Anda di halaman 1dari 51

STA517 – Statistika untuk Ilmu

ilmu Sosial dan Perilaku


Semester Genap 2020/2021

Pengenalan Rancangan Percobaan

Dosen: Prodi Statistika dan Sains Data


Dr. Agus M Soleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
agusms@apps.ipb.ac.id Institut Pertanian Bogor

2021
Outline
• Apa Percobaan?
• Apa Rancangan Percobaan?
• Rancangan Lingkungan:
• Rancangan Acak Lengkap
• Rancangan Acak Kelompok
• Rancangan Perlakuan: Rancangan Faktorial
Apa Percobaan?
• Salah satu Teknik untuk mendapatkan data
• Berbeda dengan Teknik Penarikan Contoh
• Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membangkitkan data yang
merupakan respons dari objek/individu/unit yang dikondisikan
tertentu (perlakuan)
Apa yg menjadi perlakuan?
• Metode atau prosedur yang akan diterapkan kepada unit percobaan
• Kadang-kadang sederhana, kadang-kadang berupa kombinasi
• Struktur perlakuan:
• Tidak terstruktur
• Beberapa perlakuan baru dengan kontrol
• Semua kombinasi dua faktor
• Semua kombinasi dua faktor + kontrol
• Semua kombinasi tiga faktor atau lebih
• Deskripsikan secara jelas perlakuan yg menjadi perhatian
Perancangan Percobaan
• Perencanaan (planning) suatu percobaan digunakan untuk
memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan dari penelitian
• Mengapa perlu dirancang?
• Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias (misal systematic error)
• Untuk meningkatkan ketelitian/presisi kesimpulan
• Kesimpulan dapat digeneralisasi ke populasi target
Prinsip dasar Rancob
Ada tiga prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu
percobaan, yaitu:
1. Pengacakan (Randomization)
2. Ulangan (Replication)
3. Pengendalian Lingkungan (Local control)
Prinsip dasar Rancob
• Pengacakan: setiap unit percobaan memiliki
peluang yang sama untuk diberikan suatu
perlakuan.
• Mengapa perlu?
• Untuk menghindari :
• Bias sistematik
• Bias seleksi
• Bias ketidaksengajaan
• Kecurangan oleh pelaksana percobaan
• Bagaimana caranya?
Prinsip dasar Rancob
• Ulangan: Penerapan perlakuan terhadap beberapa
unit percobaan.
• Jika terlalu banyak ulangan → boros waktu dan uang
• Jika terlalu sedikit → perbedaan antar perlakuan tertutupi
oleh perbedaan antara unit percobaan
• Untuk menduga galat percobaan
• Untuk menduga galat baku/standard error rataan perlakuan
• Untuk meningkatkan ketelitian/presisi kesimpulan
• Berapa jumlah ulangan ?
• Minimal 3
• Minimal db-galat 15
 
2
• Gunakan formula yang ada r  2( Z / 2 + Z  )2  
 
• Beberapa terkait dengan Rancangan Percobaan
Prinsip dasar Rancob
• Local Control: pengendalian kondisi-kondisi lingkungan yang
berpotensi mempengaruhi respons dari perlakuan.
Strategi yang dapat dilakukan :
1. Jika terkait dengan keheterogenan satuan percobaan → strateginya:
pengelompokan
2. Mengontrol pengaruh-pengaruh lingkungan (selain perlakuan) sehingga
pengaruhnya sekecil & seseragam mungkin

• Untuk meningkatkan presisi kesimpulan


Klasifikasi Rancangan
• Rancangan Perlakuan
Berkaitan dengan kondisi-kondisi apa yang akan diberikan terhadap unit-unit
percobaan
Contoh: Faktor tunggal, faktorial, split-plot, dll
• Rancangan Lingkungan
Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan itu diterapkan pada unit-
unit percobaan
Contoh: RAL, RAKL/RAK, RBSL
• Rancangan Pengukuran
Berkaitan dengan bagaimana respons unit percobaan diukur
Rencana/Layout
• Berisi deskripsi secara detail bagaimana perlakuan dialokasikan ke
dalam unit percobaan → biasanya dalam gambar skema

