Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 5

RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan acak kelompok (RAK).
Setelah menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tentang definisi rancangan percobaan satu faktor.
2. Memahami analisis ragam dalam rancangan percobaan menggunakan
rancangan acak kelompok (RAK).
3. Memecahkan suatu masalah rancangan percobaan menggunakan rancangan
acak kelompok (RAK).

B. URAIAN MATERI
5.1 Definisi Rancangan Percobaan Satu Faktor
Rancangan pengukuran merupakan rancangan mengenai bagaimana
respons percobaan diambil dari unit-unit percobaan yang diteliti. Penamaan suatu
rancangan merupakan kombinasi dari rancangan perlakuan dan rancangan
lingkungan yang digunakan. Rancangan percobaan (eksperimen) adalah suatu tes
atau serangkaian tes dengan maksud mengamati dan mengidentifikasi perubahan-
perubahan pada output respons yang disebabkan oleh perubahan-perubahan yang
dilakukan pada variabel input dari suatu proses (Montgomery, 2001:1).
Rancangan percobaan bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan
informasi sebanyak yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penelitian
dengan persoalan yang akan diangkat. Rancangan percobaan banyak
dimanfaatkan dalam dunia industri atau penelitian yang berkaitan dengan
rancangan produk, perbaikan produk, penggunaan alat dan lain sebagainya. Suatu
percobaan yang dirancang dengan hanya melibatkan satu faktor dengan beberapa
taraf sebagai perlakuan disebut dengan percobaan satu faktor.

5.2 Rancangan Acak Kelompok


Rancangan acak kelompok sangat baik digunakan keheterogenan unit
percobaan berasal dari sumber keragaman. Sebagai contoh, percobaan yang
dilakukan pada hari yang berbeda, percobaan yang melibatkan umur tanaman atau
hewan yang berbeda dan lain-lain. Disamping itu percobaan rancangan acak
kelompok (RAK) cukup baik digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam
mempersiapkan unit percobaan yang homogen dalam jumlah besar. Komponen
keragaman unit percobaan yang perlu diperhatikan dalam menentukan
pembentukan kelompok adalah komponen keragaman diluar perlakuan yang ikut
mempengaruhi respon dari unit-unit percobaan dan hendaknya menghindari
terjadi interaksi dengan perlakuan.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan salah satu bentuk rancangan
yang telah digunakan secara meluas dalam berbagai bidang seperti pertanian,
industri, kesehatan, dan sebagainya. Rancangan ini dicirikan oleh adanya
kelompok dalam jumlah yang sama, dimana setiap kelompok dikenakan
perlakuan-perlakuan. Melalui pengelompokan yang tepat atau efektif, maka
rancangan ini dapat mengurangi galat percobaan. Disamping itu rancangan ini
juga fleksibel dan sederhana. Jika pada rancangan acak lengkap (RAL) yang
dipelajari adalah satu keragaman yang menyebabkan nilai-nilai pengamatan
beragam, yaitu keragaman karena perlakuan yang dicobakan, maka pada
rancangan acak kelompok (RAK) yang diperhatikan adalah di samping perlakuan
dan pengaruh galat masih dilihat juga adanya kelompok yang berbeda.
Jika digunakan rancangan acak lengkap (RAL) maka satuan percobaan harus
homogen sedangkan yang berlainan adalah perlakuan, apabila menggunakan RAK
satuan percobaan tidak perlu homogen, dimana satuan satuan percobaan tersebut
dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu sehingga satuan
percobaan dalam kelompok tersebut menjadi relatif homogen. Dengan demikian,
proses pengelompokan adalah membuat keragaman dalam kelompok menjadi
sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok menjadi sebesar mungkin.
Suatu pengelompokan yang tepat akan meningkatkan perbedaan diantara
kelompok-kelompok sementara akan meninggalkan satuan percobaan didalam
kelompok homogen. Rancangan acak kelompok dapat digunakan pada percobaan
dengan asumsi sebagai berikut ini, yaitu:
1. Asumsi homogenitas satuan percobaan tidak terpenuhi.
2. Ada satu sumber keragaman tambahan, yaitu kelompok.
3. Pemisahan satuan percobaan kedalam kelompok-kelompok yang homogen
yang merupakan suatu usaha untuk memperkecil galat atau disebut dengan
pengendalian galat.
Rancangan percobaan yang memungkinkan adanya pengendalian galat satu
arah ini disebut rancangan acak kelompok. Penempatan perlakuan ke dalam
satuan-satuan percobaan dilakukan secara acak dan pengacakannya dilakukan
secara lengkap per kelompok. Artinya, hasil pengacakan perlakuan ke dalam satu
kelompok tidak boleh digunakan lagi untuk kelompok-kelompok yang lain.
Berikut ini adalah kelebihan dari rancangan acak kelompok (RAK), antara
lain:
a. Analisis statistiknya masih bersifat sederhana sama seperti pada rancangan
acak lengkap (RAL).
b. Jika tujuan pengelompokkan terpenuhi, rancangan acak kelompok (RAK)
memberikan presisi dan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
rancangan acak lengkap (RAL).
c. Jika ada satu atau dua data yang hilang, analisis statistik masih dapat
dilanjutkan dengan teknik data hilang.
Sedangkan, kekurangan dari rancangan acak kelompok adalah sebagai
berikut ini, antara lain:
a. Jika tujuan pengelompokkan tidak terpenuhi, presisi dan efisiensi penggunaan
rancangan acak kelompok (RAK) lebih rendah dari rancangan acak lengkap
(RAL) karena berkurangnya derajat bebas untuk galat percobaan.
Pada rancangan acak kelompok (RAK), hilangnya satu data atau lebih
mengakibatkan hilangnya keseimbangan atau sifat simetris sehingga analisis
ragam untuk data tersebut akan menghasilkan pengaruh perlakuan data kelompok
yang tidak saling bebas.
Namun, salah satu keuntungan rancangan acak kelompok ialah jika ada
data hilang, analisis ragam untuk data tersebut masih dapat dilakukan dengan
teknik data hilang. Misalnya, salah satu data dalam kelompok hilang adalah X dan
besar X tersebut dapat diperkirakan dengan rumus sebagai berikut ini, yaitu:
X = {k(ki) + p(pj) – N} / {(p-1)(k-1)}
Dimana:
k = jumlah kelompok.
p = jumlah perlakuan.
ki = jumlah pengamatan pada kelompok dengan data yang hilang.
pj = jumlah pengamatan pada perlakuan dengan data yang hilang.
N = jumlah seluruh pengamatan.
Nilai X tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabulasi data dan analisis
ragam dapat dilakukan dengan rumus dasar analisis ragam dengan rancangan
acak kelompok (RAK). Akan tetapi, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini, antara
lain:
a. Sesuai dengan definisi derajat bebas total (dbT), yaitu banyaknya pengamatan
dikurangi satu, maka derajat bebas galat percobaan dikurangi satu untuk
menghindari bias dengan rumus:
dbG = (p-1)(k-1)-1
b. JK perlakuan harus dikoreksi dengan nilai bias (Z) atau dengan rumus:

