Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA FISIK III

MEKANISME REAKSI FASE CAIR

DISUSUN OLEH:
HARY ABDURRAHMAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Banyak zat kimia dapat direaksikan dengan zat lain setelah dalam bentuk
larutan. Dalam hal ini pelarut berfungsi sebagai medium reaksi.Oleh sebab itu,
mempelajari larutan cair sangat penting dalam ilmu kimia.Katalis sangat erat
kaitannya dengan meknisme fasa cair, Karna katalis merupakan suatu zat yang
mempercepat laju reaksidalam fasa cair pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri (lihat pula katalisis).Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis menyediakan
suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi
yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

Saat ini banyak proses manufaktur melibatkan kimia katalitik. Perkembangan


kimia katalitik akan terus ditingkatkan dalam berbagai penelitian, terutama katalis
sering dikaitkan digunakan dalam bidang industri, sepertiindustri tekstil, mobil,
sepatu akan tetapi juga industri makanan, minuman dsb, yang kita tidak terlepas dari
semua produk tersebut. Untuk mengetahui lebih jelas megenai bagaimana aplikasi,
mekanisme fasa cair dalam proses katalis, perlu untuk menjawab permasalahan
berikut.

Berdasarkan keadaan fasa zat setelah bercampur, maka campuran ada yang
homogen dan ada yang heterogen. Seperti telah dikemukakan bahwa campuran
homogen adalah campuran yang membentuk satu fasa, yaitu yang mempunyai sifat
dan komposisi yang sama antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya.
Campuran homogen lebih umum disebut larutan, contohnya air gula dan alcohol
dalam air. Seterusnya, campuran heterogen adalah campuran yang mengandung dua
fasa atau lebih, contohnya air susu dan air kopi. Dalam makalah ini akan lebih banyak
dibahas mengenai reaksi katalisis serta berbagai gambaran penting tentang katalis.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana dasar mekanisme reaksi fasa cair ?

2. Bagaimana reaksi fasa cair dalam proses katalis ?

3. Bagaimana cara kerja katalis ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui dasar mekanisme reaksi fasa cair.

2. Untuk mengetahui reaksi fase cair dalam proses katalis.

3. Untuk mengetahui cara kerja katalisis.


BAB II
PEMBAHASAN

A. REAKSI FASA CAIR


Fasa adalah sejumlah zat yang homogen baik secara kimia maupun fisika, atau dapat
juga dikatakan bahwa sebuah sistem yang homogen.Secara umum telah dikenal tiga
kelompok fasa yaitu; fasa gas, fasa cair dan fasa padat. Sifat suatu fasa dinyatakan dengan
properti-properti intensif, dan biasanya properti-properti intensif yang diperhatikan adalah
temperatur, tekanan, dan konsentrasi.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan
atau solvasi.
Dalam larutan cair, antara partikel komponen larutan terdapat interaksi yang relative
kuat. Partikel zat terlarut bergerak bersama pelarut ke segala arah dalam bejana. Oleh karena
itu, dua jenis zat terlarut dapat bertabrakan dan menimbulkan reaksi.Reaksi kimia dapat
terjadi dalam larutan cair, contohnya dalam air laut, sungai, dan dalam organisme. Banyak zat
kimia dapat direaksikan dengan zat lain setelah dalam bentuk larutan. Dalam hal ini pelarut
berfungsi sebagai medium reaksi.
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi
larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.

B. KONSEP DASAR MEKANISME REAKSI FASA CAIR


Ciri khusus reaksi fasa cair digambarkan dalam persamaan reaksi berikut:
𝐴 + 𝐵 ↔ (𝐴𝐵 ) → 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Mekanisme reaksi dapat direpresentasikan dengan proses berikut:
Aktivasi
K1
A + B → AB∗
Deaktivasi
K−1
AB ∗ → A + B
Dekomposisi

K2
AB ∗ → P
Suatu reaksi dikontrol oleh difusi atau pengaktifan molekul berdasrkan mekanisme yang ada :
1. Reaksi Dikontrol Oleh Diifusi
Proses difusi didefinisikan sebagai perpindahan molekul suatu zat yang dibawa
oleh gerakan molekular secara acak dan berhubungan dengan adanya perbedaan
konsentrasi. Dalam reaksi dengan energi aktivasi rendah tahap penentu laju bisa laju
difusi dari molekul-moleku; reaktan terhadap satu sama lain yang menyebabkan kolisi
atau laju difusi dari produk terhadap satu sama lain setelah kolisi. Reaksi demikian
dikatakan difusi terkontrol dan lajunya akan bergantung pada viskositas dari pelarut.hal
ini terjadi Jika laju konversi menjadi produk lebih besar dari deaktifasi atau
K 2 ≫ K −1 Rumus laju :
V = K1 [A][B]
Dalam kondisi ini mengambarkan bahwa molekul pereaksi berdifusi bersama-sama
(reaksi dikontrolol ehdifusi).
2. Reaksi Dikontrol Oleh Pengaktivan
Pada reaksi dikontrol pengaktivan energi potensial dari dua reakstan mengalami reaksi
sampai tingkat maksimum . reaksi ini terjadi Jika laju konversi menjadi produk lebih kecil
dari deaktivasi atau K 2 ≪ K −1
Rumus laju :
K 2 K1 [A][B]
V=
K −1
Pada banyak reaksi, ada suatu substansi atau bahan atau zat yang bukan reakstan an
juga bukan produk, tetapi dapat dan bahkan sangat mempengaruhi kecepatan reaksinya.
Substansi inilah yang dinamakan katalis atau katalisator. Berzellius pada tahun 1835
merupakan ilmuwan yang pertama kali menggunakan istilah “katalis”. Katalis merupakan
suatu zat ata substansi yang dapat mempercepat reaksi dan mengarahkan atau
mengendalikannya, tanpa terkonsumsi oleh reaksi, namun bukannya tanpa bereaksi.
Katalis bersifat mempengaruhi kecepatan reaksi, tanpa mengalami perubahan secara
kimiawi pada akhir reaksi. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi
kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri.
Peristiwa / fenomena / proses yang dilakukan oleh katalis ini disebut katalisis. Istilah
negative catalyst (inhibitor) merujuk kepada zat yang berperan menghambat atau
memperlambat berlangsungnya reaksi.

Katalis dapat mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi reaksi.
Energi aktivasi reaksi merupakan banyaknya energi minimum yang dibutuhkan oleh reaksi
agar reaksi dapat berlangsung. Perhatikan gambar berikut ini (hubungan antara energy of
reacting particles versus reaction path untuk kasus reaksi eksotermik):

Keterangan gambar:
Ea1 ≡ energi aktivasi reaksi tanpa katalis
(kompleks atau intermediates yang mempunyai energi potensial yang tinggi mengakibatkan kecepatan
reaksi yang rendah).
Ea2 ≡ energi aktivasi reaksi dengan katalis
(barrier energy yang lebih rendah dibandingkan dengan reaksi tanpa katalis mengakibatkan kecepatan
reaksi yang makin tinggi)
ΔHr ≡ panas reaksi = H reaktan – H produk reaksi

. Berdasarkan teori keadaan-transisi (atau teori kompleks aktif), katalis mampu


menurunkan hambatan energi potensial (potential energy barrier) yang harus dilalui oleh
reaktan-reaktan untuk membentuk produk-produk reaksi. Dengan peranan yang sangat
penting ini, maka katalis sangat di perlukan oleh tubuh dalam proses pencernaan makanan di
dalam tubuh. Fungsi penting katalis ( enzim ) ini memberikan dampak besar terhadap
kelancaran pencernaan makanan di dalam tubuh. Misalnya saja adalah enzim amylase di
dalam mulut (air liur) yang membantu memecah amilosa. Selain peranan katalis di dalam
tubuh, katalis juga berperan dalam proses kimia lainnya.
C. MEKANISME REAKSI FASE CAIR DALAM PROSES KATALIS :
1. katalis asam dan basa
katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.Katalis dibedakan
menjadi 2:

1. Katalis Homogen

Katalis homogen merupakan katalis yang mempunyai fasa yang sama dengan
reaktan dan produk reaksi. Proses katalisis terjadi melalui perubahan senyawa, dari
senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengubahan susunan molekul dan ligan Katalis. Dalam
katalisis homogen, reaktan dan katalis terdispersi dalam satu fasa, biasanya fasa cair.
Dalam pengoperasian reaksinya, katalis fasa cair mempunyai keterbatasan pada suhu
dan tekanan, sehingga peralatan pada reaktor menjadi lebih kompleks.

Sebagian besar reaksi katalis homogen adalah asam basa, seperti halnya reaksi
hidrolisis dari ester atau mutarotasi glukosa. Katalisis asam dan basa adalah jenis
katalisis homogen yang paling penting dalam larutan cairan. Dengan menganggap S
adalah suatu substrat dengan suatu reaksi asam basa. Contohnya pada H2SO4 sebagai
katalis (asam) dalam reaksi esterifikasi. Asam basa menurut Bronsted – Lowry adalah
:

HA + H2O  H3O+ + A-
A- + H2O  HA + OH-
Maka laju reaksi katalitik adalah:
r = kkat [S]
di mana kkat = ko + kH [H3O] + kOH [OH] + kHA [HA] + kA [A] dan k0
adalah laju tanpa katalis sedang yang lain adalah laju dengan katalis sesuai dengan
zatnya masing – masing. Contohnya, reaksi etil asetat dengan air yang menghasilkan
asam asetat dan etanol biasanya berlangsung sangat lambat sehingga sukar diukur.

Tanpa kehadiran katalis, hukum lajunya ialah :

Laju = k [CH3COOC2H5]

Namun, reaksi dapat dikatalisis oleh asam dengan bantuan asam klorida, sehingga
lajunya menjadi :

Laju = Kc[CH3COOC2H5] [H+]

Contoh lain dalam proses katalisis asam basa adalah reaksi dekomposisi hydrogen
peroksida yang dikatalisis oleh asam sulfat. Makin pekat konsentrasi asam sulfat yang
ditambahkan, reaksi akan berlangsung makin cepat. Reaksinya adalah :

H2O2 + 2 H+ + I- 2 H2O + I2

Dalam penggunaannya , katalis homogen sulit diterapkan karena setelah reaksi


berlangsung, katalis harus dipisahkan dari produk. Hal ini menjadi kesulitan
tersendiri.Biasanya katalis homogen jarang di jumpai pada percobaan-percobaan di
laboratorium kimia atau biasanya hanya dijumpai pada industri-industri tertentu saja,
misalnya industri besar seperti industri obat-obatan atau industri kosmetik dan industri
makanan. Selain itu, beberapa industri petrokimia seperti produksi asam
asetat, alkilasi olefin, dan hidroformilasi juga menggunakan sistem katalisis homogen.

Keuntungan dari katalis homogen yaitu :


a. Kespesifikannya dan tidak dibutuhkan suhu dan tekanan yang tinggi dalam
reaksi.
b. Aktifitas selektifitasnya tinggi.
c. Tidak mudah teracuni oleh keberadaan pengotor.
d. Mudah dioperasikan.
e. Mudah dimodifikasi.
f. Mudah untuk dipelajari.

Kerugian dari katalis homogen yaitu :


a. Sulit dipisahkan dari campuran reaksi.
b. Kurang stabil pada suhu tinggi.

2. Katalis Heterogen
Katalis heterogen merupakan katalis yang fasanya tidak sama dengan reaktan dan
produk. Katalis heterogen secara umum berbentuk padat dan banyak digunakan pada
reaktan berwujud cair atau gas.Contoh-contoh dari katalis heterogen adalah zeolit,
CaO, MgO, dan resin penukar ion. Mekanisme katalis heterogen melalui lima langkah,
yaitu: Transport reaktan ke katalis, interaksi reaktan-raktan dengan katalis (adsorpsi),
reaksi dari spesi-spesi yang teradsorpsi menghasilkan prodduk-produk reaksi,
deadsorpsi produk dari katalis, transport produk menjauhi katalis. Keuntungan dari
katalis heterogen adalah ramah lingkungan, tidak bersifat korosif, mudah
dipisahkan dari produk dengan cara filtrasi, serta dapat digunakan berulangkali dalam
jangka waktu yang lama. Selain itu, katalis heterogen meningkatkan kemurnian hasil
karena reaksi samping dapat dieliminasi. Contoh-contoh dari katalis heterogen adalah
zeolit, CaO, MgO, dan resin penukar ion.

2. Katalis Enzim
Dari semua proses rumit yang ada dalam sistem mahluk hidup, tidak satu pun
yang lebih menarik atau lebih penting dari pada katalisis enzim. Enzim adalah suatu
biokatalisator organik berupa protein yang menjadi katalis suatu reaksi tanpa ikut
bereaksi yang sifat–sifat kinetikanya sama dengan katalis heterogen atau sering kali
dikatakan mikroheterogen katalis. Enzim umumnya berukuran besar yang
mengandung satu atau lebih tapak aktif tempat terjadinya interaksi enzim dengan
substrat. Tapak-tapak ini memiliki struktur sesuai dengan molekulnya, sama seperti
kunci yang sesuai dengan gembok tertentu, seperti pada gambar 1.2.
Gambar 1.2
Kinetika katalisis enzim dinyatakan secara skematis lewat mekanisme reaksi
yaitu:
k
E+S 1 ES
k
ES 2 E+P
Disini E berarti enzim bebas, S adalah substrat, ES untuk kompleks yang terbentuk
bila substrat melekat pada daerah aktif, dan P adalah produk dari transpormasi kimia.
Reaksi metabolisme dalam tubuh makhluk hidup sangat banyak, karena itu
jenis-jenis enzim pun sangat banyak sebab setiap satu enzim hanya dapat mengkatalis
satu jenis reaksi saja. Sesuai peranannya dalam organisme, enzim merupakan suatu
katalis yang sangat berguna bagi tubuh manusia karena sangat diperlukan dalam
proses pencernaan dan berbagai proses kimia di dalam tubuh.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut
a. Konsep dasar fasa cair yaitu larutan yang dimana dalam larutan tersebut ada yang
disebut sebagai zat terlarut atau solut dan ada juga yang disebut sebagai pelarut atau
solven.

b. Jenis katalis berdasarkan mekanisme kerjanya ada tiga, yaitu; katalis homogen katalis
heterogen, dan katalis enzim.

c. Salah satu contoh peristiwa reaksi fase cair adalah pencucian darah

d. Reaksi pada fasa cair, dikontrol oleh difusi dan energi pengaktivan. Reaksi yang
dikontrol oleh difusi adalah difusi mengontrol molekul pereaksi yang saling
bertumbukan, sebelum saling menjauhi. Reaksi yang dikontrol pengaktivan adalah laju
reaksi tumbukan molekul ditentukan oleh energi pengaktifan.
e. Interaksi suatu zat dengan pelarutnya ada empat kemungkinan, yaitu: zat terlarut
bereaksi dengan pelarut, zat terlarut berinteraksi kuat dengan pelarut, zat terlarut
berinteraksi lemah dengan pelarut, dan zat yang tidak larut dalam pelarut.
f. Katalis adalah Katalis adalah zat yang dapat merubah laju reaksi kimia tanpa ikut
bereaksi.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005 . KIMIA DASAR Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Shinta.2013. Dasar- Dasar Katalis dan Katalisis.https://shintaleon.wordpress.com/. Diakses


pada tanggal 18 september 2017 pukul, 12.35 wita.

Yatim, Wildan. 1990. Biologi Modern. Tarsito : Bandung.


Oxtoby, Gillis dan Nachtrieb. 1999. Prinsip-Prinsip Kimia Jilid I dan II. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai