Anda di halaman 1dari 20

GAMBAR TEKNIK

MESIN PENGGILING LIMBAH UDANG

Disusun Oleh :
Dian Kurniawan
6609040001

PRODI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2010

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber daya alam hayati yang melimpah. Melimpahnya alam berupa
udang salah satunya, maka diperlukan pengolahan dan pemanfaatan dengan baik dan tepat. Udang
memiliki nilai ekonomis yang kurang penting, apabila belum dimanfaatkan secara tepat. Biasanya
udang diolah untuk dijadikan bahan baku tepung udang untuk dijadikan sebagai campuran makanan
ternak, hal ini disebabkan kandungan proteinnya yang tinggi. Sehingga sangat baik untuk dijadikan
makanan ternak.Yang dimaksud dalam bahasan ini bukan udang secara utuh,melainkan limbah udang
yaitu seperti hanya kepala,ekor,kaki saja,yang tidak layak di ekspor.
Untuk mengolah limbah udang menjadi tepung, limbah udang harus dikeringkan terlebih
dahulu sampai kadar air didalam udang berkurang.Limbah Udang yang dikeringkan dengan
menggunakan panas matahari atau dengan menggunakan mesin pengering kemudian diolah dengan
menggunakan penumbuk lalu disaring dengan ayakan secara konvensional. Proses pembuatan tepung
udang secara konvensional diatas tentu kurang mendapatkan hasil yang maksimal, karena akan
menghasilkan tepung yang sedikit juga memakan waktu yang lama. Selain itu mesin yang ada
dipasaran kebanyakan mesin yang digunakan untuk berbagai macam bahan seperti untuk penggiling
kopi tetapi digunakan untuk menepung udang sehingga hasilnya tidak maksimal.
Pembuatan mesin penepung udang merupakan sebagai alternatif bagi petani udang untuk
dapat diolah dari udang basah menjadi tepung udang sebagai campuran bahan baku makanan ternak,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Alat penggiling limbah udang
Alat penggilingan limbah udang adalah alat yang digunakan menghancurkan udang
yang telah kering, untuk dihaluskan menjadi tepung udang, yang digunakan sebagai bahan
dasar campuran makanan tenak, karena kandungan protein pada udang sangat tinggi. Jadi
proses penggiling limbah udang yaitu dengan memanfaatkan enargi mekanik yang dihasilkan
dari putaran mesin untuk menggerakkan poros, dan putaran tersebut ditransmisikan dengan
menggunakan sabuk-V kemudian putaran tersebut digunakan untuk menggerakkan pisau
penghancur agar dapat menghaluskan limbah udang yang sudah kering menjadi tepung.

1.2

Perumusan Masalah
Ada berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin penggiling limbah

udang antara lain :


1. Bagaimana pembuatan mesin penggiling udang ?
2. Bagaimana memilih pisau yang sesuai pada mesin penggiling udang?
3. Bagaimana memilih daya yang sesuai?
4. Berapa banyak limbah udang yang dapat dihaluskan oleh mesin penggiling udang?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang diajukan untuk lebih memfokuskan masalah yang mungkin akan
menjadi pertanyaan pada alat ini. Dengan batasan masalah sebagai berikut :
1. Jenis udang yang digunakan untuk tepung udang adalah limbah udah yang telah kering.
2. Kapasitas penggilingan udang yaitu lebih besar dari proses penggilingan yang ada.

1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan mesin penggiling limbah udang ini adalah :
1. Untuk menghaluskan yang telah kering menjadi tepung udang.
2. Untuk membuat mesin penggiling udang, dengan sistem blender.

1.5 Manfaat
Kotribusi penelitian pada alat ini adalah untuk memberi manfaat pada masyarakat antara lain
sebagai berikut :
1. Sebagai alternatif bagi para petani udang untuk pemanfaatan udang kering menjadi
tepung udang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Alat penggiling ikan

Alat penggilingan limbah udang adalah alat yang digunakan menghancurkan udang
yang telah kering, untuk dihaluskan menjadi tepung udang, yang digunakan sebagai
bahan dasar campuran makanan tenak, karena kandungan protein pada udang sangat
tinggi. Jadi proses penggiling limbah udang yaitu dengan memanfaatkan enargi mekanik
yang dihasilkan dari putaran mesin untuk menggerakkan poros, dan putaran tersebut
ditransmisikan dengan menggunakan sabuk-V kemudian putaran tersebut digunakan
untuk menggerakkan pisau penghancur agar dapat menghaluskan limbah udang yang
sudah kering menjadi tepung.
Proses penggiling limbah udang bekerja dengan cara udang yang telah kering,
dimasukkan kedalam alat penggiling limbah udang. Selanjutnya udang tersebut
dihancurkan dengan menggunakan pisau penghancur. Agar proses penggilingan limbah
udang ini berjalan dengan baik dan lancar maka harus diperhatikan beberapa hal
mengenai ketentuan dan prosedur dalam proses penggilingan udang. Poros yang
digunakan dalam mentransmisikan tenaga harus lurus. Pisau yang digunakan untuk
menghaluskan ikan harus tajam. Dan jarak (gap) antara pisau dengan silinder harus sesuai
supaya dapat menghancurkan udang menjadi tepung udang. Daya dan putaran yang
dihasilkan dari mesin harus sesuai dengan perencanaan. Bantalan (bearing) yang
digunakan harus dapat berputar dengan baik, agar tidak terjadi kehilangan daya pada saat
berputar. Sabuk-V yang digunakan tidak boleh terlalu kencang dan longgar supaya dalam
mentransmisikan dapat berjalan baik. Puli yang digunakan harus sesuai dengan
perbandingan yang dibutuhkan dan diameter lubang puli sebagai tempat poros harus sama
dengan diameter poros yang digunakan.

Gambar Kerja Mesin Penggiling ikan

Merk/Jenis

: Jazz / 4 langkah.

Daya

: Maksimum 5.6 HP.

Rpm

: Maksimum 4000 rpm.

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM
Perancangan dimulai dengan menentukan berapa daya yang diperlukan untuk dapat
menghancurkan ikan sehingga ikan dapat dihancurkan menjadi halus, setelah itu mendesain
alat serta diteruskan dengan cara kerja alat tesebut. Untuk mendapatkan alat desain seperti
yang direncanakan maka perlu membutuhkan perhitungan yang dapat membantu dalam
proses pembuatan alat penggilingan ikan ini.

Perhitungan gaya robek limbah udang.


Limbah udang dengan berat 1 gram dapat hancur dengan beban 0.5 kg pada
jarak 1 meter dengan waktu 0.7 s,
v=s/t
v = 1 m / 0.7 s = 1.429 m/s
Ep = m x g x h
Ep = 0.5 kg x 10 m/s x 1m = 5 J
P=W/t
P = 5 / 0.7 = 7.14 watt
F=P/v
F = 7.14 / 1.429 = 5 N
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan, bahwa limbah udang
dengan berat 1 gram dapat hancur dengan gaya 5 N.
Perhitungan gaya potong pisau.
Limbah udang terpotong apabila N < F
Satu pisau
N

=mxg
= 0.001 kg x 10 m/s2
= 0.01 N

Jari jari pisau pemotong 0.08 m


Keliling pisau pemotong

= 2R
= 2 x 3,14 x 0,08 = 0,5024 m

Putaran pisau

= keliling pisau x kecepatan pisau

= 0,5024m x 1,42m/s
= 2,83 rps/ gram ikan
= 169 rpm/ gram ikan
Sehingga gaya potong pisau per gram udang adalah,

4.3

Perhitungan torsi pisau.

pisau

Fs x R

5 N x 0.08m

0.4 Nm

poros =
=

4.4

0.025 N

0.4 x 6.94 gr/s


2.78 Nm/gr

Perhitungan diameter poros

=
3.18 Nm
Bahan poros (JIS G 4501) S50C kekuatan tarik 62 kg/mm 2
B

62

Sf1

Sf2

antara 1,3 3 diambil 1,5

Pb

3,62 kW

1173 rpm

Sehingga diameter poros yang dibutuhkan adalah

Ds

Kt Cb )1/3

Tegangan geser yang diizinkan

5,16 Kg/mm2

Faktor konsentrasi tegangan


Kt

antara 1,5 3 diambil 2

Factor beban lentur


Cb

antara 1,3 2, 3 diambil 2

Momen puntir

pisau + poros

9,74 x 105

9,74 x 105

3005,86 kgmm

278 + 3005,86

3283,86 kgmm

Diameter Poros

Ds

23,5 mm

4.5

2 x 2 x 3283,86 )1/3

25 mm ( Disesuaikan dengan yang ada di pasar )

Kapasitas penggiling limbah udang


Kapasitas penggiling udang = 33.33 / 2.8 = 11.83 gr/s ( 42.56 kg/jam ),
Pada putaran 2000 rpm kapasitas penggiling limbah udang adalah 42.56
kg/jam, untuk kapasitas penggilingan 25 kg/jam putaran yang dibutuhkan
yaitu 1178 rpm.
Dalam perencanaan kapasitas penggilingan limbah udang yaitu 25 kg/jam
(6.94 gr/s), menggunakan silinder dengan diameter 8 inch (203.2 mm),
tebal 5 mm, tinggi 300 mm.
Volume silinder

= L.alas x tinggi
= 216.315 cm2 x 30 cm
= 6489.44 cm3
= 6.489 dm3 (liter)

Berdarkan percobaan yang telah dilakukan, silinder dapat menampung


udang sebanyak 1 kilogram udang kering.
Rpm yang dibutuhkan untuk menggiling limbah udang 25 kg/jam (6.94
gr/s)
=

6.94 x 2.83 rps

19.6 rps ( 1178 rpm )

4.6

Perhitungan Daya Motor


Daya motor yang dibutuhkan :
Pb

4.7

torsi x kecepatan sudut

2.78 Nm/gr x 1173 rpm

3260 Watt ( 3,2 KW )

Pemilihan Puli, V belt, dan Pasak


Pb

3,62 kW

fc

1,1

Pd

3,58 kW

n (motor)

4000 rpm (putaran max didapat dari spesifikasi

Ds (motor)

20 mm

n (poros)

2000 rpm

Ds (poros)

25 mm

motor)

Untuk daya rencana 3,58 kW dan putaran 2000 rpm digunakan


penampang V- belt tipe A 80 dan dengan menggunakan perbandingan puli
yaitu 1: 2 Diameter luar puli kecil yaitu 68 mm dan diameter luar puli
besar 150 mm. Panjang pasak 37.5 mm, lebar pasak 6.25 mm dan tinggi
pasak 5 mm. Perhitungan sebagai berikut :

4.9

Perhitungan Putaran Transmisi

C
n
1

n
2

Gambar 4.1 Transmisi V-belt


n1

= putaran poros penggerak (rpm)

n2

= putaran poros yang digerakkan (rpm)

D1

= diameter puli penggerak (mm)

D2

= diameter puli yang digerakkan (mm)

= jarak antara senter pulley (mm)

Telah diketahui sebuah motor dengan spesifikasi sebagai berikut :


Daya motor (P)
= 3,2 Kw
Putaran (n)
= 1173 rpm

Putaran pulley pada penggiling (n2)


n1/ n2 = D2/D1

4.10

n2

=(68 x 1173)/150

n2

= 531,76 rpm

Perhitungan Pasak
Diketahui :
Ds
b (lebar pasak)

25 mm

antara 0,25 - 0,35 Ds

0,25 x 25

6,25 mm

l (panjang pasak)

maksimal 1,5 Ds

1,5 x 25

37,5 mm

4.11

Penentuan V-Belt

C
n
Gambar 4.2 1Menghitung Keliling Belt

n
2

L= 2C + /2 (D2+D1) + (D2-D1)/4C
Dimana :
L

= keliling V-belt (mm)

n1

= putaran poros penggerak (rpm)

n2

= putaran poros yang digerakkan (rpm)

D1

= diameter puli penggerak (mm)

D2

= diameter puli yang digerakkan (mm)

= jarak antara senter pulley (mm)

Menghitung keliling sabuk pada masing-masing pasangan pulley.


Keliling sabuk antara pulley keluaran gearbox dengan pulley penggiling1.
Diketahui :
C = 545 mm
D1
= 68 mm
D2
= 150 mm

= 2C + /2 (D2+D1) + (D2-D1)/4C

= 2 x 545 + 3.14/2 (150 +68 ) + (150-68)/4 x 545


= 1432.29mm

= Keliling lingkaran/
= 1432.29 /3.14
= 465,15 mm
= 46,52 cm 47 cm

Maka pakai V-belt tipe A47

4.12

Pemilihan bantalan
Bantalan kita pilih berdasarkan diameter poros dan jenis beban. Berdasarkan jenis
poros, maka kami menggunakan jenis bantalan gelinding (UCP), pada bantalan ini terjadi
gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding
seperti bola (peluru) rol atau rol jarum, dan rol bulat, dengan banyaknya bantalan jenis UCP
sebanyak 2 buah.

4.13

Pemilihan baut dan mur dan jenis ulir.


Jenis ulir pada baut yang digunakan adalah M 6 x 1, dengan panjang 20 mm.
Jenis ulir ada baut yang digunakan adalah M 10 x 2, dengan panjang 40 mm

5.1

Pemilihan bahan dan peralatan yang akan dirangkai.


Pada proses manufaktur ini secara garis besar bisa dibagi menjadi beberapa bagian antara

lain:

Perancangan mekanik
Adapun perancangan mekanik ini dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :
a. Pembuatan kontruksi/rangka alat.
Perhitungan jumlah material besi yang akan dibuat sebagai kontruksi alat. Dari
pemilihan jenis besi, dipilih besi jenis UNP dengan ketebalan 6 mm dengan panjang
1000 mm, kemudian dipotong sesuai dengan yang diperlukan sebagai kerangka alat
penggiling ikan. Konstruksi meja dibuat sesuai perhitungan dan desain dengan tinggi
650 mm lebar 500 mm.

Gambar 5.1 penyangga Mesin Penenpung Ikan

Langkah langkah pembuatannya adalah :


1. Pemotongan besi UNP dan sesuai dengan desain dan kebutuhan.
2. Pengelasan dan perangkaian antara besi UNP dengan UNP, dalam
pengelasannya menggunakan Las SMAW.

b. Pemilihan motor 4 langkah.


Pemilihan motor 4 langkah yang sesuai dengan alat dengan spesifikasi sebagai
berikut:
Merk/Jenis

: Jazz / 4 langkah.

Daya

: Maksimum 5.6 HP.

Rpm

: Maksimum 4000 rpm.

Gambar 5.2 Motor Bensin 4 langkah


c. Perancangan pisau penghancur

Pisau penghancur dibuat sesuai dengan dimensi dari alat penggiling limbah
udang yang digunakan. Adapun dimensi dari pisau penghancur adalah
dipotong panjang masing masing pisau 290 mm dan lebar 50 mm dan tebal 6
mm, dan sebanyak empat pisau,konstruksi pisau penghancur dapat dilihat pada
gambar 5.3.

Gambar 5.3 Pisau Penghancur

d. Perancangan Pipa
Pipa yang digunkan dalam membuat alat penggiling limbah udang ini dengan
diameter 8 inch dengan ketebalan 7 mm dan panjang 300 mm. Dan didalam pipa
tersebut terdapat besi as persegi dengan panjang 300 mm dan dengan tebal 22 x 22
mm, sebanyak 7 buah as persegi. As persegi tersebut dilas pada bagian dalam pipa
dengan menggunakan las SMAW.

Gambar 5.4 silinder penggiling limbah udang

e. Perancangan Poros dan dudukan Pisau Penghancur


Poros yang digunakan yaitu poros dengan panjang 550 mm dan dengan
diameter 25 mm. Poros tersebut digunakan sebagai tempat dudukan pisau
penghancur pada alat penggiling limbah udang.
Dan dimensi dudukan sebagai tempat pisau penghancur yaitu dengan panjang
300 mm, tebal 6 mm, dan tinggi 50 mm. Sebagai tempat penyetelan dari

pisau penghancur yaitu dengan diameter 10 mm dan sebanyak empat buah


untuk masing masing tiap pisau penghancur.

Gambar 5.5 Poros dan tempat dudukan pisau penghancur

Langkah langkah pembuatan dudukan pisau :


1. Pemotongan besi yang digunakan sebagai tempat dudukan pisau
dengan panjang 300 mm, tebal 6 mm dan tinggi 50 mm.
2. Pengefraisan dilakukan pada dudukan pisau dengan diameter 10 mm
dan panjang 20 mm, sebanyak empat buah pada tiap tiap pisau.
3. Pengelasan dudukan pipa pada poros dengan mengunakan Las SMAW.

f.

Perancangan tutup pipa

Tutup pipa dimeter 8 inch (203,2 mm) dengan lubang ditengah 25 mm


sebanyak dua buah dengan tebal plat 4mm. Baut dengan diameter 6mm
sebanyak 4 buah pada tiap tutup.

Gambar 5.6 Punutup pipa

Langkah langkah pembuatan tutup pipa :

1.

Pembuatan mal pada plat yang telah disediakan dengan

ukuran diameter 8 inch.


2.
Memotong plat tersebut menggunakan cutting plat dan
finishingnya menggunakan gerinda tangan.
2. Pengeboran dengan diameter 6 mm dilakukan pada kedua penutup
pipa, dengan masing masing penutup pipa sebanyak empat buah.,
yang berfungsi sebagai lubang masuknya baut.
g. Pemilihan Puli
Puli dengan diameter 150 mm, dan dengan lubang berdiameter 25 mm,
dengan tipe A

Gambar 5.8 Puli tipe A


h. Pemilihan sabuk V tipe A
Sabuk yang digunakan yaitu sabuk-V tipe A 47, yang digunakan untuk
mentransmisikan tenaga dari mesin ke alat penggiling limbah udang.

Gambar 5.10 Sabuk-V tipe A


i.

Perancangan alat penampung limbah udang


Alat penampung udang yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara
limbah udang yaitu menggunakan besi dengan tebal 1cm.

Gambar 5.11 Penampung limbah udang

Gambar 5.12 tempat masuknya limbah-limbah udang

Langkah langkah pembuatan alat penampung dan masuknya udang :


1. Pemotongan besi dengan tebal 2 mm yang digunakan sebagai alat
masuknya limbah udang yaitu menggunakan Las OAW. Plat tebal
10mm dipotong menggunakan cutting hidrolik.
2. Pengelasan menggunakan Las SMAW digunakan untuk menyambung
besi tersebut

j.

Pemilihan Bantalan
Jenis bantalan yang digunakan sebagai tempat dudukan poros yaitu bantalan jenis
UCP dan dengan diameter dalam bearing 25 mm.

Gambar 5.12 Bearing UCP


k. Gambar Kerja

7.1 KESIMPULAN
Dari hasil perancangan penepung limbah udang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
antara lain :

1. Daya yang dibutuhkan oleh mesin penggiling limbah udang 5.6 HP pada 2000
rpm.
2. Mekanisme yang digunakan yaitu menggunakan sistem blender.
3. Dari hasil percobaan mesin mempunyai kapasitas rata rata 1.88 kg/jam mesin
masih kurang memenuhi kapasitas yang diinginkan yatu 25 kg/jam.

Anda mungkin juga menyukai