Anda di halaman 1dari 33

MIKROBIOLOGI

PANGAN/MM
A. SEJARAH
mikros = sangat kecil
bios = makhluk hidup
Mikrobiologi
logos = ilmu

Mikrobiologi = Ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil


(mikrobia). Diameter mikrobia < 1 mm dan hanya dapat dilihat dengan
mikroskop).

protozoa fungi
Mikrobia: bakteri
algae virus

Mikrobiologi pangan = Merupakan ilmu yang mempelajari bentuk,


sifat, dan peranan mikroba di dalam bahan makanan, baik
yang mendatangkan keuntungan (misal di dalam proses
pembuatan) ataupun yang mendatangkan kerugian (misal di
dalam proses pembusukkan dan kerusakan)
MIKROBIA PANGAN

TIDAK DIKEHENDAKI
DIKEHENDAKI Fermentasi
Kerusakan
Pembusukan
Produksi toksin
Infeksi
Food borne diseases BAGAIMANA
MENGENDALIKAN?
PERTUMBUHAN MIKROBA
PADA BAHAN PANGAN
Bahan pangan merupakan tempat tumbuhnya mikroba. Namun tidak semua
mikroba mampu tumbuh pada semua bahan pangan. Mikroba membutuhkan
kondisi tertentu agar dapat tumbuh dengan optimal.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba:

1. Faktor Intrinsik 2. Faktor Ekstrinsik


1.a. pH 2.a. Suhu penyimpanan
1.b. Aktivitas air (aw) 2.b. Kelembaban relatif (RH)
1.c. Potensial Oksidasi-Reduksi (Eh) 2.c. Komposisi gas
1.d. Kandungan nutrisi
1.e. Senyawa antimikrobia
1.f. Struktur biologis
Menguntungkan 1. Leuconostoc
mesenteroides,
Enterobacter
aerogenes, Erwinia
herbicola, dan
Lactobacillus
•Berperan dalam plantarum yang
mempunyai peran
Proses
dalam pembuatan
•Berperan dalam saverkaut (kubis
Peningkatan Nilai fermentasi)
Gizi Makanan 2. Streptococcus
thermophylus dan
•Berperan dalam Lactobacillus bulgaricus
Pengadaan Bau dan berperan dalam
Rasa pembuatan Yogurt.
3. Pediococcus
•Berperan dalam
cerevisiae dan
Perubahan Warna Micrococcus sp
mempunyai peran dalam
pembuatan sosis.
4. Acetobacter
Xylinum yang berperan
dalam pembuatan nata de
PROSES PENGOLAHAN
coco.
PANGAN
Merugikan
KERUSAKAN PANGAN

Bila kehadirannya merubah nilai


a. Pseudomonas cocovenenans
organoleptik yang tidak dikehendaki, penghasil asam bongkrek pada
menurunkan berat atau volume, tempe bongkrek.
menurunkan nilai gizi, merubah bentuk dan b. Clostridium botulinun penghasil
susunan senyawa, serta menghasilkan toksin pada makanan dan minuman
toksin yang membahayakan kaleng.
Efek : pembusukan c. Erwinia, Bacillus &
akibat pertumbuhan kuman pada Enterobacter aerogenes
atau dalam makanan menyebabkan pelendiran
bau dan rasa yg tdk enak akibat oleh pada susu.
kuman yg mencernakan protein dan d. Alcaligens viscolactis &
menghasilkan gas h2s,senyawa sulfihidril Enterobacter aerogenes
atau amin menyebabkan pelendiran pada susu.

6
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikrobia pada pangan

FAKTOR INTRINSIK :
Komposisi bahan (nutrisi), senyawa antimikrobia
alami, Aktivitas air, Keasaman (pH), Potensial redoks,
Struktur fisik  menentukan mikroflora awal yang
tumbuh pada bahan

FAKTOR EKSTRINSIK :
Kelembaban, suhu, tersedianya oksigen

FAKTOR IMPLISIT :
“Atribut biologik” individu ; laju pertumbuhan
spesifik, synergisme, antagonisme 
1. Kompetisi. 2. Stimulasi pertumbuhan, suksesi.
PRODUKSI
Faktor intrinsik
Faktor ekstrinsik
Kondisi lingkungan PEMANENAN

PENYIMPANAN

Pangan untuk
PENGOLAHAN konsumsi

Manusia
Pangan olahan (konsumen)

= CEMARAN
Sumber : internal, udara, tanah, pupuk kandang, air, limbah, manusia
mikrobia DITERIMA
PABRIK
PANEN (pemungutan hasil)

Tahapan proses
MULTIPLIKASI  perubahan2 mana yg bisa
memusnahkan?

