Anda di halaman 1dari 30

MATA KULIAH

RANCANGAN PERCOBAAN
Dosen Pengasuh: Melkianus Randu

PERCOBAAN SATU FAKTOR


(Lattice Design)

KOMPETENSI:
Setelah mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa mampu
merancang percobaan satu faktor (Rancangan Latis) dengan
baik dan benar, membuat lay out percobaan satu faktor
(Rancangan Latis), dan melakukan analisa keragaman satu
arah untuk percobaan satu faktor (Rancangan Latis).

9/2/2021 1
Pendahuluan
Rancangan percobaan (Rancob) adalah sebuah desain yang menjadi dasar pengambilan
data sebuah penelitian. Kata desain atau rancangan mengandung arti bahwa proses
pembuatannya dilakukan dengan sengaja.
Rancangan percobaan (Rancob) secara umum mencakup dua komponen, yaitu:
1. Rancangan lingkungan/lapangan (Rancangan Acak Lengkap (digunakan bila unit
percobaan relative homogen), Rancangan Acak Kelompok (digunakan apabila unit
percobaan relatif besar dan heterogen, disusun melalui pengelompokkan unit percobaan
ke dalam beberapa kelompok ), dan Rancangan Bujur Sangkat Latin (digunakan untuk
mengendalikan keragaman unit-unit percobaan lebih dari satu sisi komponen keragaman
(baris dan lajur).
2. Rancangan perlakuan (Rancangan Satu Faktor (pengaruh satu faktor terhadap respon.
Contoh: penelitian untuk membandingkan pertumbuhan tanaman yang diberikan pupuk
dan tidak diberikan pupuk); Rancangan Dua Faktor atau Lebih /Rancangan Faktorial
(apabila diduga ada pengaruh dari dua/lebih faktor secara simultan terhadap respon
sehingga diketahui pengaruh masing-masing faktor dan interaksinya. Contoh: penelitian
untuk membandingkan pertumbuhan tanaman menggunakan 3 jenis pupuk dengan
masing-masing dosis pupuk yang berbeda.

9/2/2021 2
SEJARAH DAN PENGERTIAN
RANCANGAN LATIS
Rancangan Latis pertama kali diperkenalkan oleh Yates (1936).
Dikembangkan karena aktivitas penelitian membutuhkan banyak
perlakuan sehingga diperlukan efisiensi dalam rancangan percobaan.
Percobaan RAK, apabila perlakuan bertambah maka ukuran kelompok
juga akan bertambah, sehingga efektivitas pengelompokan dan
pengendalian galat percobaan akan berkurang. Untuk mengatasi
masalah tersebut dapat menggunakan rancangan kelompok tak lengkap
(Gaspersz, 1991: 278).
Rancangan Latis merupakan bagian dari Rancangan Acak Kelompok
Tak Lengkap (RAKTL). Rancangan Latis digunakan apabila jumlah
perlakuan lebih banyak dibandingkan kelompok, sehingga tidak semua
perlakuan dapat diberikan dalam unit percobaan pada tiap-tiap
kelompok, dan tidak efisien apabila digunakan RAL, RAKL ataupun RBSL.
Rancangan Latis menggunakan ulangan yang lebih lengkap sehingga
lebih efektif digunakan untuk pengendalian galat percobaan. Rancangan
Latis sering disebut juga sebagai rancangan blok yang tidak lengkap.

9/2/2021 3
MANFAAT RANCANGAN LATIS
Meminimalisir error / galat yang terjadi pada penggunaan perlakuan
yang terlalu banyak. Menurut Federer (1955), keuntungan dari
rancangan latis adalah banyaknya perlakuan dapat dibandingkan ke
dalam blok yang relatif kecil, dapat dianalisis dengan mudah, dan
keragaman blok dalam rancangan latis lebih dapat dikendalikan
dibandingkan dengan rancangan acak kelompok lengkap.
Kelemahan menggunakan rancangan latis adalah perhitungan yang
cukup rumit, yaitu pada saat data dalam satuan percobaan hilang,
tidak tersedia untuk semua nilai t , r , dan k, analisa menjadi rumit jika
perlakuannya merupakan persoalan dalam membedakan keragaman
galat, dan rancangan lebih sulit dibentuk.

9/2/2021 4
JENIS RANCANGAN LATIS
• Rancangan Latis Seimbang (Balanced Lattice)
Rancangan Latis seimbang memiliki beberapa syarat : banyaknya ulangan (r)
tiap perlakuan adalah r = k+1. Itu berarti 9 perlakuan membutuhkan 4
ulangan; perlakuan haruslah merupakan penjumlahan sempurna sehingga
proses pemberian satu faktor perlakuan dilakukan secara seimbang.
Contoh: t = k² = 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, dst; banyaknya tiap pasangan
perlakuan muncul dalam satu blok yang sama hanya sekali (dinotasikan
dengan λ = 1); dan jumlah blok yang dibutuhkan sebesar b = k (k+1). Secara
teknis, rancangan latis seimbang dianalisis menggunakan RAKTLS.
• Rancangan Latis Seimbang Parsial (Partially Balanced Lattice)
Latis seimbang parsial digunakan apabila banyaknya perlakuan yang
diberikan berbeda dalam percobaan sehingga analisis statistiknya
menggunakan Rancangan Acak Kelompok Tak Lengkap Seimbang Parsial
(RAKTLSP).
9/2/2021 5
PENGACAKAN RANCANGAN LATIS
Pengacakan merupakan suatu proses memasangkan masing-masing
level pada tiap faktor dengan acak dalam sebuah percobaan. Tujuannya
sebagai jaminan peluang yang sama bagi setiap satuan percobaan untuk
mendapatkan suatu perlakuan.
Fungsi pengacakan adalah agar pengujian menjadi sah, galat menjadi
independent, serta percobaan yang dilakukan bebas dari bias akibat
adanya perbedaan antara satuan-satuan percobaan.
Metode pengacakan dapat menggunakan tabel bilangan acak, undian
angka, lotere atau dengan bantuan komputer. Cara lain yang lebih baik
adalah menggunakan daftar bilangan acak yang banyak terdapat pada
buku-buku statistika. Hal tersebut juga berlaku apabila anda
menggunakan rancangan lattice sebagai pilihan dalam melakukan
penelitian anda.

9/2/2021 6
PENGACAKAN RANCANGAN LATIS
SEIMBANG
Contoh: Kita ingin melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh
pertumbuhan 9 jenis rumput sehingga rumput tersebut harus ditanam
pada sebuah lahan dan perlu dilakukan pengelompokkan sehingga
ketelitian penelitian anda bertambah. Namun demikian, anda sulit
untuk menemukan kelompok lahan homogen untuk ditanami 9 jenis
rumput tersebut.
Untuk itulah kita dapat menggunakan rancangan lattice seimbang 3x3
sebagai alternatifnya. Berkaitan dengan hal tersebut maka prosedur
pengacakan dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah ulangan,
blok dan satuan percobaan. Terkait penelitian ini, maka kita akan
membutuhkan 4 ulangan (diperoleh dari r = k + 1 atau r = 3 + 1 = 4),
12 blok (diperoleh dari b = k (k+1) atau b = 3 (3+1) atau 3x4 = 12).
Satuan percobaan yang dibutuhkan 36 (diperoleh dari k²(k+1) atau
3²(3+1) = 9 x 4 = 36. Secara teknis dapat digambarkan sebagai berikut:

9/2/2021 7
Rancangan Latis seimbang membutuhkan 3 tahapan
pengacakan secara teknis, yaitu:
1) Pengacakan terhadap ulangan sesuai jumlah satuan perlakuan
Blok Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4

1 R1 R4 R7 R1 R2 R3 R1 R8 R6 R1 R5 R9

2 R2 R5 R8 R4 R5 R6 R4 R2 R9 R7 R2 R6

3 R3 R6 R9 R7 R8 R9 R7 R5 R3 R4 R8 R3

2) Pengacakan terhadap kelompok/blok dalam setiap ulangan


Blok Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4

1 R3 R6 R9 R4 R5 R6 R7 R5 R3 R1 R5 R9

2 R2 R5 R8 R1 R2 R3 R1 R8 R6 R4 R8 R3

3 R1 R4 R7 R7 R8 R9 R4 R2 R9 R7 R2 R6

9/2/2021 8
3) Pengacakan perlakuan dalam setiap kelompok/blok ulangan
Blok Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4

1 R9 R3 R6 R5 R4 R6 R7 R5 R3 R1 R9 R5

2 R8 R5 R2 R3 R2 R1 R6 R8 R1 R4 R8 R3

3 R7 R1 R4 R9 R8 R7 R2 R4 R9 R7 R6 R2

Syarat terpenting dalam penggunaan rancangan lattice seimbang ini


adalah setiap pasangan perlakuan muncul bersama-sama hanya
satu kali dalam kelompok yang sama.

