Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP (RAKL)

5.1 Pendahuluan

a. Latar Belakang
Unit percobaan dalam RAL selalu diasumsikan homogen. Pada kenyataannya hal
tersebut belum tentu benar, sehingga diperlukan metode lain yang bisa menguraikan
keragaman tersebut. Apabila kita melakukan percobaan pada sebidang tanah yang
mempunyai tingkat kesuburan berbeda, maka pengaruh perlakuan yang kita anggap
berasal dari perlakuan yang kita cobakan bisa saja tidak benar, sehingga membuat
Kesalahan Tipe I. Apabila hal ini terjadi, maka keragaman tambahan yang berasal dari
perbedaan tingkat kesuburan tanah ini dalam RAL akan dimasukkan ke dalam JKG
(Within) sehingga KTG akan semakin besar dan F (KTP/KTG) akan semakin kecil,
akibatnya percobaan tidak sensitif lagi. Akhirnya, apabila kita melakukan pengulangan
perlakuan pada lokasi yang mempunyai keragaman berbeda (tidak homogen), maka
keragaman tambahan tersebut perlu disingkirkan dari analisis sehingga kita lebih fokus
pada keragaman yang ditimbulkan oleh perlakuan yang kita cobakan saja. Apabila
faktor kelompok disertakan dalam rancangan, kita dapat mengcapture keragaman yang
disebabkannya ke dalam JK Blok. Proses tersebut akan mengurangi JK Within (Error),
bandingkan dengan Rancangan Acak Lengkap.
Melalui pengelompokkan yang tepat atau efektif, maka rancangan ini dapat
mengurangi galat percobaan yang mana dengan adanya pengelompokkan, maka dapat
membuat keragaman satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok
sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin.

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana dengan perbedaan antara Rancangan Acak Kelompok dan Rancangan
Acak Kelompok Lengkap?
2. Apa keuntungan dan kerugian Rancangan Acak Kelompok Lengkap?

c. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuannya adalah
sebagai berikut:
1. Mengenal Program Minitab untuk Rancangan acak kelompok lengkap
2. Melakukan Analisis Varian Rancangan acak kelompok lengkap menggunakan
Program Minitab

1
5.2 Landasan Teori
Rancangan Acak Kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan
mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang
dinamakan kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam
masing-masing kelompok. Rancangan Acak Kelompok Lengkap merupakan rancangan
acak kelompok dengan semua perlakuan dicobakan pada setiap kelompok yang ada.
Tujuan pengelompokan satuan-satuan percobaan tersebut adalah untuk membuat
keragaman satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil
mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin. Tingkat ketepatan
biasanya menurun dengan bertambahnya satuan percobaan (ukuran satuan percobaan)
per kelompok, sehingga sebisa mungkin buatlah ukuran kelompok sekecil mungkin.
Pengelompokan yang tepat akan memberikan hasil dengan tingkat ketepatan yang lebih
tinggi dibandingkan rancangan acak lengkap yang sebanding besarnya (Anonim, 2009).
Keuntungan rancangan acak kelompok adalah:
1) Lebih efisien dan akurat dibanding dengan RAL
2) Pengelompokan yang efektif akan menurunkan Jumlah Kuadrat Galat, sehingga
akan meningkatkan tingkat ketepatan atau bisa mengurangi jumlah ulangan.
3) Lebih Fleksibel.
4) Banyaknya perlakuan
5) Banyaknya ulangan/kelompok
6) Tidak semua kelompok memerlukan satuan percobaan yang sama
7) Penarikan kesimpulan lebih luas, karena kita bisa juga melihat perbedaan diantara
kelompok
Kerugiannya adalah:
1) Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis
2) Interaksi antara Kelompok*Perlakuan sangat sulit
3) Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin
meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok

2
4) Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat, sehingga
sensitifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah perlakuannya sedikit atau
keragaman dalam satuan percobaan kecil (homogen).
5) Memerlukan pemahaman tambahan tentang keragaman satuan percobaan untuk
suksesnya pengelompokan.
6) jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang lebih rumit.
(Anonim, 2010)
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) sangat baik digunakan jika
keheterogenan unit percobaan berasal dari satu sumber keragaman. Kelompok yang
dibentuk harus merupakan kumpulan dari unit-unit percobaan yang relative homogen
sedangkan keragaman antar kelompok diharapkan cukup tinggi. Diasumsikan bahwa
suatu percobaan dirancang untuk meneliti sebanyak t perlakuan. Untuk itu harus
disediakan t satuan percobaan untuk menempatkan t perlakuan secara acak ke satuan
percobaan dalam tiap blok. Model linier rancangan acak kelompok lengkap dapat ditulis
sebagai berikut:
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝛽𝑖 + 𝜏𝑗 + 𝜀𝑖𝑗
Keterangan:
𝑌𝑖𝑗 = pengamatan kelompok 𝑘𝑒 − 𝑖 pada perlakuan 𝑘𝑒 − 𝑗
𝜇 = rataan total
𝛽𝑖 = pengaruh kelompok 𝑘𝑒 − 𝑖
𝜏𝑗 = pengaruh perlakuan 𝑘𝑒 − 𝑗
𝜀𝑖𝑗 = galat kelompok 𝑘𝑒 − 𝑖 pada perlakuan 𝑘𝑒 − 𝑗
(Sunandi, 2018)

3
5.3 Langkah Kerja dan Teladan
a. Langkah Kerja
1. Buka program Minitab, dengan klik icon Minitab.

Gambar 1. Tampilan minitab.


2. Akan muncul lembar kerja minitab.

Gambar 2. Lembar kerja minitab.


3. Kemudian input data ke dalam worksheet. Kolom C1 untuk blok, kolom C2 untuk
fungisida, dan kolom C3 untuk berat.

Gambar 3. Input data pada minitab.


4. Kemudian, klik stat->ANOVA->One-way maka akan muncul kotak dialog seperti
berikut :

Gambar 4. Analisis anova.


5. Kemudian pada kotak dialog tersebut input variabel berat ke dalam response,
variabel fungisida kedalam row factor dan variabel blok ke dalam factor.

4
Gambar 5. Kotak dialog two-way anova.
6. Klik OK pada kotak dialog, sehingga akan muncul keluaran seperti berikut :

Gambar 6. Tampilan Output dari data pengaruh perlakuan fungisida.


7. Karena hasil analisis ragam pembersihan wol berbeda sangat signifikan terhadap
kehilangan berat wol, 𝐻0 ditolak maka diperlukan uji lanjut perlu dilanjutkan ke uji
pembandingan nilai rata-rata. Untuk kasus ini digunakan uji Tukey. Klik Stat →
ANOVA →General Linear Model. Pada kotak Responses yaitu berat, dan untuk
kotak yaitu Model fungisida.

Gambar 7. Kotak general linear model.


8. Klik Comparisons lalu pilih Pairwise comparisons dan metode Tukey pada
confidence level 95. Pada kotak Terms isi fungisida.

Gambar 8. Tampilan kotak dialog comparisons.


9. Klik ok maka akan muncul seperti berikut :

5
Gambar 9. Tampilan Dari Hasil Uji Tukey.
b. Teladan
1. Seorang ahli holtikultura mengadakan suatu percobaan lapangan untuk mempelajari
pengaruh perlakuan fungisida yang diterapkan ke dalam petak-petak dimana azalea
ditumbuhkan. Fungisida-fungisida diaplikasikan ke dalam petak sebelum inokulasi
dalam susunan empat blok lengkap. Tanaman yang seragam diinokulasi,
ditumbuhkan dan setelah beberapa minggu dicabut dan ditimbang berat akarnya
(dalam gram), yang hasilnya sebagi berikut:
Tabel 1. Teladan 1.
Fungisida
Blok
1 2 3 4 5
1 14 21 19 22 24
2 13 18 14 21 18
3 11 23 18 22 17
4 10 21 15 18 17
a) Jika rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap,
tuliskanlah model liniernya lengkap dengan keterangan!
b) Susunlah hipotesis untuk menguji pengaruh fungisida terhadap azalea!
c) Lakukan analisis varian menggunakan minitab! Lakukan pengujian pada tarah
nyata 5%!
d) Apabila hipotesis nol ditolak, lakukan uji lanjut dengan menggunakan uji tukey!

6
5.4 Hasil dan Pembahasan
a. Hasil

Gambar 10. Hasil uji two-way anova.

Gambar 11. Hasil uji dunnet.

7
Gambar 12. Hasil uji tukey.

b. Pembahasan
a) Model Linier RAL
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜏𝑖 + 𝜀𝑖𝑗
Keterangan :
𝑌𝑖𝑗 = Pengamatan ke-j pada perlakuan ke-j
𝜇 = Rataan total
𝜏𝑖 = Pengaruh perlakuan ke-i
𝜀𝑖𝑗 = Galat pengamatan ke-j pada perlakuan ke-i
b) Hipotesis untuk menguji pengaruh dosis pupuk
H0 : µ1 = µ2 =... µt
H1 : Paling sedikit ada µi ≠ µj ; i ≠ j =1, 2, 3,....,t
c) Uji Dunnet
1) Rumusan hipotesis
Fungisida:
H0 : Tidak ada pengaruh yang nyata perlakuan fungisida terhadap berat akar azalea
H1 : Ada pengaruh yang nyata perlakuan fungisida terhadap berat akar azalea
Blok:

8
H0 : Tidak ada pengaruh yang nyata blok terhadap berat akar azalea
H1 : Ada pengaruh yang nyata blok terhadap berat akar azalea
2) Besaran yang diperlukan
n = 20
α = 5%
𝑡=5
𝑟=4
Keterangan:
n : Banyaknya data
α : Taraf nyata pengujian
𝑟 : Banyaknya perlakuan blok
𝑡 : Banyaknya perlakuan fungisida

3) Statistik uji
𝐾𝑇𝑃
𝐹ℎ𝑖𝑡 = 𝐾𝑇𝐺 ~𝐹𝛼;𝑑𝑏1;𝑑𝑏2 = 15.59
𝐾𝑇𝐵
𝐹ℎ𝑖𝑡 = ~𝐹 = 4.11
𝐾𝑇𝐺 𝛼;𝑑𝑏1;𝑑𝑏2
Keterangan:
KTP : Kuadrat tengah perlakuan
KTG : Kuadrat tengah galat
KTB : Kuadrat tengah blok
4) Kriteria penolakan
Tolak H0 jika 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < α
Terima H0 jika 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 > α
5) Kesimpulan
• Fungisida
Dari nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0.000 < α = 0.05 Artinya 𝐻0 ditolak, maka perlakuan
fungisida memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan akar azalea.
• Blok

9
Dari nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0.032 < α = 0.05 Artinya 𝐻0 ditolak, maka perlakuan
fungisida memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan akar azalea.
Dari hasil pengulangan, kedua perlakuan sama-sama memberikan pengaruh yang
nyata terhadap pertumbuhan akar azalea. Untuk itu di perlakukan uji lanjutan, karena
pada pengujian pertama 𝐻0 ditolak
d) Uji Tukey.
1) Rumusan hipotesis
𝐻0 = beda rataan fungisida 𝑘𝑒 − 𝑖 sama dengan beda rataan 𝑘𝑒 − 𝑗
𝐻1 = beda rataan fungisida 𝑘𝑒 − 𝑖 tidak sama dengan beda rataan 𝑘𝑒 − 𝑗
Dimana 𝑖 ≠ 𝑗 = 1, 2, 3, 4
2) Besaran yang diperlukan
n = 20
α = 5%
𝑡=5
𝑟=4

Keterangan :
n : Banyaknya pasangan data
α : Taraf nyata pengujian
𝑡 : Banyaknya perlakuan
𝑟 : Banyaknya blok
3) Statistik uji

𝐾𝑇𝐺
|𝜇̂ 𝑖 − 𝜇̂ 𝑗 |~ 𝑞𝛼;𝑡;𝑑𝑏𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 √ ≈ 1,87
𝑛

Keterangan :
𝜇̂ 𝑖 : Rataan 𝑘𝑒 − 𝑖
𝜇̂ 𝑗 : Rataan 𝑘𝑒 − 𝑗
𝐾𝑇𝐺 : Kuadrat tengah galat
𝑡 : Banyaknya perlakuan
𝑛 : Banyaknya data
Db galat : Derajat bebas galat
4) Kriteria penolakan

10
𝐾𝑇𝐺
Tolak 𝐻0 jika |𝜇̂ 𝑖 − 𝜇̂ 𝑗 | > 𝑞𝛼;𝑡;𝑑𝑏𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 √ ≈ 1,88
𝑛

𝐾𝑇𝐺
Terima 𝐻0 jika |𝜇̂ 𝑖 − 𝜇̂ 𝑗 | < 𝑞𝛼;𝑡;𝑑𝑏𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 √ ≈ 1,88
𝑛

5) Kesimpulan
• |𝜇̂ 1 − 𝜇̂ 2 | = |8,750| = 8,75 > 1,88
Maka 𝐻0 ditolak, artinya beda rataan fungisida ke-1 ≠ beda rataan perlakuan ke-2.
• |𝜇̂ 1 − 𝜇̂ 3 | = |4,500| = 4,5 > 1,88
Jadi 𝐻0 ditolak, artinya beda rataan fungisida ke-1 ≠ beda rataan perlakuan ke-3.
• |𝜇̂ 1 − 𝜇̂ 4 | = |8,750| = 8,75 > 1,88
Maka 𝐻0 ditolak, artinya beda rataan fungisida ke-1 ≠ beda rataan perlakuan ke-4.
• |𝜇̂ 1 − 𝜇̂ 5 | = |7,000| = 7,000 > 1,88
Maka 𝐻0 ditolak, artinya beda rataan fungisida ke-1 ≠ beda rataan perlakuan ke-5.
• |𝜇̂ 2 − 𝜇̂ 3 | = |−4,250| = 4,250 > 1,88
Maka 𝐻0 ditolak, artinya beda rataan fungisida ke-2 ≠ beda rataan perlakuan ke-3.

• |𝜇̂ 2 − 𝜇̂ 4 | = |−0,000| = 0,000 < 1,88


Maka 𝐻0 diterima, artinya beda rataan fungisida ke-2 = beda rataan perlakuan ke-
4.
• |𝜇̂ 2 − 𝜇̂ 5 | = |−1,750| = 1,750 < 1,88
Maka 𝐻0 diterima, artinya beda rataan fungisida ke-2 = beda rataan perlakuan ke-
5.
• |𝜇̂ 3 − 𝜇̂ 4 | = |4,250| = 4,250 > 1,88
Maka 𝐻0 ditolak, artinya Beda rataan fungisida ke-3 ≠ beda rataan perlakuan ke-4.
• |𝜇̂ 3 − 𝜇̂ 5 | = |2,500| = 2,500 > 1,88
Maka 𝐻0 ditolak, artinya beda rataan fungisida ke-3 ≠ beda rataan perlakuan ke 5.
• |𝜇̂ 4 − 𝜇̂ 5 | = |−1,750| = 1,750 < 1,88
Maka 𝐻0 diterima, artinya beda rataan fungisida ke-4 = beda rataan perlakuan ke-
5.
Beda perlakuan yang sama adalah antara perlakuan fungisida ke-2 dengan ke-4, ke-
2 denga ke-5, dan perlakuan ke-4 dengan ke-5 sedangkan beda rataan perlakuan lainnya
berbeda.

11
5.5 Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Rancangan Acak Kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan
mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang
dinamakan kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam
masing-masing kelompok. Rancangan Acak Kelompok Lengkap merupakan rancangan
acak kelompok dengan semua perlakuan dicobakan pada setiap kelompok yang ada.
Tujuan pengelompokan satuan-satuan percobaan tersebut adalah untuk membuat
keragaman satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil
mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin. Tingkat ketepatan
biasanya menurun dengan bertambahnya satuan percobaan (ukuran satuan percobaan)
per kelompok, sehingga sebisa mungkin buatlah ukuran kelompok sekecil mungkin.
Pengelompokan yang tepat akan memberikan hasil dengan tingkat ketepatan yang lebih
tinggi dibandingkan rancangan acak lengkap yang sebanding besarnya.

12
Beda perlakuan yang sama adalah antara perlakuan fungisida ke-2 dengan ke-4, ke-
2 denga ke-5, dan perlakuan ke-4 dengan ke-5 sedangkan beda rataan perlakuan lainnya
berbeda.

b. Saran.
Sebaiknya sebelum dilakukanya praktikum ada baiknya mengecek sarana dan
prasarana terlebih dahulu untuk menghindari kendala-kendala saat praktikum.

13

Anda mungkin juga menyukai