oleh
BELLA PUTRI MAHARANI 21/486961/PPT/01184
HAFI LUTHFI SANJAYA 21/486793/PPT/01181
REGITA AISYAH NIRMALA 21/486830/PPT/01183
THORIQUL IRFAH AL HUDA 21/486802/PPT/01182
ZAENAB NURUL JANNAH 21/487179/PPT/01185
DESAIN PENELITIAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Desain Penelitian. Makalah ini dikerjakan dengan tujuan untuk
memenuhi persyaratan menempuh mata kuliah di Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa
dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca
untuk makalah-makalah berikutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
Randomized Complete Block Design................................................................4
Penerapan RCBD.............................................................................................7
Rancangan Bujur Sangkar Latin........................................................................9
Penerapan Rancangan Latin Square..............................................................15
Kesimpulan.....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
iii
Randomized Complete Block Design
4
5. Salah satu bagan percobaan :
Cara Perhitungannya:
1. Derajat Bebas
b : banyaknya kelompok
t : banyaknya perlakuan
2. Jumlah Kuadrat
5
3. Kuadrat tengah
6
PENERAPAN RCBD
7
3. 18 ekor itik jantan dan itik betina diberi dua ulangan masing-masing
dari tiga perlakuan dan diberi makan dari minggu ke-5 sampai minggu
ke-20 dengan pakan yang mengandung 17% CP dan energi 2848,9
kkal/kg.
4. Bobot mingguan diukur dan dibandingkan dengan menggunakan
analisis varians dua arah.
5. Pemberian pakan ad libitum pada sistem intensif, tetapi itik pada
sistem semi intensif diberi pakan majemuk dua kali sehari (pagi dan
sore) dan dibiarkan mengais antara jam 08:00 dan 17:00 sebagai
tambahan. asupan juga diukur, dari mana pemanfaatan pakan
dihitung.
Analisis data:
1. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varians dua arah
menurut Steel dan Torrie (1980);
2. Mean yang berbeda nyata dipisahkan menggunakan Least Significant
Difference (LSD) seperti yang dijelaskan oleh Snedecor dan Cochran
(1996).
Hasil
1. Bobot tubuh akhir adalah SI (jantan: 2507,07g, betina:1733,83g), IW
(jantan: 2466,67g, betina: 1641,17g), dan IO (jantan: 2464,84g, betina:
1657,67g).
2. ADG harian rata-rata jantan adalah 16,07g (SI), 16,39g (IW), dan
15,87g (IO); sedangkan yang betina masing-masing 10,18g, 11,03g,
dan 9,91g. Rata- rata pertambahan harian jantan secara signifikan
lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan betina (16,11g versus
10,17g).
3. Konsumsi pakan rata-rata adalah 128.54g, 130.68g, dan 131.14g
setiap hari pada masing-masing kelompok sedangkan rasio konversi
pakan masing-masing adalah 11,56, 11,44, dan 12,16.
8
4. Performa pertumbuhan entok betina tidak menunjukkan pengaruh
perlakuan yang signifikan (P>0,05) terhadap performa keseluruhan
selama periode tersebut karena rata-rata pertambahan harian itik pada
SI adalah 10,18g, 11,03g pada sistem intensif dengan berkubang dan
9,91g pada tanpa intensif berkubang
5. Tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) antara performa
pertumbuhan itik jantan karena manajemen pemeliharaan.
6. Variabilitas dalam laju pertumbuhan dan berat badan antara jantan dan
betina dari spesies ini digambarkan sebagai dimorfisme seksual. Ada
perbedaan yang signifikan (P<0,05) dalam rata-rata pertambahan
berat badan jantan (16,11g) dan betina (10,17g), yang menunjukkan
sekitar 37% peningkatan berat badan jantan dibandingkan betina
dalam percobaan ini.
7. Sistem manajemen yang diterapkan pada uji coba ini tidak
berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap performans itik entok di
wilayah tersebut.
9
RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN
10
3. Banyaknya perlakuan yang dicobakan harus sama banyak dengan
ulangannya (perlakuan=ulangan)
4. Syarat lain yang harus dipenuhi agar dapat digunakan yaitu percobaan
yang dilakukan memiliki banyak perlakuan tidak kurang dari empat dan
tidak lebih dari delapan sehingga rancangan ini sangat tidak efektif
apabila percobaan tersebut melibatkan perlakuan dalam jumlah yang
besar.
11
6. Asumsi modelnya sangat meningkat, yaitu bahwa tidak ada interaksi
antara sembarang dua atau semua kriteria yaitu baris, kolom dan
perlakuan.
12
Susilawati (2015) pada dasarnya bujur sangkar yang paling umum
digunakan adalah 4x4, 5x5, sampai 8x8, sedangkan bujur sangkar yang
lebih dari 12x12 jarang digunakan. Penentuan banyaknya rancangan yang
mungkin disesuaikan dengan banyaknya perlakuan dengan menggunakan
rumus:
N pasangan = (t)(t!)((t-1)!)
Dengan keterangan :
N = jumlah pasangan, t = banyaknya perlakuan.
13
Contoh kasus pada jurnal yang digunakan yaitu:
- Sembilan sapi crossbred (Holstein × Zebu).
- Sapi dipilih sesuai dengan varietas (3 atau 4).
