Anda di halaman 1dari 38

Rancangan Acak Lengkap

By:
Amalia (3115133723)
M. Arif Zulmi (3115133732)
A. Pengertian RAL
RAL merupakan jenis
rancangan percobaan
dimana perlakuan Hal ini dapat dilakukan
diberikan secara acak karena lingkungan
kepada seluruh unit tempat percobaan
percobaan diadakan relatif
homogen sehingga
media atau tempat
percobaan tidak
memberikan pengaruh
berarti pada respon
yang diamati.
Keuntungan Kelemahan RAL:
menggunakan RAL: • Semakin banyak
• Denah perancangan perlakuan yang diuji
percobaan mudah coba, semakin sulit pula
dibuat. usaha untuk
• Analisis statistik menyediakan unit
terhadap unit percobaan yang
percobaan sederhana. homogen.
• Sangat fleksibel dalam • Hanya cocok untuk
hal jumlah penggunaan, rancangan dengan
perlakuan, serta jumlah perlakuan dan
pengulangan. pengulangan yang
relatif sedikit.
Contoh Tabel 3-2 diatas merupakan contoh dari tipe data
percobaan untuk factor tunggal (single-factor-experiment)
yang juga menjadi ciri khas bentuk data dari Rancangan Acak
Lengkap (RAL).
Adapun model rancangan acak lengkap
adalah sebagai berikut :

Dimana nilai dari


Sehingga didapatkan:
Dengan:

= Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan


ke-i dan ulangan ke-j
= Rata-rata populasi keseluruhan (grand
population mean)
= Pengaruh perlakuan ke-i
= rata-rata populasi untuk perlakuan ke-i
= Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i
dan ulangan ke-j
B. Pengertian fixed effect model (model
tetap) dan random effect model (model acak)
Fixed effect model (model tetap) Random effect model (model
yaitu suatu model dimana acak) yaitu suatu model
perlakuan-perlakuan yang dimana perlakuan-perlakuan
digunakan dalam percobaan yang dicobakan merupakan
berasal dari populasi yang terbatas contoh acak dari populasi
dan pemilihan perlakuannya perlakuan. Kesimpulan yang
ditentukan secara langsung oleh si diperoleh dari model acak
peneliti. Kesimpulan yang diperoleh berlaku secara umum untuk
dari model tetap terbatas hanya seluruh populasi perlakuan.
pada perlakuan-perlakuan yang
dicobakan saja dan tidak bisa
digeneralisasikan.
Asumsi yang digunakan agar dapat dilakukan pengujian
secara statistika

1. Asumsi untuk model tetap


a.
b. , , dan saling aditif.
c. artinya menyebar normal dengan
rata-rata = 0 dan ragam sebesar
d.
e.
f. bebas satu sama lain.
2. Asumsi untuk model acak
a.
b. , , dan saling aditif.
c.
d. artinya menyebar normal dengan
rata-rata = 0 dan ragam sebesar
e.
f.
g.
h. bebas satu sama lain.
Sedangkan untuk rata-rata populasi umum
(grand population mean) atau dan
nilai dari
Analisis Model Tetap
Akan diuji persamaan rata-rata dari perlakuan, diketahui :

Sehingga bentuk hipotesis


(semua perlakuan tidak berpengaruh
terhadap respon yang diamati)
(paling sedikit ada sepasang perlakuan ( i , i’ ) yang
berbeda untuk )
Diketahui sehingga:

Sehingga berakibat
Sehingga berakibat bentuk hipotesis di atas ekuivalen
dengan hipotesis berikut:

(semua perlakuan tidak berpengaruh


terhadap respon yang diamati)

(paling sedikit ada satu respon yang diamati


yang berbeda untuk )
Analisis Model Acak
Diketahui
Sehingga bentuk hipotesisnya adalah:

(Keragaman perlakuan tidak berpengaruh


terhadap respon yang diamati)

(Keragaman perlakuan berpengaruh positif


terhadap respons yang diamati)
C. Pengertian ANOVA (Dekomposisi Jumlah Kuadrat Total) dan Pembentukan Tabel ANOVA untuk RAL

