Nurlaila*
bintang_saddam@yahoo.co.id
ABSTRACT
This study purpose to determine the nutrient content contained in a liquid organic fertilizer from apu-apu is based on
the analysis results laboratorium. The treatment of different activators in the manufacturing of liquid organic fertilizer
from apu-apu, with two standard of treatment that yeast activator (p1) and EM 4 activator (p2). Yeast is able to
decipher the organic materials in the manufacture of Liquid Organic fertilizer apu-apu, the value of as much nitrogen
element content using EM4, but the element content of phosphorus and potassium lower. Results from the study
showed that the content of nitrogen (N) liquid organic fertilizer (POC) of apu-apu with yeast activator (p1) 0.13% and
0.13% N in the POC with EM4 activator (p2). The content of phosphorus (P) on the POC of apu-apu with EM4
activator worth 0.0112% and 0.0038% P on the POC of apu-apu with an activator of yeast. The content of
potassium (K) on the POC of apu-apu with EM4 activator worth 0.0055% and POC with yeast activator worth
0.0032%.
0,0055% dan POC dengan aktivator pitase yang dapat melepaskan ikatan
ragi senilai 0,0032%. fosfor dalam phitin, sehingga dengan
Penggunakan aktivator baik ditambahkan ragi tape dalam ransum
ragi maupun EM4, keduanya akan menambah ketersediaan mineral.
sama-sama mampu merombak Ragi bersifat katabolik atau memecah
bahan organik yang terdapat dalam komponen yang kompleks menjadi zat
apu-apu sehingga terurai menjadi yang lebih sederhana sehingga lebih
unsur hara N, P dan K. Sesuai terurai (Anonim, 2010). Ditambahkan
dengan pendapat Estriana. (2001) oleh Eulis, (2009) yang menyatakan
yang menyatakan bahwa apu-apu ragi Sacharomyces cerevisiae dapat
segar mengandung 19.6% bahan digunakan sebagai aktivator dalam
organik yang berpotensi sebagai proses pengomposan, selain itu ragi
pupuk organik. Sacharomyces cerevisiae mempunyai
Potensi kandungan bahan sifat pereduksi yang kuat, sehingga dapat
organik pada apu-apu tidak dapat mendegradasi bahan organik.
diuraikan seluruhnya menjadi unsur Menurut Amanillah (2011)
hara dalam pupuk organik. Hal menyatakan bahwa kalium merupakan
tersebut terlihat bahwa kandungan senyawa yang dihasilkan juga oleh
unsur hara N, P dan K pada POC metabolisme bakteri sehingga pada hasil
masih sangat rendah. Hal tersebut fermentasi kalium akan meningkat seiring
diduga karena dipengaruhi oleh dengan semakin berkembangnya jumlah
jumlah dan jenis mikroorganisme bakteri yang ada dalam bahan penyusun
pengurai serta jenis pupuk organik pupuk organik cair.
yang diolah. Semakin banyak jumlah Ditambahkan oleh Pranata
dan jenis mikroorganisme pengurai (2004), yang menyatakan bahwa terjadi
yang berperan dalam proses peningkatan beberapa unsur hara oleh
dekomposisi diduga semakin jasad renik terutama kalium. Unsur hara
meningkatkan kandungan unsur hara tersebut dapat kembali melalui pelapukan
dalam pupuk organik. Selain itu sisa makhluk hidup bila mikroorganisme
diduga pula bahwa kandungan unsur tersebut mati.
hara pada POC lebih rendah Nilai kandungan unsur P dan K
dibandingkan dengan kompos, pada POC dengan activator EM4 lebih
dikarenakan pada proses pembuatan besar dibandingkan dengan activator
POC jumlah air yang digunakan lebih ragi, hal ini diduga karena pada EM4
banyak dibandinkan dengan bahan memiliki mikroorganisme lebih banyak
organiknya. untuk menguraikan bahan organik.
Kandungan mikrooorganisme Sesuai dengan pendapat Indriani (2012),
pada ragi dan EM4 berperan dalam yang menyatakan bahwa jumlah
proses dekomposisi bahan organi mikroorganisme EM4 sangat banyak
tersebut. sekitar 80 jenis, mikroorganisme tersebut
Ragi atau fermen merupakan dapat bekerja dengan baik dalam
zat yang biasa di manfaatkan untuk menguraikan bahan organik. dan sekian
fermentasi. Ragi biasanya banyak mikroorganisme ada 4 golongan
mengandung mikroorganisme seperti pokok yaitu: (1) bakteri Laktat adalah
Saccharomyces cereviciae (Istamar, bakteri gram positif, tidak membentuk
2007). Ragi menghasilkan enzim spora dan berfungsi menguraikan bahan