Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya statistika dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang
berhubungan dengan pengembangan dan penggunaan metoda serta teknik
untuk pengumpulan, penyajian, penganalisisan dan pengambilan kesimpulan
mengenai populasi berdasarkan sekumpulan data. Dalam pengambilan
kesimpulan, umumnya diperlukan metode analisis dengan semua asumsi
terpenuhi. Akan tetapi pada kenyataannya pemenuhan asumsi tersebut kadang
sulit untuk dilakukan, sehingga dalam banyak hal sering bergantung pada
ketepatan dalam pemilihan metode analisis yang tepat. Perancangan percobaan
adalah suatu pengujian atau sederetan uji menggunakan statistika deskriptif
ataupun statistika inferensia bertujuan untuk mengubah input menjadi output.
Salah satu rancangan lingkungan yang sering digunakan dalam
rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan Acak
Kelompok (RAK) diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada lingkungan
heterogen,misalnya percobaan-percobaan yang dilaksanakan di lapangan,
dimana terdapat satu sumber keseragaman di luar faktor penelitian. Dalam
percobaan RAK setiap unit percobaan ditempatkan secara acak pada setiap
kelompok. RAK dibedakan menjadi dua model yaitu model tetap dan model acak.
Kedua model RAK tersebut memiliki langkah-langkah penyelesaian yang cukup
panjang mulai dari menentukan model, asumsi, pengujian hipotesis, perhitungan,
membuat tabel analisis varians, dan menarik kesimpulan. Dengan rancangan
acak kelompok nantinya akan di dapatkan sebuah hasil yang memberikan
sebuah gambaran mengenai hasil dari pada perlakuan
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Rancangan Acak Kelompok (RAK), Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dan factorial adalah mahasiswa dapat memahami definisi
dari Rancangan Acak Kelompok, Rancangan Acak Lengkap, dan factorial. Serta
mahasiswa dapat mengetahui kegunaan RAK, RAL,dan factorial serta
implementasinya dalam bidang agroindustri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rancangan Acak Lengkap


