Anda di halaman 1dari 91

Rancangan Percobaan

I. PENDAHULUAN

A. Pengertian
B. Unsur-unsur Dasar Percobaan
C. Asumsi Dasar dan Upaya Pemenuhannya
A. Pengertian

Percobaan merupakan serangkaian kegiatan, dimana


setiap tahap dalam rangkaian benar-benar terdifinisi,
dilakukan untuk menemukan jawaban tentang
permasalahan yang diteliti melalui suatu pengujian
hipotesis
C . Unsur-unsur Dasar Percobaan

1.Perlakuan (treatment)
2.Ulangan (replication)
3.Lokal Kontrol
Perlakuan (treatment)

Semua tindakan coba-coba (Trial and error) yang


dilakukan thdp suatu obyek, yang pengaruhnya akan
diselidiki utk mengujI hipotesis.
Hal yang perlu diperhatikan :
a. Perancangan Himpunan Perlakuan
(dirancang sesuai dgn fungsi percobaan, mk
perlakuan diletakkan diantara minimal 2
perlakuan lain yg bertaraf lebih rendah dn lebih
tinggi.)
b. Kodifikasi Perlakuan

- Bersifat informatif
- Sifat dan jenis faktor Perlakuan
Kiat membuat kode perlakuan :
1. Untuk Kode faktor Perlakuan (digunakan huruf kapital
dr awal kata yg paling informatif)
2. Setiap Faktor Perlakuan (sebaiknya hanya mempunyai
satu huruf kode utk mencerminkan jml perlk.)
3. Kode Tingkat Faktor (sebaiknya mencerminkan sifat
faktornya, Kuantitatif angka yg berurutan,
Kualitatifhuruf kecil awal kata)
Ulangan (replicati0n)

Frekuensi suatu perlakuan yg diselidiki dlm suatu


percobaan, jml ulangan tgt pada derajat ketelitian.
(t-1) (r-1) ≥15
Jumlah r dipengaruhi oleh :
a. Derajat Ketelitian
b. Keragaman, Bahan, alat, media dan
lingkungan
c. Biaya Penelitian
Lokal Kontrol

 Merupakan upaya pengendalian kondisi lapangan yg


heterogen menjadi nisbi homogen, utk menekan
galat mjd lbh kecil
 Upaya pemblokiran perlakuan
 Keberhasilan pemblokiran dapat dilihat pada Uji F.
Bila, dalam uji F tidak nyata lokal kontrol yg
dilakukan tidak berhasil dlm menekan heterogenitas
lapangan
Asumsi Dasar dan Upaya
Pemenuhannya

 Sebelum memilih atau menggunakan rancangan, hrs


dipahami asumsi dasar dlm perumusannya, krn
pemakian rancangan tdk sesuai dgn asumsi
menghasilkan kesimpulan yg tidak logis.
1. Galat percobaan harus terdistribusi secara
rambang, bebas dan normal
2. Keragaman Contoh bersifat homogen
3. Keragaman dan Rerata tdk ada korelasi
4. Pengaruh utama bersifat aditif baik sesama
maupun dg lingkungannya.
Metode Ilmiah

Prosedur penelitian : Metode Ilmiah (Scientific


Method), unsur-unsur :
1, Fakta Observasi = Ilmu...........Fakta dihasilkan
Observasi
2,Hipotesis = Pernyataan Sementara (Tentative
Idea).....dasar.....fakta dijelaskan
3, Percobaan (exsperiment) = trial...menguji
validitas Hp.---menyelidiki sesuatu/uji teori, taraf
kritis
CIRI PERCOBAAN DIRANCANG dg BAIK

1. KESEDERHANAAN (Simplicity) =
- perlakuan, metode ---- obyektivitas Percb.
2. Derajat Ketepatan (Degree of Precision)
memberikan peluang yg besar utk mengukur
perbedaan diantara perlakuan.
3. Ketiadaan Galat Sistematis
unit percob. Menerima perlakuan.. Peluang sama
besar
Kesimpulan hasil ---- Selebar mungkin ( > ulangan –
[Waktu, Ruang], Perlakuan Faktorial)
5. Kalkulasi Derajat Ketidakpastian
Setiap Percb. Selalu tdp DK. Mk. Percb. Dirancang utk
mengkalkulasi peluang tjdnya hasil pengamatang yang
menyimpang
PROSEDUR PENELITIAN

1. Perumusan Masalah [Thp I, dlm rangka


pemecahan masalah adl. Menetapkan batasan
masalah, ruang lingkup, sejelas dan seteliti
mungkin].
2. Pernyataan Tujuan [membuat pertanyaan yg akan
dijawab, hipotesis yg akan diuji, Pengaruh2
perlakuan]. Obyetivitas tujuan hrs dinyatakan scr
tertulis
3. Anailisis Tahap Kritis bagi Permasalahan dan
Tujuan [Diskriptif, Percobaan Terkendali]
4. Pemilihan Perlakuan [Efektivitas]
5. Pemilihan Material [obyektivitas dan Populasi],
mewakili populasi.
6.Pemilihan Rancangan Percobaan [bergalat tunggal,
ganda, triple]
7.Unit dan Jumlah Ulangan
8. Pengendalian Pengaruh interaksi unit-unit Percb.
Yg Berdekatan (Rambang)
9. Penentuan Data Yg Akan Dikumpulkan
[kumpulan data benar dpt digunakan menjelaskan
pengaruh perlk.]
10. Prosedur Analisis, Interpretasi
11.Penyusunan Laporan.
KLASIFIKASI RANCANGAN PERCOBAAN

1. Atas Dasar Jumlah Faktor

a. Rancangan Non Faktorial (1 faktor)---RAL.


RAK. RBSL
b. Rancangan Faktorial (berapa Faktor) --- Petak
terbagi, petak teralur, rancangan kelompok
terbagi,
2. Atas Dasar Jumlah Galat
a. Rancangan Bergalat Tunggal [RAL, RAK, RBSL
nonfaktorial dan faktorial]
b. Rancangan Bergalat Ganda [rancangan petak
terbagi (split plot Design)]
c. Rancangan Bergalat Triple [split split plot disign,
petak teralur (strip plot disign), Kelompok terbagi
(split block design)]
Rancanga Percobaan
1. ISTILAH DAN SIMBUL
2. ISTILAH DAN PENGERTIAN
3. RUMUS-RUMUS RANCOB
1. ISTILAH DAN SIMBUL

1. PERLAKUAN=OBJEK=PERAWATAN (Treatment),
simbul = T, P, atau singkatan materi.
2. Ulangan (Replication) ---- R, U
3. Pengelompokkan=Blok=Group (Block)---B,K
4. Jumlah Pengamatan/jumlah Sampel yang diamatai
(sampling/observation)--- n. Populasi (Pupulation)
5. Individu Yg diamati (Unity Sample)—ji, yij--- i atau ij =
indek pengamatan (sub scrip)
6. Derajat Bebas (Degree of Freedom)—DF/ DB/ V
7. Faktor Koreksi (Corection Factor)—CF/ FK/ C
8. Jumlah Kuadrat (Sum Squares) – SS/ JK
9. Kuadrat Tengah (Mean of Squares) – MS/KT/RK
10. Nilai F-hitung (F-Calculated Velue) – Fhit/Fcalc.
11. Acak/Galat/sisa percb (Error/Residual)—e/E
12. Ragam/Varian (Variance) –S² dsbt = KT
13. Simpangan Baku (Standard Deviation)—S/Sx
14. Simpangan Baku Rata-Rata (Standard Error)– Sx
15. Salah Baku Gabungan (Standard Error of
Diffrence)– SED/S(X1-X2)/Sd
16. Ragam Acak/Galat/Varian Acak– Ktacak/Se²
17. Koefisien Keragaman (Coefficient of Variation) –
CV/KK
2. Istilah dan Pengertian

