Keamanan Pangan
(Food Safety)
II.HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point)
Bahaya dalam pangan bisa berasal dari bahan baku, air, peralatan,
lingkungan termasuk hewan di sekitar sarana produksi, dan
manusia
HACCP: Suatu pendekatan ilmiah yang digunakan untuk mengelola bahaya
keamanan pangan untuk menghasilkan pangan yang aman.
2. Bakteri Anaerob
Bakteri tidak menggunakan oksigen bebas untuk tumbuh (Strep.lactis)
2. Gram Negatif
Memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis pada dinding sel
Mempunyai membran luar (outer membran) berfungsi sebagai barrier
Memiliki porin pada membran luar, bersifat selektif semipermeabel
terhadap senyawa asing (non nutrisi)
Resisten terhadap bahan pengawet
Endotoksin (Lipopolisakarida) disekresikan ketika lisis [E. coli, P.
aeruginosa, dan S. Typhimurium]
Tidak menghasilkan spora
Dinding Sel
Kapang (Mold) & Kamir (Yeast)
Kapang adalah suatu mikroorganisme berfilamen (miselium), yang
secara kasat mata terlihat berserabut seperti kapas
Blansir
Blansir: Perlakuan awal sebelum sterilisasi terutama pada buah & sayuran
Tom
at 12,8 Warna jelek jika matang dan busuk
hijau
Thawing (10-15C)
Thawing: Kelanjutan dari proses freezing, mengembalikan bahan dari
fase padat menjadi bentuk semula (fase cair). [Daging beku
dikembalikan keempukannya]
2 macam thawing:
Thawing tidak boleh dilakukan lebih dari 2 jam karena mikroba yang
semula dalam bentuk dorman dapat menjadi sel vegetatif
Thawing
Kasus Keracunan Jasa Boga 1
HACCP
Hazard
Analysis
Critical
Control Point
SSOP
(Standar Sanitation
Operating
Procedures)
GMP/CPPB
(Good Manufacturing Practices/
Cara Produksi Pangan yang Baik)
GMP
(Good Manufacturing Practices)
GMP/CPPB: Memberikan pedoman persyaratan fasilitas, peralatan,
pekerja, dan pengendalian proses yang harus dipenuhi industri pangan.
Rencana HACCP bersifat spesifik untuk tiap produk (tiap lini produksi)
Prinsip 1: Analisis Bahaya
Kegiatan dalamAnalisis Bahaya:
1. Identifikasi bahaya
Semua bahaya (mikrobiologi, kimia, fisik) yang berpotensi dalam proses
pengolahan harus diidentifikasi
Salmonella non tifoid menyebabkan penyakit, tapi tidak parah dan tidak
menyebar dengan cepat (M)
Maka diperoleh kombinasi (hM**), sehingga keberadaan Salmonella pada
telur
mentah memiliki resiko tinggi (signifikan)
TIM HACCP akan menetapkan, bahwa hanya resiko tinggi saja yang
akan dilanjutkan dalam tahap kedua (Penetapan CCP)!
YA TIDAK
YA TIDAK
BUKAN CCP
P4: apakah ada kegiatan atau proses
di tahap setelah ini yang dapat
menghilangkan bahaya tersebut?
YA TIDAK
BUKAN CCP CCP
Prinsip 3: Penetapan Batas Kritis
(Critical Limit)
CL/Batas kritis: Satu/lebih parameter yang harus dipenuhi untuk tiap CCP.
Batas tersebut memisahkan antara apa yang dianggap aman dengan yang
tidak aman, berdasarkan bahaya mikrobiologi, kimia, dan fisik.
Dalam Rencana HACCP, CL, dari suatu CCP adalah apa yang dipantau dan
siapa yang ditugaskan untuk memantau.
Contoh:
Pemantauan suhu retort dapat dilakukan setiap 1 jam atau 4 jam
Pemantauan tiap 1 jam memberi kendali lebih baik dibanding 4 jam,
namun
biaya operasi lebih mahal
Bila saat pemantauan diperoleh hasil menyimpang, maka pada
pemantauan per 1 jam hanya ada produk selama 1 jam tersebut yang
diberi tindakan koreksi!
Bila per 4 jam, maka produk yang harus dikoreksi lebih banyak
Prinsip 5: Tindakan Koreksi
Tindakan segera:
Penghentian proses
Isolasi produk yang mengalami kehilangan kendali karena
tidak terpenuhinya CL
Mencakup:
Rencana HACCP yang telah disusun dan semua dokumen pendukungnya
Rekaman hasil monitoring
Dokumen tindakan koreksi
Dokumen prosedur verifikasi
Rencana HACCP bersifat spesifik untuk tiap produk (tiap lini produksi)
Langkah 1. Penyusunan
TIM HACCP
Umumnya TIM HACCP terdiri dari 5-6 orang, dengan latar belakang
pendidikan berbeda-beda (multi disiplin)
Informasi lain:
Siapa yang akan mengkonsumsi/konsumen target
Kelompok rentan (bayi, balita, kaum lanjut usia, wanita hamil, orang
sakit, orang dengan imunitas rendah, terinfeksi virus HIV)
Langkah 4. Penyusunan Diagram
Alir Proses
Verifikasi diagram alir dilakukan oleh TIM HACCP dengan langsung turun ke
lapangan untuk mencek apakah sesuai dengan draft blue print
Bila terdapat perbedaan, maka diagram alir yang tersusun harus disesuaikan
III. Sistem Manajemen
Keamanan Pangan
dan Rencana HACCP
Untuk
Industri Jasa Boga
Industri Jasa Boga
Industri jasa boga mencakup: Restoran, kantin, katering, pengadaan
makanan di rumah sakit.
Tim HACCP
e
Temperature
control
(sensitive)
Ingredients control
Sensitive Ingredients
Karena bahan baku yang diolah banyak, maka perlu dikenali ingredien
yang seringkali ditemukan terkontaminasi bahaya mikrobiologi, kimia, dan
fisik
Informasi bisa diperoleh dari pustaka, data keracunan (KLB), data
suplaier, hasil analisis, data suplaier,
Gudang untuk bahan pangan kering dan lemari pendingin untuk bahan
makanan basah, [penyimpanan harus diatur dan disusun dengan baik]
Makanan (olahan) yang disajikan lebih dari 6 jam disimpan pada suhu -
5 sampai -1C.
Makanan mudah rusak disimpan pada suhu 60C atau 4C. [diluar
danger zone]
3. Pengolahan makanan
Beberapa aspek yang harus diperhatikan: pekerja, mencuci tangan,
pakaian, perhiasan, penutup rambut, dan kebiasaan buruk (menutup
batuk dengan tangan, garuk-garuk, mencet jerawat, dan lain-lain)
merupakan tindakan tidak higiene.
4. Penyajian Makanan
Cara penyajian makanan menggunakan kereta dorong khusus dan melalui
jalur tertentu agar terhindar dari kontaminasi.
Tata sehat yaitu menyajikan dengan suhu 60C untuk makanan panas dan
4C untuk makan dingin.
Menyusun HACCP Plan
7. Menentukan CCP
Prinsip 4
Penyiapan (prepare)
Contoh: Nasi goreng, nasi uduk, ayam goreng, ikan bakar, hamburger,
telur dadar, sate ayam, opor ayam, dll
Penyiapan (prepare)
Pemasakan (cook)
Kelompok Pangan 2
Menjamin bahan baku agar tidak mengandung mikroba berlebih.
Khususnya pembentuk spora
Penyimpanan
Penyiapan
(pemarutan,
penambahan air) Penyiapan
(pencucian
dan penggilingan
Penyiapan
(pencucian,
pemotongan, Santan Bumbu
pencampuran bumbu
dan santan)
Pemasakan 100C 4
jam
Penyimpanan suhu Penyajian
ruang Gambar 2. Diagram alir
Produksi rendang daging
Pemasak
an
kembali
5. Verifikasi Diagram Alir Proses
Tim HACCP melakukan verifikasi di tempat dengan mewawancarai
bagian pembelian, juru masak, penyaji, dan sebagainya [Gambar 2]
6. Analisis Bahaya
Berdasarkan [Gambar 2] tim HACCP melakukan analisis bahaya
6a.Identifikasi Bahaya
Tim HACCP mengidentifikasi bahaya biologi, fisik, dan atau kimia yang
mungkin terdapat pada tahapan produksi [Gambar 2]
Penyimpanan
Penyiapan
(pemarutan,
penambahan air) Penyiapan
(pencucian
dan penggilingan
Penyiapan
(pencucian,
pemotongan, Santan Bumbu
pencampuran bumbu
dan santan)
Monitorin
Tahap Proses C g
Apa Siapa Bagaiman Dimana Kapan
L
Pemasakan 100C, 4 jam Suhu Juru a
Mengukur Dapur Setiap
, masa suhu memas
2 jam wakt
Wakt k
Pelayan Mencatat Meja ak
Tiap 2 jam
(suhu u waktu penyajian
u
ruang) Mencatat
Penyimpanan Kulkas Tiap 4 jam
24 jam waktu
(holding)
( 5C) Suhu Pelayan Mencatat Kulkas Tiap 4 jam
suhu
Pemasakan 100C, wakt Juru Mencatat Dapur Setiap
30 menit u masa waktu memanaska
kembali
suhu k Mencatat n kembali
suhu
10. Penetapan TindakanKoreksi
Tim HACCP perlu menyiapkan suatu standar prosedur operasi yang akan
dilakukan apabila pada saat monitoring ditemukan bahwa CL tidak
tercapai.
Monitorin
Tahap Tindakan
Proses C g koreksi Verifikasi
Apa Siapa Bagaimana Dimana Kapa
L
100C, Suhu Juru Menguk n
Setiap Kalibrasi
Pemasakan Dapur Menamb
4 jam , masa ur suhu memas ah waktu termomet
wakt k ak er
pemanas
u
an 1 jam
2 jam Waktu Pelayan Mencata Meja Tiap 2 Segera Kalibrasi
(suhu t waktu penyajia jam dipanaska timer
ruang) n n ulang
80C, 30-
Penyimpan 60
Mencata Kulkas Tiap 4 Segera
menit Kalibrasi
an
t waktu jam dipanaska timer
(holding) 24jam
( 5C) Suhu Pelayan Mencata Kulkas Tiap 4 n ulang
t suhu jam 80C, 30-
60
menit
Pemasak 100C, wakt Juru Mencata Dapur Setiap Menamb Kalibrasi
an 30 u masa t waktu memanas ah waktu termomet
kembali menit suhu k Mencata kan pemasak er
t suhu kembali an 1 jam
12.Dokumentasi
Tim HACCP menyusun suatu perencanaan dokumen yang dianggap
perlu untuk dapat mengimplementasikan HACCP di Restoran Sari Sedap
Monitorin
Tahap Tindakan
C g Verifikasi Dokumentas
Proses Apa Siapa Bagaimana Dimana Kapan koreksi
L i
Pemasakan 100C, Suhu Juru Menguk Dapur Setiap Menambah Kalibrasi Log book
4 jam , masa ur suhu memas waktu termomet pemasakan
wakt k ak er
pemanasan
u
1 jam
2 Waktu Pelaya Mencata Meja Tiap 2 Segera Kalibrasi Log book
jam n t waktu penyajia jam dipanaska timer Waktu
n penyimpan
(suhu n ulang
an
Penyimpana ruang 80C, 30-
(holding) ) Mencatat Kulkas Tiap 4 Segera
60 menit Kalibrasi Log book
n waktu jam dipanaska timer Waktu
24jam Pelaya
Suhu n Mencata Tiap 4 n ulang penyimpan
( 5C) Kulkas
t suhu jam 80C, 30- an
Pemasak 100C, wakt Juru Mencata Dapur Setiap 60 menit
Menamb Kalibrasi Log
an 30 u masa termomet
t waktu meman ah waktu book
kembali menit suhu k er
Mencata ask an pemasak suhu
t suhu kembali an 1 jam pemasak
an ulang
Terima Kasih