Anda di halaman 1dari 60

TEKNOLOGI LAS (TP 1102)

Prinsip Dasar Pengelasan

Pertemuan III, 18 Maret 2019


DESKRIPSI
iLUSTRASI:
Jika kita mengambil dua es batu dari lemari es, perrmukaan luar air es akan
mencair menjadi air es karena pengaruh panas lingkungan. tempatkan dua es
batu yang saling bertindihan di dalam lemari es dan dalam waktu yang singkat
dua es batu tadi akan membentuk satu balok es. Penambahan panas telah
mencairkan es manjadi dua bagian yang saling berhubungan dan kedua-duanya
membentuk satu struktur, bagian yang telah mencair menjadi suatu bagian dari
ikatan tersebut.
Disisi lain, pengeleman dua atau tiga dari kayu, tidak akan membentuk ikatan
dan adhesi dicapai oleh kekuatan dan kontak dari lem yang dioleskan pada
kedua permukaan
Solder?
DESKRIPSI
DESKRIPSI
• Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
• Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan,
jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.

• Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya
untuk mengisi lubang-lubang pada coran. membuat lapisan las pada perkakas,
mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya.
• Pada saat ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengerjaan yang amat penting
dalam teknologi produksi dengan bahan baku logam. dari pertama perkembangannya
yang sangat pesat telah banyak teknologi baru yang ditemukan. sehingga boleh
dikatakan hampir tidak ada logam yang tidak dapat dipotong dan di las dengan cara-
cara yang ada pada saat ini.
DESKRIPSI
• Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana
untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan
cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian
antara sifat-sifat las dengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya.
• Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di
dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya
memerlukan bermacam-macam pengetahuan.
• Karena itu di dalam pengelasan, pengetahuan harus turut serta mendampingi
praktik;
secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan
mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara
pengelasan, cara pemeriksaan, bahan las, dan jenis las yang akan digunakan,
berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.
Definition
A joining process that produces coalescence of materials by heating
them to the welding temperature, with or without the application of
pressure or by the application of pressure alone, and with or without
the use of filler metal
(AWS )

Definisi pengelasan menurut British Standards Institution, 1983


Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua atau lebih
material dalam keadaan plastis atau cair dengan menggunakan panas
(heat) atau dengan tekanan (pressure) atau keduanya. Logam pengisi
(filler metal) dengan temperatur lebur yang sama dengan titik lebur
dari logam induk dapat atau tanpa digunakan dalam proses
penyambungan tersebut.
Definisi

Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-
prinsip proses DIFUSI, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung.
Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi,
mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling utama
adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga terjadi perubahan
sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.

Jauh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua buah logam dan
menyatukannya secara bersama. Logam yang menyatu tersebut dikenal dengan istilah
fusion. Las listrik merupakan salah satu yang menggunakan prinsip tersebut.
Definisi

Bagian yang perlu dalam suatu proses pengelasan adalah sumber panas yang
cukup untuk melelehkan material (batang-batang pengisi yang ditambahkan) yang
digunakan dan oksi-etilen dan yang paling umum diterpakan pada proses busur
lingkaran. pada temperatur yang sangat rendah, proses pemanasan dapat
dilakukan dengan memanaskan besi. sedangkan temperatur tinggi atau proses
tembaga yang menggunakan perak atau campuran logam mungkin dilaksanakan
dengan memasang gas kombinasi antara udara atau oksi bahan bakar, biasanya
adalah gas karbit dan gas LPG.
Definisi
Saat ini, pemanasan logam yang akan disambung berasal dari
pembakaran gas atau arus listrik. Beberapa gas dapat digunakan,
tetapi yang sangat popular adalah gas Acetylene yang lebih dikenal
dengan gas Karbit. Selama pengelasan, gas Acetylene dicampur
dengan gas Oksigen murni. Kombinasi campuran gas tersebut
memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran gas lain.

Cara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang
dilas adalah arus listrik. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan
dialirkan melalui kabel ke sebuah alat yang menjepit elektroda
diujungnya, yaitu suatu logam batangan yang dapat menghantarkan
listrik dengan baik. Ketika arus listrik dialirkan, elektroda
disentuhkan ke benda kerja dan kemudian ditarik ke belakang sedikit,
arus listrik tetap mengalir melalui celah sempit antara ujung
elektroda dengan benda kerja. Arus yang mengalir ini dinamakan
busur (arc) yang dapat mencairkan logam.
Definisi
Terkadang dua logam yang disambung dapat menyatu
secara langsung, namun terkadang masih diperlukan
bahan tambahan lain agar deposit logam lasan
terbentuk dengan baik, bahan tersebut disebut bahan
tambah (filler metal). Filler metal biasanya berbentuk
batangan, sehingga biasa dinamakan welding rod
(Elektroda las). Pada proses las, welding rod
dibenamkan ke dalam cairan logam yang tertampung
dalam suatu cekungan yang disebut welding pool dan
secara bersama-sama membentuk deposit logam lasan,
cara seperti ini dinamakan Las Listrik atau Arc
Welding
PENGENALAN WPS &
WELDER QUALIFICATION
1. Pengertian,Istilah-istilah dan standards

2. Komponen/WPS contents

3. Welder Qualification

Welding Procedure and Welder Qualification


Definitions

When structures and pressurised items are fabricated by welding, it is


essential that all the welded joints are sound and have suitable
properties for their application.

Control of welding is by WPSs that give detailed written instructions


about the welding conditions that must be used to ensure that welded
joints have the required properties.

Although WPSs are shopfloor documents to instruct welders, welding


inspectors need to be familiar with them because they will refer to them
when checking that welders are working within the specified
requirements.

Welders need to be able to understand WPSs, make non-defective welds


and demonstrate these abilities before being allowed to make
production welds.

Welding Procedure Specification


Welding Procedure Specification (WPS)

A welding procedure is a systematic method that


is used to repeatedly produce sound weld.

A WPS is a written qualified welding procedure


prepared to provide direction for making production
welds to Code requirements.

WPS:
Prosedur pengelasan yang teruji/terkualifikasi
sebagai petunjuk pelaksanaan produksi welding
sesuai persyaratan Code.
Welding Procedure Specification
 WPS : Welding Procedure Specification :
Dokumen tertulis prosedur las yang berisi
variable parameter las yang dibuat untuk
menentukan welder/welding operator
dalam membuat sambungan las konstruksi
sesuai dengan yang disyaratkan oleh standar
code.
 PQR : Procedure Qualification Record :
Dokumen hasil rekaman/laporan pelaksanaan
kualifikasi prosedur las dari data-data las
aktual dan hasil uji test coupon sesuai yang
disyaratkan dalam STD Code.
American Standards for procedure qualification: ASME Section IX
Pressurised systems (vessels and pipework).
AWS D1.1
Structural welding of steels.
AWS D1.2
Structural welding of aluminium.

European Standards: EN ISO 15614


Specification and qualification of welding procedures for metallic
materials, welding procedure test.
Part 1
Arc and gas welding of steels and arc welding of nickel and nickel alloys.

Part 2
Arc welding of aluminium and its alloys.
2007 ASME BOILER AND PRESSURE VESSEL
SECTION
I Rules for construction of Power Boiler
II Material, Part A, B, C, D
III Division
IV Rules of construction of Heating Boiler
V NDE
VI Recommended Rules for the Care and Operation of Heating Boiler
VII Rules for construction of Pressure Vessels
IX Welding and Brazing Qualification
X Fiber-Reinforced Plastic Pressure Vessel
XI Rules of Inservice Inspection of Nuclear Power Plant Components
XII Ruler of Construction and Continued Service of Transport Tanks
Welding Procedure Specification (WPS)

WPS harus berisi semua variabel (essential, non


essential, dan supplementary essential) yang
digunakan dalam proses pengelasan dan harus
mengacu pada Procedure Qualification Record (PQR).

Jadi, content WPS:


a. Variabel-variabel Essensial
b. Variabel-variabel Non essensial
c. Variabel-variabel Supplementary Essensial

Welding Procedure Specification


WELDING PROCEDURE SPECIFICATION

* Variabel Essensial
Variabel yang bila dirubah akan mempengaruhi sifat mekanik
dan membutuhkan kualifikasi ulang.

* Variabel Non- Essensial


Variabel yang bila dirubah tidak memerlukan kualifikasi
ulang

* Variabel Supplementary Essensial


Variabel yang dibutuhkan untuk material tertentu dan
persyaratan impak dibutuhkan.
Tiap proses pengelasan mempunyai variabel yang berbeda.
Welding Procedure Specification (WPS)

Variabel yang diatur dalam WPS antara lain


Proses Pengelasan (Welding Process)
Bentuk Sambungan (Joint Geometri)
Logam Dasar (Base Metal)
Logam Pengisi (Filler metal)
Posisi Pengelasan (Position)
Pemanasan Awal (Preheat)
Pemanasan setelah Pengelasan (Post-weld Heat Treatment)
Karakteristik Elektrik (Electrical Characteristic)
Teknik Pengelasan (Technique)

Welding Procedure Specification


Welding Procedure Specification (WPS)

Perubahan-perubahan dapat terjadi pada variable


non essential untuk menyesuaikan dengan
persyaratan produksi tanpa harus melakukan
kualifikasi ulang pada WPS awal. Perubahan-
perubahan pada variable non essential tadi harus
dicatat dan diamandemenkan pada WPS awal atau
dengan pembuatan WPS baru.

Perubahan-perubahan pada variabel essential dan


supplementary essential mengharuskan
dilakukannya kualifikasi ulang pada WPS awal
yang diikuti dengan pembuatan PQR untuk
mendukung perubahan pada variabel essential dan
supplementary essential tersebut.
22
QW-250 Welding Variables
QW-251 General

QW-251.1
Types of Variables for Welding Procedure
Specifications (WPS).
These variables (listed for each welding process in QW-
252 through QW-265) are subdivided into essential
variables, supplementary essential variables, and
nonessential variables (QW-401). The "Brief of
Variables" listed in the Tables are for reference only.
See the complete variable in Welding Data of Article IV.

23
QW-250 Welding Variables

QW-251.2 Essential Variables.


Essential variables are those in which a change, as
described in the specific variables, is considered to
affect the mechanical properties of the weldment,
and shall require requalification of the WPS.

Supplementary essential variables are required


for metals for which other Sections specify notch-
toughness tests and are in addition to the essential
variables for each welding process.

QW-251.3 Nonessential Variables.


Nonessential variables are those in which a change,
as described in the specific variables, may be made24
ARTICLE IV – WELDING DATA

QW-400 VARIABLES
QW-401 General
Each welding variable described in this Article is
applicable as an essential, supplemental essential,
or nonessential variable for procedure qualification
when referenced in QW-250 for each specific
welding process.
Essential variables for performance qualification
are referenced in QW-350 for each specific welding
process. A change from one welding process to
another welding process is an essential variable
and requires requalification.

25
ARTICLE IV – WELDING DATA

QW-401.1 Essential Variable (Procedure).


A change in a welding condition which will affect the
mechanical properties (other than notch toughness)
of the weldment (for example, change in P-Number,
welding process, filler metal, electrode, preheat or
postweld heat treatment, etc.).

QW-401.2 Essential Variable (Performance).


A change in a welding condition which will affect the
ability of a welder to deposit sound weld metal
(such as a change in welding process, deletion of
backing, electrode, F-Number, technique, etc.).

26
ARTICLE IV – WELDING DATA

QW-401.3 Supplemental Essential Variable


(Procedure).
A change in a welding condition which will affect the
notch-toughness properties of a weldment (for
example, change in welding process, uphill or down
vertical welding, heat input, preheat or PWHT, etc.).

QW-401.4 Nonessential Variable (Procedure).


A change in a welding condition which will not affect
the mechanical properties of a weldment (such as
joint design, method of back gouging or cleaning,
etc.)
27
28
AWS
Designation for
Filler Metals

Is to specify
filler metal
used in
welding.
In WPS is
referred to
Specification
No. (SFA).

29
QW-430 F-Numbers

QW-432 of ASME Sec. IX groups electrodes and


welding rods based essentially on their usability
characteristics, which fundamentally determine the
ability of welders to make satisfactory welds with a
given filler metal.

This grouping is made to reduce the number of welding


procedure and performance qualifications, where this
can logically be done.

30
F. Number
• Steel and steel alloys F-No. 1, 2, 3, 4, 5, 6
• Aluminium and aluminium alloys F-No. 21, 22, 23, 24, 25
• Copper and copper alloys F-No. 31, 32, 33, 34, 35,
36, 37
• Nickel and nickel alloys F-No. 41, 42, 43, 44, 45
• Titanium and titanium alloys F-No. 51, 52, 53, 54, 55
• Zirconium and zirconium alloys F-No. 61
• Hard-facing weld metal overlay F-No. 71, 72.

31
QW-442 A-Numbers
A-No. is determined based on chemical composition of a filler metal,
which is obtained from manufacturers specification of laboratory testing.

32
Procedure Qualification Record (PQR)
A PQR is a record of the welding data to be used to
weld a test coupon.
The PQR is a record of variables recorded during the
welding of the test coupons.
It also contains the test results of the tested specimens.

All variables shall be the actual variables used


during the welding of the test coupon.
Recorded variables are of the actual variables
that will be used in production welding.
The completed PQR shall document all essential, and
when required, supplementary essential variables for
each welding process used during welding of the test
coupon. 33
Contents of WPS
Informasi harus cukup detil agar pengelasan yang
dilakukan akan memenuhi persyaratan code,
standard, atau spesifikasi yang diminta.
Informasi harus jelas dan dapat diikuti oleh welder
dan welding operator tanpa mengalami kesulitan.

Item-item yang harus tercantum pada WPS:

Scope , Base Metal


Welding Processes
Type, Classification, Composition of Filler Metals
Type of Current and Current Range
Arc Voltage and Travel Speed
Joint Design and Tolerances
Joint Preparation and Cleaning of Surfaces for Welding
34
Contents of WPS

• Joint Welding Details


• Position of Welding
• Preheat and Interpass Temperature
• Root Preparation Prior to Welding from
• Second Side
• Peening
• Removal of Weld Section for Repair
• Repair Welding
• Post Weld Heat Treatment
• Tack Welding
35
WPS Qualification

WPS harus dikualifikasi untuk mendemonstrasikan


bahwa variabel-variabel yang disebutkan dalam WPS
akan menghasilkan sifat mekanis sambungan las
yang memenuhi spesifikasi dan aplikasi yang
disyaratkan.

36
Tahapan-tahapan Kualifikasi WPS
1. Persiapan kualifikasi WPS
Pengelasan test coupon dengan ukuran sesuai
code/standard Pembuatan test piece dari test
coupon
2. Pengujian untuk kualifikasi WPS
Pengujian mekanis saja,Uji tarik, uji tekuk,
uji impak charpy, uji kekerasan, dll.
Pengujian mekanis ditambah radiografi
3. Evaluasi hasil pengujian
Evaluasi oleh pihak yang berkompeten
Hasil dirujuk pada code/standard/spec.
4. Persetujuan pada hasil pengujian
kualifikasi dan spesifikasi prosedur
Harus ada dokumen persetujuan dari pihak-
pihak yang berkompeten untuk mengesahkan
WPS tersebut. 37
38
Qualified Welding Procedure Specifications

It is industry practice to use qualified WPSs for most applications.

A welding procedure is usually qualified by making a test weld to


demonstrate that the properties of the joint satisfy the requirements
specified by the application standard and the client/end user.

Demonstrating the mechanical properties of the joint is the principal


purpose of qualification tests, but showing that a defect-free weld can be
produced is also very important.

Production welds made in accordance with welding conditions similar to


those used for a test weld should have similar properties and therefore
be fit for their intended purpose.
Typical sequence
for welding
procedure
qualification by
means of a test
weld.
ALUR KUALIFIKASI WPS

• DRAWING
• STANDARD/ CODE REQ.
• BOOK REFERENCE
• CUSTOMER SPEC

WPQT

PELAKSANAAN TEST PROSEDUR LAS (WELDING TEST)

PEMBUATAN/MACHINING TEST PIECE

INSPECTION & TESTING (LAB.)

Not ok
Result PQR Qualified WPS:
Qualified for product

Welder Qualified
( Certificate welder )
HOW TO PREPARE AND REVIEW A PQR

The following is an overview of some of the steps involved in


preparing or reviewing a PQR to assist the Code user who must
review PQRs to assure that they are properly prepared, that the
tests and tests results are satisfactory, and that the PQR(s)
properly supports the welding procedure specification WPS(s).

A Code user prepares a PQR by welding a test coupon and


recording the essential variables for each process used. The
test coupon is cut into specimens which are tested and the test
results are recorded on the PQR.

QW-250 lists the essential variables for each process used, and
these essential variables shall be described on the PQR.
Additional nonessential variables or any other reference
information may be recorded on a PQR, but a PQR is only
governed by the essential variables (QW-200.2(b)). 43
HOW TO PREPARE AND REVIEW A PQR

QW-250 lists the essential variables for each process used, and
these essential variables shall be described on the PQR.
Additional nonessential variables or any other reference
information may be recorded on a PQR, but a PQR is only
governed by the essential variables (QW-200.2(b)).

The testing of PQR test coupons may be subcontracted, but the


Code user retains responsibility for the results of the PQR tests
(QW-201).

A PQR shall be prepared following all the rules of ASME Section IX.

A PQR is prepared to provide a record of


"what was welded and tested".
A Code user shall record the actual ranges used for each
essential variable as required by QW250 and other details as
required by Section IX and the construction code.

44
HOW TO PREPARE AND REVIEW A PQR

One or more PQRs shall be required to support each WPS.


A reviewer verifies that a PQR covers the ranges for
the intended WPS it is supporting, that a range is
recorded for each essential variable for each process,
as specified in QW-250, and that the PQR has the
proper tests and test results documented, and the
PQR has been certified by the contractor.
The requirements for the Code users identification
block of an ASME PQR form will be similar to the
requirements detailed for the WPS.
The PQR must be certified by the Code user (QW-
201, last paragraph).
45
WELDER PERFORMANCE & QUALIFICATION
TEST (WPQT)
Welder dan welding operator perlu dikualifikasi untuk
melihat kemampuannya dalam menghasilkan
sambungan las yang sound (mulus) dan
acceptable dengan memakai proses, material, dan
teknik yang didefinisikan dalam qualified WPS.
Kualifikasi personil pengelasan merupakan tanggung
jawab employer.

Manufacturer, contractor, fabricator, erector, dan


owner bertanggung jawab untuk kualitas hasil
pekerjaannya dengan membuat program jaminan
mutu dengan mempekerjakan personil berkualifikasi
untuk menjamin bahwa hasil pekerjaan mereka
telah memenuhi persyaratan minimum yang
ditentukan. 46
WELDER PERFORMANCE & QUALIFICATION
TEST (WPQT)
Persyaratan kualifikasi untuk personil tersebut
biasanya ditentukan oleh standard atau spesifikasi
kontrak.
Meskipun uji kualifikasi WPS dan PQR
mendemonstrasikan bahwa welder atau welding
operator memiliki kecakapan menghasilkan
sambungan yang mulus pada test coupon,
pengujian tersebut tidak dapat mengindikasikan
apakah personil tersebut secara umum akan
menghasilkan las yang acceptable pada setiap
kondisi produksi.

Oleh karena itu selama produksi berlangsung harus


dilakukan pemeriksaan, baik pada saat maupun
setelah pengelasan dilakukan.
47
WELDER PERFORMANCE & QUALIFICATION
TEST (WPQT)

Kualifikasi untuk WPQT dilakukan untuk pengelasan:


1. Plate and Structural Member
2. Pipe
3. Sheet Metal
Uji WPQT biasanya dilakukan pada posisi tersulit
yang dijumpai dalam produksi.
Kualifikasi yang dilakukan pada posisi yang lebih sulit
dapat mengkuali-fikasi pengelasan untuk posisi yang
lebih mudah

Kualifikasi pada sambungan tumpul secara otomatis


akan mengkualifikasi sambungan fillet pada posisi yang
sama. 48
WELDER PERFORMANCE & QUALIFICATION
TEST (WPQT)

Uji WPQT dilakukan dengan pengujian DT & NDT.

DT : visual + uji tekuk


NDT : visual + radiografi
Kombinasi : visual + radiografi + uji tekuk

49
WPQT Codes Requirements

1. AWS D1.1, Structural Welding Code – Steel

Semua welders, welding operators, dan tack-


welders harus dikualifikasi dengan pengujian
seperti tercantum pada Section 4 – AWS D1.1

50
WPQT Codes Requirements

2. ASME Boiler and Pressure Vessel Code – Section IX

 Code ini mensyaratkan bahwa hanya welders dan welding


operators yang dikualifikasi menurut ASME Sec. IX yang
boleh dipekerjakan.

 Sembarang welders dan welding operators yang melakukan


pengelasan untuk uji kualifikasi WPS dan lulus secara
memuaskan, maka secara otomatis terkualifikasi pula untuk
poses las yang bersangkutan asalkan masih dalam batasan
yang ditentukan oleh ASME Section IX.

 Masa kualifikasi berlaku tak terbatas selama welders dan


welding operators tetap bekerja pada perusahaan yang
sama dan menggunakan proses las tersebut dalam kurun
waktu 6 bulan.
51
WPQT Codes Requirements

3. API Standard 1104, Standard for Welding


Pipelines and Related Facilities

 Uji kualifikasi didasarkan pada pemeriksaan


visual, pengujian merusak, dan radiografi.

 Uji kualifikasi dilakukan dengan test coupon pipa.

52
UJI ULANG (RETEST)

Retest dilakukan apabila

 Gagal pada uji pengelasan awal.

 Ada perubahan mendasar pada WPS.

 Tidak pernah mengelas selama kurun waktu


tertentu (biasanya 3 – 6 bulan).

 Ada alasan yang jelas untuk meragukan


kemampuan welder atau welding operator
tersebut.

53
UJI ULANG (RETEST)

Retest dengan pemeriksaan visual

 Jika kualifikasi test coupon gagal secara visual maka


retesting harus dilakukan secara visual sebelum diuji
mekanis.

 Welder atau welding operator yang menjalani retest harus


mengelas dua buah test coupon secara berurutan untuk
posisi yang bersangkutan dan semuanya harus lulus
pemeriksaan visual.

 Examiner bisa memilih salah satu dari kedua retest


coupon tersebut untuk dilakukan pengujian mekanis.

54
UJI ULANG (RETEST)

Retest dengan mechanical testing

 Jika kualifikasi test coupon gagal saat diuji


mekanis maka retesting harus dilakukan dengan
pengujian mekanis pula.

 Welder atau welding operator yang menjalani


retest harus mengelas dua buah test coupon
secara berurutan untuk posisi yang bersangkutan
dan semuanya harus lulus pengujian
mekanis.

55
UJI ULANG (RETEST)

Retest dengan radiografi

 Jika kualifikasi test coupon gagal memenuhi


persyaratan radiografi maka retesting harus
dilakukan dengan pemeriksaan radiografi.

 Welder atau welding operator yang menjalani


retest harus mengelas dua buah test coupon
secara berurutan untuk posisi yang bersangkutan
dan semuanya harus lulus pemeriksaan
radiografi.

56
KUALIFIKASI PENGUJIAN MERUSAK

Pengujian merusak dapat dilakukan oleh:

 Fabricator yang memiliki peralatan memadai


dan teknisi/ engineer yang berkualifikasi.

 Laboratorium pengujian.

Pengujian merusak bisa dilakukan tanpa personil


yang berkualifikasi, namun harus dipastikan bahwa
pengujian dilakukan sesuai dengan code, spesifikasi,
atau dokumen acuan yang lain.

57
WPS – PQR Scheme
Welder

retest

fail Initial WPS


WPQT

Parameter
pass changes

Qualified Procedure fail


Welder Qualification

accepted

Certification
(if required)
Production PQR
WPS

Certified
Welder

58
ALUR KUALIFIKASI JURU LAS (WELDER)

WPQ
Qualified WPS

WELDER TEST

RT / BENDING TRAINING LAS AS REQ’D


TEST

HASIL NO

OK
WELDER CERTIFICATE

QUALIFIED WELDER LIST VALIDITY

Anda mungkin juga menyukai