• dibahas lebih lanjut untuk setiap rancangan


Teladan
• Seorang peneliti agronomi melakukan percobaan pada tanaman
jagung varietas Arjuna. Jarak tanam diatur berbeda-beda yaitu 20 x
30 cm2, 30 x 30 cm2 dan 30 x 40 cm2; jenis pupuk yang diberikan
selama penelitian adalah pupuk campuran NPK dengan dosis 100
kg/ha, 200 kg/ha, 300 kg/ha dan 400 kg/ha. Untuk semua unit
percobaan dilakukan penyiangan sebanyak 2 kali yaitu pada umur 3
minggu setelah tanam (mst) dan 5 mst.
• Perlakuan : kombinasi jarak tanam dan dosis pemupukan NPK
• Faktor : jarak tanam dan dosis
• Taraf :
• 20 x 30 cm2, 30 x 30 cm2 dan 30 x 40 cm2
• 100 kg/ha, 200 kg/ha, 300 kg/ha dan 400 kg/ha
• Unit Percobaan : kumpulan tanaman dalam petak lahan dengan
ukuran tertentu
• Unit Amatan :
• Tujuan : Produksi → Sama dengan unit percobaan
• Tujuan : Tinggi tanaman → satu tanaman jagung di dalam unit percobaan
Rancangan
Lingkungan
Rancangan Acak Lengkap
Rancangan Acak Kelompok
RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)
Penyebutan lain :
• Rancangan Teracak Lengkap (RTL)
• Completely Randomize Designs (CRD)

Materi :
• Menyusun Layout Rancangan meliputi
• Metode pengacakan
• Model linier aditif
• Penduga parameter pengaruh perlakuan
• Tabel analisis ragam (ANOVA)
RANCANGAN TERACAK LENGKAP (RTL)
• Kondisi penerapan:
• satuan percobaan yang digunakan relatif homogen

• Umumnya dilakukan untuk percobaan-percobaan laboratorium atau


di lingkungan yang dapat dikendalikan
Metode Pengacakan
• Pengacakan dilakukan terhadap penempatan perlakuan pada satuan
percobaan secara sederhana

• Caranya?
• Susun seluruh perlakuan secara sistematik
• Berikan label angka 1 – n (n:banyaknya satuan percobaan)
• Bangkitkan bil. Acak (3 digit) sebanyak n. Berikan peringkat
• Tempatkan peringkat ke satuan percobaan
Tabel Analisis Ragam (ANOVA)
• Menguji apakah pasangan semua rata-rata perlakuan sama atau
berbeda
• Ringkasan tabel dalam melakukan pengujian hipotesis
Tabel Analisis Ragam (ANOVA)
• Bentuk hipotesis yang diuji:
• H0: 1 = …= 6=0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
• H1: paling sedikit ada satu i dimana i  0
atau
• H0: 1= …=6= (semua perlakuan memberikan respon yang sama)
• H1: paling sedikit ada sepasang perlakuan (i,i’) dimana i  i’
2
Y..
• FK = Faktor koreksi FK = t

r
i =1
i

• JKT = Jumlah kuadrat total


t ri
JKT =  Yij − FK
2

i =1 i =1

• JKP = Jumlah kuadrat perlakuan 2


JKP =  (Yi. − Y.. )
t r
Yi.
= riYi. − FK =  − FK
2 2

i =1 j =1 ri

• JKG = Jumlah kuadrat galat


JKG =  (Yij − Yi. ) = JKT − JKP
t r i
2

i =1 j =1
Teladan
Karantina tumbuhan ingin mengetahui pengaruh
Fumigan Methyl Bromide (CH3Br) terhadap daya tumbuh
benih kacang hijau, dilakukan percobaan sebagai
berikut: Benih kacang hijau diberi fumigan dengan 16
gr/m3, 32 gr/m3 , 48 gr/m3, 64 gr/m3 dan kontrol (tanpa
fumigan) yg masing-masing diulang sebanyak 8 kali.
Fumigasi dilakukan selama 2 jam. Benih kacang hijau
yang sudah difumigasi dikecambahkan dengan metode
kertas hisap (blotter test).
Data
RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap)
• Disebut juga Rancangan Kelompok Teracak Lengkap
(RKTL)
• Di gunakan pada saat tidak memperoleh satuan percobaan
yang homogen
• Pemberian perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan
secara acak pada setiap kelompok, dengan batasan bahwa
setiap perlakuan muncul sekali pada setiap kelompok
• Tujuan Meningkatkan presisi/ketelitian
RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap)
Contoh, suatu percobaan dengan enam buah perlakuan (P1,
P2, P3, P4, P5, P6) dan setiap perlakuan diulang dalam tiga
kelompok atau blok. Dengan demikian unit percobaan yang
dilibatkan sebanyak 6 unit pada setiap blok sehingga secara
keseluruhan dibutuhkan 3x6 = 18 unit percobaan.
Pengacakan perlakuan dilakukan pada masing-masing blok
percobaan.
Layout

Blok I

Blok 2

Blok 3
Hipotesis
Pengaruh perlakuan:
H0: 1 = …= t=0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1: paling sedikit ada satu i dimana i  0
Pengaruh pengelompokan:
H0: 1 = …= r=0 (kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1: paling sedikit ada satu j dimana j  0
Tabel Sidik Ragam
Contoh Kasus
Evaluasi keampuhan 4 macam terapi (A,B,C,D) terhadap pengidap sakit darah
tinggi. Metode terapi yang baik adalah metode yang mampu menurunkan
tekanan darah yang semakin besar. Percobaan diulang 5 kali.

• Satuan percobaan tidak seragam → dilakukan pengelompokan


• Pengacakan dilakukan per kelompok
• Model :

Yij =  +  j +  i +  ij ; i = 1,2,..., p ; j = 1,2,..., r.


dengan :
Yij = respons pada perlakuan ke - i, ulangan ke - j Asumsi:
Kenormalan
 = rataan umum Kehomogenan
 j = pengaruh blok ke - j ragam
Kebebasan galat
 i = pengaruh perlakuanke − i Keaditifan model

 ij = error atau galat pada perlakuan ke - i, ulangan ke - j


Contoh kasus (lanjutan)
• Butuh : 4 perlakuan x 5 ulangan = 20 orang pengidap sakit darah tinggi
• Umur berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah, dan 20 orang
tersebut beragam → kelompokkan menjadi 5 kelompok umur.
Kelompok Metode Terapi
Umur A B C D Rataan Total
1 9.3 9.4 9.2 9.7 9.40 37.6
2 9.4 9.3 9.4 9.6 9.43 37.7
3 9.6 9.8 9.5 10.0 9.73 38.9
4 10.0 9.9 9.7 10.2 9.95 39.8
5 9.8 9.7 9.6 10.1 9.80 39.2
Rataan 9.62 9.62 9.48 9.92 9.66
Total 48.1 48.1 47.4 49.6 193.2

Keterangan : A dan B metode terapi konvensional, sedangkan C dan D metode terapi


modern dan menggunakan alat-alat canggih

• Apakah memang benar diantara keempat metode terapi tersebut


memberikan pengaruh yang berbeda ?
• Apakah ada beda pengaruh antara metode konvensional vs modern ?
Contoh Kasus (lanjutan)
Anova ? → Penguraian JK: JKT = JKB + JKP + JKG
Uji Hipotesis ?
Uji Lanjut → Kontras Ortogonal ?

Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Kelompok 4 0.92300 0.23075 31.11 0.000
Metode 3 0.51600 0.17200 23.19 0.000
Error 12 0.08900 0.00742
Total 19 1.52800
Contoh kasus (lanjutan)
H0: 1 = 2 = 3 = 4 = 0
H1: Paling sedikit ada satu i≠0
Karena Fhit > Ftab → Tolak H0
→ ada perbedaan pengaruh perlakuan
(antar metode terapi memberikan hasil
penurunan tekanan darah yang berbeda)
Rancangan Faktorial
Pada Rancangan Acak Lengkap
Kapan digunakan?
• Perlakuan yang dicoba merupakan kombinasi antar taraf-taraf
beberapa faktor ( 2 faktor).
• Faktor-faktor yang dilibatkan bersifat saling bersilang, bukan
tersarang.
• Kondisi lingkungan yang dihadapi homogen atau dapat juga dikatakan
serba sama.
Ilustrasi
Penelitian tentang produksi tiga varietas (V1,V2,V3) yang diberikan
4 dosis pupuk N (N0,N1,N2,N3). Dengan demikian banyaknya
perlakuan yang dicobakan ada sebanyak 3x4=12 kombinasi
perlakuan. Setiap kombinasi varietas dan pupuk ditanam pada
petak lahan berukuran 2 m x 3 m dan diulang sebanyak 3 kali.
Banyaknya petak percobaan yang digunakan adalah 12x3=36 unit
percobaan. Seluruh petak lahan yang digunakan dapat dianggap
seragam.
Kombinasi Perlakuan:
1. V1N0 5. V2N0 9. V3N0
2. V1N1 6. V2N1 10. V3N1
3. V1N2 7. V2N2 11. V3N2
4. V1N3 8. V2N3 12. V3N3
Langkah-langkah pengacakan:
1. Beri nomor setiap kombinasi perlakuan (1-12)
2. Beri nomor petak lahan yang digunakan (1-36)
3. Pilihlah bilangan acak (3 digit) sebanyak 36 bilangan
kemudian petakan nomor perlakuan (1-12) diulang 3 kali
sampai ke 36 bilangan terpetakan. Peringkatkanlah
bilangan-bilangan acak tersebut.
4. Petakanlah perlakuan-perlakuan pada bagan petak lahan
sesuai dengan peringkat bilangan acak.
Bagan percobaan :

1 7 13 19 25 31
V2N3 V2N0 V1N2 V3N1 V2N2 V1N1
2 8 14 20 26 32
V1N1 V1N2 V3N1 V3N2 V1N3 V1N3
3 9 15 21 27 33
V3N3 V1N0 V3N3 V3N2 V2N0 V3N0
4 10 16 22 28 34
V1N2 V2N3 V3N0 V3N0 V2N1 V1N0
5 11 17 23 29 35
V2N0 V2N1 V1N3 V3N2 V2N2 V1N0
6 12 18 24 30 36
V2N3 V2N2 V2N1 V3N1 V1N1 V3N3
Tabel Sidik Ragam
A dan B Faktor Tetap
Sumber Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung
keragaman
(Db) (JK) (KT)

A a-1 JKA KTA KTA/KTG


B b-1 JKB KTB KTB/KTG
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG
Galat ab(r-1) JKG KTG
Total abr-1 JKT

Kriteria pengambilan keputusan: tolak H0 jika F-


hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf nyata 
Langkah-langkah perhitungan jumlah kuadrat
2
Y
FK = ...
abr

JKT =  (Yijk − Y... ) = Yijk − FK


a b r
2 2

i =1 j =1 k =1
2 2

JKA =  (Yi.. − Y... ) JKB =  (Y. j. − Y... ) =


a b r
Yi.. a b r Y. j.
= − FK
2 2
− FK
i =1 j =1 k =1 br i =1 j =1 k =1 ar

JKAB =  (Yij. − Yi.. − Y. j . + Y... ) = (Yij. − Y... ) − JKA − JKB
a b r a b r
2 2

i =1 j =1 k =1 i =1 j =1 k =1

JKAB = JKP − JKA − JKB


2

JKP =  (Yij. − Y... ) = 


2 Yij.
− FK
r

JKG = JKT − JKP


Rancangan Faktorial
Pada Rancangan Acak Kelompok
Kapan digunakan?
• Perlakuan yang dicoba merupakan kombinasi antar taraf-taraf
beberapa faktor ( 2 faktor).
• Faktor-faktor yang dilibatkan bersifat saling bersilang, bukan
tersarang.
• Kondisi lingkungan yang dihadapi tidak homogen, sumber ketidak
homogen dapat dihomogenkan dengan sistem blok satu arah.
Ilustrasi
Perlakuan: Varietas x Dosisi Pupuk N = 3 x 4 = 12
Varietas : V1, V2, V3
Dosis pupuk N : N0, N1, N2, N3
Ulangan: 3 kali
Kondisi lahan: Tidak rata tetapi miring dengan sudut kemiringan
tertentu. Oleh karena itu perlu dibentuk tiga kelompok lahan yang
relatif homogen. Misal skema lahannya sebagai berikut:
Pengacakan Perlakuan
Bangkitkan bilangan acak untuk memilih kelompok kemudian
lakukan langkah-langkah berikut untuk menentukan posisi
perlakuan:
1. Beri nomor setiap kombinasi perlakuan (1-12)
(1). V1N0 (2). V1N1 (3). V1N2 (4). V1N3
(5). V2N0 (6). V2N1 (7). V2N2 (8). V2N3
(9). V3N0 (10). V3N1 (11). V3N2 (12). V3N3
2. Beri nomor petak lahan pada kelompok terpilih (1-12)
3. Pilihlah bilangan acak (3 digit) sebanyak 12 bilangan kemudian petakan
nomor perlakuan (1-12). Peringkatkanlah bilangan-bilangan acak
tersebut.
4. Petakanlah perlakuan-perlakuan pada unit-unit percobaan dalam
kelompok terpilih sesuai dengan peringkat bilangan acak.
Bagan Percobaan

1 2 3 4 5 6
V2N0 V2N3 V2N1 V1N2 V3N1 V3N2
Blok 1 12 11 10 9 8 7
V3N3 V1N0 V3N0 V1N1 V1N3 V2N2

1 2 3 4 5 6
Blok 2 V3N3 V2N3 V1N2 V3N1 V3N0 V1N3
12 11 10 9 8 7
V1N0 V1N1 V2N2 V2N1 V2N0 V3N2

1 2 3 4 5 6
V2N3 V1N1 V1N2 V2N0 V1N0 V2N2
Blok 3 12 11 10 9 8 7
V1N3 V3N1 V3N0 V3N2 V2N1 V3N3
Hipotesis
Pengaruh utama faktor A:
H0: 1 = …= a=0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu i dimana i  0
Pengaruh utama faktor B:
H0: 1 = …=  b=0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu j dimana j  0
Pengaruh sederhana (interaksi) faktor A dengan faktor B:
H0: ()11 =()12 = …= ()ab=0 (Interaksi dari faktor A dengan faktor B tidak
berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana ()ij  0
Pengaruh Pengelompokan:
H0: 1 = …= r=0 (Blok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu k dimana k  0
Struktur Tabel Sidik Ragam

Sumber Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung


keragaman (Db) (JK) (KT)

A a-1 JKA KTA KTA/KTG


B b-1 JKB KTB KTB/KTG
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG
Blok r-1 JKK KTK KTK/KTB
Galat (ab-1)(r-1) JKG KTG
Total abr-1 JKT

Kriteria pengambilan keputusan: tolak H0 jika F-


hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf nyata 
Langkah-langkah perhitungan jumlah kuadrat

2
Y...
FK =
abr
JKT =  (Yijk − Y... ) = Yijk − FK
a b r
2 2

i =1 j =1 k =1
2

JKB =  (Y. j. − Y... ) =


2 a b r Y. j.
JKA =  (Yi.. − Y... )
a b r
Yi..
= − FK
2
2
− FK
br i =1 j =1 k =1 ar
i =1 j =1 k =1

JKAB =  (Yij. − Yi.. − Y. j . + Y... ) = (Yij. − Y... ) − JKA − JKB
a b r a b r
2 2

i =1 j =1 k =1 i =1 j =1 k =1

JKAB = JKP − JKA − JKB


2 2

JKP =  (Yij. − Y... ) =  JKK =  (Y..k − Y... )


Yij. Y
=  ..k − FK
2 2
− FK
r ab

JKG = JKT − JKP − JKK


Terima Kasih
Preface Slide

Anda mungkin juga menyukai