerusakan dan penurunan mutu
• Perhatikan persyaratan wadah dan alat pengangkutan;
pemeliharaan wadah dan alat pengangkutan
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
15) Dokumentasi dan Pencatatan
• Perusahaan yang baik melakukan dokumentasi dan
pencatatan mengenai proses produksi dan distribusi
• Perhatikan dokumen/catatan yang diperlukan
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
16) Pelatihan
• Pelatihan dan pembinaan merupakan hal yang penting
dalam melaksanakan sistem higiene
• Kurangnya pelatihan dan pembinaan terhadap karyawan
merupakan ancaman terhadap mutu dan keamanan produk
• Pembina dan pengawasan harus mempunyai pengetahuan
mengenai prinsip-prinsip dan praktek higiene pangan
• Perhatikan program pelatihan (dasar-dasar higiene; faktor-
faktor penyebab penurunan mutu dan tidak aman; faktor-
faktor penyebab penyakit dan keracunan; CPPOB;
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
Prinsip dasar pembersihan dan sanitasi;
penanganan bahan dan pembersih)
17)Penarikan Produk
•Penarikan produk merupakan tindakan menarik produk
dari peredaran
•Penarikan dilakukan apabila produk diduga penyebab
timbulnya penyakit/keracunan
•Perhatikan tindakan penarikan produk
18 ASPEK/BAGIAN CPPOB
18) Pelaksanaan Pedoman
• Perusahaan seharusnya mendokumentasikan
pengoperasian program CPPOD
• Manajemen perusahaan harus bertanggung jawab atas
sumber daya untuk menjamin penerapan CPPOB
• Karyawan sesuai fungsi dan tugasnya harus bertanggung
jawab atas pelaksanaan CPPOB.
SERTIFIKASI PRODUK PANGAN
• Gaya hidup masyarakat saat ini, sangat mempengaruhi pola
konsumsinya. Sementara itu pengetahuan masyarakat akan
memilih dan menggunakan suatu produk secara tepat, benar,
dan aman belumlah memadai.
• Di lain pihak, iklan dan promosi secara gencar mendorong
konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan
terkadang tidak rasional. Hal tersebutlah yang meningkatkan
resiko yang luas mengenai kesehatan dan keselamatan
konsumen.
• Maka, salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah
seperti yang tercantum dalam PP No. 69 tahun 1999 tentang
Label dan Iklan Pangan
SERTIFIKASI PRODUK PANGAN
• Institusi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap
peredaran olahan di seluruh Indonesia adalah Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) RI.
• Ini adalah suatu lembaga di Indonesia yang bertugas
mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di
Indonesia.
• Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang
efektif dan efisien yang mampu mendeteksi, mencegah, dan
mengawasi produk-produk dengan tujuan melindungi
keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumenya baik di
dalam maupun di luar negeri.
SERTIFIKASI PRODUK PANGAN
• Untuk itu telah dibentuk Badan POM yang memiliki jaringan
nasional dan internasional serta kewenangan penegakan
hukum dan memiliki kredibilitas profesional yang tinggi.
• Menurut Peraturan kepala badan pengawas obat dan
makanan RI No HK.00.05.1.23.3516 tentang izin edar produk
obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen makanan, dan
makanan yang bersumber, mengandung, dari bahan tertentu
atau mengandung alkohol.
SERTIFIKASI PRODUK PANGAN
• Badan POM berfungsi antara lain:
1) Pengaturan, regulasi dan standarisasi
2) Lisensi dan sertifikasi industri di bidang farmasi berdasarkan “Cara-
cara Produksi yang Baik
3) Evaluasi produk sebelum diijinkan beredar.
4) Post marketing vigilance termasuk sampling dan pengujian
laboratorium, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi,
penyelidikan dan penegakan hukum
5) Pre-audit dan pasca-audit iklan dan promosi produk
6) Riset terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengawasan obat dan
makanan
7) Komunikasi, informasi, dan edukasi publik termasuk peringatan publik
SERTIFIKASI PRODUK PANGAN
• Jenis Nomor Pendaftaran
• Jika anda membeli produk makanan-minuman atau kosmetik
biasanya pada label terdapat kode SP, MD atau ML yang
diikuti dengan sederetan angka.
• Nomor SP adalah Sertifikat Penyuluhan, merupakan nomor
pendaftaran yang diberikan kepada pengusahan kecil dengan
modal dan pengawasan diberikan oleh Dinas
Kesehatan/Kodya, sebatas penyuluhan.
• Nomor MD diberikan kepada produsen makanan dan
minuman bermodal besar yang diperkirakan mampu untuk
mengikuti persyaratan keamanan pangan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah

Anda mungkin juga menyukai