1.Perlakuan
 Suatu kedaan tertentu, yg diberikan pd unit percobaan
2. Ulangan
 prosedur yg sama, yg trjd lebih dari sekali didlm satu
percobaan, Jml Ulangan tgt :
1. Derajat ketelitian
2. Keragaman dr bahan, tempat
3.Luas dan Bentuk
4. Bahan yg tersedia (bhn tan., lingk dn alat)
5. Biaya, tenaga dn waktu
6. Tujuan Penelitian
7. Jmlh Min. 2 kali
3. Blok Percobaan
Pengelompokkan materi percb. kedlm ukuran yg
sama
4. Unit Percobaan
unit/bagian terkecil dr suatu percob.
5. Pengamatan
hasil/respon/tanggapan dr sifat perlakuan yang
diselidiki
6. Kesalahan Percob./Acak/Galat
Setiap perlk. yg diselidiki akan memberikan hasil
yg berbeda, walaupun dlm perlk. yg sama dg
materi yg homogen dn lingk. yg seragam.
7. Pengacakan
suatu metode penempatan perlakuan pd satuan percobaan scr lotre.
8. Populasi
kumpulan dr individu
9. Sampel/Cuplikan/Contoh
Sebagian individu yg diambil secara acak dr suatu percb.
10. Variabel/peubah
suatu sifat/ciri tertentu dr suatu individu yg diamati
11. Data
kumpulan Nilai pengamtan /Pengukur peubah.
a. Data Kuantitatif (angka)
b. Data Kontinyu (Mengukur)
c. Data Diskrit (hitung)
d. Data Kualitatif
12. Variasi
hasil pengamtan yang berbeda dr suatu Percb.
1.3. RUMUS-RUMUS DLM RANCOB

1. NILAI RATA-RATA (X)

= X1 + X2 + ...+ Xn : n / Ʃi : n
2. DERAJAT Bebas (DB) , [banyaknya obyek- nilai yang diperkirakan].

= n- k, bila k=1 maka : n-1


3. Jumlah Kuadrat [jml pankat 2 nilai2 tertentu]

=ƩX² - (ƩX)² : n
4. Faktor Koreksi (FK) [rata-rata variasi /keragaman yg disebabkan oleh si pelaku, materi,
lingkungan yang tidak terkendali.

= (ƩX)² : n, bila n = RxT N


5. Kuadrat Tengah (KT) [jumlah kuadrat : Db]

= JK : DB [ƩX² - (ƩX)² : n / n-1]


6. Simpangan Baku (S) [akar kuadrat dr KT]
=√KT
7. Salah Baku (Sx) [akar kuadrat dr KT : jml Pengamatan]
=√KT : n
8. Koefisien Keragaman (KK) [ pengukur keragaman
pengamatan
= √KTacak : X x 100%
Tergantung pada :
1. Heterogenitas bahan
2. Lokal Kontrol
3. Selang Perlakuan
4. Ulangan
RaCangan Percobaan
Pertemuan Ke-2
PERCOBAAN DUA PERLAKUAN

ADA DUA CARA :


1. Percobaan Berpasangan (Paired Comparation)
2. PERCOBAAN TIDAK BERPASANGAN

Contoh :
- Cabe (A= Mulsa, B= Tidak Menggunakan
Mulsa)
-Padi (A= Pupuk Daun, B= Pupuk Melalui
Tanah
Percoabaan Berpasangan

1. Setiap pasangan perlakuan diletakkan pada unit


percobaan scr berdekatan
2. Syarat, pasangan unit percobaan keadaan homogen
3. Merupakan pasangan utuh, jml ulangan selalu
sama.
4. Bila salah satu pasangan perlakuan itu
rusak/hilang, mk pasangan tsbt tidak diamati
Contoh Percobaan Berpasangan

Dicoba 5 pasangan Perlakuan A dan B


-Perlakuan ditempatkan Secara acak (kondisi sama,
bentuk, ukuran,
-Antara pasangan yang lain tidak diharuskan
mempunyai kondisi yang sama.
- Areal dapat heterogen tetapi dibagi menjadi
pasangan2 yg homogen.
Denah Percobaan
Letak Denah
Denah

A B A

B
B A

A B A B
Percobaan Berpasangan dapat
diselesaikan dengan 2 Cara :

1. Cara Penggabungan (Combined Analysis)


2. Analisis Keragaman (Analysis of Variance)
Cara Penggabungan (Combined Analysis)

Tabel Data Pengamatan

no A B (A-B=d) (A-B=d)²
1 Ya1 Yb1 d1 d1²
2 Ya2 Yb2 d2 d2²
3 Ya3 Yb3 d3 d3²
. . . . .
. . . . .
. . . . .
n Yan Ybn dn dn²
Ʃ Ya. Yb. Ʃdn Ʃdi²
Analisis Statistika

