Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS VARIANSI 2

Alya Ulfa Rahmastuti – 21070118130130

Departemen Teknik Industri, Universitas Diponegoro

Email: alyaulfar@gmail.com

ABSTRAK
Analisis variansi (ANOVA) merupakan salah satu metode analisis data dalam bidang statistika
yang sering digunakan. Rancangan percobaan adalah serangkaian tes dimana perubahan yang
berarti dilakukan pada variabel dari suatu proses atau sistem sehingga kita dapat mengamati
dan mengindentifikasi alasan-alasan perubahan pada respon output. Terdapat tiga macam
rancangan yaitu Rancangan Acak Lengkap, Rancangan Acak Kelompok, dan Rancangan Bujur
Sangkar Latin.
Kata Kunci: Analisis Variansi, Rancangan Percobaan.

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Statistik berhubungan dengan penyajian dan penafsiran kemungkinan dari hasil yang
muncul dalam suatu pengamatan atau percobaan. Penafsiran tersebut dapat membuat
keputusan yang dapat diterima berdasarkan analisis. Dalam pengertian yang lebih sempit,
statistik digunakan untuk menyatakan data tersebut atau bilangan-bilangan yang diturunkan dari
data, misalnya rata-rata.
Anova merupakan suatu teknik untuk menguji kesamaan beberapa rata-rata secara
sekaligus. Uji yang dipergunakan dalam anova adalah uji F karena dipakai untuk pengujian
lebih dan 2 sampel. Anova terdiri atas dua metode, yaitu metode satu arah dan dua arah.
Metode anova satu arah dapat digunakan untuk mencari nilai rata-rata pemakaian suatu
barang atau jasa, bisa juga untuk mengukur rata atau tidaknya produksi yang berlangsung pada
satu bagian. Dalam anova satu arah ini terbagi menjadi dua bagian perhitungan, yaitu
perhitungan dengan jumlah sampel yang sama banyak dan jumlah sampel yang berbeda.
Rancangan percobaan adalah serangkaian tes dimana perubahan yang berarti dilakukan
pada variabel dari suatu proses atau sistem sehingga kita dapat mengamati dan mengindentifikasi
alasan-alasan perubahan pada respon output. Rancangan percobaan mungkin saja dilakukan
dengan bermacam-macam jenis dan ragamnya. Tetapi disini dibatasi pembahasan untuk suatu
rancangan percobaan yang hanya mempunyai sebuah faktor yang nilainya berubah-ubah.
Rancangan percobaan yang demikian disebut rancangan percobaan faktor tunggal. Faktor yang
diperhatikan dapat memiliki sejumlah taraf (lebih dari 2 taraf) dengan nilai yang bisa kualitatif
dan kuantitatif. Bersifat tetap ataupun bersifat acak, dan analisis variansi disini adalah sebagai
alat analisa utama.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut merupakan rumusan masalah dari paper Analisis Variansi:
1. Apa yang dimaksud dengan analisis variansi?
2. Apa itu Rancangan Acak Kelompok?
3. Apa itu Rancangan Bujur Sangkar Latin?

1.3 Tujuan Penulisan


Berikut merupakan tujuan penulisan dari paper Analisis Variansi:
1. Mengetahui definisi dari analisis variansi
2. Mengetahui tentang Rancangan Acak Kelompok
3. Mengetahui tentang Rancangan Bujur Sangkar Latin

2. Kajian Pustaka
2.1 Analisis Variansi
Analisis varians atau biasa disebut ANOVA adalah prosedur statistika untuk mengkaji atau
mendeterminasi apakah rata-rata hitung (mean) dari tiga populasi atau lebih sama atau tidak.
Dalam uji ANOVA, bukti sampel diambil dari setiap populasi yang sedang dianalisis. Data-data
yang diperoleh dari sampel tersebut digunakan untuk menghitung statistik sampel. Statistik uji
yang digunakan untuk mengambil keputusan statistik, yakni menolak atau menerima hipotesis
nol (H0), adalah statistik uji F.
Dalam uji ini diasumsikan bahwa semua populasi yang sedang dikaji memiliki keragaman
atau varians yang sama tanpa mempertimbangkan apakah populasi-populasi tersebut memiliki
rata-rata hitung (mean) sama atau berbeda. Ada 2 cara atau metode dalam mengestimasi nilai
variansi yaitu metode dalam kelompok (within method) dan metode antar-kelompok (between
method). Metode dalam kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang valid apakah
hipotesis nol salah atau benar. Sementara metode antar-kelompok menghasilkan estimasi tentang
varians yang valid hanya jika hipotesis nol benar.
Analisis variansi merupakan salah satu cara umum yang biasa digunakan untuk menguji
rataan populasi. Perlu dibandingkan ukuran variansi antara perlakuan yang sesuai dengan
variansi antara perlakuan agar dapat ditemukan perbedaan dalam pengamatan sebagai akibat
pengaruh dari perlakuan (Sugiharto, 2009).

2.2 Prinsip-prinsip Dasar dalam Perancangan Percobaan


Perancangan percobaan dapat membantu dalam penelitian ilmiah. Digunakan untuk
memberikan jawaban yang pasti mengenai dugaan-dugaan atau pernyataan yang timbul
mengenai suatu persoalan. Ada 3 prinsip dasar dalam melakukan perancangan percobaan, yaitu
(Suharto, 2004) :
a. Pengulangan: prinsip pengulangan berarti pemberian perlakuan pada beberapa unit
percobaan dengan kondisi yang sama. Tanpa pengulangan tidak mungkin kita bisa menilai
variabilitas alami dan kesalahan pengukuran. Dengan pengulangan dapat dihitung
kesalahan percobaan ( experemental error ) sehingga ditemukan apakah data yang
diperoleh berbeda secara statistik atau tidak. Selain itu tujuan pengulangan adalah
meminimasi error dan meningkatkan ketelitian dan untuk menduga standard error rataan
perlakuan.
b. Pengacakan: Perlakuan harus diberikan secara acak pada satuan-satuan
eksperimen.Tampak nanti bahwa tes signifikans atau uji keberartian akan banyak
dilakukan. Dan umumnya untuk setiap prosedur pengujian asumsi-asumsi tertentu perlu
diambil dan dipenuhi agar supaya pengujian yang dilakukan menjadi berlaku. Tujuan dari
pengacakan adalah untuk menghindari hal-hal yang mengurangi keobjektivitasan penelitian
dan mencegah variabel lain yang tidak diinginkan mempengaruhi hasil percobaan.
c. Kontrol lokal: Kontrol lokal merupakan sebagian dari keseluruhan prinsip rancangan yang
harus dilaksanakan. Pengendalian kondisi-kondisi lingkungan yang berpotensi
mempengaruhi respon dari perlakuan. Biasanya merupakan langkah-langkah atau usaha-
usaha yang berbentuk penyeimbangan. pemblokan dan pengelompokan unit-unit percobaan
yang digunakan dalam rancangan. Tujuannya untuk meminimasi variansi/keragaman

2.3 Perancangan Percobaan


2.3.1 Rancangan Acak Kelompok
Merupakan Rancangan Acak Kelompok yang mana rancangan paling sederhana dan sesuai
untuk percobaan di lapangan (field experiment). Kondisi di lapangan tidak homogen, selalu
mengalami perubahan kondisi (temperatur, air dll.) Kontrol lokal merupakan pengelompokan
perlakuan secara lengkap sebagai kelompok atau blok tertentu seperti areal tanah, laut, yang
kondisinya berbeda untuk tujuan percobaan.
b k 2
T
JKT = ∑ ∑ T ij −
2

i=1 j=1 kb
b

JKB =
∑ T i2 T
2
i=1

k kb
b

JKK=
∑ T j2
T
2
j =1

b kb
JKG =JKT-JKB-JKK
Rataan kuadrat baris(Sb2)
Rataan kuadrat kolom(Sk2)
Rataan kuadrat galat/error(Se2)
Fhitung = Sb2/Se2
Sk2/Se2
Berikut merupakan Tabel rekap pada perhitungan analisis variansi Pada RAK:

2.3.2 Rancangan Bujur Sangkar Latin


RBSL merupakan suatu rancangan percobaan dengan dua arah pengelompokan, yaitu baris
dan kolom. Banyaknya perlakuan sama dengan jumlah ulangan sehingga setiap baris dan kolom
akan mengandung semua perlakuan. Pada rancangan ini, pengacakan dibatasi dengan
mengelompokannya ke dalam baris dan juga kolom, sehingga setiap baris dan kolom hanya akan
mendapatkan satu perlakuan.
Pada percobaan biologi, seringkali pengamatan dilakukan secara berulang pada satuan
percobaan yang sama. Pada kasus tersebut, mungkin saja beberapa perlakuan akan menghasilkan
pengaruh yang berbeda selama percobaan berlangsung, konsekuensinya, mungkin akan
Jumlah Derajat Rataan
Sumber Variasi F hitung
Kuadrat Kebebasan Kuadrat
Kolom JKK k-1 Sk2 Sk2/Se2
Baris JKB b-1 Sb2 Sb2/Se2
Galat JKG (b-1)( k-1) Se2  
Total JKT (kb)-1    

mempengaruhi respons yang diamati pada periode yang berbeda. Sehingga respons mungkin
merupakan fungsi dari perlakuan pada periode tertentu. Salah satu cara untuk menghilangkan
galat percobaan tersebut adalah dengan cara memasukkan waktu/periode pengamatan ke dalam
perlakuan. Dengan demikian, disini terdapat dua arah pengelompokan (double blocking),
pertama berdasarkan kelompok pada percobaan dasar, dan kedua kelompok dari waktu
pengamatan, sehingga rancangannya menjadi RBSL.
RBSL dimana perlakuan dalam urutan numerik atau alpabetis di tempatkan pada baris dan
kolom pertama disebut dengan Rancangan Dasar (standar). Gambar berikut merupakan
rancangan dasar untuk ukuran 2x2, 3x3, dan 4x4. Penambahan ukuran (perlakuan) secara cepat
akan meningkatkan jumlah kemungkinan rancangan dasar. Jumlah rancangan dasar yang
mungkin dibentuk adalah (# of standard squares) (K!) (K - 1)! dimana k adalah jumlah
perlakuan. Sebagai contoh, apabila k =4, maka kemungkinan rancangan dasar yang bisa dibentuk
adalah (4).(4!).(3!) = 576 kemungkinan.

Anda mungkin juga menyukai