Perancangan percobaan adalah adalah tata cara penataan percobaan pada kondisi
atau lingkungan tertentu yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan percobaan serta
penerapan metode analisis statistik terkait terhadap data hasilnya.
Mengapa Mengapa perlu rancangan rancangan percobaan percobaan?
1. Memperbaiki proses hasil
2. Mengurangi keragaman
3. Mengurangi waktu penelitian
4. Mengurangi biaya
Rancangan Percobaan
Desain eksperimen (rancangan percobaan) bertujuan untuk menentukan
rencana pelaksanaan eksperimen yang tepat agar dapat memperoleh atau
mengumpulkan informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya dan
berguna dalam melakukan penelitian persoalan yang akan dibahas
Pengaturan pemberian perlakuan (input) kepada satuan-satuan
percobaan dengan maksud agar keragaman respon (output) yang
ditimbulkan oleh keadaan lingkungan dan heterogenitas bahan percobaan
yang digunakan dapat diwadahi dan disingkirkan.
Suatu uji atau sederetan uji yang bertujuan merubah peubah input
menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut
Rancangan Percobaan
Suatu kegiatan dikatakan sebagai eksperimen bila memenuhi
karakteristik berikut :
Merupakan kajian manipulasi (pengaturan) variabel independen
(variabel bebas)
Pengaruh (efek) manipulasi variabel independen terhadap satu
atau lebih variabel dependen (variabel terikat) diukur
Level (taraf) variabel independen yang dimanipulasi dikenakan
secara random pada unit percobaan
Rancangan Percobaan
Validitas internal: apakah manipulasi percobaan memang benar menimbulkan
perbedaan.
Validitas eksternal: seberapa jauh penemuan ini cukup representatif untuk dibuat
generalisasi pada kondisi sejenis
Prinsip dasar rancangan percobaan:
Pengacakan (Randomization)
Pengulangan (Replication)
Pengendalian Lingkungan (Local control)
Rancangan Percobaan
Ulangan : pengalokasian suatu perlakuan tertentu terhadap beberapa unit percobaan
pada kondisi yang seragam. Tujuan:
1. menduga ragam galat
2. memperkecil galat
3. meningkatkan ketelitian
Pengacakan : dimaksudkan agar setiap unit percobaan memiliki peluang yang sama
untuk diberi suatu perlakuan. Secara statistik untuk menjaga validitas/keabsahan
dalam menarik kesimpulan agar kesimpulan yang diambil obyektif.
Pengendalian lingkungan (kontrol lokal) : usaha untuk mengendalikan mengendalikan
keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan.
Rancangan Percobaan
Rancangan Percobaan disusun berdasarkan pada:
Tingkat heterogenitas dan jumlah faktor yang menyebabkan keragaman
kondisi/lingkungan tempat percobaan dilaksanakan (galat). Dinamakan sebagai
rancangan lingkungan. Besarnya galat menunjukkan besarnya keragaman data
akibat pengaruh nonperlakuan. Rancangan lingkungan ditata untuk memperkecil
galat akibat pengaruh non-perlakuan.
Jumlah faktor dan metode pelaksanaan/penerapan perlakuan-perlakuan pada
unit percobaan. Dinamakan sebagai Rancangan Perlakuan.
Pelaksanaan/penerapan perlakuan-perlakuan pada unit percobaan ditata untuk
mendapatkan tujuan yang diinginkan, seperti ingin melihat pengaruh interaksi
dari dua faktor yang dicobakan.
Rancangan Percobaan
Penamaan Rancangan Percobaan didasarkan pada:
metode penempatan perlakuan-perlakuan secara acak pada setiap unit
percobaan.
• Jika pengacakan perlakuan dan ulangan dilakukan sekaligus, disebut Rancangan
Acak Lengkap (RAL).
• Jika pengacakan perlakuan secara lengkap dilakukan per satu lokal kontrol,
disebut Rancangan Acak Kelompok (RAK).
Jumlah faktor yang diteliti.
• Jika yang diteliti hanya 1 faktor penelitian, dinamakan rancangan non faktorial.
• Jika yang diteliti terdiri dari beberapa faktor, dinamakan rancangan faktorial.
Rancangan Percobaan
RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)
Karakteristik Rancangan Acak Lengkap (RAL):
1. Rancangan paling sederhana
2. Tidak terdapat lokal kontrol (sumber keragaman hanya bersumber dari perlakuan dan galat)
3. Digunakan untuk kondisi lingkungan, alat, bahan, dan media yang homogen (percobaan di
laboratorium)
Pengacakan dan Bagan Percobaan
Berbeda dengan percobaan untuk bidang budidaya pertanian, percobaan-percobaan yang
dilakukan di bidang Teknologi Hasil Pertanian tidak memerlukan tempat/ruang sebagai media.
Kecuali percobaan yang berkaitan dengan pasca panen, seperti pengeringan (dengan oven
atau matahari). Yang perlu diperhatikan adalah pengacakan terhadap sumber unit percobaan,
misalnya pengelompokkan sumber unit percobaan berdasarkan besar, bentuk, berat atau
bagian.
Rancangan Percobaan
Y ij = + i + ij
Asumsi:
i = 1,2, …., k Kenormalan
j = 1,2, …, nk Kehomogenan ragam
Kebebasan galat
Keaditifan model
dengan
Yij = variabel yang dianalisis, dimisalkan berdistribusi normal
ij = kekeliruan, berupa efek acak yang berasal dari unit eksperimen ke-j karena
dikenai perlakuan ke-i
Rancangan Percobaan
Hipotesis
i
ada salah satu nilai tengah yang tidak sama
Rancangan Percobaan
Pengacakan pada RAL
Kasus: Percobaan dengan 1 faktor, perlakuan terdiri atas 5 perlakuan (P1,P2,P3,P4,P5)
& setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali.
P1 P4 P2 P1 P3
P3 P1 P5 P3 P4
P5 P3 P4 P1 P2
P4 P2 P5 P2 P5
=F.INV.RT(0.05,3,20)
Ftabel perlakuan=db perlakuan/db galat
=F.INV.RT(0.01,3,20)
Rancangan Percobaan
Rancob dengan R
RAL menggunakan R
factor value factor value factor value factor value
K1 P1 P2 P4 P3 P5
K3 P3 P4 P1 P5 P2
K2 P2 P4 P5 P1 P3
K4 P3 P2 P1 P4 P5
Rancangan Percobaan
Rancangan Percobaan
Rancangan Percobaan
Rancangan Percobaan
> install.packages("agricolae")
> library(agricolae)
>cv<-cv.model(hasil)
>cv
[1] 3.491855