1. Cari Nilai :ƩA, ƩB, Ʃd, Ʃd², A, B (rata2)


2. Tentukan Besarnya JK d :
JK d = Ʃd² - (Ʃd)² : n
3. Hitung Nilai KT d :
KTd = JK d : n-1 = JK d : db d
4.Hitung Nilai SED
SED = √KTd : n
5.Nilai t hitung :
t hit. =[A-B rata2] : SED
6. Bandingkan nilai t hit. Dengan t tabel
t tabel = t(ᾳ, db)
Ketentuan

1. Bila t hit. ≤ t (5%, db), berarti terima Ho (berarti antara


A dgn B, berbeda tidak Nyata)

2.Bila t (5%, db) ≤ t hit ≤ t (1%, db), tolak Ho (berarti A


dgn B , berbeda nyata)

3. Bila t hit. ≥ t (1%, db), tolak Ho


Analisis Keragaman (Analysis of Variance)

Data Pengamatan

no A B (A+B=
C)
1 Ya1 Yb1 C1
2 Ya2 Yb2 C2
3 Ya3 Yb3 C3
. . . .
. . . .
. . . .
n Yan Ybn Cn
Ʃ Yai Ybi Ʃdn
Analisis Statistika

1.Tentukan Nilai :ƩA, ƩB, ƩC, ƩC², A, B (rata2)


2. Tentukan Nilai G = ƩA + ƩB
3. FK = G² : nA + nB ---- G² : rt
4. JK total = A1² +...+ An² + B1² +...+ Bn² - FK =
ƩA² + ƩB² - FK
5. JK Perlakuan = (ƩA) ² + (ƩB)² : r - FK
5. JK ulangan = C1² + ...+ Cn² : t –Fk = ƩC² : 2 –FK
6. JK Acak = JK Total – JK Perlakuan
Daftar Sidik Ragam

F Tabel
SK Db JK KT F hit.
5% 1%

Ulangan R-1 JKR JKR : DB R KTU : ns


KTA
Perlakua T-1 JKT JKT : DB T KTT : * **
n KTA
Acak (n-1)(t-1) JKA JKA : DB A - T tabel (db acak
dan db Perlakuan)
Total (nt- JK Total -
1)=(2n-1)
RANGANGAN PERCOBAAN
PERTREMUAN KE 3
1. Tempat homogen
2. Petak dibagi mjd unit-unit utk meletakkan
perlakuan
3. Peletakan dilakukan scr acak
4. Jml ulangan tdk harus sama
:
A B B

A A B

B A A

B B
Asumsi

.
no A B
1 A1 B1
2 A2 B2
3 A3 B3
. . .
. . .
. . .
Ʃ A. B.
ƩA, ƩB, ƩC, A, B (rata2)

JKA = ƩAi² – (ƩAi)² : nA


JKB = ƩAi² – (ƩAi)² : nA

KTA = JKA : DBA


KTB = JKB : DBB

Fhit = KT yang > : KT yang <

Fhit ----- F tab ( ᾳ, dba, db b)


1. Bila F hit ≤ 5% (Ragam A sama dgn Ragam B)
2. Bila F hit ≥ 5 % (Ragam A tidak Sama dengan B)
Bila Ragam A sama dgn Ragam B

Ktgab = JKA+JKB : DBA +DBB

√ KTgab (1 : n
Se gab = A + 1 : nB)
t hit = I A-B rata2I : Se gab

t tabel =t (α, db gabungan) nA+nB-2

a. t hit ≤ t 5% ( kedua perlakuan memberikan


respons yg sama)
b. t 5%≤ t hit ≤ t 1% (antara kedua perlakuan A dan B
mempunyai respon yg berbda
c. t hit > t 1% (Respon yang sangat berbeda
Se gab = √ KTA : nA + KTB : nB
t hit = I A-B rata²I : Se gab

t’ = SA².tA + SB².tB : SA² + SB² (A,B rata2)


tA = t(α, nA-1), tB = (α, nB-1)
= KTA : nA. tA + KTB :nB.tB : KTA:nA + KTB : nB
)
ƩA, ƩB, ƩC, A, B (rata2)

FK = (ƩA + ƩB)² : nA + nB (G² : N)

