KERUSAKAN PANGAN
Air
pH
Struktur Fisik
Oksigen
Suhu
1
23/11/2020
Komposisi
pH
Ketersediaan air
Potensial oksidasi-reduksi
Berubah jika dimasak
Struktur fisik
Adanya komponen antimikroba
2
23/11/2020
Komposisi dan pH
Pembusukan (putrefaction)
proteolisis dan pemecahan protein secara anaerob
menghasilkan bau busuk dari komponen amin
pH mempengaruhi type mikroba yang tumbuh, sehingga
tipe reaksi kimia yang terjadi tergantung dari mikrobanya
Ketersediaan Air
Aw yang rendah akan menghambat pertumbuhan
mikroba
Aw dapat diturunkan dengan cara :
Pengeringan
Penambahan garam atau gula
Mikroorganisme osmofilik dapat tumbuh pada
tekanan osmotik tinggi
Mikroorganisme xerophilic dapat tumbuh pada aw
rendah
3
23/11/2020
4
23/11/2020
Struktur Fisik
Pengecilan ukuran (grinding) dan pencampuran (mixing)
akan meningkatkan luas permukaan dan distribusi mikroba
mempercepat pertumbuhan mikroba
Pada bagian kulit luar sayur dan buah pertumbuhan
mikroba lambat
Komponen Antimikroba
5
23/11/2020
Suhu
Suhu rendah pertumbuhan mikroba terhambat
Kelembaban relatif (RH)
RH tinggi pertumbuhan mikroba cepat
Atmosfir
Oksigen dapat memacu pertumbuhan mikroba
Modified atmosphere packaging (MAP)
Penggunakan kemasan shrink wrap dan teknologi
kemasan vakum untuk mengendalikan udara di dalam
kemasan
Kerusakan pangan
Hasil dari pertumbuhan mikroba di dalam bahan pangan
Mengubah makanan sehingga tidak layak dikonsumsi
Melibatkan beberapa jenis mikroba
Makanan yang berbeda makan tipe proses kerusakannya juga
berbeda
Kadang-kadang mikroba dapat menghasilkan toksin
6
23/11/2020
Kerusakan Pangan
7
23/11/2020
Jumlah Mikrobia
Kisaran level deteksi kerusakan : 106 – 108 sel/g, mL atau
cm2
Kerusakan yang berhubungan dengan pembentukan H2S,
beberapa amine, dan H2O2 dapat dideteksi pada jumlah
mikroba yang lebih kecil, sedangkan pembentukan asam
laktat dideteksi pada jumlah yang lebih besar.
Mikroorganisme Utama
Pada bahan pangan sedikit berbeda dengan kultur
murni yang ditumbuhkan di media laboratorium.
Bahan pangan yang tidak dimasak dan tidak steril
umumnya mengandung mikroorganisme berupa
bakteri, khamir, dan kapang (juga virus) dari genus
yang berbeda dan mungkin lebih dari satu spesies
pada genus yang sama.
Jika produk pangan yang sama dididihkan, maka akan
ditemukan adanya 1 atau 2 tipe mikroorganisme
dominan, dan bsia saja jumlahnya tidak banyak di awal
pada produk yang belum dipanaskan.
8
23/11/2020
Bakteri Psikrotrofik
Aerobik : Pseudomonas fluorescens, P. fragi, spesies Pseudomonas lainnya,
Acinobacter, Moraxella, dan Flavobacterium. (beberapa kapang dan khamir)
Anaerob Fakultatif : L. viidescens, L. sake, L. curvatus, Leuconostoc mesenteroides
dll.
Psiktrotrof Termodurik :
Anaerob fakultatif : spora Bacillus coagulans dan Bacillus megaterium,
beberapa strain L. viridescens.
Anerob : spora Clostridium laramie, Clo. estertheticum, Clo. algidicarnis,
Clo.putrefaciens, dan Clostridium spp yang tidak terindektifikasi.
Jika bahan pangan disimpan apda suhu lebih besar dari 50C, beberapa
mesofilik (yang tumbuh pada kisaran suhu 15 – 45 0C, optimum 25 – 40
0C) juga dapat tumbuh.
Bakteri Termofilik
Bakteri yang tumbuh pada suhu 40 – 90 0C, dengan suhu
optimum pertumbuhan 55 – 65 0C.
Spora dari Bacillus dan Clostridium spp. Bisa ditemukan pada
makanan yang dipanaskan, yang pada suhu hangat akan
bergerminasi dan tumbuh sehingga menyebabkan kerusakan.
Beberapa bakteri vegetatif termodurik bertahan hidup pada
pemanasan (misalnya pasteurisasi) atau termofil bisa terdapat
apda bahan pangan sebagai kontaminan setelah pemanasan
yang juga dapat tumbuh pada makanan hangat, khususnya
pada suhu mendekati 50 0C.
9
23/11/2020
Bakteri Asidurik
Bakteri yang mampu tumbuh dengan cepat pada bahan pangan
dengan pH 4.6 atau < disebut acidurik (atau acidofilik).
Kerusakan produk pangan asam :
Jus buah, pikle, salsa, salad dressings, mayonnaise, dan sosi yang
difermentasi .
Berhubungan dengan pertumbuhan BAL Heterofermentatif dan
homofermentatif.
Khamir dan kapang juga bersifat aciduric berhubungan dengan
kerusakan bahan pangan asam.
•Daging
•Kontaminasi dari talenan
•Conveyor belts
• Suhu
• Keterlambatan dalam distribusi
• Bakteri feses dari intesinal
•Ikan
• Air yang terkena polusi
•Kotak transportasi
10
23/11/2020
11
23/11/2020
2 Tipe utama
food-borne infections (infeksi yang berasal dari pangan)
food intoxications (intoksifikasi pangan)
12
23/11/2020
13
23/11/2020
Toxins
Ergotisme
Toksin yang disebabkan oleh pertumbuhan kapang pada biji-
bijian
Aflatoxins
Karsinogen yang dihasilkan oleh kapang yang mencemari
produk biji-bijian dan kacang-kacangan
Fumonisin
Karsinogen yang dihasilkan oleh kapang yang mencemari
biji jagung
14
23/11/2020
Pencegahan Kerusakan
15
23/11/2020
16
23/11/2020
Souring (Asam)
Terjadi pada bagian dalam casing
Pertumbuhan LAB
Greening
Produksi H2O2 (Lactobacillus)
Produksi H2S
Bereaksi dengan myoglobin membentuk sulphmyoglobin
Pseudomonas mephitica
17
23/11/2020
18
23/11/2020
19
23/11/2020
20
23/11/2020
21
23/11/2020
22
23/11/2020
Pasta
Kemasan anaerob dan penyimpanan pada suhu refrigerasi
dapat mencegah pertumbuhan kapan dan memperlambat
pertumbuhan khamir, bakteri psikrotrofik anaerob dan
fakultatif anaerob
Pastri
Kerusakan disebabkan oleh bahan tambahan yang
ditambahkan setelah baking seperti icing, kacang, topping, dan
krim
Karena Aw, rendah, umumnya produk ditumbuhi kapang
23
23/11/2020
Makanan Kaleng
Pembentuk Spora Termofilik
Dapat menyebabkan beberapa tipe kerusakan bahan
pangan asam rendah (pH tinggi ) , seperti jagung, kacang2an,
peas, jika suhu kaleng > 430C, bahkan pada waktu singkat
Kerusakan karena pemanasan yang tidak cukup
Clostridium dan beberapa Bacillus spp.
Kerusakan karena kebocoran kaleng
Kerusakan dan kebocoran kaleng menyebakan
mikroorganisme masuk ke dalam kaleng setelah pemanasan
24
23/11/2020
Makanan Fermentasi
Produk Daging Fermentasi
Jika produksi asam oleh BAL homofermentatif lambat,
bakteri yang tidak diinginkan tumbuh (Clostridium, Bacillus, dan
bakteri mesofilik lain).
Produk dengan pH < 5.0 tapi Aw 0.92 atau > dan dikemas
vakum dapat dirusak oleh Leuconostoc danLactobacillus spp
heterofermentative dengan akumulasi gas dan cairan di
dalam kemasan dan pertumbuhan sel bakteri yang ebrwarna
putih hingga kekuningan
Jika tidak dikemas vakum dan Aw rendah (0.72-0.90)
ditumbuhi khamir dan kapang pada permukaan yang
menyebabkan terbentuknya slime, diskolorisasi, dan flavor
yang tidak diinginkan.
25