“KEAMANAN PANGAN”
DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL KESMAS
DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL KESMAS
WHO
Betapa
• Nikmat Tidak Aman Tidak Ada Nilainya
• Tinggi gizi
Penggunaan bahan
berbahaya (formalin,
boraks, pewarna tekstil
Hg Penggunaan BTP berlebih
Pb
12/15/22 10
10
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian
foodborne disease (Adams & Mortarjeni, 1999)
Salmonella • ± 2500 serotypes Typhoid fever, paratyphi, Air, tanah, serangga, hama, Daging sapi, unggas, telur mentah,
•In-aktif dengan Gastroenteritis feses manusia/hewan, kelapa kering, sayuran, buah-buahan,
pasteurisasi daging mentah paprika kering, selai kacang.
•Menyebabkan infeksi
Shigella • Major: Shigella Disentri Kotoran manusia Salad, sayuran mentah, susu dan
dysenteriae produk susu, unggas.
• In-aktif dengan
pasteurisasi
Vibrio cholerae • Parah: El-Tor Diare, mual, muntah Tanah, air, feces Sayuran mentah, udang, kerang, air.
• In-aktif dengan
pasteurisasi
• Toleran terhadap garam
Enterobacter sakazakii • Dry resistant, Meningitis, necrotizing Debu, tanah Susu Bubuk formula, bayi <1 bulan
nonsporeformer enterocolitis
Bahaya Biologi (Bakteri Patogen)
Bakteri Karakteristik Foodborne Diasease Sumber Sumber Pangan terkait
Clostridium botulinum • Membentuk spora (pemanasan) Kelumpuhan (fatal ketika Tanah, sedimen, saluran Makanan kaleng, ikan,
•germinasi (anaerob) mencapai pernapasan) hewan dan ikan bawang putih dalam minyak,
•pH> 4,5 hazelnut dalam yoghurt, jus
•memproduksi neurotoksin dlm wortel
makanan
Staphylococcus aureus • Mengkontaminasi makanan, Mual, nyeri perut Hidung manusia, kulit, Daging sapi dan daging sapi
• tumbuh & menghasilkan tenggorokan, udara, debu, produk, pastry isi krim, susu,
enterotoksin dlm makanan air sandwich piknik
Bacillus cereus • Membentuk spora (pemasakan) Mual, Gastroenteritis Tanah, sedimen Cereal, beras, puding (diare).
• berkecambah pada pendinginan Nasi goreng (yg menyebabkan
lambat, muntah)
• Menyebabkan anterotoxins
Pseudomonas Menghasilkan toxoflavin dan asam Fatal Lingkungan dengan sisa Tempe bongkrek
cocovenenans bongkrek, neurotoksin lemak dalam limbah kelapa
Bahaya Biologi (Virus)
Virus Waktu timbulnya gejala Tanda dan gejala Durasi Sumber Pangan
setelah tertelan
Hepatitis A Rata-rata 28 hari (15 – 50 Diare, urin gelap, sakit kuning bervariasi, 2 Produk mentah, air minum yang
hari) (menguningnya mata dan kulit), minggu – 3 terkontaminasi, makanan mentah
dan gejala seperti flu, seperti bulan dan makanan yang dimasak yang
demam, sakit kepala, dll tidak dipanaskan setelah kontak
dengan penjamah makanan yang
terinfeksi (seperti salad atau
sandwitches); dan kerang dari
perairan yang terkontaminasi.
Noroviruses 12 – 48 jam Mual, muntah, diare, demam, 12 – 60 hours Produk mentah, air minum yang
(Norovirus sakit kepala. Diare yang lebih terkontaminasi, makanan mentah
Gastroenterisis) menonjol pada orang dewasa, dan makanan yang dimasak yang
muntah lebih sering terjadi pada tidak dipanaskan setelah kontak
anak-anak dengan penjamah makanan yang
terinfeksi (seperti salad atau
sandwitches); dan kerang dari
perairan yang terkontaminasi.
Bahaya Biologi (Parasites)
Virus Waktu timbulnya gejala Tanda dan gejala Durasi Sumber Pangan
setelah tertelan
Cryptosporidium 2 – 10 hari Diare, kram perut, sakit perut Gejala Makanan mentah atau makanan
dengan sedikit demam kambuhan yang terkontaminasi oleh penjamah
dengan durasi makanan sakit setelah dimasak, air
mingguan minum yang terkontaminasi
hingga
bulanan
Giardia duodenalis 7 – 14 hari Diare, kram perut, sakit perut, Bervariasi, 4 – Air
(Giardiasis) demam ringan 6 minggu
Anisakis simplex 1 – 14 hari Diare, kehilangan nafsu makan, Gejala Ikan mentah yang terinfeksi dan
(Anisakiasis) kehilangan berat badan besar, kambuhan tidak dimasak dengan baik
kram perut, mual, muntah, dan dengan durasi
kelelahan mingguan
hingga
bulanan
Bahaya Biologi (Toxin)
Nama Asal Bahan pangan Efek terhadap Kesehatan
Palotoksin, amatoksin Jamur Amanita muscaria pusing, mual,
muntah-muntah, sakit perut parah, diare
tetrodotoksin ikan buntel Neurotoksin, fatal
Glikosida sianogenik Singkong, rebung, biji buah (apel, Penyempitan saluran nafas,
aprikot, pir, mual, muntah, sakit kepala.
plum, ceri, peach)
Asam oksalat Bayam, rhubarb, teh mual, muntah, sakit
kepala.
Glikoalkaloid Kentang, tomat hijau rasa terbakar di mulut, sakit
perut, mual, muntah.
Aflatoxin (Aspergillus Kacang tanah Kanker hati
flavus)
Ocratoxin (Aspergillus Serealia, ikan asin Bukan kasinogen, mempengaruhi hati &
ochraceus ginjal
PERTUMBUHAN BAKTERI
BELAH
IDENTIK
DIRI
9 – 17 menit
BAKTERI
7 jam
250 juta
ALAT DAPUR
TALENAN
Tembaga (Cu) Makanan asal dalam wadah kaleng Sakit kepala, keringat dingin, sakit perut,
tidak berlapis nadi lemah, kejang, koma
Nitrit Penggunaan pengawet berlebihan Tekanan darah turun, muntah, kejang,
kolaps, kematian
Monomer Vinil Klorida Migrasi bahan pengemas (PVC) Karsinogen hati, intoksikasi akut depresi
saraf pusat & kerusakan hati
Asam boraks BTP Ilegal Keracunan kumulatif pada hati, otak, testis.
Gejala alergi bisa timbul dalam beberapa menit – dua jam setelah
makan, gejalanya:
a. Gatal-gatal
b. Kulit memerah atau ruam
c. Kesemutan atau sensasi gatal di mulut
d. Pembengkakan wajah, lidah, atau bibir
e. Muntah dan diare
f. Kram perut
g. Batuk dan Pusing
h. Pembengkakan tenggorokan dan pita suara
i. Kesulitan bernapas
j. Hilangnya kesadaran hingga kematian
Terus makan
apa??
Tempe
dehh!!
PERMASALAHAN KEAMANAN
PANGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL KESMAS
DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN
Pasal 68
(1)Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terwujudnya
penyelenggaraan Keamanan Pangan di setiap rantai Pangan
secara terpadu.
(2)Pemerintah menetapkan norma, standar, prosedur, dan
kriteria Keamanan Pangan.
(3)Petani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Pelaku Usaha
Pangan wajib menerapkan norma, standar, prosedur, dan
kriteria Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
KEMENTERIAN KESEHATAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL KESMAS
DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN
Pasal 68
Pemerintah
Masyarakat Pengusaha
THE