JK Total = ƩA² + ƩB² - FK


(ƩA)² : nA + (ƩB)² : nB
Jk Total – JK Perlakuan
6. KK = √KT ACAK:
G/N
F TABEL

SK DB JK KT F HIT
5% 1%

Perlakua T-1 P P/DbP KtP/KT


n acak

Acak N-2 A A/Db


Acak

Total N-1
Derajat Bebas Perlakuan
1 2 3
1

2
DB
A
C 3
A
K
4

5 5,41 (5%)
12,08 (1%)
Taraf Kritis
Db Galat 0,1 0,05 0,01
1
2
3
4 2,776 4,604
5 2,571 4.032
PERTEMUAN KE 6

Rancangan
Percobaan
Rancangan-Rancangan Dasar

Rancangan Percobaan adlh. :


Merupakan pola pelaksanaan percb. Dengan
perlakuan satu atau lebih, dengan memperhatikan
unsur dasar pola percobaan
Dalam percob. Ditekankan untuk dapat melihat
perbedaan2 yg kecil diantara perlakuan, shg diperlukan
rancangan serta metode analisis yg tepat, agar dpt
mengurangi galat percb.
Metode analisis : analisis keragaman [analisis
varian] dilanjutkan dengan uji nilai rata-rata
Asumsi yang dituntut dalam analisis varian

1. Galat percobaan hrs bersifat bebas thd sesamanya


[keselahan percobaan dr msig perlakuan berdiri
sendiri]----- Acak
2. Galat hrs menyebar secara normal [mempengaruhi
uji F, perbedaan perlakuan yang besar tdk menun
jukkan perbedaan]
3. Galat harus homogen [ragam perlakuan tdk sama
digunakan uji Bartlett ]
4. Ragam bersifat aditif [perlakuan dan lingkungan,
artinya pengaruh perlakuan hrs sama dr satu ulangan
ke ulangan yang lain].
Secara Garis Besar analisis Varian digolongkan
menjadi 3 :

1. Rancangan Acak Lengkap (RAL)


2. Rancangan Acak Kelompok (RAK)
3. Rancangan Bujur Sangkar latin (RBL)
Ketiga Rancangan Ini dsbt : Rancangan Lingkungan
:
1. Homogen [RAL]
2. Heterogen satu sumber [RAK]
3. Heterogen dua sumber [RBL]
Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized
Design[CRD])

a. Rancangan yg paling sederhana dn mjd dasar


rancangan yang lain
b. Lab. GH, Percb. Dalam pot
c. Karena lingkungan bersifat homogen, setiap
unit mempunyai hak yg sama untuk menerima
perlakuan
d. Perlakuan hrs diacak secara lengkapdiseluruh
unit percobaan
Cotoh RAL

Misal :
Dicoba Tiga Perlakuan : A, B, C, dengan Ulangan
4 maka :
A = A1, A2, A3, A4
B = B1, B2, B3, B4
C = C1, C2, C3, C4
Sehingga unit percobaan yg diperlukan = 12
Bagan Percobaan RAL

Denah Penempatan

A1 C4 B4 C1

B1 A2 B3 C2

C3 B2 A3 A4
Model Matematis RAL

Yij = μ + τi+ εij


Y = nilai pengamatan
μ =Nilai rata-rata harapan
τ = Pengaruh perlakuan
ε = Kesalahan Percobaan
i = Perlakuan ke-i
j = ulangan ke-j
Contoh Analisis

Percobaan Pengaruh Takaran Pupuk Organik


terhadap pertumbuhan tanaman Strawberry
Oo = 0 ton/ha
O1 = 10 ton/ha
O2 = 20 ton/ha
O3 = 30 ton/ha
04 = 40 ton/ha
Diualang sebanyak 4 kali
Data Pengamatan

Pengamatan Pertumbuhan Jumlah Daun


Ulangan Ʃ rata-
Perlakuan rata
I II III IV

Oo 10 20 10 30 70
O1 20 15 15 30 80
O2 30 25 25 40 120
O3 40 45 50 60 195
04 60 70 65 60 255
Ʃ
160 175 165 220 720
Perhitungan Statistik

1. FK = 720² : ? =?
2. JK total = 10² + ... + 60² - FK = ?
3. JK Perlakuan = 70² + ... + 255² - FK= ?
4. JK Acak = JK total – JK Perlakuan = ?
Daftar Sidik Ragam

F TABEL

SK DB JK KT F HIT
5% 1%

Perlakua 4 p P/4 KTP/KTA Ns, * **


n

Acak 15 A A/15

Total 19 T
Rancob Pertemuan 5
Rancangan Acak Kelompok

Untuk mendapatkan kondisi yang homogen dlm


pelaksanaan percobaan tdklah mudah (besar),
Bahan, tempat, waktu dan pelaksanaa ----
Pengelompokan
Jumlah Kelompok = Ulangan = blok
Dilakukan di lapangan
Model Matematis

Yij = μ + τi+ßj+ εij


Y = nilai pengamatan
μ =Nilai rata-rata harapan
τ = Pengaruh perlakuan
ß= Pengaruh Blok
ε = Kesalahan Percobaan
i = Perlakuan ke-i
j = ulangan ke-j
Denah Dilapangan

I II III

O1 O3 O2

O3 O1 O1

O2 O2 O3
Analisis

F tabel

sk Db JK KT F hit
5% 1%

Kelompok (k-1) K K/dbK KT K/KT A

Perlakuan (t-1) P P/db P KT P/KT A

Acak (k-1)(t-1) A A/db A

Total Kt-1
Rancangan Bujur Sangkar Latin

 Pengelompokan pertama Baris


 Pengelompokan kedua Lajur
 Perlakuan teracak dalam baris dan lajur
 Perlakuan hanya satu kali tampak dalam baris
dan lajur
 Sehingga Jumlah perlakuan harus sama dengan
lajur dan baris
 Bagan digunakan adalah bagan standar 4
perlakuan ada 4 bagan standar
Bagan Percobaan

No N1 N2 N3

N1 N2 N3 N0

N2 N3 N0 N1

N3 N0 N1 N2
Model Analisis

Brs/Ljr I II III IV Ʃ
I 2,5 No 3,2 N1 3,5 N2 2,9 N3 12,1
II 3,1 N1 3,8 N2 0,7 N3 3,4 No 11
III 3,8 N2 2,9 N3 3,2 N0 0,7 N1 10,6
IV 3,3 N3 0,7 No 3,3 N1 3,4 N2 10,7
Ʃ 12,7 10,6 10,7 10,4 44,4

Perlakuan I II III IV Ʃ

N0 2,5 0,7 3,2 3,4 9,8


N1 3,1 3,2 3,3 0,7 10,3
N2 3,8 3,8 3,5 3,4 14,5
N3 3,3 2,9 0,7 2,9 9,8
Cari
1 . FK = (44,4)² : 4x4 = .............
2. JK total = (2,5) ²+...+(3,4) ²-FK = .....
3. JK Lajur = (12,1) ²+...(10,7) ² : 4-FK = .....
4. JK Baris = (12,7) ² +...(10,4) ² : 4 – FK =....
5. JK Perlk. = ( 9,8)²+...(9,8) ² : 4 –FK = ......
6. Jk Acak = Jk total – (jk L + JK B+ JK P) = ..
ANOVA
SK DB JK KT FHIT F Tabel
5% 1%
Baris 3
Lajur 3
Perlakuan 3
Acak 6 (p-2)(p-1)
Total 15 (p²-1)
PERBANDINGAN GANDA PASANGAN2
PERLAKUAN

1. METODE BEDA NYATA TERKECIL (BNT)


2. METODE BEDA NYATA JUJUR (BNJ)
3. METODE JARAK BEGANDA Duncan’s (DMRT)
4. METODE STUDENT-NEWMAN-KEUL (SNK)
5. METODE DUNNETT.
BNT

1. Mudah perhitungannya
2. Mempunyai 1 nilai pembanding
Kelemahannya :
1. Boleh digunakan bila jumlah perlakuan2 tidak lebih
dari 5
2. Boleh digunakan lebih dari lima perlakuan, bila
pembandingan thd perlakuan kontrol
3. Uji F dalam anova menunjukkan beda nyata
Uji BNT

Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) :


BNT = t (α, db acak) 2 KT acak : Ulangan
t (5%, 15) = 2,131 ------------- 0,428
t (1%, 15) = 2,947 ------------- 0,590
Contoh Nilai Rata-rata :
O0 = 5,70
O1 = 7,93
O2 = 8,20
O3 = 8,36
O4 = 8,65
Cara Membandingkan

