Anda di halaman 1dari 24

PROSES PEMBUATAN KEMASAN RAMAH LINGKUNGAN

TETRA PAK PADA SUSU UHT ULTRAMILK

DOSEN PENGAJAR
Sudjana Trisnadi,B.Sc

DISUSUN OLEH
Amalia Putri
2006311018
GR 2A / 05

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


JURUSAN TEKNIK GRAFIKA PENERBITAN
PROGRAM STUDI D3 – TEKNIK GRAFIKA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih
memberikan nikmat iman, kesehatan, sehingga penulis dapat untuk menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir tentang “Proses Pembuatan Kemasan Ramah Lingkungan Tetra Pak pada Susu UHT
Ultramilk “. Laporan Tugas Akhir ini ditulis untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah
Fleksografi.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian laporan tugas
akhir ini hingga selesai makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada :
1. Bapak Sudjana Trisnadi,B.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Fleksografi
2. Ibu Rachmah Nanda Kartika, S.T., M.T.
3. Kedua orang tua penulis atas segala doa dan dukungan yang diberikan
4. Teman-teman GR 2A yang telah turut serta menolong selama pengerjaan tugas ini.
Pada Laporan Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai proses pembuatan kemasan ramah
lingkungan Tetra Pak pada susu UHT Ultramilk. Saat ini dunia sangat membutuhkan perbaikan
lingkungan di segala aspek, salah satunya kemasan. Kita sadari bahwa penggunaan kemasan saat
ini menjadi salah satu penyebab global warming dan meningkatnya jumlah sampah plastik yang
tidak bisa diuraikan. Dunia membutuhkan kemasan yang Eco Friendly salah satu contohnya adalah
kemasan karton minuman (Tetra Pak) demi terciptanya lingkungan yang lebih baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis. Maka dari itu
penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 8 April 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................1
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................2
BAB I .........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................3
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah .........................................................................................................4
BAB II ........................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI ..................................................................................................................5
2.1 Landasan Teori .................................................................................................................5
BAB III ..................................................................................................................................... 10
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 10
3.1 Pengertian Kemasan Tetra Pak......................................................................................... 10
3.2 Bentuk dan Design Kemasan Tetra Pak Susu UHT Ultramilk ......................................... 10
3.3 Material Yang Digunakan Untuk Pencetakan Tetra Pak ................................................... 13
3.4 Alur Proses Pembuatan Kemasan Tetra Pak ..................................................................... 14
3.5 Fungsi, Manfaat dan Keunggulan Kemasan Tetra Pak ...................................................... 17
3.6 Kelebihan dan Kekurangan Kemasan Tetra Pak ............................................................... 18
3.7 Daur Ulang Kemasan Tetra Pak ....................................................................................... 19
BAB IV..................................................................................................................................... 21
PENUTUP ................................................................................................................................ 21
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 21
4.2 Saran........................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 23

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengemasan merupakan hal yang sangat penting dilakukan, salah satunya untuk
menambah umur. Pada saat ini, banyak industri yang bergerak di bidang pangan telah
menggunakan pengemasan secara modern, bukan lagi secara konvensional. Saat ini, telah banyak
digunakan kemasan berlaminasi, dimana kemasan tersebut terdiri dari beberapa lapisan. Salah satu
jenis kemasan yang berlaminasi adalah Tetra Pak.
Kemasan Tetra Pak biasa digunakan untuk produk sejenis susu, jus buah, kopi dan lain
sebagainya. Kemasan ini terdiri dari 7 lapisan secara umum dimana lapisan paling dalam yang
mengalami kontak langsung dengan produk merupakan aluminium foil sehingga kemasan kedap
terhadap udara, sinar matahari dan faktor kerusakan produk pangan yang lainnya.
Selain jenis kemasan yang telah mengalami perubahan yang semakin banyak, proses
pengemasan juga telah banyak terjadi perubahan, dari pengemasan secara konvensional seperti
sistem retort sampai proses pengemasan yang telah modern yaitu proses pengemasan secara
aseptis.
Proses pengemasan secara aseptis merupakan proses pengemasan yang telah banyak
digunakan oleh industri-industri dibidang pangan, terutama industri yang bergerak dibidang
pasteurisasi. Proses pengemasan aseptis merupakan metode pengemasan dimana produk yang
ingin dikemas dan kemasan disterilkan di tempat terpisah dan produk dimasukan ke dalam
kemasan yang aseptis sehingga dapat meminimalisir kandunga mikroorganisme yang terdapat
pada produk tersebut dan umur simpan produk lebih tahan lama. Selain itu proses pengemasan ini
tidak merubah cita rasa dari produk dan merusak karakteristik fisik dari produk.
Untuk pengemasan dianjurkan untuk memakai bahan kemasan yang food grade. Tentu saja
juga harus menggunakan tinta yang aman untuk produk dalam kemasan tersebut. Untuk proses
cetak kemasan yang food grade sudah pasti memakai metode cetak tinggi atau flexografi. Karena
tinta yang digunakan adalah tinta water based ink ramah terhadap produk bahan pangan yang aman
untuk dikonsumsi dibanding metode cetak lainnya.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Sebagai syarat penilaian mata kuliah fleksografi

3
2. Mengetahui apa itu kemasan Tetra Pak
3. Mengetahui material apa saja yang digunakan pada Tetra Pak susu UHT Ultramilk
4. Mengetahui desain kemasan Tetra Pak susu UHT Ultramilk
5. Mengetahui alur proses pembuatan kemasan Tetra Pak susu UHT Ultramilk
6. Mengetahui fungsi dan manfaat serta keunggulan penggunaan kemasan Tetra Pak pada
susu UHT Ultramilk
7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kemasan Tetra Pak
8. Mengetahui bagaimana cara mendaur ulang kemasan Tetra Pak

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kemasan Tetra Pak?


2. Bagaimana bentuk dan design pada kemasan Tetra Pak susu UHT Ultramilk?
3. Material apa saja yang digunakan untuk pencetakan kemasan Tetra Pak?
4. Apa saja alur proses pembuatan kemasan Tetra Pak?
5. Apa saja Fungsi dan Manfaat serta keunggulan penggunaan kemasan Tetra Pak
terhadap susu UHT Ultramilk?
6. Apa kelebihan dan kekurangan kemasan Tetra Pak?
7. Bagaimana cara mendaur ulang kemasan Tetra Pak?

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Fleksografi adalah bagian dari cetak tinggi yang menggunakan relief plate yang fleksibel.
Merupakan versi modern dari letterpress yang berkembang dengan fungsi rotary kecepatan tinggi,
yang dapat digunakan untuk mencetak pada hampir semua jenis substrat atau material cetak seperti
plastic, film logam, plastic, dan kertas. Banyak digunakan untuk mencetak pada substrate yang
tidak berpori yang diperlukan untuk berbagai jenis kemasan makanan.
Teknik fleksografi menggunakan acuan cetak yang terbuat dari anilin, yaitu sejenis karet
atau plastik. Tujuannya adalah untuk mencapai fleksibilitas cetakan, karena fleksografi merupakan
teknik cetak yang digunakan untuk mencetak permukaan yang dapat dikatakan tidak rata,
bergelombang, bermotif, dan lainnya. Biasanya teknik ini digunakan pada pabrik-pabrik pembuat
kemasan, karena bahan-bahan yang dicetak pada umumnya digunakan pada pabrik-pabrik, seperti
kardus, plastik, karet, mika, kaca, dan lain-lain
Prinsip cetak Fleksografi mencetak diatas permukaan bahan bentuk rol (reel feed) dengan
acuan cetak bersifat lentur (Flexible printing plates) dan tinta yang agak cair (Low viscous ink).
Komponen dasar teknik cetak Flexo meliputi : Fountain roll, Ink metering roll (Anilox), Plate
cylinder, Impression cylinder.

5
Ada 5 komponen dasar yang umumnya terdapat pada mesin fleksografi :
1. Fountain Rol
Fountain rol mentransfer tinta yang terletak di bak tinta ke rol kedua, rol aniloks. Dalam
pencetakan flexographic modern, anilox roll disebut sebagai jenis meteran atau rol
pengukur.
2. Anilox Rol
Anilox Rol adalah karakteristik unik dari fleksografi. Rol anilox mentransfer ketebalan
tinta yang seragam ke plat cetak yang fleksibel. Rol ini bertanggung jawab untuk
mentrasfer tinta ke plat cetak fleksibel yang dipasang pada silinder plat.
3. Doctor Blade (opsional)
Gunanya adalah untuk mengikis gulungan anilox untuk memastikan bahwa tinta yang akan
dikirim ke plat cetak fleksibel hanya berisi apa yang terkandung di dalam sel yang diukir.
4. Silinder Plat
Silinder plat digunakan untuk menahan plat cetak yang terbuat dari bahan seperti karet
fleksibel yang lembut. Pita, magnet, tali pengikat dan atau ratchet menahan plat cetak pada
silinder plat
5. Silinder Impresi
Silinder impresi menerapkan tekanan ke silinder plat tempat gambar ditransfer ke media
penerima gambar. Silinder ini diperlukan untuk memberikan tekanan pada silinder plat
Dari segi susunan unit printing, ada 3 jenis mesin :
 Stack press - Stasiun warna bertumpuk secara vertikal yang membuat mudah diakses.
Mesin ini bisa mencetak dikedua sisi substrat.
 Central Impression press - Semua stasiun warna ditempatkan dalam lingkaran di sekitar
silinder tayangan. Pers ini hanya dapat mencetak di satu sisi. Keuntungan : pendaftaran
luar biasa.
 In line press - Stasiun warna ditempatkan secara horizontal. Pers ini mencetak di kedua
sisi, melalui turnbar. Keuntungan : dapat mencetak pada media yang lebih berat, seperti
papan bergelombang.
Aplikasi cetakan fleksografi dibagi dalam beberapa kategori menurut ukuran lebar bahan
(substrate/web) :
1. Width Web, meliputi kantong plastik : Produk roti, makanan ringan, permen, dan
panganan, makanan beku, produk susu, industri pertanian, obat-obatan, alat rumah tangga
dan toilet sanitasi.
2. Narrow Web, meliputi industri : Label primer, label khusus, bahan makanan, obat-obatan,
produk cair, kosmetik, shampoo, label dan kaset.
3. Medium Web, meliputi : obat-obatan, permen, industri perangkat keras, produk kertas,
otomotif, tekstil, perlengkapan komputer, operator minuman.
Ciri-ciri cetakan hasil cetak fleksografi :
- Cocok untuk mencetak dengan jumlah cetak tinggi

6
- Pada hasil cetakan bila dilihat dengan lup (kaca pembesar) terlihat seperti adanya outline
- Acuan cetak terbuat dari bahan lunak semacam karet atau plastik photopolymer (bahan
peka cahaya dan lunak)
- Bagian yang mencetak lebih tinggi daripada yang tidak mencetak
- Sering digunakan untuk mencetak kemasan produk kosmetik dan makanan
Substrate atau material cetak yang digunakan sebelum mencetak suatu produk ada faktor-faktor
yang harus diperhatikan yaitu :
- Warna
- Mengkilap
- Kehalusan
- Daya penerimaan
- Kemudahan dan penempelan
Bahan dasar yang halus tentunya dapat menghasilkan gambar dengan resolusi yang baik. Maka
dari itu yang menjadi bahan pertimbangan adalah :
- Thickness (ketebalan)
- Weight (berat/gramatur)
- Surfaces (permukaan)
- Strength (kekuatan)
- Appearance (penampilan/tampilan)
Substrates yang umumnya dipakai adalah kertas, corrugated board, film, foils dan aluminium dll.
Metode cetak fleksografi juga memiliki aspek keunggulan dan kelemahan sebagai berikut :
 Keunggulan :
- Ukuran luas cetak pada cylinder plate pada cetak fleksografi variable, tergantung pada
diameter roll cylinder cetaknya, menjadikan sampah atau waste dari bahan bakunya lebih
sedikit dibanding cetak offset
- Penggantian huruf dengan huruf lain/koreksi dapat dilakukan dengan cepat
- Hasil cetakan pekat
- Dapat mencetak pada bahan yang mudah menyerap tinta maupun yang tidak seperti kertas,
plastik, karton dsb
- Dengan plat photopolymer bisa mencetak sampai jutaan

 Kelemahan :
- Persiapan produksi memakan waktu yang lama
- Mutu cetakan kurang baik karena dot gain pada cetakan cukup tinggi
- Mesin produksi umumnya berproduksi lambat
- Hasil cetak terjadi tindas cetak dan garis kontur
- Untuk mencetak gambar beraster kurang baik
- Pengembangan untuk modernisasi proses dan alat/mesin sulit dilakukan
- Konsistensi warna cenderung bervariasi khusunya pada water dan solvent based ink

7
Ink Management Fleksografi
Tinta Flexo yang cair prinsipnya untuk mencapai warna dan density. Tinta terdiri dari
pigment, adhesion dan vernish bahan pengisi dari liquid solvent. Tinta itu sendiri harus dapat
mencetak (Ink Film) dan dapat memenuhi permintaan pelanggan dari penampilan dan qualitynya.
Setelah kita ketahui apa yang mau dicetak, sebagai bahan dasarnya, baru bisa dapat
menentukan jenis tintanya :
 Solvent Base
 Water Base
 UV Curable
Bahan pembuatan setiap tipe tinta sama saja yaitu bahan pewarna (pigmen), bahan pengikat
(varnish) dan bahan penolong (aditif). Yang membedakan pada tinta UV adalah terdapat
komponen Liquid Monomers dan Photomitiotors.

Komponen Water Base Solven Base UV


Pigmen 10-20% 7-22% 15-20
Resin/Oil Gomes 20-25% 12-30% 40-60
Solvent 50-60% 15-75% 0,5-2%
Bahan Aditif 1-6% 2-4%
Lainnya 1-5%
Liquid Monomer 10-30%
Photo Mitiotors 5-10%
 Pigmen, adalah bahan yang berfungsi sebagai bahan perwarna pada tinta.
Merupakan komponen terpenting pada tinta
 Resin, adalah sebagai bahan pengikat. Berfungsi untuk mengikat seluruh komponen
tinta
 Solvent, adalah sebagai pelarut/pencair pada tinta. Komponen inilah yang
menentukan mutu pengeringan tinta
 Bahan Aditif, adalah sebagai bahan tambahan yang memperbaiki kualitas pada tinta
 Liquid Monomer dan Photo Mitiotors, adalah bahan yang hanya terdapat pada tinta
UV saja.
Teknik Cetak Fleksografi biasanya digunakan untuk membuat barang untuk pengemasan
seperti karton box, koran, paper bag, kemasan mie instant, corrugated box, tetra pak dan masih
banyak lagi. Cetak Fleksografi umumnya digunakan untuk membuat kemasan makanan
dikarenakan penggunaan tinta yang water based menjadikan fleksografi aman apabila terkena
bahan makanan maupun minuman. Penggunaan tinta yang ramah terhadap bahan pangan adalah
hal yang sangat penting yang patut diperhatikan. Dengan demikian proses pembuatan kemasan
Tetra Pak menggunakan metode cetak Fleksografi.
Tetra Pak adalah kemasan aseptis yang terdiri dari 6 lapisan. Dengan 75% karton 20%
polyetilen dan 5% aluminium. Tetra Pak digadang-gadang menjadi salah satu kemasan yang sangat

8
baik bagi kelangsungan lingkungan. Karena menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan
mudah terurai. Dengan adanya kemasan seperti ini diharapkan bisa memperbaiki kerusakan
lingkungan yang diakibatkan banyaknya sampah plastik dari kemasan.
Tetra Pak secara keliru disebut kemasan karton, tapi ini adalah kesalahan. Nama Tetra Pak
sendiri berasal dari gabungan kata Tetra dan Pak. Tetra berasal dari kata Bahasa Inggris
tetrahedron (tetrahedron,pyramid) yaitu menunjukan bentuk kemasan karton pertama untuk
makanan cair. Pak adalah bentuk terpotong dari kata “paket” dalam Bahasa Inggris.
Tetra Pak adalah penyedia solusi proses dan pengemasan terpercaya untuk produksi susu
UHT. Pemrosesan suhu tinggi yang lembut, dimana susu memanas hingga 137℃ hany aselama 4
detik dan kemudian mendingin dengan tajam, mempertahankan semua khasiatnya yang
bermanfaat dan membersihkan susu dari bakteri yang berbahaya.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520℃, sedangkan titik didihnya adalah 100,16℃.
Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan
penambahan air yang terlalu banyak karena titik dan titik beku air yang berbeda. Maka dari itu
untuk menjaga susu agar tetap steril dan nutrisinya tetap terjaga penggunaan kemasan aseptic
adalah solusi yang tepat bagi permasalahan tersebut.
Bukan Hanya itu saja, penggunaan kemasan aseptic Tetra Pak memiliki dampak yang
sangat baik bagi lingkungan karena mengurangi penggunaan plastik yang mana sukar terurai
dengan bahan yang lebih ramah lingkungan yaitu karton.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Kemasan Tetra Pak

Pada tahun 1951, sebuah perusahaan multinasional dari swedia yang bergerak di bidang
pengepakan makanan yang berkantor pusat di Lund, Swedia dan Lausanne, Swiss berhasil
memproduksi kemasan makanan yang dapat membuat produk makanan dalam kemasan tersebut
lebih tahan lama. Kemasan ini sekarang dikenal dengan sebutan tetrapack atau kemasan aseptic
multilapis. Sedangkan perusahaan tersebut dikenal dengan nama Tetra Pak. Tetra Pak didirikan
oleh Ruben Rausing dan dibangun pada inovasi dengan Erik Wallenberg.
Tetrapack adalah produk yang dibuat sebagai kemasan untuk makanan dan minuman
dengan menggunakan sistem pelapisan kertas karton dengan komponen plastik dan aluminium
yang bertujuan untuk menyempurnakan tingkat kekedapan udara dalam kemasan tersebut.
Aluminium dipilih karena harganya lebih murah dibandingkan logam atau bahan kedap udara
lainnya, selain itu karena aluminium ini ringan dan tidak mudah untuk terkorosi.
Kemasan ini berbentuk balok dan biasa digunakan sebagai pengemas minuman susu, teh,
sari buah dan lainnya. Perusahaan Tetra Pak berdiri di Indonesia sejak 1976. Tetra Pak mulai
bekerja sama dengan PT Ultrajaya dan berlanjut pada tahun 1982 bekerja sama dengan produsen-
produsen besar lainnya. Di pasar kategori kemasan susu cair, kemasan Tetrapack mendominasi
dengan menguasai 70-80% pangsa pasar, serta 90-95% di kategori santan. Pada tahun 2007,
pertumbuhan kemasan Tetrapack cukup memuaskan yaitu 32% (Director PT Tetra Pak Indonesia,
Robert Tumiwa 2007)

3.2 Bentuk dan Design Kemasan Tetra Pak Susu UHT Ultramilk

10
Ultramilk ada beragam ukuran yaitu 1000 ml, 250 ml dan 200 ml. Pada gambar diatas
adalah ukuran 200ml yang saya ambil untuk sampel dengan berbagai macam varian rasa yaitu
coklat, full cream, karamel, strawberry dan taro.
Kemasan ini berbentuk balok dengan dimensi :

 Panjang : 4,8 cm
 Tinggi : 12 cm
 Lebar : 3,6 cm

Pada gambar diatas adalah contoh gambaran kemasan Tetra Pak susu Ultramilk polos yang
belum ada design pada kemasan. Dapat terlihat bagian samping terdapat lipatan kemasan dari
bagian atas. Pada bagian atas terdapat bulatan aluminium sebagai tanda tempat untuk menusuk
sedotan untuk meminum susu didalam kemasan. Sedangkan pada bagian belakang kemasan
terdapat sedotan yang terlapisi plastik tertempel dibagian belakang kemasan tersebut.
Design pada kemasan susu Ultramilk yaitu sebagai berikut :

Pada bagian depan kemasan terdapat logo PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY (UJ) dan
terdapat tulisan ULTRA MILK sebagai nama produk susu UHT tersebut dengan ukuran font yang
besar memudahkan konsumen membaca produk tersebut. Terdapat ilustrasi susu dengan warna
sesuai varian rasa disetiap kemasannya dan logo halal MUI.

11
Pada sisi kiri kemasan terdapat informasi tambahan penjelasan mengenai ultramilk,
kalimat himbauan dan contact perusahaan. Sedangkan pada sisi kanan kemasan terdapat informasi
nilai gizi yang terkandung dalam satu kotak susu Ultramilk. Di kedua sisi tersebut juga terdapat
logo perusahaan kemasan Tetra Pak.

Susu UHT Ultramilk juga sudah berhasil mengantongi sertifikat yang dikeluarkan oleh
Forest Stewardship Council (FSC) yang merupakan sebuah lembaga independen non-profit yang
fokus pada pengelolaan hutan. FSC merupakan organisasi Internasional yang didirikan sejak tahun
1933 untuk mempromosikan manajemen hutan yang berkelanjutan dan baik. Badan yang
bermarkas di Jerman ini menekankan arti penting sertifikasi hutan karena membantu membedakan
antar kayu ‘baik’ dengan kayu dari sumber yang patut dipertanyakan. Dengan begitu, konsumen
penikmat susu UHT Ultramilk telah turut serta berpartisipasi dalam pelestarian hutan di dunia
khususnya Indonesia. Hal ini disebabkan kayu yang dijual sebagai bahan dasar pembuatan
kemasan produk, dijamin keberadaan dan proses penebangannya tanpa merusak adat setempat,
kehidupan sipil dan adanya konservasi hutan serta transgenik kayu. Melalui sertifikasi ini
Ultramilk sebagai produk susu dari Ultrajaya turut berperan dalam meningkatkan kesadaran untuk
menjaga lingkungan hidup.
Dengan bentuk kemasan yang efisien, simple mudah dibawa kemana saja, design kemasan
yang menarik ,rasa susu yang segar dan nikmat juga harganya yang terjangkau membuat susu UHT
Ultramilk banyak dikonsumsi masyarakat.

12
3.3 Material Yang Digunakan Untuk Pencetakan Tetra Pak

Kemasan Tetra Pak adalah kemasan aseptik berupa kertas karton yang dilapis dengan
komponen plastik dan aluminium yang bertujuan untuk menyempurnakan tingkat kekedapan udara
dalam kemasan tersebut. Lapisan-lapisan yang sudah teruji kualitasnya dan sesuai dengan yang
diharapkan untuk melindungi susu UHT didalamnya.
Berikut ini adalah lapisan-lapisan yang ada di dalam kertas kemasan aseptik dari Tetra Pak
yang diurutkan dari lapisan terluar hingga lapisan terdalam yang menyelimuti susu Ultramilk :
1. Polietilen (LDPE)
Polietilen (LDPE) adalah lapisan paling luar yang memberi perlindungan bagi susu dari
kelembaban lingkungan luar kemasan.
2. Kertas Karton
Kertas karton, lapisan kedua berfungsi sebagai penjaga stabilitas bentuk dan memberi
kekuatan dari berbagai tekanan.
3. Polietilen (LDPE)
Polietilen (LDPE) pada lapisan ketiga berfungsi sebagai perekat lapisan yang melindungi
bahan.
4. Aluminium Foil
Aluminium foil berguna untuk menjaga cairan (susu) dari cahaya, oksigen, dan adanya
aroma dari luar serta menjaga stabilitas rasa.
5. Adhesive Polymer
Adhesive Polymer pada lapisan kelima berfungsi sebagai perekat
6. M-Polietilen
M-Polietilen adalah lapisan terakhir, lapisan yang paling dalam dan bersentuhan langsung
dengan susu UHT yang berfungsi sebagai sealing pada susu.
Dengan proses UHT dan 6 lapisan pelindung kemasan Tetra Pak, kebaikan susu dapat
dijaga dengan baik selama berbulan-bulan tanpa memerlukan pengawet dan pendinginan dalam
lemari es (selama kemasan belum dibuka).

13
3.4 Alur Proses Pembuatan Kemasan Tetra Pak

Kemasan Aseptik Tetra Pak adalah bahan enam lapis yang terdiri dari sekitar 75% karton,
20% polietilen dan 5% aluminium foil. Setiap lapisan menjalankan fungsinya, dan bersama-sama
memberikan yang tahan lama dan penyimpanan yang aman produk susu UHT dalam kemasan
Tersebut. Untuk membuat kemasan aseptis Tetra Pak sesuai standar mutu untuk susu UHT
diperlukan proses pembuatan dengan alur yang baik dan benar.
Berikut alur proses pembuatan kemasan Tetra Pak :
 Proses Pengambilan Bahan Baku :
Produsen menuju ke Hutan yang telah tersertifikasi FSC (Forest Stewardship
Council). Pohon dari hutan FSC dipotong satu per satu dengan mesin khusus. Bedanya
pohon ditebang tidak sampai ke akar tetapi menyisakan sedikit bagian batang pohon.
Mengapa demikian? Agar pohon tetap terjaga kelestariannya. Produsen juga langsung
menanam bibit yang baru untuk menggantikan pohon yang telah ditebang. Batang-batang
pohon yang telah ditebang kemudian diangkut dan dikirim menggunakan kendaraan truk
ke pabrik kertas yang juga telah tersertifikasi FSC dimana kemasan karton Tetra Pak akan
dibuat
.
 Pembuatan Karton Tetra Pak

1. Langkah pertama yaitu, kulit batang-batang pohon yang sudah diambil dari hutan
tersertifikasi FSC dikupas atau ditarik sampai bersih.
2. Masukkan batang-batang pohon tersebut kedalam mesin chopper raksasa dimana di
dalamnya terdapat pisau tajam. Kemudian nyalakan mesin, agar batang-batang pohon
terpotong menjadi potongan-potongan kecil.
3. Serat selulosa yang terdapat pada potongan kecil kayu dipisahkan dengan proses kimia
yaitu rebus potongan kecil kayu menggunakan asam dan basa alkali. Selulosa yang
dihasilkan akan berwarna coklat muda karena masih adanya sisa lignin.
4. Selanjutnya, serat selulosa dicampur. Air dicampur dengan agregat(bahan pengisi)
untuk mengisi celah antara serat dan kertas tulis. Sehingga kertas akan halus dan
transparan. Massa ini kemudian diterapkan melalui saringan air mengalir melalui
lubang saringan.

14
5. Kertas tetap diatasnya kemudian dikeringkan dalam beberapa fase. Gulungan kertas
yang dipadatkan sekarang cukup kuat untuk dikeringkan sepanjang waktu. Pada fase
penggulungan berikutnya pada gulungan peregangan pada pita kertas kering digulung
pada fase terakhir.
6. Akhirnya, kertas karton jadi.
7. Gulungan kertas karton kemudian dikirim ke beberapa titik daerah yang terdapat pabrik
Tetra Pak.

 Pembuatan Kemasan Tetra Pak

Kertas tiba di pabrik Tetra Pak dengan gulungan kertas raksasa seberat 1,5 ton.
Dari bahan baku kertas sepanjang 4.600 meter ini, 60.000 lembar karton minuman dapat
diproduksi. Cara pembuatan karton susu UHT dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai
berikut :

 Prepress (Pracetak)
Persiapan design pada bagian design grafis. Elemen design teks dan logo diterapkan
pada karton. Persiapan ini dilakukan bekerja sama dengan klien. Studio desain dan
pengembang grafis Tetra Pak melakukan pemeriksaan terakhir pada grafik, dikirim oleh
klien dengan aplikasi grafik khusus. Penyelesaian grafik ini kemudian akan diterapkan
pada plat exposure dan engraving ke plat secara akurat.

Selanjutnya adalah persiapan cetak. Diawali dengan pembuatan plate cetak.


Pembuatan plate cetak menggunakan proses exposure dan engraving untuk pemanfaatan
produksi yang lebih baik. Plate pencetakan diproduksi di dalam tabel dan kemudian plate

15
cetak dari satu karton minuman dipotong dari meja yang lebih besar ini. Pemotongan ini
sebelumnya dilakukan menggunakan tangan, tetapi otomatisasi membuat proses ini leboh
cepat dean mengurangi kemungkinan kesalahan. Plate peka cahaya pencetakan 3D adalah
hasil exposure yang rumit dan proses engraving selama fase teknologi berikutnya.
Lembaran plate akan dipasang ke gulungan yang disebut selongsong di ruangan lain.
Pertama taruh lem samping di selongsong kemudian perbaiki letak plate pada mesin
dengan bantuan kamera yang sesuai. Selongsong ini bisa digunakan untuk berkali-kali.
Plate yang dipasang di selongsong bisa di bongkar pasang. Plate kemudian melalui proses
mounting juga. Setelah plate selesai dibuat, kemudian plate dikirim ke mesin cetak untuk
proses cetak yang memerlukan kertas untuk menjalankannya.

 Press (Cetak)
Plate yang telah dibuat kemudian dipasang di mesin cetak. Mesin cetak ini memiliki
7 stasiun warna yang menerapkan warna berbeda pada kertas tetapi stasiun warna hanya
beroperasi sebanyak warna yang diminta desain. Empat warna dasarnya adalah CMYK
(Cyan, Magenta, Yellow, Black) dua warna khusus dan sisanya adalah warna permintaan
klien. Urutan peletakan warnanya adalah biru, dalam fase ini kita hanya bisa melihat di
grafik, di karton. Kemudian muncul magenta, lalu diikuti dengan kuning. Tinta yang
digunakan pada proses cetak adalah tinta waterbased (tinta berbasis air). Pergantian mesin
cetak rata-rata membutuhkan waktu 9 menit. Mesin hanya menganggur selama 9 hingga
10 menit per pesanan. Jika tidak, mesin ini terus bekerja siang dan malam. Kecepatan mesin
cetak adalah 500 meter/menit yang mana berarti roll sepanjang 5000 meter melewati proses
hanya dalam waktu 10 menit. Pada bagian atas disetiap stasiun warna terdapat unit gambar.
Fase pengecatan diikuti dengan pelipatan ini sangat penting karena perusahaan akan
mengirim kemasan Tetra Pak dalam gulungan ke pabrik Filling. Dimana pada mesin filling
akan membentuk bentuk akhir karton.
Setelah melalui mesin cetak, karton masuk ke ruang kontrol laminator dimana
karton akan dilapisi lapisan pelindung tambahan. Selama laminasi, lapisan yang berbeda
diterapkan pada karton yang dicetak. Setiap lapisan memiliki fungsi yang berbeda dalam
kemasannya. Sisi dekorasi ditutupi oleh polietilen. Lapisan polietilen ini tahan air dan
melindungi sisi dekorasi. Karton memberikan sisi stabilitas, kekuatan. Itu memberikan
kekuatan pada kemasan. Ada lapisan polietilen lain di dalam karton, menempelkan
aluminium foil ke karton. Aluminum foil melindungi susu dari cahaya dan udara. Lapisan
terakhir polietilen tahan air (kedap air) dan ini adalah lapisan terakhir di dalam kotak.
Karena lapisan ini, makanan cair yang diisi dengan kemasan ini dapat mempertahankan
kualitasnya sampai tanggal kadaluwarsa untuk waktu yang lama. Cairan pelindung
polietilen tiba ke pabrik dalam bentuk granule (butiran) yang diisi ke mesin extruder dari
silo melalui sistem penyerap menjadi cair pada 250 hingga 300℃ gulungan tekanan balik
yang didinginkan segera menekannya ke kartun dan mendinginkan bahan yang panas.
Pertama mesin menerapkan polietilen eksternal, kemudian lapisan aluminium dilekatkan
ke karton dengan polietilen dan akhirnya lapisan polietilen terdalam sedang diterapkan.
Mesin ini juga beroperasi pada kecepatan 500 meter/menit.

16
Ketika karton itu siap, kemudian dipotong dengan ukuran yang tepat. Satu gulungan
terdiri dari beberapa baris. Sedangkan satu baris dicetak berurutan. Kotak terbuka praktis
mesin pemotong hanya memotong gulungan ke garis mesin filling akan merumuskan kotak
nanti di pabrik filling. Gulungan yang lebih kecil ini dipindahkan ke jalur pengiriman dan
dikemas satu per satu dengan foil menyusut dibagian atas jalur. Setelah ini menempatkan
sebanyak mungkin gulungan ke palet sesuai kebutuhan. Palet yang sudah selesai dibungkus
dengan foil yang menyusut diujung garis yang mencegah gulungan bergerak selama
transportasi dan juga melindungi dari polusi.

 Finishing (Pasca Cetak)


Kemasan Tetra Pak bersertifikasi FSC yang telah diproduksi kemudian dikirimkan
ke pabrik filling (pengisian) dimana susu UHT akan dimasukkan ke dalam karton Tetra
Pak. Dimana kemasan Tetra Pak diturunkan dari truk yang diangkut ke mesin fillinhg
dengan troli khusus dan dimasukkan ke dalamnya. Ada dua gulungan pad ameisn pada saat
yang sama jika salah satu dari mereka kehabisan karton, peralatan segera beralih kek yang
lain tanpa penghentian.
Mesin filling menghasilkan satu gulungan dalam 55 menit dan kali ini karton
minuman diisi dengan susu UHT dari peternakan sapi perah ke pabrik filling dalam sistem
yang sangat tertutup. Para ahli di modernisasi dan menyesuaikan kandungan lemaknya.
Kemudian susu melewati pemanasan 136 hingga 142℃ selama beberapa detik. Pemanasan
ini tidak hanya membunuh bakteri tetapi juga spora organ reproduksi. Proses ini jug
amembantu produk untuk menekan kualitasnya untuk waktu yang lama tanpa bahan
pengawet. Pengolahan ini disebut pengolahan aseptik. Teknologi filling terus menerus ini
juga dikembangkan oleh Tetra Pak.
Ketika tiba di pabrik filling, kartonnya rata. Karton merumuskan tabung dan
mengisi produk steril ke kotak karton dalma keadaan steril; produk siap pakai tiba di lini
dengan bantuan unit pembentuk forming. Karton minuman yang telah diisi dikirim melalui
line ke ruangan lain dimana tutupnya diterapkan. Peralatan lain mengemas karton yang
dibungkus dan menunggu untuk dikirim dan dipasarkan ke supermarket-supermarket.

3.5 Fungsi, Manfaat dan Keunggulan Kemasan Tetra Pak

Sistem Pengolahan Kemasan aseptik Tetra Pak memungkinkan makanan dan minuman cair
seperti susu UHT dapat mempertahankan warna, tekstur, rasa alami dan nilai gizi hingga 12 bulan
(jika kemasan belum dibuka sama sekali), tanpa perlun penambahan bahan pengawet dan tanpa
perlu disimpan dalam lemari pendingin atau kulkas. Selain hemat biaya, kemasan Tetra Pak juga
membuat produk pangan didalamnya bisa menjangkau konsumen hingga lokasi terpencil
sekalipun.
Kemasan aseptik Tetra Pak memungkinkan susu UHT Ultramilk tetap terjaga nutrisinya
dan menjadi tahan lama. Minuman yang dikemas secara aseptik akan terbebas dari bakteri karena

17
kemasan minuman dibuat menjadi kedap, sehingga terlindungi dari efek lingkungan seperti sinar
matahari, kelembaban udara dan lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan cara mensterilkan karton
kemasan dan isi minuman dengan mesin pemrosesan Tetra Pak.
Kemasan multilapis atau aseptis Tetra Pak ini kedap udara sehingga bakteri pun tidak dapat
masuk kedalamnya. Karena bebab bakteri perusak minuman inilah menjadikan susu UHT
Ultramilk pun tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan Tetra Pak susu UHT
Ultramilk ini juga kedap akan cahaya sehingga cahaya ultraviolet matahari tidak akan mampu
menembusnya dengan terlindunginya dari sinar Ultraviolet maka kesegaran susu UHT Ultramilk
pun akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptis Tetra Pak susu UHT Ultramilk disterilisasi satu per
satu secara otomatis sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara otomatis dilakukan hampir
tanpa adanya campur tangan manusia sehingga menjamin produk yang sangat higienis dan
memenuhi standar kesehatan Internasional.
Selain itu, kemasan Tetra Pak yang digunakan oleh produk Ultramilk juga dibawah
pengawasan ketat FSC atau Forest Stewardship Council. Dengan kata lain, FSC ini akan
memberikan pengawasan secara ketat untuk memastikan jika pohon yang digunakan untuk
membuat kemasan Tetra Pak berasal dari hutan yang akan ditanam kembali.
Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptis Tetra Pak menjamin susu UHT
Ultramilk bebas bakteri dan tahan lama tanpa membutuhkan bahan pengawet dan tanpa harus
dimasukan kedalam lemari pendingin atau kulkas hingga 10 bulan setelah susu diproduksi.

3.6 Kelebihan dan Kekurangan Kemasan Tetra Pak

Setiap hal atau aspek di dunia ini pasti memiliki sisi kelebihan maupun kekurangan. Begitu
juga dengan kemasan Tetra Pak. Meski dibuat dengan teknologi yang secanggih mungkin tidak
menutup kemungkinan terdapat kekurangan. Berikut diuraikan kelebihan dan kekurangan dari
kemasan Tetra Pak :
 Kelebihan :
- Terbuat dari karton yang mudah terdegradasi oleh lingkungan sehingga lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan botol atau cup yang menggunakan bahan dasar
berupa plastik
- Dapat memperpanjang umur simpan produk
- Terdiri dari aluminium foil yang kedap dari cahaya dan udara luar
- Tidak memerlukan bahan pengawet untuk produk
- Kemasan yang simple, praktis dan cenderung ringan memudahkan untuk dibawa,
dipegang, dan disimpan serta tidak mudah rusak dan juga tahan panas
- Menunjang teknik pelabelan yang menarik
- Tidak ada residu berbahaya pada kemasan
- Metode ramah lingkungan dan aman secara toksitologi
- Sangat cocok untuk bahan pangan asam rendah atau asam tinggi

18
- Parameter proses (waktu, suhu, tekanan terkontrol)
- Bahan pangan didalamnya juga mampu disimpan selama 1-1,5 tahun
- Kemasan mudah dibuka
- Terjamin higienis

 Kekurangan :
- Dapat mengalami penyok saat tekanan antar kemasan atau dapat juga terjadi karena
kemasan tersier yang melebihi kapasitas
- Kemasan Tetra Pak ini juga akan menggembung saat tekanan di luar sangat tinggi
- Kemasan Tetra Pak ini juga dapat mengerut saat tekanan di luar lebih rendah
- Harganya yang cukup mahal

3.7 Daur Ulang Kemasan Tetra Pak

Sampai saat ini penanganan sampah Tetra Pak masih dilakukan dengan metode yang
kurang tepat, biasanya dalam skala rumah tangga. Biasanya sampah Tetra Pak dibakar bersama
dengan sampah organik lainnya. Ketika dibakar kertas karton dan polietilen akan habis terbakar,
namun logal Al tidak ikut terbakar dan dikubur dalam tanah. Logam Aluminium dalam tanah dapat
mengakibatkan pencemaran tanah.
Selain dibakar, penanganan sampah Tetra Pak yang dianggap kurang tepata adalah dengan
cara dikubur dalam tanah. Penanganan ini akan berakibat buruk pada kondisi tanah karena hanya
lapisan karton yang dapat terdegradasi di dalam tanah. Penguraian karton pun hanya dapat terjadi
jika kemasan Tetra Pak telah rusak secara fisik dan kehilangan lapisan pelindung polietilennya. Di
lain sisi, lapisan polietilen tidak dapat diuraikan dan akan mengganggu keadaan fisik tanah.
Sedangkan lapisan aluminium akan membentuk oksidanya dan mengganggu keseimbangan unsur-
unsur-unsur dalam tanah.
Dengan demikian ditemukan proses daur ulang agar meminimalisir risiko pencemaran lingkungan
oleh kemasan Tetra Pak yang terbagi menjadi bagian karton, polietilen dan aluminium sebagai
berikut :
 Unsur Karton :
1. Di pabrik kertas, kemasan yang sudah dipilah dimasukan ke dala mesin hydro pulper
(blender)
2. Ditambahkan sejumlah air agar mesin hydro pulper bekerja dan menghasilkan bubur
kertas
3. Proses pada mesin hydro pulper dinamakan hydro pulping yang bertujuan untuk
menguraikan lapisan kertas dari aluminium dan polyethylene
4. Proses akhir akan menghasilkan pulp atau bubur kertas dengan kandungan serat
panjang yang bermanfaat
5. Setelahnya tumpukan pulp siap digunakan untuk keperluan industry kertas

19
6. Terakhir dari semua proses yang telah dijalani akan menghasilkan produk akhir berupa
kertas daur ulang yang berkualitas baik

 Unsur Polietilen dan Aluminium :


1. Aluminium dan polietilen hasil penguraian proses hydro pulping
2. Dengan mesin penghancur, aluminium dan polietilen dicacah menjadi ukuran lebih
kecil sehingga mudah diolah
3. Potongan aluminium dan polietilen disiapkan dalam cetakan untuk dimasukkan
kedalam mesin hot proses
4. Cetakan berisi potongan aluminium dan polietilen ditutup dengan plat untuk dipress
5. Proses press menggunakan tekanan dan suhu tinggi untuk membentuk papan
6. Hasil akhir berupa papan dan atap gelombang yang siap dipakai

20
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini bermaksud untuk menambah ilmu dan mengetahui
apa itu kemasan Tetra Pak dari berbagai aspek. Dari laporan tugas akhir ini dapat disimpulkan
bahwa kemasan Tetra Pak adalah kemasan yang sangat berkualitas dan ramah lingkungan. Dari
segi pemilihan bahan baku yang diambil dari hutan tersertifikasi FSC, proses pembuatan yang
canggih, material yang digunakan sudah dipastikan jika kemasan Tetra Pak adalah kemasan yang
bermutu tinggi. Kemasan Tetra Pak juga terbuat dari karton yan dapat di daur ulang menjadikan
kemasan ini eco friendly dan sangat baik untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Kemasan Tetra Pak juga menambah nilai plus karena menjadikan bahan pangan yang
terdapat dalam kemasan tersebut tidak memerlukan bahan pengawet untuk penyimpanan dengan
jangka waktu yang cukup lama. Design yang menarik dan harga yang cukup terjangkau juga
membuat susu UHT Ultramilk paling banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia. Rasa susu yang
nikmat, varian rasa beragam, segar, dan mengandung banyak nutrisi seperti vitamin A, C, D3, K,
B1, dan B3 dan lainnya menjadi faktor utama mengapa masyarakat harus mengonsumsi susu UHT
Ulramilk. Dengan harga sekitar Rp5000,- masyarakat sudah dapat mengonsumsi susu siap minum
berkualitas yaitu susu UHT Ultramilk.
Pemilihan metode cetak fleksografi untuk memproduksi kemasan Tetra Pak dimungkinkan
karena cetak fleksografi menggunakan tinta yang ramah untuk terkena bahan pangan dibanding
metode cetak yang laing. Cetak fleksografi pula sangat cocok untuk mencetak suatu produk dalam
jumlah banyak yang mana pembuatan kemasan Tetra Pak pasti dengan jumlah oplah yang tidak
sedikit.

4.2 Saran

Kemasan menjadi salah satu aspek penting demi mendukung program kelestarian
lingkungan. Tetra Pak yang ramah lingkungan dengan segala keunggulannya sangat diharapkan
menjadi pelopor kemasan bahan pangan yang lain untuk menjadi kemasan yang eco friendly.
Hanya saja, pada kemasan Tetra Pak susu UHT Ultramilk masih saja ada bagian yang tidak ramah
lingkungan. Ya, bagian tersebut adalah bagian sedotan untuk meminum susu UHT didalam
kemasan Tetra Pak tersebut.

21
Dengan demikian, seharusnya pihak Produsen kemasan Tetra Pak dan produsen susu UHT
Ultramilk bekerja sama mengembakan sedotan beserta pembungkusnya menggunakan material
yang ramah terhadap lingkungan. Menurut saya polietilen bisa menjadi solusi pengganti yang baik
untuk material pembungkus sedotan. Sedangkan untuk sedotan sendiri, seharusnya menggunakan
material yang mudah untuk terurai dan dapat didaur ulang seperti kertas. Kertas sudah terbukti
menjadi material yang sangat baik untuk lingkungan.
Apabila semua aspek pada kemasan Tetra Pak susu UHT Ultramilk telah menggunakan
material yang ramah lingkungan dan dapat di daur ulang, tidak menutup kemungkinan kemasan
Tetra Pak menjadi kemasan yang terbaik di dunia ini dibanding jenis kemasan yang lain.
Mengingat masih banyak kemasan yang belum menggunakan kemasan seperti ini, sangat
diharapkan bahwa suatu saat nanti semua barang dan aspek didunia ini yang butuh proses
pengemasan akan beralih menggunakan kemasan Tetra Pak ini dan tidak hanya untuk bahan
pangan.

22
DAFTAR PUSTAKA

 Trisnanti, Hartya. 2021. “Pengemasan (Tetra Pak)“, Pengemasan (TETRA PACK)


(scribd.com), diakses pada 5 Juni 2021
 Hikmawati, Riska. dkk. 2015. “Tugas Makalah Pengemasan Tetra Pak”, (DOC) Makalah
tetrapack aseptis | lamino lamino - Academia.edu, diakses pada 5 Juni 2021
 Maulidya, Shabrina. 2013. “Riset Packaging Kotak Susu”, RISET Packaging Kotak Susu
UltraMilk (dokumen.tips), diakses pada 6 Juni 2021
 Iskandar, Yogi. 2020. “Mengenal Lebih Dekat Tetra Pak”, Mengenal Lebih Dekat Tetra
Pak | Gambaranbrand, diakses pada 6 Juni 2021
 Konsumen, Layanan. 2021 “Produk Ultra Milk Full Cream”, PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY Tbk., diakses pada 6 Juni 2021
 Yulinda, Florina. dkk. 2013 “Tugas MK : Pengolahan dan Pengawetan Makanan Kemasan
Retort Pouch dan Tetra Pak”, nhanaunyuunyu (wordpress.com), diakses pada 12 Juni 2021
 Tedja, Ridwan. 2013 “Bab II Landasan Teori Mesin Filling milik Tetra Pak Yang Terdiri
dari tiga mesin Tetra Pak”, BAB II LANDASAN TEORI. mesin filling milik Tetra Pack
yang terdiri dari tiga mesin Tetra Pack - PDF Free Download (docplayer.info), diakses
pada 12 Juni 2021
 Penulis. 2015. “Kelebihan Kemasan Produk Ultra Milk”, Kelebihan Kemasan produk Ultra
Milk | MyMilk.com, diakses pada 12 Juni 2021
 Haou, Juli. 2014. “Tentang Kemasan Tetra Pak”, Tentang Kemasan Tetra Pek |
(wordpress.com), diakses pada 12 Juni 2021
 Zahro, Nurus. 2013. “Pengemasan Steril Pada Susu”, Nurus Zahro | Universitas Jember:
PAPER, diakses pada 12 Juni 2021
 Nodia, Putri, Firsta. 2013. ”Ultramilk Luncurkan Kemasan Bersertifikat FSC”, Ultramilk
Luncurkan Kemasan Baru Bersertifikat FSC (beritasatu.com), diakses pada 12 Juni 2021
 Magyarorszag, Tetra Pak. 2014. “How is it made? We’ll show you it! Tetra Pak milk
carton-Short Film”, (22) How is it made? We'll show it! Tetra Pak milk carton - short film
- YouTube, diakses pada 15 Juni 2021
 Magyarorszag, Tetra Pak. 2012. “How is it made? We’ll show you! Tetra Pak Milk
Carton”, Ozone Network: How is it made? We'll show it! Tetra Pak milk carton - YouTube,
diakses pada 23 Juni 2021
 Rempah. 2019. “Apa Maksud Tetra Pak? Cara Pembuatan Tetra Pak”, Apa maksud tetra
pack? Cara pembuatan kemasan Tetra Pak (hayam-cafe.ru), diakses pada 23 Juni 2021
 Kompas.Com. 2021. “Cara Membuat Daftar Pustaka”, Cara Membuat Daftar Pustaka
Halaman all - Kompas.com, diakses pada 26 Juni 2021
 Penulis. 2017. “Contoh Kesimpulan dan Saran”, https://eprints.uny.ac.id/8554/4/BAB 5 -
09411131001.pdf, diakses pada 7 Juli 2021

23

Anda mungkin juga menyukai