Anda di halaman 1dari 8

STATISTIK

PERANCANGAN PERCOBAAN

Dr. Ir. Jonatan Ginting, MS


PENDAHULUAN
1. Perancang Percobaan (Exprimental Design) :
suatu cabang ilmu pengetahuan pembantu dalam
penelitian ilmiah yang berguna untuk memberi jawaban
yang pasti mengenai suatu dugaan- dugaan atau
pertanyaan – pertanyaan yang timbul mengenai suatu
persoalan/problem
2. Problem diteliti secara eksprimen dengan mengadakan
percobaan yang mempunyai dasar – dasar statistika.
3. Tujuan :Mengetahui apakah besaran (treatment) dari
percobaan itu berbeda nyata (significant) atau tidak nyata
non significant.
4. Dalam Rancangan perlu disebutkan :
a. Tujuan Percobaan
b. Deskripsi Percobaan :
c. Perlakuaan/Treatment
d. Rancangan/Design
e. Jumlah ulangan/Replication
f. Prosedur Sampling
5. Metoda Analisis Data
6. Agar hasil percobaan dapat dipahami orang lain maka setelah
percobaan selesai data dianalisis secara statistika kemudian dibuat
kesimpulan.
7. Mengambil kesimpulan perlu dipahamai Analisis Sidik Ragan
(Analyis of Varians/ANOVA)
Untuk mempelajari dan menganalisis data perlu diperhatikan beberapa
istilah yang merupakan bagian penting Rancangan Percobaan :
1. Perlakuan
Jenis perlakuan berbeda-beda tergantung factor apa yang diteliti contoh:
pemupukan, varietas, jenis isektisida. Kalau dalam percobaan ingin diketahui
grafik hasil dosis pemupukan dan dosis optimum maka dosisnya dibuat dalam
beberapa interval. Misal N : 0, 30, 60, 90 (kg/ha).
Kalau percobaan diselidiki 2 factor atau lebih percobaan dosebut percobann
factorial. Kalau 1 factor dosebut percobaan non factorial.
Percobaan 3 jenis varietas dan 4 dosis pemupukan N, percobaan factorial.
Kombinasi perlakuan 12 = 3 x 4 maka kombinasinya :
1. NoVo
2. NoV1
3. ……….
2. Exprimental Error
Kalau satu varietas ditanam pada 2 petak sawah yang sama keadannya diharapkan sama
hasilnya. Kenyataan hal ini jarang atau tidak pernah terjadi. Perbedaan hasil dari 2
petakan yang samaa keadaannya ini disebut Exprimental
ERROR/GALAT/KesalahanPERCOBAAN.
Dalam percobaan besarnya error dipakai sebagai ukuran ketelitian dan dasar ubtuk
perbandingan antara hasil2nya.
3. Ulangan
a. Kalau sejumlah perlakuan terdapat lebi dari satu kali disebut ulangan. Gunanya untuk
menghitung besarnya ekprimental error/galat dan mempertinggi ketelitian.
b. Tanpa ulangan error tidak dapat, sehingga tidak ada dasar membandingkan hasil2nya.
c. Makin banyak ulangan makin teliti hasilnya.
4. Pengacakan (randomization)
Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya maka letak setiap perlakuan
dalam plot/petak harus dirandom untuk menghindari pengaruh pribadi. Dapat
dilakukan : undian, daftar bilangan random.
5. Local Control
a. Untuk meninggikan efisiensi suatu percobaan, maka besarnya error perlu
dikontrol. Mangkin kecil error suatu percobaan maka makin tinggi efisiensi
percobaan Karena dapat membedakan perbedaan2 yang kecil antara
hasil2nya.
b. Hal ini dilakukaan dengan :
 Membagi percobaan dalam blok/kelompok, setiap blok diusahakan keadaannya homogen
6. Sumber Keragaman
a. Ketidak seragaman adalah ciri dari bahan2 biologis.
Dalam penelitian baik di lapangan maupun di laboratorium selalau ada satu
atau beberapa hal yang menyebabkan ketidak seragaman. Hal ini disebut
sumber keragaman.
Di lapangan : tanah, iklim, manusia, alat2.
Oleh Karena itu sangat perlu menguasi sumber2 keragaman itu. Tanpa ini tidak
dapat dibenarkan usaha analisis statistika dan penafsirannya.
7. Rancangan
a. Rancangan yang digunakan dalam suatu percobaan tergantung dari
lingkungan tempat percobaan dan factor perlakuan yang diteliti.
b. Dalam lingkungan homogen digunakan Rancangan Acak Lengkap
(Completely Randomized Design).
c. Apabila tidak homogen maka tempat percobaab dibagi atas beberapa
blok, dimana dalam blok harus homogen. Untuk ini digunakan :
Rancangan Acak Kelompok (Randomized Blok Design). Bloking hanya
satu arah.
d. Kalau bloking dua arah maka harus memakai : Rancangan Bujur
Sangkar Latin (Latin Square Design).
e. Jika faktornya lebih besar atau sama denga 2 maka digunakan
percobaan factorial. RAK Faktorial, RAL Faktorial, RBSL Faktorial.
f. Apabila 2 factor perlakuan dengan ketelitian yang berbeda dari masing2
factor maka digunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai