1843050082
POST TEST
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
EFEK KOLINERJIK PADA KELENJAR LUDAH
2. Hewan uji perlu di puasakan terlebih dahulu untuk menyamankan kondisi hewan uji,
selain itu agar kerja obat lebih efektif dan terlihan (tidak terganggu proses metabolisme
pencernaan hewan uji)
3. Farmakokinetik Atropin Sulfat
Resorpsi di usus cepat dan lengkap seperti alkaloid ilmiah lainnya, begitu pula dari
mukosa. Resorpsi melalui kulit utuh dan mata tidak mudah. Distribusinya ke seluruh
tubuh baik. Ekskresi melalui ginjal, yang separuhnya dalam keadaan utuh. Plasma t-1/2
2-4 jam.
Farmakodinamik Atropin sulfat Paling jelas pada kelenjar liur dalam mulut dan bronkus.
Pada dosis besar, aktivitas keringat dihambat sehingga kulit menjadi kering, panas dan
merah terutama pada mukadan leher. Pemberian atropine menyebabkan saliva hewan
uji mengering. Efek samping lain yang lebih ringan mungkin lebih sering muncul. Sakit
kepala atau pusing, lemas atau gugup, penglihatan buram, pupil mata membesar, atau
mata sensitif terhadap cahaya terang, mual, kembung, nyeri ulu hati, atau sembelit
4. Farmakokinetik Pilokarpin Mula kerjanya cepat, efek puncak terjadi antara 30-60 menit
dan berlangsung selama 4-8 jam. Mekanisme kerja obat dengan meningkatkan aliran
keluar akuos karena adanya kontraksi badan siliar. Hal itu mengakibatkan penarikan
tapis sklera dan penguatan clamp trabekula. Pada glaukoma sudut tertutup, efek miotik
dari obat melepaskan blok pupil dan juga menarik iris menjauh dari sudut bilik mata
depan. Obat ini meningkatkan aliran keluar melalui trabekula
Farmakodinamik Pilokarpin Pilokarpin merupakan obat golongan kolinergika yang
bekerja langsung terhadap organ ujung dengan kerja utama yang mirip efek muskarin dari
ACh. Pilokarpin pada dosis biasa mengaktivasi beberapa tipe reseptor -M tanpa
memengaruhi reseptor nikotin (OOP edisi 7). Pilokarpin merupakan pemacu sekresi
keringat (diaforetik) yang kuat. Pemberian Pilokarpin menyebabkan meningkatkan ekresi
salifa pada hewan uji.
Efek samping yang dapat ditimbulkan, yaitu mual, muntah-muntah, dan diare, juga
meningkatnya sekresi ludah, dahak, keringat, dan air mata, bradicardia,
bronchokonstriksi serta depresi pernapasan faring