Anda di halaman 1dari 26

DAPUR TEMPA

 OLEH : SUTRISNO,A.Pi.,M.Si
TEMPA

PENGERTIAN KERJA TEMPA


Kerja tempa adalah suatu proses pengerjaan logam yang paling tua.
Prosesnya terdiri dari atas pemukulan atau penekanan logam menjadi
bentuk yang dikehendaki. Hal ini dapat dikerjakan baik dalam keadaan
panas maupun dingin, tetapi istilah “tempa” umumnya menggunakan
panas. Jadi yang dimaksud menempa adalah suatu proses pengerjaan
logam dalam keadaan panas dengan cara memukul dengan palu diatas
landasan.
ALAT TEMPA DAN KEUNTUNGAN KERJA
TEMPA
 Penempaan dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan
mesin. Untuk benda-benda kerja yang ringan dapat dilakukan
dengan penempaan tangan. Penempaan dengan mesin
biasanya dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan berat, dapat
menggunakan matres ataupun tidak menggunakan matres
Keuntungan kerja tempa
 Logam dalam keadaan panas bersifat lunak dan mudah
dibentuk tumbukan dan tekanan tanpa merusak sifat logam
itu sendiri.
 Benda – benda yang sama yang ditempa lebih kuat daripada
benda yang dikerjakan dengan mesin.
 Bentuk – bentuk benda kerja yang rumit dapat diproduksi
lebih mudah dan murah daripada dengan kerja mesin.
 Pembentukan yang dilakukan dengan penempaan tidak terjadi
pemotongan, maka jumlah logam yang hilang atau terbuang
akan lebih sedikit.
Kekurangan-kekurangan dalam kerja
tempa
 Temperatur tempa yang terlalu tinggi akan menyebabkan
oksidasi sehingga benda kerja akan cepat mencair.
 Ukuran yang tepat sulit untuk dicapai.
DAPUR TEMPA
 Dalam melaksanakan pekerjaan menempa diperlukan alat dan
peralatan, seperti dapur tempa, alat pemotong, alat pelubang,
alat peregang, alat pembentuk, alat ukur, dan alat bantu
lainnya.
Fungsi Dapur Tempa
 Fungsi utama dapur tempa ialah tempat untuk membakar
benda kerja yang akan dibentuk. Selain pekerjaan
membentuk, dalam menempa dapat juga dilaksanakan
berbagai pekerjaan seperti menyepuh, melunakan,
penyambungan dengan car alas tempa dan lain-lain.
Dapur Tempa Tetap
 Dapur tempa tetap umumnya dipakai di bengkel-bengkel dan
diletakan secara permanen di atas suatu fondasi yang kuat.
Suatu dapur tempa memerlukan udara penghembus. Udara
penghembus dapat diperoleh melalui berbagai cara, baik cara
tradisional, seperti dapur tempa tekan yang masih banyak
digunakan di daerah pedalaman maupun menggunakan
ventilator listrik atau tangan
Bagian-bagian utama dapur tetap
 Cerobong asap, fungsinya untuk menarik asap dan debu
dengan system tarikan alam sehingga populasi udara dapat
dikurangi.
 Sungkup asap, untuk mengarahkan asap ke dalam cerobong.
 Tungku api, tempat memasang/membakar benda kerja.
 Bak air, untuk mendinginkan alat maupun benda kerja.
 Katup pengatur, untuk memasukan pemasukan udara ke
dalam tungku.
 Katup pembuang debu, untuk mengeluarkan debu sisa
pembakaran dan terak-terak.
BAHAN BAKAR DAPUR TEMPA
 Ada tiga macam bahan bakar yang dipergunakan pada dapur
tempa, yaitu; bahan bakar padat, bahan bakar cair, dan bahan
bakar gas
Bahan Bakar padat
Syarat-syarat bahan bakar padat :
 Kadar karbonnya tinggi
 Bahan bakar padat cukup keras.
 Butir-butiran bahan bakar tidak terlalu kecil.
 Tidak mengandung bahan bakar TER, karena sangat
mengotori langit-langit, sehingga menjadi hitam.
 Arang kayu, arang bekas, tempurung kelapa, dan lain-lainnya
yang berbentuk benda padat dan dapat dibakar
 Keuntungan bahan bakar padat adalah :
 Mudah didapat terutama di daerah pedesaan.
 Tidak mudah terbakar.
 Kerugian Bahan bakar padat adalah :
 Ruang kerja kotor.
 Memerlukan tempat penyimpanan yang luas.
Peralatan Dapur Tempa
 Palu, palu ada dua macam yaitu palu biasa yang digunakan
untuk membentuk / memukul benda kerja dan palu perata
yaitu alat bantu untuk lebih meratakan suatu permukaan
benda kerja
 Tongs ( penjepit ) digunakan untuk menjepit benda kerja
yang panas dan sebagai alat bantu pada waktu tempa
 Poker digunakan untuk mengambil arang kayu dan kokas.
 Plakes digunakan membetulkan letak kokas pada tungku.
 Scrapers digunakan sebagai pemadam api pada bagian pinggir
dari tungku.
 Anvil digunakan sebagai landasan pada waktu kita menempa
PROSES DASAR MENEMPA
 Yang dimaksud proses dasar menempa ialah suatu proses
pengerjaan yang merupakan dasar ketrampilan menempa
yang harus dikuasai oleh pekerja tempa.
 Proses-proses dasar menempa terdiri atas menyalakan daput
tempa, memotong, meregang, meratakan, membengkok,
membuat, melubang dan mengelas tempa.
Macam cara yang digunakan dalam
kerja tempa
 Meratakan benda kerja ( Flattening ).
 Membuat tajam benja kerja ( sharpening ).
 Membuat runcing benda kerja ( pointing ).
 Membuat benda kerja dengan cara memukul bagian atasnya (
Up Setting ).
 Memperpanjang atau menarik suatu benda kerja ( drawing
).Membengkokan benba kerja ( Bending ).
PELAYANAN DAPUR TEMPA
Cara menyalakan dapur tempa sebagai berikut :
 Bersihkan tungku dari serutan kayu dari terak-terak sisa pembakaran.
 Gundukan serbuk – serbuk serutan kayu atau bahan-bahan yang mudah terbakar.
 Aturlah kedudukan arang agar ikut terbakar.
 Bakarlah serbuk-serbuk tadi dengan korek api.
 Hembuskan udara sedikit demi sedikit hingga bahan bakar terbakar dan menyala.
 Tambahkan arang pada bagian tengah tungku jika api sudah menyala dengan baik.
 Atur hembusan udara lebih besar hingga api membara.
 Masukan benda kerja ke dalam api jika api sudah membaradengan baik.
Cara mematikan dapur tempa :
 Matikan dahulu ventilator
 Padamkan bara api dan siramlah dengan air.
 Pisahkan bahan bakar yang belum terbakar dan bahan – bahan yang masih digunakan
Suhu Pada Dapur Tempa
 Temperatur dan warna untuk benda kerja yang ideal adalah
pada temperatur pada suhu 800-930 derajat celsius atau pada
warna yaitu berwarna merah kekuning-kuningan. Baja tidak
boleh ditempa dibawah 400 derajat celcius, maka baja akan
rapuh berwarna biru. Jika baja dipanaskan diatas 1200 derajat
celcius maka baja akan terbakar dan tidak dapat diperbaiki
lagi. Benda kerja yang biasa digunakan yaitu st.37 dengan
kandungan karbon kuang lebih 0.3 g.
Tabel temperatur dan warna pemanasan

Warna Suhu (celcius)

Colklat tua 530o – 580 o

Merah coklat 580 o – 650 o

Merah tua 650 o – 730 o

Merah padam tua 730 o – 770 o

Merah padam 770 o – 800 o

Merah padam muda 800 o – 830 o

Merah muda 830 o – 900 o

Merah jambu 900 o – 1050 o

Kuning tua 1050 o – 1150 o

Kuning muda 1150 o – 1250 o

Putih 1250 o – 1400 o

Putih terang 1400 o – 1600 o


MEMOTONG PANAS

 Yang dimaksud denagn memotong panas ialah memotong


logam dalam keadaan panas, yaitu pada temperatur kurang
lebih 1100°
Prosedur memotong benda kerja dengan pahat panas :
 Beri tanda pada benda kerja yang akan dipotong dengan
penitik.
 Panaskan benda kerja pada dapur tempa.
 Angkat benda kerja dengan penjepit.
 Pegang benda kerja dan letakan diatas permukaan landasan
MEREGANG DAN MERATAKAN

 Meregang adalah suatu proses menipiskan atau melebarkan


benda kerja dalam keadaan warna pijar kuning muda (lebih
kurang 1100°c). Apabila meregang dikerjakan dibawah
dibawah warna pijar merah (lebih kurang 810°c) benda kerja
akan mengalami keretakan dan tidak efektif. Setelah
meregang selanjutnya diratakan menggunakan palu perata.
MEMBENGKOK

 Membengkok adalah suatu proses pembentukan sudut yang di


kehendaki pada benda kerja. Apabila sebatang logam
dibengkokan,bagian luarnya akan menjadi lebih
lajang,sedangkan bagian dalamnya menjadi lebih
pendek,tetapi panjang intinya tidak berubah.Bila nlogam yang
akan di bengkokkan tidak cukup panasnya,bagian luar akan
pecah.Oleh karena itu,bagian yang akan di bengkokkan harus
dipanaskan sampai wawrna kuning muda.
Prosedur membengkok dengan kokot
pembengkok
 Pasangkan kokot pembenkok pada logam segi landasan.
 Panaskan benda kerja pada dapur tempa hingga berwarna
kuning muda.
 Angkat benda kerja memakai penjepit yang sesuai.
 Pegang benda kerja sampai kokoh dan masukkan kedalam
okot pembenkok.
 Bengkokkan benda kerja kearah yang akan di bengkokan
hingga diperoleh diperoleh
 bengkokkan yang di inginkan
MENUMBUK

 Pekerjaan ini dilaksanakan untuk menggemukan bagian tertentu


,misalnya membentuk kepala baut. Prosedur menumbuk adalah
sebagai berikut:
- Panaskan benda kerja pada bagian yang akan di tumbuk.
- Angkat benda kerjadari dapur dengan jepitan yang sesuai.
- Celupkan ke dalam air bagian yang tidak akan digemukkan
- Letakkan benda kerja tegak lurus diatas permukan landasan dengan
bagian yang akan di gemukkan sebelah bawah.
- Pukul bagian atas benda kerja sehingga bagian yang telah
dipanaskan mengembang.
- Panaskan kembali benda kerja apabila panasnya kurang.
- Pukul berangsur-angsur sampai ukuran yang di kehndaki.
Kesimpulan

 Menempa adalah logam-logam berubah bentuk karena pengaruh


tarikan, tekanan dan bengkokan yang terjadi pada keadaan panas
dan dingin. Proses penempaan yang ideal yaitu pada temperatur
800-1100 derajat celcius dan berwarna merah kekuning-kuningan.
Baja tidak boleh ditempa pada suhu dibawah 400 derajat celcius
karena akan rapuh berwarna biru. Sedangkan baja dipanaskan
diatas 1200 derajat celcius maka baja akan terbakar dan tidak dapat
diperbaiki lagi. Tetap kontrol benda kerja setiap menitnya hingga
jangan sampai benda kerja melebur. Setiap akan melakukan
pekerjaan ditempa terlebih dahulu periksalah perlengkapan yang
tersedia. Dan gunakanlah alat pelindung ketika bekerja. Jagalah
keselamat diri anda.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai