Anda di halaman 1dari 7

Istilah Dalam Perancangan Percobaan :

1. Perlakuan
Perlakuan dapat diartikan sebagai kondisi yang pengaruhnya diamati dalam
penelitian. Perlakuan selalu terkait dengan pertanyaan atau hipothesis yang akan dijawab
atau dibuktikan dalam percobaan. Perlakuan adalah suatu prosedur atau metode yang
ditetapkan pada unit percobaan.
2. Satuan/unit percobaan
Satuan/unit terkecil dari suatu percobaan yang dikenai suatu perlakuan.
3. Satuan Pengamatan
Satuan/unit pengamatan : bagian dari unir percobaan dimana respon diukur.
4. Faktorial

faktorial adalah peubah bebas yang dicobakan dalam percobaan sebagai


penyusunan struktur .

5. Model Linear

Model linear merupakan dasar bagi analisis statistik seperti analiais regresi,
anova dalam perancangan percobaan. Regresi linier sederhana y = a + bx, atau model
regresi berganda. Anova dalam model y= u + ti + eij.

6. Model Tetap
Percobaan yang perlakuannya atau taraf faktornya ditetapkan sebelum penelitian
oleh peneliti, dalam hal ini peneliti tentunya mempunyai suatu alasan berdasarkan bidang
ilmunya menetapkan bahwa, taraf-taraf faktor tersebut mempunyai suatu ciri tertentu
yang dapat membedakan dengan taraf yang lain. Jadi tiap taraf dapat mewakili populasi
yang dihipotesiskan atau dibayangkan ada.

7. Model Acak

Seperti teladan pada model tetap suatu faktor termasuk dalam model acak, jika
peneliti mengambil t taraf dari suatu factor (Dalam pengertian statistika , suatu faktor
model acak dicirikan sebagai berikut. Misalkan Ai (I,1, 2, 3,..,t) melambangkan
pengaruh acak taraf ke-I faktor A, rataan sebenarnya Ai=E(Ai)=0, untuk semua I, karena
Ai dianggap sebagai peubah acak. Pengulangan untuk memperoleh t taraf faktor A
mengandung unsur ketakpastian. Keragaman timbul bukan karena keragaman nilai-nilai
Ai, tetapi juga oleh keragaman contoh-contoh berukuran t berdasarkan penarikan dengan
pemilihan. Dalam pengujian hipotesis model acak ditunjukkan kepada variasi antar taraf
yang diteliti, bukan perbedaan anta taraf yang diteliti, dengan kata lain uji-uji lanjutan
antar taraf ke-I tidak diperlukan lagi.

8. Model Campuran
Model yang dibangun oleh peubah bebas-peubah bebas yang bersifat acak dan
tetap

9. Local Control

Kontrol adalah standar perlakuan yang biasanya digunakan sebagai pembanding


dalam mengkaji pengaruh perlakuaan. Kontrol pada umumnya diartikan sebagai tanpa
perlakuan. Penggunaan kontrol dalam suatu percobaan sangat embantu dalam melihat
pengaruh suatu perlakuan. Penggunaan kontrol memungkinkan peneliti dapat segera
melihat kelemahan atau keunggulan dari perlakuan yang sedang dikaji.
CONTOH KASUS :

1. Telah dilakukan suatu penelitian tentang penambahan asam askorbat dalam


pembuatan dangke untuk mengidentikasi pengaruhnya terhadap daya simpan
berdasarkan nilai TBA. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) pola Faktorial: Faktor A adalah level penambahan asam askorbat
(1%; 1,5%; dan 2%); dan Faktor B adalah lama waktu penyimpanan (4 hr; 5 hr; dan 6
hr). Adapun hasil (nilai TBA) penelitian yang diperoleh disajikan pada Tabel 1
berikut:

Dari hasil penelitian tersebut, ingin diketahui:

1. Apakah level penambahan asam askorbat mempengaruhi nilai TBA ?


2. Apakah lama penyimpanan mempengaruhi nilai TBA ?
3. Apakah terdapat interaksi antara level asam askorbat (Faktor A) dengan lama
penyimpanan (Faktor B) terhadap nilai TBA yang diperoleh.
Untuk menjawab kebutuhan penelitian di atas, maka analisis dilakukan melalui Analisis
Variansi (ANOVA) berdasarkan Uji-F.

ANALISIS VARIANSI

Faktor A terdiri atas 3 faktor, demikian pula pada Faktor B, sehingga analisis
varians Faktorial dengan rancangan dasar RAL Pola Faktorial (3 x 3). Persamaan
matematis sebagai berikut:

Keterangan:

Derajat Bebas (db)

Derajat bebas total (dbt) = (a x b x r) 1 = (3*3*5) 1 = 45 1 = 44


Derajat bebas perlakuan (dbp) = (ab-1) = (3*3-1) = 8
Derajat bebas faktor A (dba) = a 1 = 3 1 = 2
Derajat bebas faktor B (dbb) = b 1 = 3 1 = 2
Derajat bebas interaksi faktor AB (dba*b) = (a-1)(b-1) = (3-1)*(3-1) = 4
Derajat bebas galat (dbg) = dbt dbp = 44 8 = 36
Faktor Koreksi (FK)

Jumlah Kuadrat (JK)

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA)


Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB)

Jumlah Kuadrat Interaksi A*B (JKA*B)

Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

Kuadrat Tengah (KT)


Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
Kuadrat Tengah Faktor A (KTA)

Kuadrat Tengah Faktor B (KTB)

Kuadrat Tengah Interaksi Faktor AB (KTA*B)

Kuadrat Tengah Galat (KTG)

Anda mungkin juga menyukai