Rancangan dasar atau yang dapat juga disebut rancangan lingkungan adalah pembagian jenis
rancangan percobaan berdasarkan kondisi lingkungan dimana percobaan itu dilaksanakan.
1. Seimbang (complete)
Suatu percobaan dikatakan seimbang jika setiap perlakuannya memiliki jumlah ulangan
yang sama.
2. Tidak seimbang (incomplete)
Suatu percobaan dikatakan tidak seimbang jika ada perlakuan yang memiliki jumlah
ulangan tidak sama dengan perlakuan lainnya.
Sederhana
Percobaan sederhana adalah suatu percobaan yang dirancang sedemikian rupa sehingga
setiap perlakuan dikenakan pada masing-masing rancangan dasar yang sesuai (RAL,
RAK, RBSL). Pola sederhana dapat diterapkan baik pada percobaan tunggal maupun
percobaan faktorial.
Nested (Tersarang)
Sebenarnya percobaan faktorial tersarang bukan disebabkan oleh pola pengacakan,
melainkan sebagai akibat dari sifat-sifat faktor yang dicobakan. Pola tersarang lazim
ditemukan pada percobaan dengan faktor kualitatif yang dikombinasikan dengan faktor
kuantitatif, dimana faktor kuantitatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari faktor
kualitatif. Sebagai ilustrasi adalah suatu percobaan jenis pupuk N (kualitatif) yang
dikombinasikan dengan dosis masing pasing pupuk tersebut (kuantitatif). Rancangan
dasar yang dipergunakan dapat berupa RAL, RAK ataupun RBSL.
Rancangan Bergalat Tunggal ditujukan untuk melihat pengaruh-pengaruh utama dan interaksinya dengan
derakat ketelitian dan kepentingan yang setara.Rancangan bergalat tunggal meliputi RAL, RAK,
dan RAKL non factorial dan factorial.
Kasus 2:
Kurdi seorang pengusaha bioetanol ingin mengoptimalkan proses sakarifikasi pati dari singkong
gajah. Ia memilih proses hidrolisis asam menggunakan H2SO4.
Ia bertanya kepada Fernanda, mahasiswa PS THP semester 7 tentang permasalahan
tersebut. Apa yang harus disarankan oleh Fernanda?
• Mencari tahu proses sakarifikasi dengan hidrolisis asam
• Membuat suatu percobaan pendahuluan untuk menentukan kisaran konsentrasi H2SO4 yang
akan dicobakan.
• Menggunakan RAL dengan minimal 3-5 perlakuan (konsentrasi H2SO4) dengan ulangan 8-5
ulangan untuk setiap perlakuan.
• Menentukan parameter pengamatan
• kadar gula (hidrolisat / akhir proses hidrolisis pati)
• Melakukan pengacakan dalam pemilihan singkong untuk setiap unit percobaan
• Melakukan pengacakan dalam melakukan percobaan (waktu percobaan untuk setiap unit
percobaan)