Cara penanganan bahan


Sampai batas-batas
spesifikasi yg bisa diterima
proses

Batas waktu yang


dipersyaratkan
PENGOLAHAN

= TAHAPAN PENGOLAHAN
Pemanasan,
pendinginan, DAMPAKNYA TERHADAP
pengeringan, PERTUMBUHAN MIKROBIA?
pemekatan,
penggunaan pengawet,
irradiasi, dll
DASAR PENENTUAN
CRITICAL CONTROL POINT
PENGOLAHAN  MIKROBIA MENGALAMI STRESS
Low heat (pasteurisasi),
low temperature Sublethal injury:
(freezing, refrigeration,
chiling), low Aw (drying, Unijured (normal cells)
addition of solute),
preservative etc.
Reversible injured
(or injured cells)
Irreversible injured
“damage” pada struktur sel atau (or dead cells)
komponen fungsional:
-Dinding sel Berpotensi untuk tumbuh
-Membran sitoplasms kerusakan (masa simpan),
-Ribosoma memperpanjang waktu lag
untuk starter, patogen
-Enzim tertentu
Cells and spores of some microorganisms important in Food
in which Sublethal Injury has been detected*)

Gram-positive pathogenic bacteria:


Staphylococcus aureus, Cl botulinum, Listeria monocytogenes, Cl.
perfringens, Bacillus cereus
Gram negative pathogenic bacteria:
Salmonella spp, Shigella spp,Vibrio parahaemolyticus,
Camphylobacter jejuni, Enteropathogenic E. coli.
Gram positive spoilage bacteria:
Cl. Sporogenus, B. subtilis, B. stearothermophylus, B. coagulans
Gram negative spoilage bacteria:
Pseudomonas spp
Yeast and Mold
Saccharomyces cerevisiae, Aspergillus flavus

*)BIBEK RAY : Fundamental Food Microbiology


pH optimum pada beberapa mikroba:

- Umumnya, pH optimum mikroba pada pH 5 – 8


- Bakteri asam cuka : pH 5,4 – 6,3
- Bakteri asam laktat : pH 5,5 – 6,0
- Jamur : pH 1 – 11
- Yeast : pH 1,5 – 8,5

Kisaran pH untuk pertumbuhan mikrobia patogen :

Kemampuan mikroba untuk tumbuh pada bahan pangan:

- Buah-buahan (yang mempunyai pH 1 – 7,5) cenderung dirusak oleh


jamur dan yeast.
- Daging dan hasil laut (pH > 5,6) cenderung dirusak oleh bakteri.
- Sayuran (pH > 5) cenderung dirusak oleh bakteri.
- Produk olahan susu (pH > 5) cenderung dirusak oleh bakteri.
- Ikan (pH > 5) cenderung dirusak oleh bakteri.
• Bahaya pada susu
• Mycobacterium, Brucella, Salmonella, L.
Susu monocytogenes, E. coli,S. aureus, Bacillus,
Clostridium , Campylobacter

• Salmonella, S. aureus, Yersinia


enterocolitica, C. perfringens, C.
Daging botulinum, E. coli patogen, Listeria
monocytogenes, Parasit-parasit

• Bahaya-bahaya ikan dan kerang


• Bakteri
• C. botulinum type E, Vibrio parahaemolyticus , Vibrio
IKAN dan KERANG vulnificus , Vibrio cholerae, L. monocytogenes
• Parasit, Virus (Virus Hepatitis A, Virus Norwalk)
• Bahaya pada susu
Susu • Mycobacterium, Brucella, Salmonella, L.
monocytogenes, E. coli,S. aureus, Bacillus,
Clostridium , Campylobacter

• Salmonella, S. aureus, Yersinia enterocolitica, C.


perfringens, C. botulinum, E. coli patogen, Listeria
Daging monocytogenes, Parasit-parasit

• Bahaya-bahaya ikan dan kerang


• Bakteri
IKAN dan • C. botulinum type E, Vibrio parahaemolyticus , Vibrio
vulnificus , Vibrio cholerae, L. monocytogenes
KERANG • Parasit, Virus (Virus Hepatitis A, Virus Norwalk)

Bakteri: Salmonella, Shigella, V. cholerae,


BUAH DAN SAYURAN L. monocytogenes, Enterotoxigenic E.coli,
Clostridium botulinum
PEMERIKSAAN MAKANAN
SECARA MIKROBIOLOGI
Makanan merupakan kebutuhan pokok
kehidupan manusia, yang telah dikonsumsi
dan dibutuhkan oleh tubuh yang memenuhi
persyaratan :
1.Kandungan protein, lemak, hidrat arang,
garam, mineral
2.Kualitas dan kuantitas
3.Jaminan kebersihan (hygiene & sanitasi)
baik
 Penyehatan makanan adalah
pengawasan dan pengendalian makanan
yg dikonsumsi tempat pengelola
makanan (rumah makan, jasa boga dan
makanan jajanan) terhadap :
1. Bahan makanan & hidangan makanan
2. Peralatan untuk mengolah,
menghidangkan & menyimpan makanan
3. Penjamah makanan
4. Tempat pengelolaan makanan
• Faktor yang meransang pertumbuhan
mikroorganisma : protein, temperatur, waktu
penyimpanan dan kelembaban

• Faktor yang menghambat pertumbuhan


mikroorganisme : peninggian temperatur,
pengurangan kadar air, penambahan asam dan
peninnggian kosentrasi nutrisi makanan (gula,
garam, lemak)

• Parameter sebagai kontrol pertumbuhan kuman


didalam bahan makanan ialah : pemanasan,
pendinginan, penambahan bahan kimia sbg
pengawet, pengasaman, penyinaran dengan sinar
UV
• Pemakaian gas : CO2, SO2 (untuk buah-buahan,
anggur)
Tujuan
1. Pemeriksaan organisme indikator
pencemaran
2. Jumlah organisme indikator pencemaran
didalam makanan yang diperiksa
3. Indentifikasi organisme penyebab
keracunan makanan
Pemeriksaan Makanan dan Minuman
Secara Mikrobiologi
1. Organisme indikator pencemaran makanan : gol Coli ;
Escherichia coli, Klebsiella, Citrobacter, Enterobacter,
Streptococcus faecalis, Pseudomonas aeruginosa
dengan dikerjakan dengan cara MPN tabung ganda
dan biakan / isolasi perbenihan selektif.
2.Jumlah organisme didalam makanan : mikroskopis,
isolasi perbenihan selektif, Total Plate Count dan MPN
tabung ganda (Coliform dan Coli tinja).
Pemeriksaan Makanan dan Minuman
Secara Mikrobiologi
3.Pemeriksaan biakan dan identifikasi
mikroorganisme.
Dilakukan pemeriksaan biakan secara
aerob dan anaerob dari biakan dengan uji
identifikasi mikroba sampai ditemukan
jenis mikroba secara lengkap.
JENIS SAMPEL
• Sampel padat (makanan beku, makanan
kering beku, daging mentah atau hasil
ternak lainnya, makanan kaleng)

• Sampel cair (makanan cair atau minuman,


minuman kaleng,air)
6. Makanan utuh yang diduga mengandung mikroba
penyebab keracunan .

– Makanan yang sdh dikemas / dibungkus , tidak perlu dibuka


bungkusnya. Kirimkan kelaboratorium bersama dengan sampel /
specimen yang lain .

– Makanan yang tidak dikemas / dibungkus .


Sampel makanan diambil secara aseptic , masukkan kedalam Botol /
plastic bag steril . Jika proses analisa dilakukan lebih dari 6 jam
sesudah pengambilan sampel, maka sampel dikirim ke laboratorium
pada suhu dingin ( 2 – 8 0 C )
KERACUNAN MAKANAN ?

Peristiwa kesakitan dengan atau tanpa kematian dimana 2


orang / lebih mengalami gejala sakit yang sama sesudah
mengkonsumsi pangan , mempunyai hubungan satu sama
lain nya, dalam faktor waktu dan tempat kejadian
PENYEBAB ?
Diketahui : agents penyebab keracunan dpt dibuktikan dgn
pemeriksaan lab. ( lab. confirmed )
Mekanisme Penyelidikan dan Penanggulangan
Keracunan Makanan
Tingkat Nasional

Tingkat Provinsi

Tingkat Kabupaten
Kriteria Penetapan KERMAK

Fasyankes

Pengisian W 1
Penanganan Korban
Pengamanana n Sampel Laporan kejadian
Penyelidikan awal Penyelidikan awal
PATOGENESIS

Manifestasi gejala klinik pada penderita


tergantung pada :
• Jumlah mikroba patogen dlm makanan atau minuman
( > 10 6 per gram atau per ml sampel )
• Kondisi yg memungkinkan mikroba berkembang dan
membentuk toxin ( suhu, waktu dll )
• Daya tahan tubuh host / penderita .
Karakteristik Makanan Penyebab Keracunan

• Makanan yg mengalami banyak perlakuan pada waktu


preparasi,sebelum penyajian :
1. Pemasakkan yang tidak sempurna
2. Pemanasan ulang

• Makanan yg mengandung protein hewani


( Telur, daging, ikan dll )

• Makanan yg sesudah dimasak, mengalami


penyimpanan sebelum dikonsumsi .
PENYEBAB KERACUNAN MAKANAN

MIKROORGANISME BAHAN LAIN


1. Parasit 1. Bahan kimia
2. Virus 2. Toxin
3. Jamur 3. Tumbuh – tumbuhan
4. Bakteri 4. Allergen

PENGGOLONGAN BAKTERI
PENYEBAB KERACUNAN MAKANAN

TYPE INFEKSI : PENYEBAB INFEKSI TYPE INTOKSIKASI :


PADA MANUSIA / HOST. INFEKSI DPT MEMPRODUKSI TOKSIN DAN
LEWAT FOOD HANDLER ATAU BERKEMBANGBIAK DLM
MAKANAN YG TERPAPAR. MAKANAN , MINUMAN

GABUNGAN TYPE INTOKSIKASI DAN


INFEKSI
BAKTERI PENYEBAB KERACUNAN
MAKANAN

Esherichia coli
Flora normal dlm usus manusia dan
Salmonella : hewan
Penyebab Gastroenteritis akut Jika dlm makanan ditemukan dgn jumlah
Waktu inkubasi 1 – 7 hari besar dpt menyebabkan diare akut, karen
Penularan : Carrier ( Food handler ) beberapa strain memproduksi enterotoxin
atau makanan yg terpapar dgn Salmonella
Shigela : Penyebab disenteri Staphylococcus
Membentuk toxin , penularan lewat Penularan melalui makanan yg terpapa
kontak langsung dgn tinja yg mengandung dgn enterotoxin dari Staphylococcus
bakterinya
Waktu inkubasi 1 – 6 jam
( food handler )
Waktu inkubasi 2 - 8 jam Streptococcus ( group A dan D )
GRAM NEGATIP BATANG YANG LAIN Penularan melalui makanan yg terpapar
Terdapat dlm makanan dgn jumlah besar dgn enterotoxin dari Streptococcus
dpt menyebabkan diare,muntah, sakit Waktu inkubasi 1 – 6 jam
perut, ispa
INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN

• BAKTERI PATOGEN LEBIH MUDAH DITEMUKAN


PADA BAHAN KLINIK DARIPADA PADA MAKANAN

• PENENTUAN BAKTERI PENYEBAB KERACUNAN


PERLU ADANYA KORELASI ANTARA DATA
EPIDEMIOLOGI DGN BAKTERI YG DITEMUKAN DLM
SAMPEL MAKANAN DAN BAHAN KLINIK PENDERITA

• SAMPEL MAKANAN DPT DITETAPKAN SBG


PENYEBAB KERACUNAN BILA DLM SAMPEL TSB
DITEMUKAN TOXIN / BAKTERI , MESKIPUN DLM
BAHAN KLINIK TIDAK DITEMUKAN .
SUMBER MIKROBA PENYEBAB
KONTAMINASI BAHAN PANGAN
Keberadaan mikroba pada bahan pangan bisa menguntungkan maupun
merugikan.

Keberadaan mikrobia pada bahan pangan berasal dari:

1. Tanah dan air 5. Penjamah makanan


2. Tanaman • Pakan hewan
3. Peralatan pengolahan makanan 7. Ingus hewan
4. Saluran intestinal manusia dan hewan 8. Udara dan debu
KESIMPULAN
Jumlah dan tipe mikrobia yang terdapat pada bahan
pangan dipengaruhi oleh:

1. Faktor intrinsik dan ekstrinsik


2. Lingkungan sekitar bahan pangan
3. Kualitas mikrobiologi bahan pangan mentah
4. Kondisi sanitasi selama penanganan dan pengolahan
5. Kondisi pengemasan dan penyimpanan produk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai