ratih dewanti-hariyadi-2006
Bahaya Keamanan Pangan
Bahaya (Mikro)Biologi
• Prion
• Virus
• Bakteri
• Protozoa
• Parasit
• Bahaya Kimia Bahaya Fisik
4
Darimana Bahaya Berasal ?
• Bahan Baku
• Bahan Penunjang
• Peralatan & Ruang
• Pekerja
• Hama
• Air
ratih dewanti-hariyadi-2006
Mengapa Bahaya Biologi, Kimia atau
Fisik terdapat dalam Pangan ?
ratih dewanti-hariyadi-2006
Infeksi
• Disebabkan karena mikroorganisme hidup (bakteri, virus,
protozoa) memasuki tubuh manusia melalui pangan
• Mikroorganisme tersebut menempati (kolonisasi ) suatu
lokasi tertentu (usus halus, usus besar) dan mungkin
menembus usus lalu mempenetrasi organ tubuh lain
(invasi)
• Mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh mungkin
membentuk racun/toksin di dalam tubuh (toksiko-infeksi)
• Onset lambat
• Contoh : salmonellosis oleh Salmonellae, demam tifoid oleh
Salmonella Typhi, kolera oleh Vibrio cholerae, disenteri
amuba oleh Entamoeba hystolytica
ratih dewanti-hariyadi-2006
Intoksikasi
Keracunan atau penyakit yang disebabkan oleh tertelannya
racun/toksin yang ada/terbentuk dalam makanan atau
minuman
Toksin dapat berupa bahan kimia yang ada dalam bahan
pangan karena secara alami terdapat dalam bahan baku,
karena pencemaran selama penanganan dan pengolahan
baik secara tak sengaja maupun sengaja, atau dihasilkan
oleh mikroorganisme (bakteri, kapang)
Jika disebabkan oleh toksin bakteri, bakterinya tidak selalu
ada dalam pangan tersebut
Onset cepat
Contoh: Keracunan timbal, keracunan pestisida, keracunan
stafilokoki oleh toksin Staphylococcus aureus
ratih dewanti-hariyadi-2006
TOKSIN ALAMI
ratih dewanti-hariyadi-2006
Jengkol
Jengkolic acid (asam jengkolat) ---> kristal runcing
---> melukai pembuluh darah dan saluran kencing.
Jamur
Talas
Kolang
Tempe Bongkrek : Burkholderia gladioli pathovar
cocovenant.
Gadung
ratih dewanti-hariyadi-2006
Bakteri Penyebab Infeksi
Bakteri Sifat Penyakit Sumber Pangan yang
dihubungkan
dengan keracunan
Salmonella • + 2500 macam Air, tanah, Daging, daging
Tifus, paratifus,
• tidak membentuk serangga, kotoran unggas, telur, mentah,
Ganguan
spora hewan dan kelapa, cake mix,
pencernaan
manusia, daging sayur/buah
mentah,
ratih dewanti-hariyadi-2006
Pengendalian Keamanan
Pangan
• Membersihkan (Clean)
• Memasak (Cook)
• Mendinginkan (Cool)
• Memisahkan (Separate)
• Tidak menyalahgunakan
bahan kimia berbahaya
ratih dewanti-hariyadi-2006
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
SUHU
WAKTU
KELEMBABAN
OKSIGEN
pH
CAHAYA
ratih dewanti-hariyadi-2006
1. SUHU
Psychropilic : 0 - 25°C.
optimum suhu : 20 - 25°C
Mesophilic : 20 - 45°C
optimum suhu : 30 - 37°C
Thermophilic : 45 - 70°C
optimum suhu : 50 - 55°C
ratih dewanti-hariyadi-2006
Pengendalian suhu
ratih dewanti-hariyadi-2006
2. WAKTU
Setiap 20 – 30 menit bakteri tumbuh dengan
cara membelah diri
8 jam bakteri mereproduksi diri sampai dengan
17 x 10 juta
10 jam mereproduksi sampai 10 milyar
Dosis infektif minimum
- salmonella : 10.000 sel
- shigellae : 200 – 10.000 sel
ratih dewanti-hariyadi-2006
3. KELEMBABAN
ratih dewanti-hariyadi-2006
4. OKSIGEN
Golongan Aerobic
Golongan An aerobic
Golongan An aerobic facultatif
ratih dewanti-hariyadi-2006
5. KEASAMAN (pH)
pH < 7 : asam
pH > 7 : basa
pH 7 : netral
pH optimum : 7,2 – 7,6
pH 4 : bakteri asam laktat hidup
ratih dewanti-hariyadi-2006
6. CAHAYA
ratih dewanti-hariyadi-2006
Pengendalian Keamanan
Pangan di Industri
Hazard Analysis
Critical Control
Point (HACCP)
Sanitation Standard
Operating Procedures
ratih dewanti-hariyadi-2006
Keeping Food Safe
Food Production
Sowing, Irigating, Fertilizing, Harvesting, Animal husbandry, Slaughter procedures
Food Storage
Management, Temperature, Household Facilities
Food Preparation
Adequate Water Supply, Water Sources, Kitchen, Personal Hygiene, Facilities
Food Serving
Utensils, Display, Contamination Protection, Holding time
ratih dewanti-hariyadi-2006