Anda di halaman 1dari 9

PETUNJUK PRAKTIKUM

RANCANGAN PENELITIAN

Oleh :
Setya Agus Santosa, SPt, MP
Ir. AT Ari Sudewo, MS
Novie Andri Setianto, SPt, MSc, PhD

EDISI KEDUA

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2020
DAFTAR ACARA PRAKTIKUM

1. Asistensi ........................................................................................................
2. Rancangan Acak Lengkap ..............................................................................
3. Uji Beda Nyata ...............................................................................................
4. Uji Beda Nyata (Ortogonal Polinomial) .........................................................
5. Pola Tersarang ...............................................................................................
6. Rancangan Acak Kelompok ............................................................................
7. Rancangan Bujur Sangkar Latin .....................................................................
8. Split Plot Design ............................................................................................
9. Pola Faktorial .................................................................................................
10. Penelitian Non Parametrik ............................................................................
11. Uji Data Penelitian Non Parametrik ..............................................................
12. Presentasi Makalah Praktikum ....................................................................
13. Responsi .......................................................................................................
KATA PENGANTAR

Petunjuk praktikum ini diterbitkan lengkap dengan Lembar Kerja Praktikum, merupakan
hasil revisi dari edisi pertama serta merupakan bagian dari alat bantu dalam pelaksanaan
praktikum untuk kurikulum 2018.
Buku petunjuk ini disampaikan kepada mahasiswa per bagian sesuai acara praktikum
dalam rangka praktikum daring dengan tujuan agar mahasiswa dapat lebih mudah memahami
tugas-tugas yang harus dikerjakan serta meningkatkan pemahaman terhadap materi kuliah dan
praktikum. Disamping itu praktikum yang dilaksanakan lebih diarahkan pada upaya pemahaman
terhadap hasil yang diperoleh dari setiap acara praktikum yang nantinya akan digunakan dalam
penyusunan makalah yang memuat rangkuman hasil diskusi dari seluruh mata acara praktikum.
Disadari sepenuhnya bahwa materi yang terdapat di dalam buku Petunjuk Praktikum ini
masih banyak kekurangan. Saran dan pengalaman aplikasi materi praktikum ini akan terus
digunakan untuk penyempurnaan acara praktikum yang diberikan pada masa yang akan datang.
Semoga buku Petunjuk Praktikum ini dapat membantu mahasiswa yang menggunakan
dalam meningkatkan pemahaman terhadap mata kuliah Rancangan Penelitian di Program Studi
Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

Penanggung Jawab Mata Kuliah,

Setya Agus Santosa


TATA TERTIB PRAKTIKUM RANCANGAN PENELITIAN

Tata tertib ini berlaku bagi seluruh mahasiswa yang mengikuti praktikum Rancangan
Penelitian pada semester gasal. Praktikan yang tidak dapat sepenuhnya mengikuti tata tertib
ini akan menanggung resiko dapat ditunda penyelesaian praktikumnya.
Tata tertib yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Acara praktikum harus diikuti 100 persen.
2. Praktikan diwajibkan mempelajari petunjuk praktikum dengan kesungguhan hati.
3. Praktikan diwajibkan menyiapkan alat tulis dan mesin hitung sendiri.
4. Praktikum dilaksanakan sesuai jadwal dari Bapendik, kecuali ada perubahan yang
sebelumnya telah diumumkan.
5. Selama asistensi/praktikum daring dengan g.meet, praktikan dilarang meninggalkan
ruang daring kecuali mendapat izin dari dosen atau asisten.
6. Sebelum praktikum dimulai, diadakan tes selama 10 – 15 menit mengenai acara
praktikum.
7. Hasil praktikum langsung ditulis pada Lembar Kerja Praktikum dengan Ballpoint warna
hitam.
8. Praktikan wajib mengisi daftar hadir yang dikoordinir oleh asisten.
9. Praktikan wajib mengumpulkan Lembar Kerja Praktikum sesuai waktu yang telah
disepakati.
10. Praktikan yang tidak mentaati tata tertib ini dapat ditunda praktikumnya dan
dipersilakan untuk mengikuti pada tahun depan.

Koordinator Praktikum Rancangan Penelitian


Fakultas Peternakan
Universitas Jenderal Soedirmaan
PRAKTIKUM 1. RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)

A. Defenisi dan Syarat Penggunaan


Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan salah satu rancangan dasar yang paling
banyak digunakan dalam penelitian. Rancangan ini merupakan rancangan yang paling
sederhana dalam tataletak maupun analisis datanya.
Rancangan Acak Lengkap ini sangat baik untuk percobaan-percobaan yang
menggunakan materi relatif seragam, misalnya percobaan di laboratorium,
greenhouse, percobaan ternak tertentu, yang diberi perlakuan tertentu.
Rancangan ini dipergunakan jika :
1. Ingin mempelajari pengaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan
(r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt). Umumnya perlakuan berupa
perlakuan satu faktor.
2. Materi percobaan bersifat homogen (seragam). Materi percobaan dapat berupa
sampel ternak, bahan pakan, area lahan dan lain-lain.
3. Penempatan perlakuan dilakukan secara acak pada seluruh tempat percobaan
(tanpa pembatasan-pembatasan tertentu/pengacakan sempurna/pengacakan
lengkap).
4. Ulangan untuk setiap perlakuan dapat sama atau berbeda oleh karena itu
persoalan plot hilang, tanaman/ternak mati tidak menjadi masalah karena analisis
data masih dapat dilakukan.

