Part 1.
Standart Kelayakan air dan makanan
Mandi 30 liter
Mencuci 15 liter
Masak 5 liter 60 LITER
Minum 5 liter
Dll 5 liter
• Sejalan kemajuan peningkatan taraf kehidupan peningkatan
kebutuhan air
• Berbagai usaha pemenuhan kebutuhan
1. Mencari sumber-sumber air baru [Air tanah, air danau, air sungai
dsb]
2. Mengolah dan menawarkan air laut
3. Mengolah dan memurnikan kembali air kotor dari sungai, danau,
dsb
A. Kelayakan air bersih
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN
Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan
Pengawasan Kualitas Air
Menimbang :
JENIS KONTAMINAN
BIOLOGIS
Orang
Hewan
mikroba
KIMIAWI
Toksin mikroorganisme, toksi bahan makanan
Bahan tambahan makkanan (BTM)
Cemaran dan residu
FISIK
Krikil, jaruum, potongan kaleng, kayu
Rambut, bulu, kuku
Paku, plastik, potongan kaca
Keracunan makanan
Sumber Pencemaran MIKROBA
pangan
Mengapa PANGAN JAJANAN
TIDAK AMAN dr bahaya
MIKROBIOLOGIS
• Bahan baku tidak aman
Ikan dan hasil laut dari perairan tercemar
Sayur dan buah dari lingkungan yg tercemar.
• Terjadi kontaminasi silang dari pangan mentah,
peralatan tdk saniter atau pekerja ke pangan
matang.
• Jarak waktu dari persiapan pangan sampai
konsumsi terlalu lama (>6 jam).
Terlalu lama di suhu ruang mikroba tumbuh dan
berkembang biak
• Pangan terkontaminasi dari pekerja
kondisi higiene & sanitasi pekerja
buruk.
• Proses pemanasan ulang tidak
sempurna
• Panas tidak cukup untuk membunuh
bakteri
• Pendinginan pangan tidak tepat
Binatang ternak, hewan peliharaan,
binatang pengerat, serangga
• Merusak secara langsung
Kotoran, rambut/bulu, potongan tubuh
• Kerusakan fisik pangan
Dimakan dan dirusak
UJI ORGANOLEPTIK : melihat tanda-
tanda kerusakan masing” produk
• Perubahan kekenyalan/tekstur pada daging & ikan.
• Perubahan kekentalan (viskositas) pada produk-produk cair seperti
susu, santan sari, buah, sup, kaldu, dll
• Perubahan warna pada semua produk pangan.
• Perubahan bau pada semua produk pangan.
• Pembentukkan lendir pada semua produk pangan berkadar air
tinggi (daging, ikan, sayuran, sup, kaldu, & lain-lain).
UJI FISIK
• Perubahan pH pada semua bahan pangan dan produk pangan
• Perubahan viskositas (viskosimeter)
• Perubahan indeks refraktif pada air daging
• perubahan warna (chromameter)
• Perubahan tekstur (teksturometer)
UJI KIMIA
• Uji H2S
• Uji TMA
• Uji VRS
• Uji reduksi nitrat
• Uji katalase
• Uji reduksi warna (pada susu dan santan)
• Uji etanol (pada susu)
UJI MIKROBIOLOGIS
•paling sederhana dan cepat
•uji secara mikroskopis dg menghitung
jumlah mikroba
JENIS MIKROBA, PANGAN DICEMARI, SUMBER
KONTAMINAN DAN GEJALA DITIMBULKAN
Vibrio Hasil laut, kerang, kepiting, udang Air laut, peralatan, Sakit perut, diare yg
parahaemoliticus kotoran mengandung darah, mual
muntah, demam ringan,
dingin, sakit kepala.
Gejala 2 – 48 jam
Vibrio Air, ikan dan pangan hasil laut Air Menyebabkan wabah
kolera. Gejala diare dan
muntah
Staphylococcus Daging & produknya, unggas, ikan, Manusia atau hewan Banyak mengeluarkan
aureus susu, saus krim, salad, pudding bila melalui hidung, ludah, mual, muntah,
pendinginan tidak cukup tenggorokan, kulit dan jkejang otot, berkeringat
luka dingin. Lemas, nafas
pendek, suhu bahwah
normal
Shigella Air es, ess krim, kentang, ikan Air tercemar kotoran Kejang perut, diare
tuna, udang, kalkun salad, bercampur darah &
macaroni, cider dinding usus & demam
sampai 40 C
Bakteri kontaminan air, makanan, minuman
paling umum
1. Bakteri asam laktat
2. E. coli
3. Salmonella
4. Shigella
5. Bacillus
6. Clostridium
7. Staphylococcus
8. Pseudomonas
Salmonella
• BASIL3,5 µm x 0,5-0,8 µm
• koloni 3-4 mm
• Gram -, motil, tidak berspora
• Fakultatif aerob dan anaerob
• Fermentasi glukosa dan manosa, tidak laktosa &
sukrosa
• Cenderung menghasilkan H2S
• pH pertumbuhan 6-8
Shigella
1. Batang berukuran 0,5-0,7 µm x 2-3 µm
2. Non motil, Gram -/N, Fakultatif anaerob
3. Tidak meragi laktosa, meragi karbohidrat lainnya menghasilkan asam
tanpa gas.
4. Tidak berkapsul, tidak membentuk spora, pada biakan muda bentuk
kokobasil
5. Koloni konveks, bilat, transparan, smooth
6. pH pertumbuhan 6,4 – 7,8
7. Dibagi 4 serogrup berdasarkan komponen antigen O:
a. Grup A : Shigella dysenteriae
b. Grup B : Shigella flexneri
Shigella
PEMERIKSAAN KUALITAS
BAKTERIOLOGI
• Parameter uji untuk melihat kualitas air secara bakteriologi :
1. MPN [Most Probable Number] / Angka perkiraan terdekat
mendapatkan jumlah SEL bakteri golongan Coliform dan E. coli yang
berasal dari fekal ataupun non fekal satuan hasil ¼ ¼ ¼ sel /100
mL.
Metoda Hopskin [pengenceran pada tabung ], Metoda
Millipore/penyaringan
2. TPC [Total plate count / [HJK [Hitung Jumlah Kuman]
mendapatkan jumlah bakteri aerob dan fakultatip aerob satuan
hasil ¼ koloni/ml