Urut nilai dari > k e <


1. 8,65 (O4) 1-2 = 0,29ns 2-3 = 0,16ns 3-4 =
0,27ns
2. 8,36 (O3) 1-3 = 0,45* 2-4 = 0,43* 3-5 =
2,50**
3. 8,20 (O2) 1-4 = 0,72** 2-5 = 2,66** 4-5 =
2,23**
4. 7,93 (O1) 1-5 = 2,95**
5. 5,70 (Oo)
BNT 5% = 0,428
BNT 1% = 0,590
NOTASI

1. Huruf
2. Garis

Notasi
Rata-rata
Huruf Garis
Perlakuan
8,65 a
8,36 ab
8,20 bc
7,93 c
5,70 d
BNT 5% 0,428
METODE BEDA NYATA JUJUR (BNJ)

W = q (α,p, db acak) √ KT acak : Ulangan


W = nilai pembanding tunggal
q = cari di tabel statistikanya
p = Banyaknya perlakuan yang dibandingkan
α = taraf nyata
Ke6-Duncan’s

1. Cari salah baku dan Jarak nyata terkecil :

a). Salah baku (Sx rata2) = √ KT acak : Ulangan


b). Jarak nyata (significant studentized range = SSR =
rp) , nilai rp = (α,p, db acak)
c). Cari jarak nyata terkecil (shortest significant range
=LSR =Rp
Maka Uji Duncan’t =
LSR = SSR.Sx
Rp = rp.Sx
Pertemuan ketujuh
DATA HILANG

MASALAH DI LAPANGAN :
1. Tanaman Mati/rusak
2. Dimakan ternak
3. Dicuri

MASALAH LAB :
1. Alat/unit percobaan jatuh atau pecah
2. Terselip
Data Hilang Pada RAK

Menyebabkan :
1. Hilangnya sifat simetri/keseimbangan
2. Sifat tegak/ortogonal dr pelakuan

Terdapat 2 kategori data hilanh yg tdk mempengaruhi


anova :
1. Sebuah blok/kelompok scr keseluruhan hilang
2. Sebuah perlakuan secara eseluruhan hilang

Perhitungan data hilang ada 2 pada RAK :


1. RAK dengan satu data hilang
2. RAK dengan beberapa data hilang
Sebuah Data Hilang Pada RAK

Ulangan Ʃ rata-
Perlaku I II III IV rata
an
Oo 10 20 10 30 70
O1 20 15 15 30 80
O2 (a) 25 25 40 90
O3 40 45 50 60 195
04 60 70 65 60 255
Ʃ 130 175 165 220 690
1. Tentukan Nilai Dugaan data yg Hilang

a. Dengan Rumus Yates :


a = rB’ + tT’- G’ : (r-1)(t-1)
= 4. 130 + 5. 90 – 690 : (4-1)(5-1)
= ………………

b. Dengan Rumus Yustesen :


a = T’ + a/r + B’ + a/t - G’ + a/rt
= 90+a/4 + 130+a/5 - 690+a/4.5
= …………………
2. Masukkan Nilai Ke dalam Daftar Pengamatan

1. Jumlah Ulangan I = 130 + Nilai Yates/yustesen =…


2. Jumlah Perlakuan O2 = 90 + Nilai
Yates/yustesen=……………….
3. Jumlah Total Pengamatan = 690 + Nilai
Yates/yustesen =………….

4. Analisi Keragaman Menjadi Data Lengkap :


1. JK total
2. Jkperlakuan
3. Jkkelompok
4.JK.acak
5. Hitung Nilai Koreksi

k = (B’ – (t-1)a)²
t (t-1)
= (130- (5-1). Nilai Penduga) )² : 5(5-1) = ……..

6. Hitung JK Perlakuan terkoreksi :


= Jkperlakauan (data lengkap)- nilai koreksi = …..
7. Daftar Sidik ragam

SK Db JK KT Fhit F Tabel
5% 1%
Ulangan 4-1
Perlakuan 5-1
(terkoreksi)
Acak 13
Lengkap
Total 20
Terkoreksi
Data Hilang Pada RBL

Nilai Pendugaan :

a = p(B + K’ + T’) – 2G’) : (p-1)(p-2)


JK terkoreksi :

k= [G’ –B’ – K’ – (p-1). T’] ² : [(r-1)(r-2)]

Anda mungkin juga menyukai