• Pengertian ANOVA (Analysis of Variance)


Analisis variansi adalah suatu teknik Analisis variansi dapat
untuk menganalisis variabel tak bebas digunakan untuk data
berldasarkan komponen keragaman dari observational (penelitian)
faktor-faktor yang merupakan sumber maupun data
variansi skor. Analisis variansi digunakan experimental (percobaan).
untuk menguji hipotesis tentang Dalam suatu percobaan
pengaruh faktor perlakuan terhadap akan didapatkan nilai-nilai
keragaman data percobaan yang hasil pengamatan. Nilai-
dilakukan berdasarkan distribusi F. nilai hasil pengamatan
Sehingga keputusan signifikan atau tersebut umumnya
tidaknya ditentukan oleh perbandingan dinyatakan dalam suatu
antara nilai F-hitung dan nilai kritis F model matematika yang
yang bersangkutan. disebut model linier aditif.
• Dekomposisi Jumlah Kuadrat Tota
Keragaman Total dapat diuraikan sebagai berikut:

Jika kedua ruas dikuadratkan maka akan diperoleh

Kemudian jika dijumlahkan untuk semua pengamatan


Karena

Sehingga:
Jumlah Kuadrat Total = Jumlah Kuadrat Perlakuan +
Jumlah Kuadrat Galat

JKT = JKP + JKG


• Pembentukan Tabel ANOVA
Sebelum melakukan proses analisa data hasil pengamatan
terlebih dahulu perlu dirumuskan hipotesis agar jelas
maksud dan tujuan percobaan yang dilakukan. Hipotesis
yang dikemukakan dalam rancangan acak lengkap adalah
sebagai berikut:
(semua perlakuan tidak berpengaruh
terhadap respon yang diamati)
(paling sedikit ada sepasang perlakuan ( i , i’ )
yang berbeda untuk )
Atau dengan hipotesis sebagai berikut:

(semua perlakuan tidak berpengaruh


terhadap respon yang diamati)

(paling sedikit ada satu respon yang diamati


yang berbeda untuk )

Kemudian kita akan melakukan analisis data dimana


terdapat dua cara yaitu untuk percobaan dengan
pengulangan yang sama serta percobaan dengan
pengulangan yang tidak sama.
a. Percobaan dengan pengulangan sama
Tabel ANOVA untuk percobaan dengan pengulangan sama

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-Hitung


Keragaman Bebas (DB) Kuadrat Tengah
(JK) (KT)

Perlakuan JKP KTP KTP/KTG

Galat JKG KTG

Total JKT
b. Percobaan dengan pengulangan tidak sama

Ulangan dalam suatu percobaan tidak sama bisa disebabkan oleh


menurut rancangan sejak awal ulangan tidak sama (bisa
dikarenakan faktor biaya), juga dikarenakan menurut rancangan
ulangan sama pada saat percobaan ada yang mati.
Tabel ANOVA untuk percobaan dengan pengulangan tidak sama

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-Hitung


Keragaman Bebas (DB) Kuadrat Tengah
(JK) (KT)

Perlakuan JKP KTP KTP/KTG

Galat JKG KTG

Total JKT
Pengujian Hipotesis
• Statistik uji mengikuti sebaran dengan
derajat bebas pembilang sebesar dan derajat
bebas penyebut sebesar.
• Dengan demikian jika nilai lebih besar dari
maka hipotesis nol ditolak dan berlaku
sebaliknya.
• Penolakan hipotesis nol berimplikasi bahwa
perlakuan yang diberikan terhadap unit-unit
percobaan memberikan pengaruh yang nyata
terhadap respon percobaan yang diamati.
Koefisien Keragaman
Koefisien Keragaman (KK) adalah koefisien yang menunjukkan
derajat kejituan (accuracy/precision) serta keandalan kesimpulan
suatu percobaan. Koefisien ini juga dinyatakan sebagai persen
rata-rata dari rata-rata umum percobaan. Nilai koefisien
keragaman dapat dinyatakan sebagai berikut.

dengan

Nilai koefisien keragaman yang semakin kecil berarti bahwa


derajat kejituan dan keandalan akan semakin tinggi sehingga
validitas kesimpulan yang dihasilkan juga semakin baik.
D. Pendugaan Parameter untuk Rataan
Umum (Grand Mean) dan Perlakuan
(Treatment) dengan Menggunakan Metode
Kuadrat Terkecil (Least Square Method)
Metode kuadrat terkecil adalah metode yang digunakan
untuk menduga parameter dengan cara meminimumkan
nilai , dengan adalah galat. Metode kuadrat terkecil
dapat digunakan untuk menduga parameter dari model
linier yang ada dalam rancangan percobaan. Galat
percobaan biasanya diasumsikan berdistribusi normal
dengan nilai tengah nol dan ragam . Dari model RAL yaitu
persamaan sebagai berikut :
Jika adalah galat percobaan yang terkecil, maka kuadrat dan
jumlah kuadratnya adalah yang paling kecil. Persamaan tersebut
mempunyai parameter yang belum diketahui. Maka dengan
metode kuadrat terkecil akan ditentukan penduga parameter .
Persamaan kemudian dikuadratkan dan dijumlahkan, sehingga
diperoleh :
Untuk menentukan penduga parameter yang
menghasilkan nilai yang minimum maka diselesaikan
dalam sistem persamaan berikut :
Diasumsikan bahwa sehingga dari kedua
persamaan diatas diperoleh penduga parameter untuk
dan sebagai berikut:
Pendugaan parameter dengan memakai persamaan (1)
Setelah diperoleh penduga parameter untuk dan
berikut akan dicari penduga parameter untuk .
Pendugaan parameter untuk dengan memakai persamaan
(2)

Didapatkanlah penduga untuk dan untuk


Contoh Soal

Karantina tumbuhan ingin mengetahui pengaruh Fumigan


Methyl Bromide (CH3Br) sebagai pembasmi serangga
gudang terhadap daya tumbuh benih kacang hijau,
dilakukan percobaan sebagai berikut : Benih kacang hijau
diberi fumigan dengan dosis 0 (kontrol), 16 gr/m 3, 32 gr/m3,
48 gr/m3, 64 gr/m3. Fumigasi dilakukan selama 2 jam. Benih
kacang hijau yang sudah difumigasi dikecambahkan dengan
metode kertas hisap (blocter test). Benih yang
dikecambahkan diasumsikan homogen. Setelah 7 hari
diperoleh hasil perkecambahan sebagai berikut :
Tabel Daya Kecambah (%) benih Kacang Hijau pada
berbagai dosis Fumigan Methyl Bromide (CH3Br)

Ulangan
Dosis
(gr/m3. Rata-Rata
2 jam) 1 2 3 4 5 6 7 8

0 100 100 100 100 100 100 100 100 100,00


16 100 100 100 100 100 100 100 100 100,00
32 90 88 92 94 90 88 86 94 90,25
48 80 80 82 78 84 76 82 78 80,00
64 90 80 92 78 82 88 94 76 85,00
Rataan Umum 91,05
Langkah-Langkah Perhitungan:
FK = (91,05)2 x 5 x 8
= 331604,10

JKT = (1002 + 1002 + ... + 762) – FK


= 2991,90

JKP = 8 x (1002 + 1002 + 90,252 + 802 + 852) – FK


= 2556,4

JKG = 2991,90-2556,4
= 435,50
Tabel Sidik Ragam (ANOVA) Pengaruh Fumigan Methyl
Bromide terhadap daya Kecambah Benih Kacang Hijau
Sumber db Jumlah Kuadrat F-Hitung
Keragaman Kuadrat Tengah
Perlakuan 4 2556,40 639,10 51,36
Galat 35 435,50 12,44
Total 39 2991,90

Koefisien Keragaman (KK) diperoleh sebesar 3,874%


Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa perlakuan
berpengaruh nyata terhadap daya kecambah benih
kacang hijau karena F-hitung = 51,36 lebih besar dari
F0,05(4,35) = 2,65. Dari rata-rata daya kecambah untuk
setiap perlakuan terlihat semakin tinggi dosis fumigan
akan semakin menurunkan daya kecambah kacang
hijau.

Anda mungkin juga menyukai