Pangan
Kelompok 2
Nindi Arnanda (1843050082)
Galih Nugroho (1743050010)
Ashia (1943050011)
Lesti Tiana (2143057006)
Definisi
Mikrobiologi
Pangan
“Mikrobiologi pangan (food microbiology) adalah
salah satu cabang dari mikrobiologi yang
mempelajari peranan mikroba, baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan, pada
rantai produksi makanan sejak dari pemanenan/
penangkapan/pemotongan, penanganan,
penyimpanan, pengolahan, distribusi, pemasaran,
penghidangan sampai siap dikonsumsi”
Peran
Mikrobiologi
Pangan
Menurut Waluyo (2012) beberapa alasan penting mengenai keberadaan
mikroba penting dalam bahan makanan yaitu:
1. Adanya mikroba terutama jumlah dan macamnya dapat menentukan
tingkat mutu bahan pangan
2. Beberapa mikroba dapat digunakan untuk membuat produk-produk
pangan khusus
3. Mikroba dapat digunakan sebagai makanan atau makanan tambahan
bagi manusia dan hewan
4. Dalam jangka waktu tertentu mikroba juga dapat merusakkan bahan
makanan.
Keamanan pangan merupakan fokus utama di
dalam mikrobiologi pangan. beberapa
mikroorganisme (seperti bacteriocin) juga dipakai
untuk meningkatkan keamanan pangan dengan
melawan toksin tersebut. Bacteriocin yang telah
dimurnikan seperti nisin bisa diaplikasikan secara
langsung ke produk pangan. Bakteriofag juga
dipakai dalam bidang keamanan pangan karena
virus ini mampu membunuh bakteri patogen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroba pada bahan pangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroba pada bahan pangan
Sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian Lingkungan (terutama udara, tanah, dan air), Mucor
waktu pengolahan, pengangkutan, dan Lactobacillus
penyimpanan.
Rhizopus
Aspergillus
Penicillium
Lactobacillus
Daging dan ikan Lingkungan (terutama udara, tanah, dan air), Serratia
waktu pengolahan, pengangkutan, dan Micrococcus
penyimpanan. Juga berasal dari isi perut
binatang. Bacillus
Achromobacter
Pseudomonas
Staphylococcus
Flavobacterium
an%utmen.alami anemiaIkan
organisme Pangan yang Waktu Gejala penyakit pencegahan
dapat inkubasi
terinfeksi
nasap
Poliomyelitis Susu,makanan 5-35 hari Demam,mutah- Kebersihan
olahan muntah,sakit kepala dan individu;kecukupa
nyeri otot n panas makanan
h atauseten.ahmatan.
olahan;desen-
tifeksi
air;pencegahan
an..uan
kontak makanan
dengan lalat
Virus susu dan 10-50 Kulit kuning, kehilangan Pemasakan
a,atalPen&em/elihan /a/i
hepatitis kerag,salad hari, rata- nafsu makan,gangguan kerang-kerangan,
rata 25 pencernaan. kecukupan panas
hari makanan olahan,
susu, perebusan air
Entamoeba Air yang Beberapa diare Perlindungan
Histolytica
terkontaminas hari suplai air,sanitasi
(disentriamoeba
)
i sampai 4 selama
limbah,makan minggu pengolahan,jamba
-makanan n yang memadai
yang basah
yang
terkontaminas
i feses.
Taenia Daging sapi Beberapa Sakit perut bagian Penyembelihan
saginata mentah atau minggu bawah,perasaan lapar dan sapi dan
(cacing pita) setegah lelah penyediaan sapi
matang yang dibawah
mengandung pengawasan dinas
larva kesehatan, dan
daging dimasak
matang.
Diphylloboth Danging sapi 2-6 Gejala awal tidak Ikan dimasak
riumlatum
mentah atau minggu ada,tetapi penderita lanjut matang, hindari
(cacing pita)
setengah mengalami anemia konsumsi ikan
matang yang asap mentah
mengandung
larva
Taenia solium Daging babi Beberapa Gangguan pencernaan Penyembelihan
mentah atau minggu malaise,encephalitis,bisa babi dan
setengah fatal penyediaan daging
matang yang babi dibawah
mengandung pengawasan dinas
larva kesehatan, daging
dimasak matang
Trichinella Daging sapi Biasanya Pusing,muntah- Daging babi
spiralis mentah atau 9 muntah,diare,nyeri dimasak matang,
setengah hari,tetap otot,demam,pembengkaka bekuan daging
mtang yang i bisa n kelopak mata,susah babi suhu 15°C
mengandung bervarias bernafas. selama 20 hari
larva. i 2-28 atau -23°C selama
hari 20 hari atau -29°C
selama 12 hari,
hindari adaya tikus
di sekitar
kandang,pakan
babi di masak
Contoh Peranan
Mikrobiologi
Pangan
Fermentasi
Proses fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan dan
minuman. Proses fermentasi merupakan perubahan enzimatik secara anaerob
dari suatu senyawa organik dan menjadi produk organik yang lebih sederhana.
Proses fermentasi yang melibatkan kemampuan mikroba sesuai dengan
kondisi proses dan hasilnya, sibagi menjadi dua bentuk. Pertama yaitu
fermentasi secara alkoholis, bila hasilnya didapatkan alkohol. Misalnya dalam
pembuatan beberapa jenis minuman: anggur, bir, sider dan sebagainya. Kedua
yaitu fermentasi nonalkoholik, bila hasilnya tidak dihasilkan senyawa alkohol,
tetapai dalam bentuk asam organik, vitamin, asam amino, dan sebagainya.
Misal pembuatan tempe, kecap, tauco, oncom, yogurt dan sebagainya
(Waluyo, 2004)
Yakult