9/2/2021 9
ANALISIS KERAGAMAN
RANCANGAN LATIS SEIMBANG
Model Linear Rancangan Latis Seimbang
Yhij = µ + h + hi + j + +εhij ; h = 1, 2, 3 ... (h = ulangan)
i = 1, 2, 3 ... (i = kelompok / blok)
j =1, 2, 3 ... (j = perlakuam)
Dimana,
Yhij = nilai pengamatan dari ulangan ke – h, perlakuan ke- j dalam blok ke- i
µ = nilai tengah umum / rataan umum
h = pengaruh ulangan ke- h
hi = pengaruh kelompok tidak lengkap
j = pengaruh perlakuan ke- j
εijg = pengaruh galat percobaan
H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 0
H1 : paling sedikit ada sepasang i yang tidak sama,
Hipotesis yang diuji Atau
H0: Tidak ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati.
H1 : Terdapat pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati.

F Hitung > F Tabel 5%, maka H1 diterima


F Hitung < F Tabel 5 %, maka H0 diterima

9/2/2021 10
Model Perhitungan Rancangan Latis Seimbang

 Menghitung Faktor Koreksi


G2
FK = -------------
(k2) (k + 1)

 Menghitung Jumlah Kuadrat

JK Total = ∑ X2 – FK
= Jumlah kuadrat masing-masing pengamatan - FK

∑ R2
JK Ulangan = ------------- - FK
k2
= (Jlh total setiap ulangan dikuadratkan / jlh perlakuan dikuadratkan) – FK

9/2/2021 11
∑ T2
JK Perlakuan (Tak Terkoreksi) = ----------- - FK
(k + 1)
= (Total setiap perlakuan dikuadratkan / Perlakuan + 1) – FK
∑ =1 2
JK Blok (Terkoreksi) = ----------------
(k)3 (k+1)

(W1)2 + (W2)2 + ...


= ----------------------
(k)3 (k+1)
Dimana,
2
diperoleh dari rumus dasar : W = kT - (k+1)Bt + G yang dikuadratkan
k = Perlakuan
T = Penjumlahan nilai masing-masing perlakuan
Bt = Penjumlahan nilai blok untuk setiap perlakuan
G = Total penjumlahan nilai keseluruhan perlakuan

JK Galat Intrablok = JK Total – JK Ulangan – JK Perlakuan TK – JK Blok K

9/2/2021 12
 Menghitung Kuadrat Tengah
Untuk menghitung kuadrat tengah blok terkoreksi, galat intrablok, perlakuan terkoreksi,
dan galat effectif, kita perlu terlebih dahulu menentukan derajat bebas (db) ulangan, db
perlakuan tidak terkoreksi, db blok terkoreksi, db galat intrablok, db perlakuan
terkoreksi, db galat effektif, dan db total, sebagai berikut:
db Ulangan =k
db Perlakuan tidak terkoreksi = k2 - 1
db Blok terkoreksi = k2 - 1
db Galat Intrablok = (k – 1) (k2 – 1)
db Perlakuan Terkoreksi = (k2 – 1)
db Galat Efektif = (k – 1) (k2 – 1)
db Total = k2 (k + 1) – 1

Kuadrat Tengah Blok terkoreksi = JK Blok Terkoreksi / db Blok Terkoreksi


Kuadrat Tengah Galat Intrablok = JK Galat Intrablok / db Galat Intrablok

1 2
Kuadrat Tengah Perlakuan Terkoreksi = 2 −1
∑ ′2 − 2
+1

Kuadrat Tengah Galat Efektif = (KT Galat Intrablok) x (1 + k π)

9/2/2021 13
 Menentukan F hitung
F Hitung Perlakuan Terkoreksi = KT Perlakuan Terkoreksi / KT Galat Efektif