2.1.1 Pengertian Rancangan Acak Lengkap
Rancangan acak lengkap yaitu suatu jenis rancangan percobaan yang
paling sederhana diantara jenis rancangan acak lengkap yang lainnya.
Rancangan acak lengkap adalah rancangan yang biasanya banyak digunakan
untuk percobaan dengan media percobaan dan sampel yang homogen. Selain itu
rancangan acak lengkap banyak diekanl dengan sebutan desain acak sempurna
(Andriani dkk, 2017).
Rancangan ini dapat digunakan untuk mempelajari perngaruh beberapa
perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) menjadi satuan-satuan percobaan (rt).
RAL berfungsi sebagai pengalokasian pengacakan perlakuan kepada satuan
percobaan. Rancangan acak lengkap ini memiliki ciri khas yang terletak pada
keragam atau variasi. Keragaman hanya berasal dari perlakuan yang diuji
cobakan pada sebuah unit percobaan, yang mengakibatkan factor yang diluar
dari yang diuji cobakan dibaut berbeda (Andriani dkk, 2017).
2.1.2 Ciri-ciri Rancangan Acak Lengkap
Rancangan acak lengkap merupakan suatu jenis rancangan percobaan
yang paling sederhana yang memiliki beberapa ciri – ciri. Beberapa ciri – ciri
diatas adalah meliputi media atau bahan percobaan yang akan diuji tersebut
sama atau seragam. Selain bahan percobaannya yang homogen, ciri selanjutnya
adalah sumber keragaman yang terdapat hanya ada satu yang merupakan
perlakuan, dimana perlakuan tersebut pengaruh acak (Nasrudin, 2019).
2.1.3 Keuntungan dan Kelemahan Rancangan Acak Lengkap
Dalam Rancangan Acak Lengkap terdapat keuntungan dan Kelemahan.
Keuntungan dari Rancangan Acak Lengkap adalah design dari rancangan
percobaan yang serdehana sehingga mudah untuk dibuat. Keuntungan
selanjutnya adalah terletak pada sebuah proses analisisnya yaitu lebih
sederhana. Keuntungan terakhir pada Rancangan Acak Lengkap adalah terletak
pada kemudahan atau fleksibel dalam hal pengguaan, perlakuan serta
pengulangan (Andriani dkk, 2017).
Selain memiliki keuntungan, Rancangan Acak Lengkap juga terdapat
kelemahan yaitu Rancangan Acak Lengkap ini hanya dapat digunakan pada
percobaan atau keadaan yang heterogen. Selain itu Rancangan Acak Lengkap
tidak menghasilkan hasil yang akurat yang dikarenakan terlalu banyak perlakuan
dan pengulangan yang diuji cobakan. Maka dari itu Rancangan Acak Lengkap
tidak bisa digunakan pada setiap kasus (Andriani dkk, 2017).
2.1.4 Langkah-Langkah RAL dengan SPSS
Langkah – langkah dalam pembuatan Rancangan Acak Lengkap
menggunakan SPSS ada beberapa pengerjaannya. Langkah pertama yang
harus dilakukan adalah mengklik data viewer. Setelah itu masukkan data data
value label yang terletak dalam variable view kolom value diisikan setiap
kodenya. Langkah yang ketiga yaitu klik Analyze, Compare. Setelah
memasukkan data selanjutnya adalah variable produksi dimasukkan atau
dipindahkan pada kolom Dependent List dan Hormon ke kolom Faktor, yang
terakhir adalah klik Post Hoc dan pilih Options dari kotak dialog One-Way Anova
dan dilanjutkan dengan mengeklik continue (Pramesti, 2011).
2.1.5 Aplikasi RAL dalam Agroindustri
Completely randomized design (CRD)used to research aimed to
investigate the role of LAB (Lactobacillus sp YEL133) in inhibiting microbial
contaminants (fungi) on starter cultures of various fillers. The materials
used in this research was Lactobacillus sp YEL133 from beef and various
fillers (rice flour, corn starch and wheat flour). The research methods used
completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 4 replications.
The treatments of this research was P1(rice flour), P2 (corn starch) and P3
(wheat flour) that inoculated with Lactobacillus sp YEL133. Parameters which
is observed such as growth of lactic acid bacteria, total microbes and total
fungi as microbial contaminants. The results showed that the use
Lactobacillus sp YEL133 can suppress the growth of fungi on the starter
culture using rice flour(Yunilas and Mirwandho, 2018).
RAL digunakan untuk menyelidiki peran (Lactobacillus sp YEL133)
dalam hal penghambat kontaminan mikroba sebuah pada biakan starter berbagai
pengisi. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3
perlakuan dan 4 replikasi. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P1 (tepung
beras), P2 (pati jagung) dan P3 (tepung terigu) yang diinokulasi dengan
Lactobacillus sp YEL133. Perlakuan diatas didapat pada bahan bahan yang
digunakan.. Sehingga didapatkan hasil penelitian adalah baktei Lactobacillus sp
YEL133 dapat menekan pertumbuhan jamur pada starter budaya menggunakan
tepung beras yang dapat disimpulkan dari beberapa parameter yang dilihat dan
dianalisa (Yuilas dan Mirwandho, 2018).
Selain dapat mengetahui peran suatu mikroba Rancangan Acak
Lengkap dapat diaplikasikan dalam Agroindustri yaitu dapat mengetahui hasil
pertumbuhan suatu hewan yang diberi makan suatu pemanfaatan limbah. Pada
percobaan yang digunakan pada RAL adalah untuk mengevaluasi pemanfaatan
limbah jagung dari idustri etanol dalam bentuk (DDGS) dan homoni sebagai
bahan baku pangan terhadap kinerja pertumbuhan ikan kerapu bebek. Pada
percobaan tersebut dilakukan dengan tiga perlakuan dan dua perulangan.
Sehingga didapatkan hasil pertumbuhan optimum ikan kerapu bebek pada
penggunaan DDGS dan homini sebesar 10,13%, jumlah yang didapat berasal
dari berbagai perlakuan (Suprayudi dkk, 2011).

2.2 Rancangan Acak Kelompok


2.2.1 Pengertian Rancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak Kelompok atau biasa disebut dengan Randomized
Complete Block Design. Rancangan Acak Kelompok adalah rancangan yang
hanya dapat digunakan pada lingkapan yang heterogen atau beragam. Sehingga
Rancangan Acak Lengkap ini banyak digunakan pada lapangann. Rancangan
Acak lengkap hanya dapat diguanakn pada kondisi heterogen, jika kondisi tidak
sesuai maka digunakan prinsip pengawasan setempat (local control) yaitu suatu
lingkungannya harus dikelompokan menjadi beberapa bagian sehingga dapat
diperoleh kondisi atau lingkungan yang relative homogeny (Pramesti, 2011).
2.2.2 Keuntungan dan Kelemahan Rancangan Acak Kelompok
The advantages of randomized complete block design is the design is
useful for comparing treatment means in the presence of single extraneous
source of variability. Then the statistical analysis is simple and the design is easy
to construct. Another advatages is the design can be used to accomodate any
nuber of treatmentsin any number of blocks (Ott and Longnecker, 2016).
Rancangan Acak Kelompok sama seperti rancangan – rancangan yang
lainnya, yang memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dari Rancangan
Acak Kelompok merupakan rancangan yang dapat diguankan sebagai
pembangding antara satu dan lainnya. Keuntungan selanjutnya adalah terletak
pada analisis statistiknya yang sederhana. Serta desaingnya dapat difungsikan
sebagai pengakomodasi dalam sejumlah blok (Ott dan Longnecker, 2016).
The disadvantages of RCBD is when the experimental units within a
block must be homogenusthe design is best suited for relatively small number od
treatments . the design controls for only one extrancious source of variablillity
(due to blocks). Additional extraneous sources of variabillity tend to increase the
error term. Making it more difficult to detect treatment differences. The effect of
each treatment on the respons musrt be approximately the same from block to
block(Ott and Longnecker, 2016).
Selain memiliki keuntungan, Rancangan Acak Kelompok ini juga
terdapat kerugiannya yaitu pada setiap desain yang digunakan harus benar
benar sesuai pada lingkungannya. RAK ini dikenal dengan desain yang
sederhana, desain tersebut hanya dapat mengontrol dari satu sumber variablillity.
Selain itu RAK juga terdapat efek yaitu pada setiap perlakuan yang satu dengan
lainnya sama dari blok ke blok (Ott dan Longnecker, 2016).
2.2.3 Perbedaan RAK dengan RAL
Rancangan Acak Kelompok adalah sebuah rancangan suatu percobaan
perlakuan yang berdasarkan satu faktor tertentu namun pada kondisi atau
lingkungan yang beragam atau hoeterogen. Sedangkan pada Rancangan Acak
Lengkap merupakan rancangan yang berdasarkan dari satu faktor dan pada
lingkungan yang sama atau homogen. Jadi perbedaan dari Rancangan Acak
Kelompok dan Rancangan Acak lengkap adalah pada letak kondisi atau
lingkungan yang berbeda ( Effendi dan Henddy, 2017).
2.2.4 Aplikasi RAK dalam Agroindustri
Randomized Completely Block Design (RCBD) to examined the
significant difference in the mean yield of maize in Ogun State, Nigeria with
respect to the effect of fertilizer’s proportion and maize varieties. There were four
levels of fertilizer’s proportion (50kg,100kg, 150kg and 200kg) and three levels of
maize variety (Open Pollinated, Hybrid and Local Maize). Data collected was
analyzed electronically using SPSS version 21. The analysis techniques
employed was a Randomized Completely Block Design (RCBD) without
replicates. Results from the analysis revealed there is significant difference in the
effect of the fertilizer’s proportions on the yield of maize, there is significant
difference in the effect of the maize varieties on the yield of maize. An evaluation
of the marginal mean revealed the 200kg fertilizer to be the most suitable
(Ogunsanya and Mutiu, 2016).
Rancangan Acak Kelompok dapat diaplikasikan pada pengujian
perbedaan hasil rata-rata jagung atau sejenenisnya. Perbedaan hasil tersebut
dapat dikertahui atau dihitung menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang
tanpa adanya ulangan. Hasil dari analisis mengungkapkan ada perbedaan yang
signifikan dalam efek proporsi pupuk pada hasil jagung, ada perbedaan yang
signifikan dalam pengaruh varietas jagung pada hasil jagung. (Ogunsanya dan
Mutiu, 2016).
Selain dapat mengetahui perbedaan signifikan suatu bahan, Rancangan
Acak Kelompok ini juga dapat diaplikasikan pada pengujian pure kering ubi jalar
dengan perlakuan suhu dan lama annealing. Pada rancangan percobaan
digunakan 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Dengan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok didapatkan hasil percobaan dengan perlakuan dengan suhu dan
waktu sekian supaya mendapatkan hasil yang terbaik daripada yang lainnya
(Sunyoto dkk, 2017).

2.3 Rancangan RAL Faktorial


2.3.1 Pengertian RAL Faktorial
Random design is factorial which is a research design with two different
variables integrated in one design. Random design is the factors that are timely
and the level of expectation error. Some studies use factorial design as a variable
used in research. The effects of several variables in the experiment will be
conditioned. In this development design will also be carried out. Random design
is factorial and functional as a function consisting of several factors consisting of
factors consisting of factors and interconnected factors(Black, 2010).
Rancangan acak lengkap faktorial adalah suatu rancangan acak yang
terdiri dari factor (A dan B) dalam klasifikasi silang, kedua factor antara A dan B
selalu saling berhubungan dan berinteraksi. Rancangan Acak Lengkap Faktorial
ini digunakan jika pada percobaan yang akan dihitung tidak sama antara satu
sama lain atau tidak seragam, yang tidak harus dikelompokan terlebih dahulu.
Rancangan acak lengkap factorial ini dapat menghemat waktu dan
meminimalkan tingkat kesalahan ekspektasi (Black, 2010).
2.3.2 Rumus Persamaan RAL Faktorial
Rancangan Acak Lengkap Faktorial terdapat dua faktor yaitu faktor A
faktor B. Pada setiap faktor tersebut memiliki level sendiri sendiri. Namun
diantara keduanya saling berhubungan. Setiap faktor beserta levelnya diulang
sebanyak n kali (Soehono dkk, 2017).

Yijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

Dimana :
Yijk : Hasil akibat perlakuan dari beberapa faktor
µ : Nilai tengah
αi : Pengaruh perlakuan ke-i faktor α
βj : Pengaruh perlakuan ke-j faktor β
(α β)ij : Interaksi antara perlakuan ke-i faktor α dan pada perlakuan ke-j faktor β
Εijk : Error akibat percobaan antara perlakuan ke-i faktor α dan pada perlakuan
ke-j faktor β
i : 1,2,….,a ( a = kelompok)
j : 1,2,….,n ke-1 (perlakuan ke-1)
k : 1,2,….,n ke-2 (perlakuan ke-2) (Soehono dkk, 2017).
2.3.3 Aplikasi RAL Faktorial dalam Agroindustri
Rancangan Acak Lengkap Faktorial dapat di aplikasi pada bidang
agroindustrial. Contohnya dapat mengetahui apa pengaruh perbedaan
konsentrasi tepung kentang terhadap karakteristik pasta dari ikan air tawar,
payau dan laut. Perlakuan yang diberikan pada RAL faktorial adalah
menggunakan tiga kali pengulangan dengan berbgai jenis ikan dan dengan
konsentrasi tepung kentang. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari
jeni ikan dan konsentrasi kentang terhadap karakteristik pasta ikan yang
dihasilkan. Sehingga dengan menggunakan RALF kita dapat mengetahui jenis
ikan mana yang menghasilkan faktor yang paling baik (Darmanto & Riyadi,
2014).
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, D.P.,N.W. SetyantodanL.T.W.N. Kusuma. 2017. Desain dan Analisis


Eksperimen Untuk Rekayasa Kualitas. Malang. UB Press.
Black, K. 2010. Bussines For Contemporary Decision Making Statistics.
Jefferson. John Willey & Sons.
Darmanto, M.D., dan Riyadi, P.H. 2014. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi
Tepung Kentang (Solanium Tuberosum) Terhadap Karakteristik Pasta
Dari Ikan Air Tawar, Payau dan Laut.Jurnal pengolahan dan bioteknologi
hasil perikanan. 3(3): 75-81.
Effendi, A., dan Henry, P. 2017. Biostatistika dengan R dan Ms Excel. Malang.
UB Press,
Nasrudin, J. 2019. Metodologi Peneltian Pendidikan. Bandung. PT Panca
Terra Firma
Ogunsanya., and S. Mutiu O. 2016. Application of Randomized Completely
Block Design to The Yield of Maize.International Journal of Research.
3(12): 997-1002.
Ott, R.L. and Longnecker, M. 2016. An Intoduction to Statistical Methods &
Data Analysis. Boston. Chengange Learning.
Pramesti, G. 2015. SPSS 18.0 dalam Rancangan Percobaan. Jakarta. PT Elex
Media Komputindo.
Soehono, L.D., M.B. Mitakda, dan D. Masrokhah. 2017. Percobaan Faktorial
Dengan Analisis Data Menggunakan Software dan Genstat. Malang. UB
Press.
Suprayudi, M.A., D. Yaniharto, H. Abidin, N.B.P. Utomo, D. Jusadi, dan M.
Setiawati.2011. Pengembangan Pemakaian Hasil Samping Agroindustri
Beebahan Dasar Jagung sebagai Alternatif bahan baku pakan ikan
kerapu tikus Cromileptes altivelis.Jurnal Akuakultur Indonesia. 10 (2) :
116-123.
Sunyoto, M., Andoyo, R., H. Radiani, dan Rista N. 2017. Kajian Karakteristik
Pure Kering Ubi Jalar dengan Perlakuan Suhu dan Lama Annealing
sebagai Sediaan Pangan Darurat.Jurnal Sains dan Teknologi. 6(1): 2548-
8570.
Yunilas and E.Mirwandhono. 2018. The Role of Lactic Acid Bacteria
(Lactobacillus sp yel133) From Beef in Inhibiting of Microbial
Contaminants on Various Fillers of Starter Culture. Earth and
Environmental Science. 122 :1-6.
\

Anda mungkin juga menyukai