Padjadjaran
Statistika - FMIPA
2
Pendahuluan
Informasi Penelitian
3
Prinsip Dasar dalam Desain Eksperimen
Kerugiannya:
1. Tingkat ketepatan (presisi) percobaan mungkin tidak terlalu memuaskan
2. Hanya sesuai untuk percobaan dengan jumlah perlakuan yang tidak terlalu
banyak
3. Jumlah ulangan yang rendah akan memberikan hasil yang tidak konsisten
4. Tidak mungkin dilakukan pada kondisi lingkungan yang tidak seragam
6
Kapan seharusnya memilih RAL?
Campuran Makanan Ke
Jumlah
1 2 3 4
12 14 6 9
20 15 16 14
Pertambahan
23 10 16 18
Berat
10 19 20 19
17 22
Banyak
5 5 4 4 18
Pengamatan
Jumlah 82 80 58 60 280
11
Uji Asumsi Klasik
Normalitas
Homogenitas Varians
Independensi
Kruskal-Wallis
Rancangan Acak
12
Kelompok
Rancangan Acak Kelompok adalah
suatu rancangan acak yang dilakukan
dengan mengelompokkan satuan
percobaan ke dalam grup-grup yang
homogen yang dinamakan kelompok dan
kemudian menentukan perlakuan secara
acak di dalam masing-masing kelompok
13
Tujuan Pengelompokkan
Keungtungan
Lebih efisien dan akurat dibanding dengan RAL
Lebih Fleksibel.
Penarikan kesimpulan lebih luas, karena kita bisa
juga melihat perbedaan diantara kelompok
Kerugian
Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji
hipotesis
Interaksi antara Kelompok*Perlakuan sangat sulit
15
Keuntungan & Kerugian
Hipotesis.
H0: tidak ada perbedaan empat merk mesin terhadap suku cadang XYZ.
H1: ada ada perbedaan empat merk mesin terhadap suku cadang XYZ
Perlakuan (Mesin)
Blok (Hari)
A B C D
1 260 308 323 330
2 280 358 343 345
3 298 353 350 333
4 288 323 365 363
Rancangan
Faktorial
18
Pendahuluan
Rancangan Faktorial
Dalam Rancangan Acak
Lengkap (Faktorial RAL)
21
Faktorial RAL
Kelebihan
1. Dapat diketahui interaksi 2 faktor dan besar pengaruh
utama
2. Informasi yang diperoleh lebih komprehensif karena kita
bisa mempelajari pengaruh utama dan interaksi
3. Hasil percobaan dapat diterapkan dalam suatu kondisi
yang lebih luas karena kita mempelajari kombinasi dari
berbagai faktor.
23
Kelebihan & Kekurangan
Kekurangan
1. Makin banyak faktor yang di teliti, perlakuan kombinasi
meningkat
2. Analisis Statistika menjadi lebih kompleks
3. Terdapat kesulitan dalam menyediakan satuan percobaan
yang relatif homogen pengaruh dari kombinasi perlakuan
tertentu mungkin tidak berarti apa-apa sehingga terjadi
pemborosan sumberdaya yang ada
24
Contoh Kasus
H01: tidak terdapat pengaruh antara kapur terhadap kejenuhan Al (%) tanah
Ultisols Kentrong
H11: terdapat pengaruh antara kapur terhadap kejenuhan Al (%) tanah Ultisols
Kentrong
H02: tidak terdapat pengaruh bahan organik terhadap kejenuhan Al (%) tanah
Ultisols Kentrong
H12: terdapat pengaruh bahan organik terhadap kejenuhan Al (%) tanah
Ultisols Kentrong
H03: tidak terdapat pengaruh interaksi antara kapur dan bahan organik
terhadap kejenuhan Al (%) tanah Ultisols Kentrong
H13: terdapat pengaruh interaksi antara kapur dan bahan organik terhadap
kejenuhan Al (%) tanah Ultisols Kentrong
Rancangan Faktorial
Dalam Rancangan
Acak Kelompok
(Faktorial RAK)
28
Faktorial RAK
Kelebihan
1. Analisis statistiknya masih bersifat sederhana, sama seperti pada
rancangan acak lengkap faktorial.
2.Jika tujuan pengelompokan terpenuhi, rancangan acak kelompok faktorial
memberikan presisi dan efisiensi yang lebih tinggi dibanding rancangan
acak lengkap faktorial.
3. Jika ada satu atau dua data yang hilang, analisis statistic masih dapat
dilanjutkan dengan teknik data hilang.
30 Kelebihan & Kekurangan
Kekurangan
Rancangan acak kelompok faktorial juga memiliki
kelemahan yaitu bila perlakuannya banyak maka luas
kelompok percobaannya juga bertambah besar, sehingga
ragam dalam kelompok menjadi besar, ragam galat menjadi
besar dan uji F menjadi kurang peka (sugiarto, 1994). Jika
tujuan pengelompokan tidak terpenuhi, presisi dan efisiensi
penggunaan rancangan acak kelompok factorial lebih rendah
dari rancangan acak lengkap faktorial karena berkurangnya
derajat bebas untuk galat percobaan.
31
Contoh Kasus
H01: tidak terdapat pengaruh antara olah tanah terhadap indeks stabilitas
agregat tanah utisols kentrong
H11: terdapat pengaruh antara olah tanah terhadap indeks stabilitas agregat
tanah utisols kentrong
H03: tidak terdapat pengaruh bersama antara olah tanah dan bahan organik
terhadap indeks stabilitas agregat tanah utisols kentrong
H13: terdapat pengaruh bersama antara olah tanah dan bahan organik terhadap
indeks stabilitas agregat tanah utisols kentrong
33
Rancangan
34
Split Plot
Split Splot Design merupakan percobaan faktorial
atau dengan kata lain setiap percobaan yang
menggunakan split splot design pasti faktorial,
tetapi setiap percobaan faktorial tidak selalu split
splot design.
Faktor dengan derajat ketelitian yang lebih rendah
disebut sebagai faktor utama (main plot faktor),
sedangkan faktor dengan ketelitian yang lebih
tinggi disebut faktor anak petak (sub plot faktor).
35
Contoh Kasus
Temperatur
Replikasi Lama Pembakaran
600 620 640 660
5 162 122 160 201
I 10 201 138 170 227
15 175 147 182 172
5 188 126 229 223
II 10 233 185 186 181
15 213 152 161 156
5 217 158 167 182
III 10 170 130 181 201
15 195 180 155 199
36
Contoh Kasus
H01: tidak terdapat pengaruh antara temperatur terhadap umur komponen kompor
listrik
H11: terdapat pengaruh antara temperatur terhadap umur komponen kompor
listrik
H03: tidak terdapat pengaruh interaksi antara temperatur dan lama pembakaran
terhadap umur komponen kompor listrik
H13: terdapat pengaruh interaksi antara temperatur dan lama pembakaran
terhadap umur komponen kompor listrik
37
Thanks For Your Attention
Vania Regina (140610140018)
Pembimbing : Chotimatul Azmi, SP.,M.Agr
Riestiawati D. (140610140006)
Pembimbing : Dr. Ir. Darkam Musaddad, M.Si.