B. Model Matematik RAL


Setiap jenis rancangan penelitian memiliki model matematik sendiri-sendiri dan
spesifik. Model matematik ini diperlukan sebagai bentuk penyederhanaan proses
biologis untuk pendekatan dalam analisis variansi dan pemenuhan asumsi tentang
keaditifan pengaruh perlakuan dan lingkungan.

Model Matematik RAL adalah sebagai berikut :

Yij =  + i + ij
Yij : respon terhadap perlakuan ke i pada ulangan ke j.
 : nilai tengah respon.
i : pengaruh perlakuan ke i yang akan kita uji (merupakan selisih nilai tengah
perlakuan ke i dengan nilai tengah umum : i - ).
ij : pengaruh acak (penyimpangan yang timbul secara acak) dari perlakuan ke i,
ulangan ke j . Nilai ini merupakan selisih hasil pengamatan dengan nilai tengah
perlakuan tersebut ij = Yij - i.

Praktikum: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) 1|Page


C. Langkah-Langkah Analisis RAL
1. Tabulasi Data.
Langkah tabulasi data merupakan aktivitas untuk melakukan pegamatan data dan
penyusunan data ke dalam tabulasi data untuk keperluan analisis data.
Tabulasi data dalam setiap jenis rancangan penelitian mempunyai ciri masing-
masing sesuai dengan jenis rancangannya.
Tabulasi data pada RAL merupakan jenis tabulasi data “one way classification” atau
tabulasi data satu arah. Dari tabulasi data ini tampak jenis sumber variasinya dan
jenis analisisnya.
Tabulasi data untuk RAL adalah sbb :
Ulangan Total
Perlakuan Perlakuan
1 2 3 4 5 6
(Yi.)
A YA.

B Yij YB.

C YC.

D YD.

E YE.

Total Y..

2. Analisis Data.
Analisis data merupakan tahapan pengujian hipotesis berdasarkan data hasil
penelitian. Analisis data pada RAL menggunakan teknik analisis variansi model
satu arah.

Prosedur ANAVA :
a. Menggunakan data yang sudah disusun dalam tabulasi data. Berdasarkan
tabulasi data tersebut di atas kita dapat mengetahui jumlah dan jenis sumber
variansinya, yaitu ada 3 (tiga) sumber variasi, terdiri dari (1) Variansi Total; (2)
Variansi Perlakuan; dan (3) Variansi Galat Percobaan.
Selanjutnya kita dapat menghitung nilai variansi dari ketiga sumber variasi
tersebut.
b. Menghitung nilai variansi (KT).
Untuk menghitung nilai variansi (KT) biasanya diawali dengan menhitung
Faktor Koreksi (FK), Jumlah Kuadrat (JK) dan Derajat Bebas (DB) dengan
formula sebagai berikut :
(Y ..) 2
1. F K  Praktikum: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) 2|Page
t.r
t r
2. JK Total   Yij  FK 
2

i 1 j 1

Y
2
i.
3. JK Perlk  i 1
 FK 
r
4. JK Galat = JK Total - JK Perlakuan

Perhitungan FK dan JK merupakan perhitungan awal untuk keperluan


menghitung nilai variansi.
Untuk memudahkan perhitungan nilai variansi, digunakan tabel Analisis
Variansi berikut :
Sumber
JK DB KT Fhit F0,05 F0,01
Variasi
Perlakuan JK P t-1 KT P KTP/KTG a b
Galat JK G t(r-1) KT G  =KTG
Total JK T t.r -1 KK = /Ybar x 100
Keterangan :
JK = Jumlah Kuadrat Fhit = Nilai F hitung
DB = derajat Bebas F0,05 = Nilai F Tabel untuk =5%
KT = Kuadrat Tengah = JK/DB F0,01 = Nilai F Tabel untuk =1%
Ybar = Rata-rata seluruh data  = Simpang baku galat
KK = Koef. Keragaman Galat (%)
a = Nilai F diperoleh dari Tabel F dengan acuan DB Perlakuan (horizontal) dan
DB Galat (vertical) untuk nilai =5%
b = Nilai F diperoleh dari Tabel F dengan acuan DB Perlakuan (horizontal) dan
DB Galat (vertical) untuk nilai =1%
t = Jumlah perlakuan
r = Jumlah ulangan setiap perlakuan

c. Pengujian hipotesis dan kesimpulan.


Berdasarkan hasil analisis variansi yang ditampilkan dalam tabel ANAVA,
maka kita dapat melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah
perlakuan yang diberikan menyebabkan perbedaan terhadap variabel
yang diamati dalam penelitian sebagai suatu kesimpulan.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung (Fhit) dengan nilai
F tabel (F0,05 dan F0,01) dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Jika nilai Fhit lebih kecil dari nilai F tabel 5% atau Fhit < F0,05 maka
disimpulkan perlakuan tidak menyebabkan perbedaan terhadap
variabel yang diamati, dan biasanya dinyatakan non significant/tidak
berbeda/ns. Ada pula yang melambangkan dengan (P>0,05).

Praktikum: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) 3|Page


2) Jika nilai Fhit lebih besar dari nilai F tabel 5% tetapi lebih kecil dari nilai
F Tabel 1% atau Fhit > F0,05 dan Fhit < F0,01, maka disimpulkan perlakuan
menyebabkan perbedaan nyata terhadap variabel yang diamati, dan
biasanya dinyatakan significant/berbeda nyata/(*). Ada pula yang
melambangkan dengan (P<0,05).
3) Jika nilai Fhit lebih besar dari nilai F tabel 1% atau Fhit > F0,01, maka
disimpulkan perlakuan menyebabkan perbedaan sangat nyata
terhadap variabel yang diamati, dan biasanya dinyatakan highly
significant/berbeda sangat nyata/(**). Ada pula yang melambangkan
dengan (P<0,01).

CONTOH SOAL :
Pelajari contoh soal dibawah ini :
Suatu penelitian tentang pemberian ransum atau pakan ternak dengan kandungan
protein 12, 16, 20 dan 24 persen terhadap pertambahan bobot badan harian (PBBH)
ayam broiler. Tiap perlakuan diulang 6 kali dan tiap unit percobaan menggunakan 5 ekor
ayam. Pemberian pakan dilakukan selama 30 hari.
Data hasil penelitian telah ditabulasikan sebagai berikut :
Perlakuan Ulangan Total
(level
protein
Perlakuan
1 2 3 4 5 6
pakan) (Yi.)
A (12%) 70 73 73 74 73 72 435
B (16%) 80 82 81 80 78 79 480
C (20%) 88 88 86 87 90 89 528
D (24%) 98 95 98 93 96 99 579
Total 2022
Analisis dan buat kesimpulannya.
Penyelesaiannya :
1. Perhitungan FK, JK dan DB :
FK = (2022)2 /24 = 170353,5
JK Total = ( 702 +....+ 962 ) - FK = 172330.0 - 170353,5 = 1976,5
4352 4802 5282 5792
𝐽𝐾𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = ( + + + ) − 𝐹𝐾 = 172275 − 170353,5
6 6 6 6
= 1921,5
*) Jika ulangan tiap perlakuan berbeda, maka pembagi dalam perhitungan JK Perlakuan
menyesuaikan dengan jumlah ulangannya.

Praktikum: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) 4|Page


JK Galat = JK Total – JK Perlakuan = 1976,5 – 1921,5 = 55,0
Jumlah perlakuan = t = 4
Jumlah ulangan setiap perlakuan = r = 6
Sehingga :
DB Total = t.r -1 = 4x6-1 = 23
DB Perlakuan = t-1 = 4-1 = 3
DB Galat = DB Total – DB Perlakuan = 23 - 3 = 20 atau
= t(r-1) = (6-1)+(6-1)+(6-1)+(6-1) = 20
2. Buat Tabel ANAVA :
Sumber
JK DB KT Fhit F0,05 F0,01
Variasi
Perlakuan 1921,5 3 640,50 232,91 3,10 4,94
Galat 55,0 20 2,75  = 1,658
Total 1976,5 23 KK = 1,97 %

3. Kesimpulan :
Hasil di atas menunjukkan bahwa F hitung > F 0.01 atau 232,91 > 4,94 berarti
Perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap PBBH (** atau P<0,01).
Kesimpulan tersebut hanya sebatas informasi bahwa perlakuan berupa level protein
pakan yang berbeda akan memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap PBBH.
Kesimpulan berdasarkan ANAVA di atas tidak dapat menjawab :
a. Apakah ada perbedaan antara pasangan perlakuan, sebagai contoh apakah ada
perbedaan antara perlakuan A (12%) dengan perlakuan B (16%) atau antara
prlakuan A dengan C dan seterusnya.
Pertanyaan tersebut dapat dijawab pada pokok bahasan UJI BEDA NYATA.
b. Untuk perlakuan berupa level atau dosis seperti pada contoh dikatagorikan
sebagai perlakuan kuantitatif, dengan ciri perlakuannya berupa level atau dosis
dengan jarak perbedaan level yang sama (pada contoh berjarak 4%).
Perbedaan level perlakuan kuantitatif menimbulkan pertanyaan tentang bentuk
respon, yaitu bagaimana bentuk respon dengan adanya peningkatan level protein
(dari 12% menjadi 24%0 terhadap PBBH ?; Apakah PBBH juga akan meningkat
sejalan dengan meningkatnya level protein pakan (bentuk respon linier) ?; atau
Apakah respon PBBH akan menaik dan menurun pada level protein tertentu
(bentuk respon non linier atau lebih spesifik disebut bentuk respon kuadrater
atau kubik) ?

Praktikum: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) 5|Page

Anda mungkin juga menyukai