Disusun oleh:
FAKULTAS AGROINDUSTRI
2019
DAFTAR NAMA KELOMPOK
ii
STRUKTUR ORGANISASI
KETUA KELOMPOK
M. Baharudin Yusuf
SEKRETARIS BENDAHARA
iii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
B. Tujuan .......................................................................................................... 4
B. Sawi .............................................................................................................. 6
A. Hasil ........................................................................................................... 13
B. Pembahasan ................................................................................................ 13
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Tujuan
A. Pupuk Kandang
5
6
B. Sawi
tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada
musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur.
Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang
sejuk. Lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan
tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan
demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan.
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak
mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat
kemasaman (pH) tanah yang optimumuntuk pertumbuhannya adalah
antara pH 6 sampai pH 7 (Margiyanto, 2010).
Kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman sawi
hijau (Brassica juncae L) dapat memberikan hasil panen yang tinggi.
Sehingga dengan demikian untuk menunjang usaha tani sawi hijau yang
berhasil, lokasi usaha tani harus memilki kondisi lingkungan yang sesuai
seperti yang di kehendaki tanaman. Sebab, kecocokan keadaan lingkunan
(iklim dan tanah) sangat menunjang produktifitas tanaman berproduksi.
Hingga dewasa ini masih banyak di jumpai petani mengalami kegagalan
panen atau memperoleh kuntungan yang rendah karena kurang
memperhatikan keadaan lingkungan lokasi penanaman.
C. Ayam Kampung
a. Budidaya Caisin
1) Alat :
Pot
Gembor
Cangkul
2) Bahan :
Tanah
Pupuk kandang
Benih Caisin
Air
b. Ternak Ayam kampung
1) Alat :
Kandang
Wadah Pakan
Lampu Kuning
2) Bahan :
Bibit ayam
9
10
Pakan
Vitamin
c. Pengolahan Hasil
1) Alat :
Kompor
Wajan
Baskom
Blender
Saringan
Sendok
Alat penggorengan
2) Bahan
Daging Ayam Fillet
Sawi Caisin yag sudah diblender
Bawang merah
Bawang putih
Minyak goreng
Tepung tapioka
Tepung Roti
Merica bubuk
Telur
Garam
Cabai hijau
Penyedap rasa (MSG)
Kentang (Garnis)
Wortel (Garnis)
Buncis (Garnis)
Plastik mika
11
C. Cara Kerja
a. Budidaya Caisin
1) Menyiapkan media tanam dengan menggunakan pupuk
kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1.
2) Melakukan penyemaian benih caisin dalam satu wadah.
3) Memindahkan hasil semaian setelah 2 minggu kedalam pot
yang sudah disiapkan pertama kali.
4) Melakukan pemeliharaan serta pengendalian hama secara
berkala.
5) Pemanenan.
b. Ternak Ayam Kampung
1) Mengambil bibit ayam kampung yang telah disediakan
pihak kampus.
2) Menyiapkan kandang dan wadah pakan ayam.
3) Memasang lampu pada kandang.
4) Melakukan perawatan ayam secara berkala.
5) Pembersihan kandang secara berkala.
6) Memanen ayam untuk diolah.
c. Pengolahan Hasil
1) Saos Sawi
Sawi direbus setengah matang kemudian diblender
hingga halus bersamaan dengan bawang putih dan
bawang merah.
Hasil blender ditumis dengan minyak sedikit sampai
matang dan dicampur dengan tepung tapioka hingga
mengental.
2) Ayam
12
A. Hasil
Stick ayam yang dihasilkan bertekstur empuk dan renyah serta rasa
gurih dipadukan dengan saos sawi yang segar, terjual sebanyak 25
bungkus dengan harga jual Rp. 5.000,00 per bungkusnya.
B. Pembahasan
1. Budidaya Caisin
Budidaya sawi caisin dilakukan di Universitas Mercu Buana
Yogyakarta kampus II Gejayan. Media yang digunakan yaitu pupuk
kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1 dan dimasukkan kedalam pot
sebanyak 6 buah. Selama penanaman dilakukan pemeliharaan seperti
pemantauan kelembaban tanah dan pemberian pupuk.
Karena pada saat penanaman bertepatan pada musim kemarau jadi
penyiraman tanaman dilakukan sehari 2 kali yaitu pagi dan sore.
Penyiraman pada pagi hari dilakukan oleh anggota kelompok, dan
penyiraman sore hari dilakukan anggota kelompok yang dijadwal harian.
Pada yang dijadwalkan sore anggota melakukan kontrol seperti pemberian
pupuk dan penyiraman serta pembersihan gulma.
Masa panen bisa dimulai sekitar 50-80 hari usai penanaman benih
untuk pertama kalinya. Untuk memanen nya bisa dilakukan dengan dua
cara yakni dengan memotong pangkal batang dengan pisau, atau mencabut
seluruh nya sampai ke akar nya.
13
14
Bekatul sebagai tambahan pakan karena memiliki harga yang relatif murah
juga mengandung beraneka ragam nutrisi seperti karbohidrat dan protein.
Pemberian BR bertujuan untuk membangun daging dan lemak ayam agar
memiliki ukuran tubuh yang maksimum ketika dipanen.
Ayam saat pertama kali diperoleh memiliki berat kurang lebih 725
gram dan menjadi 875 gram saat masa potong. Ayam yang telah dipotong
dan dibersihkan bulu serta bagian dalamnya memiliki berat kurang lebih
527 gram.
Setelah ada upaya membudidayakannya dengan cara
mengandangkannya, barulah disebut ayam buras, maksudnya untuk
membedakan ayam luar negri yang disebut ayam ras. Selain rasa
dagingnya lebih enak daripada ayam ras dan lebih tahan terhadap
gangguan penyakit, sehingga pengeluaran biaya untuk obat-obatan relatif
rendah. Anggapan bahwa ayam kampung dengan dagingnya lebih gurih
dibandingkan dengan telur ayam ras, bukanlah bualan atau sekedar omong
kosong belaka. Setiap 100 gram ayam kampung terbukti mengandung 74
gram air; 12,8 gram protein; 11,5 gram lemak; 0,7 gram karbohidrat; serta
berbagai vitamin dan mineral, seperti kalsium,fosfor, besi, vitamin A,
vitamin B1.
V. ANALISIS EKONOMI
16
17
Iskandar, S. 2010. Usaha Tani Ayam Kampung. Editor: Ketaren, P. P., Sopiyana.
S., Sudarman. D. Balai penelitian ternak Ciawi. Bogor.
Suharyanto, A.A. 2007. Panen Ayam Kampung dalam 7 Minggu Bebas Flu
Burung. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pracaya.1993,Hama DanPenyakitTanaman,PenebarSwadaya,Jakarta.
18