- Umur menyusui (80 sampai 120 hari).
- Berat badan (491 ± 15,66 kg).
- Diuji secara bersamaan dalam 3 x 3 latin square dalam tiga periode
masing-masing 21 hari.
- Tiga simulasi pakan: silase rumput gajah + konsentrat, Briket dari
Brachiaria + konsentrat, dan tebu + konsentrat.
Hanafiah (2004) menyatakan percobaan dua faktor dengan
menggunakan rancangan bujur sangkar latin sangat jarang digunakan
mengingat besarnya unit percobaan yang harus digunakan jika kombinasi
perlakuan yang digunakan cukup besar. Misal taraf faktor A yang
digunakan 3, sedangkan faktor B menggunakan 4 taraf kombinasi
perlakuan sebanyak 12, dengan demikian jika rancangan ini dilakukan
dalam bujur sangkar latin, maka banyaknya unit percobaan yang
dilibatkan adalah sebanyak sebanyak 144 buah. Untuk menyediakan unit
percobaan sebesar itu tentunya sangat tidak efisien jika dibandingkan
dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) atau RAKL
(Rancangan Acak Kelompok Lengkap). Namun demikian penerapan
RBSL untuk rancangan 2 faktor masih dapat diterapkan jika taraf faktor-
14
faktor yang digunakan tidak terlalu besar misalnya faktorial 2 x 2. Faktorial
2 x 3 dan tentunya banyaknya kombinasi perlakuan masih kurang dari
sepuluh. Patokan sepuluh perlakuan perlu diambil mengingat ulangan
sepuluh dalam RAL ataupun RAKL sudah termasuk sangat besar.
15
Langkah perhitungannya pada dasarnya sama seperti rancangan
bujur sangkar latin satu faktor, namun dalam rancangan bujur sangkar
latin dua faktor perlu ditambah perhitungan untuk mencari pengaruh faktor
A, pengaruh faktor B, interaksi antara faktor A dan faktor B.
16
PENERAPAN RANCANGAN LATIN SQUARE
Metode
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efek sumber
hijauan pada pakan terhadap produksi susu, komposisi susu, profil
asam lemak, dan kolesterol susu.
2. Rancangan yang digunakan dalam penelitian yaitu rancangan
percobaaan latin square
3. Subjek sampel dalam penelitian ini adalah sapi crossbreed (Holstein x
Zebu) sebanyak 9 ekor yang diseleksi berdasarkan paritas ke-3 atau 4,
laktasi hari ke-80 sampai 120, dan bobot badan 491±15,66 kg. Sampel
didistribusikan kedalam 3 kelompok berdasarkan rancangan latin
square. Penelitian dilakukan dalam 3 periode dengan masing-masing
periode 21 hari.
17
4. Kandungan kolesterol susu.
Replikasi :3
Analisis data : Data yang diperoleh dianalisis dengan general
linerar model menggunakan software SAS. Hasil yang signifikan
dilanjutkan dengan Tukey test.
Dengan pengelompokan baris dan kolom berupa ternak dan periode.
Hasil
1. Produksi susu dan kandungan protein susu secara signifikan lebih
rendah pada sapi yang diberi pakan silase rumput gajah.
2. Silase rumput gajah signifikan menurunkan kandungan asam lemak
jenuh (C10;0, C11;0, C12;0, dan C15;0) dan meningkatkan asam lemak tidak
jenuh (C15;1, C16;1, C18;1n-9t, C18;1n-9c, C18;3n-6, CLAc9t11, CLAt10c12).
KESIMPULAN
18
Randomized Complete Block Design (RCBD) merupakan suatu
rancangan acak dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-
grup yang homogen. Tujuan penggunaan penelitian ini adalah untuk mengurangi
galat (eror) perlakuan serta untuk membuat keragaman satuan-satuan
percobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan
perbedaan antar kelompok sebesar mungkin. Sedangkan, Rancangan Bujur
Sangkar Latin (RBSL) merupakan suatu rancangan percobaan dengan dua arah
pengelompokan yaitu kolom/lajur dan baris yang dilakukan ke satu arah, bisanya
digunakan apabila dalam percobaan terjadi dua sumber ragam lain akibat
perlakuan.
DAFTAR PUSTAKA
19
Bambang, P. 2010. Perancangan Percobaan. Fakultas Pertanian, Unhalu dan
Unlaki.
Hanafiah, K. A. 2004. Rancangan Percobaan: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
I.F. Etuk, G.S. Ojewola and S.F. Abasiekong. 2006. Performance of Muscovy
Ducks under Three Management Systems in South Eastern
Nigeria. International Journal of Poultry Science 5 (5): 474-476.
Doi.org/10.3923/ijps.2006.474.476
Montgomery, D. C. 1997. Design and Analysis of Experiments 5th Edition. United
States of America: Arizona State University.
Santiago, B.M., da Silva, F.F., Silva, R.R. 2019. Effect of different roughages
sources on performance, milk composition, fatty acid profile, and milk
cholesterol content of feedlot feed crossbred cows (Holstein ×
Zebu). Trop Anim Health Prod 51, 599–604. Doi.org/10.1007/s11250-018-
1736-y
Susilawati, M. 2015. Perancangan Percobaan. Bali: Universitas Udayana.
20