 Menghitung Koefiesien Keragaman


KK = x 100%

9/2/2021 14
Membuat Tabel Sidik Ragam (Anova)
Sumber Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Fhit F Tabel
Keragaman
F 5% F 1%

Ulangan - F0,05 Pembilang (db F0,01 Pembilang (db Perlakuan Terkoreksi);


k ∑ R2 Perlakuan Terkoreksi);
F0,01 Penyebut (db Galat Efektif -1)
F0,05 Penyebut (db Galat
Efektif - 1)
------------- - FK

k2

Perlakuan (Tidak k2 - 1 -
∑ T2
Terkoreksi)
----------- - FK

(k + 1)

Blok (Terkoreksi) k2 - 1
JK Blok Terkoreksi / db Blok

Terkoreksi

Galat Intrablok JK Galat Intrablok / db Galat Intrablok


(k – 1) (k2 – 1) JK Total – JK Ulangan

– JK Perlakuan TK – JK

Blok K

Perlakuan - KT Perlakuan
k2 – 1 (Terkoreksi) / KT
(Terkoreksi) Galat Efektif

Galat Efektif - (KT Galat Intrablok) x (1 + k π)


(k – 1) (k2 – 1)

Total k2 (k + 1) – 1 ∑ X2 – FK -

9/2/2021 15
Kaidah Pengambilan Keputusan
Apabila F Hitung ≤ F tabel 5% atau F Tabel > F Hitung 5%, berarti perlakuan tidak
berpengaruh nyata, diberi tanda tn (tidak nyata) atau TERIMA H0.

Apabila F Hitung ≥ F Tabel 5% namun ≤ F Tabel 1%, tolak H0 yang berarti kelompok atau
perlakuan berpengaruh nyata (diberi tanda *)

Apabila F Hitung ≥ F Tabel 1%, tolak H0 yang berarti perlakuan atau kelompok berpengaruh
sangat nyata (diberi tanda **)

9/2/2021 16
CONTOH SOAL
RANCANGAN LATIS SEIMBANG
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh ransum terhadap PBB
ayam broiler. Penelitian tersebut menggunakan 16 jenis ransum
sebagai perlakuan yang akan diteliti. Rancangan yang digunakan
adalah latis seimbang ukuran 4 x 4,
Dengan demikian, dibutuhkan 5 ulangan (r = k+1 atau r = 4+1 = 5),
20 blok (diperoleh dari b = k (k+1) atau b = 4 (4+1) atau 4 x 5 = 20), dan
80 ekor ayam broiler sebagai satuan percobaan (diperoleh dari k² (k + 1)
atau 4² (4 + 1) = 16 x 5 = 80).

Selanjutnya langkah-langkah yang harus dilakukan, sebagai berikut:

9/2/2021 17
Lakukan pengacakan :
1) Pengacakan terhadap ulangan sesuai jumlah satuan perlakuan

Blok Ulangan 1 Blok Ulangan 2


1 V1 V5 V9 V13 5 V1 V2 V3 V4
2 V2 V6 V10 V14 6 V5 V6 V7 V8
3 V3 V7 V11 V15 7 V9 V10 V11 V12
4 V4 V8 V12 V16 8 V13 V14 V15 V16

Blok Ulangan 3 Blok Ulangan 4 Blok Ulangan 5


9 V1 V13 V15 V10 13 V1 V6 V10 V14 17 V11 V14 V8 V1
10 V5 V2 V12 V16 14 V8 V2 V16 V7 18 V15 V9 V2 V5

11 V8 V6 V3 V14 15 V11 V15 V3 V13 19 V10 V3 V6 V13

12 V1 V9 V7 V4 16 V5 V12 V9 V4 20 V4 V7 V12 V16


1

9/2/2021 18
2) Pengacakan kelompok/blok dalam setiap ulangan

Blo Ulangan 1 Blok Ulangan 2


k
1 V4 V8 V12 V16 5 V5 V6 V7 V8
2 V3 V7 V11 V15 6 V13 V14 V15 V16
3 V2 V6 V10 V14 7 V1 V2 V3 V4
4 V1 V5 V9 V13 8 V9 V10 V11 V12

Blok Ulangan 3 Blok Ulangan 4 Blok Ulangan 5


9 V11 V9 V7 V4 13 V1 V6 V10 V14 17 V4 V7 V12 V16
10 V8 V6 V3 V14 14 V8 V2 V16 V7 V10 V3 V6 V13
18
11 V5 V2 V16 V12 15 V5 V12 V9 V4 V15 V9 V2 V5
19
12 V1 V13 V15 V10 16 V11 V15 V3 V13 V11 V14 V8 V1
20

9/2/2021 19
3) Pengacakan perlakuan dalam setiap kelompok/blok

Blo Ulangan 1 Blok Ulangan 2


k
1 V16 V4 V8 V12 5 V8 V5 V6 V7
2 V15 V3 V7 V11 6 V16 V13 V14 V15
3 V14 V2 V6 V10 7 V4 V1 V2 V3
4 V13 V1 V5 V9 8 V2 V9 V10 V11

Blok Ulangan 3 Blok Ulangan 4 Blok Ulangan 5


9 V4 V11 V9 V7 13 V14 V1 V6 V10 17 V16 V4 V7 V12
10 V14 V8 V6 V3 14 V7 V8 V2 V16 V13 V10 V3 V6
18
11 V16 V5 V2 V12 15 V4 V5 V12 V9 V5 V15 V9 V2
19
12 V10 V1 V13 V15 16 V13 V11 V15 V3 V1 V11 V14 V8
20

9/2/2021 20
Kita asumsikan anda telah menghasilkan data
penelitian, sehingga anda harus melakukan
tabulasi sebagaimana langkah dibawah ini:
BLOK ULANGAN 1 Total Blok BLOK ULANGAN 2 Total Blok
1 2 3 4 1 5 9 13
1 147 152 167 150 616 5 140 165 182 152 639
5 6 7 8 10 2 14 6
2 127 155 162 172 616 6 97 155 192 142 586
Jumlahkan Total 3
9
147
10
100
11
192
12
177 616 7
7
155
15
182
3
192
11
192 721
Blok (B) dan Total 4
13
155
14
195
15
192
16
205 747 8
16
182
8
207
12
232
4
162 783
Ulangan (R) Total Ulangan (R1) 2595 Total Ulangan (R2) 2729

BLOK ULANGAN 3 Total Blok BLOK ULANGAN 4 Total Blok


1 6 11 16 1 14 7 12
9 155 162 177 152 646 13 220 202 175 205 802
5 2 15 12 13 2 11 8
10 182 130 177 165 654 14 205 152 180 187 724
9 14 3 8 5 10 3 16
11 137 185 152 152 626 15 165 150 200 160 675
13 10 7 4 9 6 15 4
12 185 122 182 192 681 16 155 177 185 172 689
Total Ulangan (R3) 2607 Total Ulangan (R4) 2890

BLOK ULANGAN 5 Total Blok


1 10 15 8
17 147 112 177 147 583
9 2 7 16
18 180 205 190 167 742
13 6 3 12
19 172 212 197 192 773
5 14 11 4
20 177 220 205 225 827
Total Ulangan (R5) 2925

9/2/2021 21
Penjumlah total perlakuan dengan cara : Perlakuan V1 pada masing-masing
blok, V2 sampai V16 ditambahkan untuk diperoleh data (T) SEDANGKAN
DATA TOTAL KESELURUHAN PERLAKUAN (G) merupakan data total perlakuan
(T) dari 1 – 16 (LIHAT CONTOH HITUNG EXCEL)

Jumlahkan Total
Perlakuan (T) dan
Total Keseluruhan
(G)

9/2/2021 22
Lakukan berbagai perhitungan berikut:

Faktor Koreksi
G2
FK = -------------
(k2) (k + 1)

(13.746)2
= -----------------
(4)2 (4+1)

188.952.516
= -----------------
80
= 2.361.906

9/2/2021 23
 Menghitung Jumlah Kuadrat

JK Total = ∑ X2 – FK
= [(147)2 + (152) 2 + .... + (225) 2] – FK
= [(21.609) + (23.104) + .... + (50.625)] – 2.361.906
= 58.856
∑ =1 2
∑ R2
JK Blok (Terkoreksi) = ----------------
JK Ulangan = ------------- - FK (k)3 (k+1)
k2
(2.595)2 + (2.729) 2 + ... + (2.925)2 (W1)2 + (W2)2 + ...
= ---------------------------------------------- – 2.361.906 = ----------------------
(4)2 (k)3 (k+1)

37.885.640 (552)2 + (312)2 + ... + (755)2


= -------------------- – 2.361.906 = ------------------------------------
16 (4)3 (4+1)
= 2.367.852 – 2.361.906
= 5.946
(304.704) + (97.344) + ... + (570.025)
= -----------------------------------------------
∑ T2
JK Perlakuan (Tak Terkoreksi) = ----------- - FK
(64) (5)
(k + 1)
3.642.188
2 2
(809) + (794) + ... + (866) 2 = -------------------------
= ---------------------------------------------- – 2.361.906 320
(4 + 1)
= 11.382
11.944.504
= -------------------- – 2.361.906
JK Galat Intrablok = 58.856 – 5.946 – 26.995 – 11.382
5
= 14.533
= 2.388.900 – 2.361.906
= 26.995

9/2/2021 24
 Menghitung Derajat Bebas
db Ulangan =k
=4

db Perlakuan tidak terkoreksi = k2 – 1


= 42 – 1
= 16 – 1
= 15 db Perlakuan Terkoreksi = (k2 – 1)
= 42 – 1
db Blok terkoreksi = k2 – 1 = 16 – 1
= 42 – 1 = 15
= 16 – 1
db Galat Efektif = (k – 1) (k2 – 1)
= 15
= (4 – 1) (42 – 1)
= (3) (15)
db Galat Intrablok = (k – 1) (k2 – 1)
= 45
= (4 – 1) (42 – 1)
= (3) (15) db Total = k2 (k + 1) – 1
= 45 = (4)2 (4 + 1) – 1
= (16) (5) – 1
= 80 – 1
= 79

9/2/2021 25
 Menghitung Kuadrat Tengah

Kuadrat Tengah Blok terkoreksi = JK Blok Terkoreksi / db Blok Terkoreksi


11.382
= ------------------------- = 759
15

Kuadrat Tengah Galat Intrablok = JK Galat Intrablok / db Galat Intrablok

14.533
= ------------------------- = 323
45

1 2
Kuadrat Tengah Perlakuan Terkoreksi = 2 −1
∑ ′2 − 2
+1

1 13.746 2
= 4+1 4 2 −1
829 2
+ 805 2
+ ⋯ + 839 2
− 4 2

1 188.952.516
= * 11.929.540 − +
5 15 16

= ⌊0,0133⌋ [11.929.540 − 11.809.532 ]

= ⌊0,013⌋ [120.008]

= 1.560
9/2/2021 26
Kuadrat Tengah Galat Efektif = (KT Galat Intrablok) x (1 + k π)

= 323 [1 + 4 (0,0359)]

= 323 [1 + 0,1436]

= 323 [1. 1436]

= 369

 Menentukan F hitung
F Hitung Perlakuan Terkoreksi = KT Perlakuan Terkoreksi / KT Galat Efektif

1.560
= ------------------------- = 4,23
369
 Menghitung Koefiesien Keragaman


KK = x 100%

√369
= 172
x 100%

= 0,11 x 100% = 11,17%

9/2/2021 27
Membuat Tabel Sidik Ragam (ANOVA)

Sumber Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Fhit F Tabel


Keragaman
F 5% F 1%

Ulangan 4 5.946 -

Perlakuan (Tidak 15 26.995 -


Terkoreksi)

Blok 15 11.382 759


(Terkoreksi)

Galat Intrablok 45 14.533 323

Perlakuan (15) - 1.560 4,23** 1,90 2,47


(Terkoreksi)

Galat Efektif (45) - 369

Total 79 58.856 -

9/2/2021 28
Fhit Kelompok < Ftab, tidak berbeda nyata atau terima H0
Fhit Perlakuan > Ftab pada taraf 1%, berbeda sangat nyata Tolak Ho atau terima H1

Pembahasan
Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) terhadap pengujian menunjukkan bahwa F hitung ˃ F
Tabel 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian 16 jenis ransum berpengaruh
terhadap pertumbuhan ayam broiler.

9/2/2021 29
TERIMA KASIH
SUKSES SELALU
9/2/2021 30

Anda mungkin juga menyukai