Sehingga menjadi JK perlakuan – Z.


Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan rancangan acak
kelompok (RAK) jika ada data yang hilang dengan menggunakan teknik data
hilang, yaitu:
Ringkasan ANOVA dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)

Nilai C diperoleh dengan rumus sebagai berikut ini, yaitu:

Dimana:
ΣT= jumlah total perlakuan dan kelompok.
p = jumlah perlakuan.
k = jumlah kelompok.
5.3 Rancangan Percobaan Menggunakan Rancangan Acak Kelompok
Untuk melakukan rancangan percobaan dengan menggunakan rancangan
acak kelompok (RAK) dapat digunakan dengan metode analisis ragam (ANOVA).
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk penggunaan rancangan acak kelompok
dengan metode analisis ragam (ANOVA), yaitu:
1. Sebelum melakukan analisis ragam, asumsikan bahwa data dipilih secara
random, berdistribusi normal, dan variannya homogen.
2. Buatlah hipotesis (H0 dan Ha) dalam bentuk kalimat.
3. Buatlah hipotesis (H0 dan Ha) dalam bentuk statistika.
4. Buatlah daftar statistika induk.
5. Hitunglah faktor koreksi (FK).
6. Hitunglah Jumlah Kuadrat Total (JKT).
7. Hitunglah Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP).
8. Hitunglah Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK).
9. Hitunglah Jumlah Kuadrat Galat (JKG).
10. Hitunglah derajat bebas Perlakuan (dbP).
11. Hitunglah derajat bebas Kelompok (dbK).
12. Hitunglah derajat bebas Galat (dbG).
13. Hitunglah derajat bebas Total (dbT).
14. Hitunglah Kuadrat Tengah Perlakuan setiap sumber keragaman (KTP).
15. Hitunglah Kuadrat Tengah Kelompok setiap sumber keragaman (KTK).
16. Hitunglah Kuadrat Tengah Galat (KTG).
17. Carilah F hitung.
18. Tentukan taraf signifikansi (alpha).
19. Carilah F table.
20. Buatlah Tabel Ringkasan ANOVA
21. Tentukan kriteria pengujian: Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak H0 yang
berarti signifikan dan Konsultasikan antara F hitung dengan F tabel
kemudian bandingkan.
22. Buatlah kesimpulan.
Berikut ini adalah contoh kasus yang dapat diselesaikan dengan
Analysis Of Varians (ANOVA) menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK),
yaitu:
Suatu percobaan dilakukan untukmengetahui kemampuan produksi 4 varietas
jagung (V1, V2, V3, dan V4). Keempat varietas jagung tersebut ditanam pada
tanah kering yang kesuburan tanahnya dianggap homogen. Penetapan setiap
varietas jagung yang akan ditanam dilakukan secara acak pada petak-petak
tanah (yang berukuran sama) yang terdiri dari 3 kelompok. Percobaan tersebut
memberikan data hasil produksi jagung dari 4 varietas yang terlampir dalam
tabel berikut ini, yaitu:
Varietas Jagung (p) Kelompok
k1 k2 k3
V1 44,7 42,2 44,4
V2 36,9 34,7 31,3
V3 25,1 29,3 27,3
V4 70,9 76,1 68,4

Pertanyaan:
a. Apakah kemampuan varietas jagung tersebut memiliki perlakuan yang
sama atau berbeda?
b. Berikanlah kesimpulan dari percobaan tersebut?

Langkah-Langkah Menjawab:
1. Diasumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal, dan
variannya dikelompokkan secara homogen.
2. Hipotesis (Ha dan H0) dalam bentuk kalimat.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan perlakuan kemampuan varietas
jagung yang ditanam ditanah kering.
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan perlakuan kemampuan varietas
jagung yang ditanam ditanah kering.
3. Hipotesis (Ha dan H0) dalam bentuk statistika.
Ha : k1 ≠ k2 ≠ k3 H0 : k1 = k2 = k3
4. Daftar statistika induk

Varietas Jagung (p) Kelompok (k) Jumlah Perlakuan


k1 k2 k3 (∑P)
V1 44,7 42,2 44,4 131,3
V2 36,9 34,7 31,3 102,9
V3 25,1 29,3 27,3 81,7
V4 70,9 76,1 68,4 215,4
Jumlah Kelompok (∑K) 177,6 182,3 171,4 531,3

Dimana ∑T adalah total keseluruhan dari jumlah kelompok dan jumlah


perlakuan.
5. Menghitung Faktor Koreksi (FK) dengan rumus:

Dimana p adalah jumlah perlakuan dan k adalah jumlah kelompok.


6. Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKT) dengan rumus:

7. Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) dengan rumus:

Dimana k adalah jumlah kelompok.


8. Menghitung Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) dengan rumus:

Dimana p adalah jumlah perlakuan.


9. Menghitung Jumlah Kuadrat Galat (JKG) dengan rumus:
JKG = JKT – JKP – JKK = 3502,98 – 3443,30 – 14,94 = 44,74
10. Menghitung derajat bebas Perlakuan (dbP)dengan rumus:
dbP = p -1 = 4 – 1 = 3
11. Menghitung derajat bebas Kelompok (dbK)dengan rumus:
dbK = k -1 = 3 – 1 = 2
12. Menghitung derajat bebas Galat (dbG)dengan rumus:
dbG = (p-1) (k-1) = (4-1) . (3– 1) = 3 . 2 = 6
13. Menghitung derajat bebas Total (dbT)dengan rumus:
dbT = pk - 1 = 4 . 3 – 1 = 12 - 1 = 11
14. Menghitung Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) dengan rumus:
KTP = JKP / dbP = 3443,30 / 3 = 1147,77
15. Menghitung Kuadrat Tengah Kelompok (KTK) dengan rumus:
KTK = JKK / dbK = 14,94 / 2 = 7,47
16. Menghitung Kuadrat Tengah Galat (KTG) dengan rumus:
KTG = JKG / dbG = 44,74 / 6 = 7,46
17. Carilah F hitung Perlakuan dengan rumus:
Fhitung (p) = KTP / KTG = 1147,77 / 7,46 = 153,86
18. Carilah F hitung Kelompok dengan rumus:
Fhitung (k) = KTK / KTG = 7,47 / 7,46 = 1,0
19. Taraf signifikansi sebesar alpha = 0,05 dan 0,01.
20. Carilah F tabel Perlakuan menggunakan Tabel Distribusi F dengan rumus:
Ftabel = Ftabel (alpha) (dbP ; dbG) = Ftabel (0,05) (3,6) = 4,76
= Ftabel (0,01) (3,6) = 9,78
Cara mencari F tabel: Angka 3 = pembilang dan Angka 6 = penyebut
Apabila angka 3 dicari ke kanan dan angka 6 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai F tabel = 4,76 untuk taraf signifikansi 0,05 dan nilai F tabel = 9,78
untuk taraf signifikansi 0,01.
21. Carilah F tabel Kelompok menggunakan Tabel Distribusi F dengan rumus:
Ftabel = Ftabel (alpha) (dbK ; dbG) = Ftabel (0,05) (2,6) = 5,14
= Ftabel (0,01) (2,6) = 10,92
Cara mencari F tabel: Angka 2 = pembilang dan Angka 6 = penyebut
Apabila angka 2 dicari ke kanan dan angka 6 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai F tabel = 5,14 untuk taraf signifikansi 0,05 dan nilai F tabel = 10,92
untuk taraf signifikansi 0,01.
22. Tabel ringkasan ANOVA
Tabel 5.1. Ringkasan ANOVA Rancangan Acak Kelompok (RAK)

Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F hitung Taraf Signifikan


Varian Kuadrat Bebas Tengah
(SV) (JK) (db) (KT)
Perlakuan 3443,30 3 1147,77 153,86 α 0,05 F tabel = 4,76
α 0,01 F tabel = 9,78
Kelompok 14,94 2 7,47 1,0 α 0,05 F tabel = 5,14
α 0,01 F tabel = 10.92
Galat 44,74 6 7,46 - -
Total 3502,98 11 - - -

23. Kriteria pengujian: Jika F hitung ≥ F tabel maka tolak H0 berarti signifikan.
24. Kesimpulan
a. Fhitung (p) > Ftabel (p) atau 153,86 > 9,78 untuk taraf signifikan 0,01 maka
H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan
perlakuan kemampuan varietas jagung yang ditanam ditanah kering.
b. Fhitung (p) > Ftabel (p) atau 153,86 > 4,76 untuk taraf signifikan 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang
signifikan perlakuan kemampuan varietas jagung yang ditanam ditanah
kering.
c. Fhitung (k) > Ftabel (k) atau 1,0 < 10,92 untuk taraf signifikan 0,01 maka
H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan perlakuan kemampuan varietas jagung yang ditanam ditanah
kering.
d. Fhitung (k) > Ftabel (k) atau 1,0 > 5,14 untuk taraf signifikan 0,05
maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan perlakuan kemampuan varietas jagung yang ditanam ditanah
kering.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Sebanyak 25 orang diberi 5 jenis tablet nyeri kepala untuk mengurangi rasa
sakit. Ke-25 orang tersebut dibagi dalam lima kelompok secara acak dan
masing-masing kelompok diberi satu macam tablet. Penelitian dilakukan untuk
melihat pengaruh kelima jenis tablet tersebut dalam mengurangi rasa nyeri
sebagai berikut:

Jenis Tablet Kelompok


k1 k2 k3 k4 k5
A 5 9 3 2 7
B 4 7 5 3 6
C 8 8 2 4 9
D 6 6 3 1 4
E 3 9 7 4 7

Ujilah apakah pengaruh kelima jenis tablet tersebut dalam mengurangi rasa
nyeri itu sama atau berbeda dengan taraf nyata 0,01 dan taraf nyata 0,05.

D. DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, KA, 2003. Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Matjik AA dan Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan. IPB Press, Bogor
Tapehe, Yusuf. 2012. Statistika dan Rancangan Percobaan. Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
Raupong.2011.”Drs. Raipong, M.Si Perancangan Percobaan.pdf. Web.
http://www.googledrive.com/host/0Byp6EJD-
1552bjlLcldGTzBmOU0/ppt%202C/Praktikum%20Metode%20Statisti
k%20ll/Pertemuan12/Drs.%20Rapupong,M.Si%20Perancangcan%20Pe
rbaan.pdf/ diakses tanggal 19 Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai