Anda di halaman 1dari 76

SISTEM PENYIMPANAN BM DAN

PENYALURAN (DISTRIBUSI)

OLEH
HASRA RYSKA,S.Gz.,M.Kes
A. Pengertian, prinsip dan tujuan

Pengertian
Penyimpanan bahan pangan adalah suatu
tata cara menata, menyimpan, memelihara
bahan pangan kering dan basah, baik
kualitas maupun kuantitas di gudang
bahan makanan kering dan basah.
Prinsip
Dikenal dengan 5 (Lima )T :
• Tepat tempat
• Tepat waktu
• Tepat mutu
• Tepat jumlah
• Tepat nilai
Tujuan

• Agar tersedia bahan makanan siap pakai


dengan kualitas dan kuantitas yang tepat
sesuai dengan perencanaan.
Syarat Penyimpanan
• Adanya sistem penyimpanan barang
• Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan
makanan sesuai dengan persyaratan
• Tersedianya kartu stok/buku catatan keluar
masuknya bahan makanan.
B. Jenis, ciri dan penyebab kerusakan bahan pangan segar

Jenis kerusakan pangan segar


• Kerusakan biologi
• Kerusakan mikrobiologi
• Kerusakan mekanis dan fisik
• Kerusakan kimia
Kerusakan Biologi

• Kerusakan karena serangga, pengerat, ulat


• Pada serealia dan kacang-kacangan
• Penyusutan kualitatif dan kuantitatif
• Penurunan nutrisi dan higienisitas
• Selama penyimpanan
• Pada kadar air yang cukup dan suhu tepat
Kerusakan Biologi
Kerusakan Mikrobiologi
– Bakteri, kapang, khamir
Cara perusakan :
Menghidrolisa atau mendegradasi makromolekul-
makromolekul yang menyusun bahan pangan
menjadi fraksi - fraksi yang lebih kecil.
Kerusakan Bakteri
• Kadar air tinggi
• Kaya nutrisi (gula, protein)
• Perubahan karakteristik: asam, berlendir, berbau,
perubahan warna
Kerusakan Kapang
• Bahan pangan tinggi karbohidrat
• Kadar air rendah
• Perubahan karakteristik bahan
Kerusakan Khamir
• Kadar gulatinggi
• Kadar air tinggi
• Bau alkohol
Kerusakan Mekanis dan Fisik

• Kerusakan mekanis
Karena benturan-benturan mekanis :
pelemparan bahan, penggunaan alat
saat panen (galah, jatuh, cangkul),
saat transportasi.
• Kerusakan fisik
Karena perlakuan fisik , seperti :
• Pengeringan (case hardening)
• Pendinginan (chilling injuries/freezing injuries
dan Freezer Burn)
• Penggunaan suhu yang terlalu tingi pada
proses pengolahan pangan (Thermal
Degradation).
Kerusakan Kimia

Reaksi pencoklatan
– Tidak terlalu banyak dijumpai pada bahan pangan
berkadar air rendah.
– Aktivitas enzim dipengaruhi kadar air, ketersediaan
oksigen, suhu, pH, lama penyimpanan.
– Umum terjadi pada buah dan sayuran, spt :
Apel, pisang, salak, kentang, kandungan polifenol
oksidase tinggi.
– Bisa terjadi jika ada substrat senyawa fenolik dan
enzim
C. Faktor yg mempengaruhi mutu pada penyimpanan bahan pangan segar

• FAKTOR SCIENTIFIC :
- Fisik,
- Biologi
- Kimia
- Engineering
• FAKTOR SOCIO-ECONOMIC :
- Keuangan
- Metode Budidaya
- Metode Penyimpanan dan Pemasaran
- Politik
FAKTOR SCIENTIFIC
FAKTOR FISIK :
- Suhu
- Kadar Air Bahan
FAKTOR BIOLOGI :
- Karakteristik Bahan
- Serangga
- Mikroorganisme
- Rodenta
- Burung
- Manusia
17
FAKTOR KIMIA :
- Perubahan Karakteristik Bahan Pangan
- Penggunaan Pestisida

FAKTOR ENGINEERING :
- Struktur Penyimpanan :
- Penyimpanan Karung
- Penyimpanan curah
- Penggunaan Alat-alat Mekanis
- Alat Penanganan Bahan
- Alat Aplikasi Pestisida
18
Syarat Penyimpanan Bahan Makanan Segar

• Suhu tempat harus betul – betul sesuai dengan keperluan


bahan makanan, agar tidak menjadi rusak.
• Pengecekan terhdadap suhu dilakukan dua kali sehari dan
pembersihan lemari/ruang pendingin dilakukan setiap
hari.
• Semua bahan yang akan dimasukkan ke lemari/ruang
pendingin sebaiknya dibungkus plastik atau kertas timah.
• Tidak menempatkan bahan makanan yang berbau keras
bersama bahan makanan yang tidak berbau.
Penyimpanan Daging

1. Pendinginan (chiling), pada lemari pendingin


bawah

a. suhu diturunkan hingga di bawah 40C dan bila akan


disimpan lebih lama suhu penyimpanannya -180C
sampai 230C.

b. Perubahan yang terjadi, warna daging merah


kecoklatan, baunya amis tidak segar, teksturnya
sedikit empuk dan tidak ada lendir.
2. Perawatan (curing), dengan menambahkan garam dapur
(NaCl)
a. Curing dimaksudkan untuk memperpanjang masa
simpan daging sebelum digunakan.
b. Cara curing yang biasa digunakan adalah dengan formula
10-20% garam, 2-3% gula, 1-2 nitrat dan 0,1% nitrit.
c. Daging yang telah di curing disebut green cured meat.
d. Perubahan yang terjadi adalah perubahan warna yang
terus menerus, berubah dari warna merah ke warna
unggu atau dari unggu ke warna coklat
3. Pembekuan (freezing) pada lemari pendingin di bagian freezer
a. Pembekuan adalah penyimpanan daging dalam keadaan beku.
b. Suhu yang baik untuk pembekuan daging -120C sampai -140C.
Pembekuan cepat (quick freezing) dilakukan dengan suhu -240C
sampai -400C
c. Pembekuan lambat (3 – 27 jam pada suhu -150C)
d. Pembekuan cepat dalam waktu 30 menit (pada pencelupan
daging ke dalam larutan dingin) dan dengan udara pada suhu -
150C sampai -550C.
e. Peruabahan : warna daging tetap warna merah segar baunya
amis segar, tekstur dari daging keras tp tdk berlendir
4. Pelayuan (aging)
Pelayuan daging dilakukan untuk mengurangi luas
permukaan daging yang dapat diinfeksi mikroba.
Tujuan pelayuan daging antara lain agar :
a. Proses pembentukan asam laktat dapat berlangsung
sempurna dan terjadi penurunan pH daging yang
rendah sehingga pertumbuhan bakteri yang
terhambat.
b. Perubahan yang terjadi warna daging tetap segar
dan tekstur daging tersebut sangat empuk dan akan
menghasilkan citarasa yang khas daging.
Penyimpanan Sayuran

• Jenis penyimpanan
a. Penyimpanan pada suhu kamar
 Jenis sayuran umbi : kentang, bawang putih, bawang
merah, atau sayuran umbi lain bersama tunasnya.
 Tempat penyimpanan harus kering
 Tidak terkena cahaya matahari langsung
 Sirkulasi udara baik
 Perubahan yang terjadi : kondisi yang lembab akan
mempercepat kerusakan, sedangkan cahaya dapat
merangsang pertumbuhan klorofil, (kentang akan berubah
warna menjadi hijau. Cahaya bisa menyebabkan
terbntuknya solanin (racun)
b. Penyimpanan dengan suhu terkendali
 Dpt menghmbat kegiatan respirasi
 Dapat menunda proses pelunakan dan menunda
pembentukan warna kuning.
 perubahan yang terjadi :
 penurunan kandungan total asam dapat
dihambat
c. Penyimpanan dengan suhu rendah
 Dilakukan di lemari pendingin
 Disimpan pada suhu 5-80C
 Menjaga kebersihan lemari pendingin
 Tidak dekat kompor
 Tidak terkena cahaya matahari langsung.
 Perubahan yang terjadi :
 Kehilangan berat
 Kegagalan untuk matang
 kebusukan
D. Penyimpanan dengan merendam pangkal batang.
 Jenis sayuran yang dapat disimpan adalah bayam,
kangkung, sawi, dauk katuk, daun singkong, dan
asparagus.
 sayuran yang masih berakar dibuang
 air untuk merendam tidak boleh terlalu banyak
 Sayuran diikat
 Perubahan yg terjadi :
 Tdk ada perubahan yang berarti krn sayuran trus
menyerap air.
 Kelayuan jarang terjadi dan hanya sedikit terjdi perubahan
warna.
Perubahan yang terjadi selama penyimpanan
bahan makanan
1. Perubahan sifat fisik
 Warna
Contoh : beras ( pada suhu yang tinggi dan kondisi
penyimpanan yang jelek warna beras yang berwarna putih
akan menjadi kecoklatan, merah atau kuning kecoklatan
 Bau
Terjadi perubahan bau yang tidak enak, dan ketenggikan
akumulasi gas-gas volatil seperti asetaldehid, aseton, metil
ester, hidrogen sulfida, dan amonia
 Bentuk
Suhu yang terlalu tinggi maka akan membuat bahan
pangan rusak. Contoh : beras akan patah dan retak
2. Perubahan kimia
 Karbohidrat

Perubahan berikut dapat terjadi pada komponen


karbohidrat serealia selama penyimpanan, yaitu :
• Hidrolisa pati karena kegiatan enzim amilase
• Berkurangnya gula karena pernafasan
• Terbentuknya bau asam dan bau apek karena
kegiatan mikroorganisme
• reaksi pencoklatan bukan karena enzim
 Protein
Jumlah total asam amino menunjukkan perubahan yang
berarti bila terjadi kerusakan lebih lanjut akibat kegiatan
enzim

 Lemak
Kerusakan lemak dan minyak dalam biji serelia terjadi
secara oksidasi, menghasilkan flavour dan bau tenggik
Hidrolisa lemak ini dipercepat oleh suhu tinggi , kadar air
tinggi dan faktor – faktor lain seperti pertunbuhan
kapang
 Vitamin
Selama penyimpanan akan terjadi :
• Thiamin (B1) banyak yang rusak, kerusakan
dipercepat dengan kadar air san suhu tinggi
• Riboflavin (B2)dan piridoksin (B6) sangat sensitif
terhadap cahaya
• Vitamin A turun karena kehilangan karotin
• Tokoferol (Vit. E) bisa hilang dengan adanya 02
karena 02 mempercepat penurunan tokoferol
3. Perubahan yang disebabkan oleh mikroba
Mikroba yang menyebabkan kerusakan biji-bijian
biasanya adalah kapang.
Masalahnya adalah perubahan warna benih,
membunuh benih sehingga kemampuan
berkecambah rusak.
Peruabahan warna dan cita rasa yang buruk.
Distribusi (Penyaluran)
Makanan
Pengertian Distribusi Makanan
Merupakan salah satu sub sistem dalam
penyelenggaraan makanan.

Disitribusi makanan adalah serangkaian kegiatan


penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi
dan jenis makanan konsumen yang dilayani
(makanan biasa maupun khusus) (Depkes RI, 2003).

Distribusi merupakan perhatian utama dalam


pelayanan makanan rumah sakit di mana makanan
pasien disajikan di kamar masing-masing terletak di
banyak lantai dan sering di bangunan terpisah
Pengertian Pelayanan Makanan
• Merupakan komponen utama dari semua jenis
operasi jasa makanan
• Pelayanan adalah presentasi makanan kepada
pelanggan.
• Suatu kegiatan interaksi langsung antara
seseorang dengan orang lain dan
menyediakan kepuasan pelanggan
Tujuan Distribusi&Pelayanan Makanan

• Agar makanan sampai kekonsumen dengan mutu yang


baik (kualitas dan kuantitas) sesuai dengan rencana
(menu, resep, porsi )

• Agar makanan dapat disajikan dengan menarik dan


memuaskan konsumen

• Agar makanan sampai ke konsumen tepat waktu


(konsumen tidak lama menunggu, sesuai jadwal)
Metode/Cara Distribusi
Makanan
Sistem Distribusi Makanan Sentralisasi
• Dalam metode terpusat, makanan yang siap
disajikan per porsi disusun pada area sentral
• kemudian diangkut dan diletakkan di meja
atau counter layanan di restoran atau layanan
perjamuan di mana makanan diletakkan di
lokasi pusat dan diangkut ke area makan
untuk pelayanan
Lanjutan…
• Metode ini juga digunakan dalam banyak
fasilitas, termasuk rumah sakit dan fasilitas
perawatan jangka panjang
• Makanan per porsi dan piring, serta nampan
untuk setiap pasien diletakkan di dapur pusat.
• Setelah selesai, kemudian nampan kotor dan
piring dikembalikan ke daerah pusat untuk dicuci.
• Makanan yang dibagikan (dalam porsi-porsi) dari
pusat  langsung dibagikan kepada pembeli
atau pelanggan.
Keuntungan & Kelemahan Sistem Distribusi
Makanan Sentralisasi
• Sistem pengiriman layanan terpusat, dapat
terjamin karena pengawasan dan pengendalian
kualitas makanan, serta ukuran porsinya benar
pada setiap baki atau pesanan, dan suhu makanan
yang benar.
• memerlukan lebih sedikit peralatan dan tenaga
kerja waktu daripada metode desentralisasi
• Jika jumlah orang yang akan dilayani adalah besar,
namun, total rentang waktu yang diperlukan untuk
layanan mungkin terlalu panjang.
Sistem Distribusi Makanan Desentralisasi

• Dalam sistem desentralisasi, jumlah makanan


yang siap dikirim (baik panas dan dingin) di
mana pemanasan, pembagian porsi, dan
makan berlangsung
• Jadi bukan satu daerah pelayanan pusat
• Makanan diproduksi dalam satu
tempat/ruangan
• Kemudian ditransportasikan ke berbagai lokasi
Lanjutan…
• Peralatan seperti penghangat atau pendingin
makanan disediakan diberbagai tempat tersebut.
• Karena, makanan yang diolah seperti di grilled atau
digoreng tidak ditransportasikan dalam keadaan
matang. Namun, diolah kembali di beberapa lokasi
tersebut yang kemudian diangkut ke lokasi
konsumen
• Makanan dalam jumlah sesuai banyaknya
konsumen dari dapur pusat  ke dapur ruangan
 dijadikan porsi-porsi  dihidangkan.
Keuntungan & Kelemahan Sistem Distribusi
Desentralisasi
Piring dan alat makan lain yang telah selesai digunakan
dikembalikan ke daerah pusat untuk dicuci, kemudian
dikembalikan ke dapur untuk digunakan pada makanan
berikutnya. Hal ini membutuhkan waktu dan energi
(transportasi dua kali). Selama periode waktu, ini
mungkin lebih mahal daripada memasang diswashing
setiap unit yang melayani.

Tidak membutuhkan tempat yang luas


METODE PELAYANAN MAKANAN
Self-Service
1. Kafetaria
• Kafetaria tradisional adalah jenis kafetaria yang
dimana karyawan ditempatkan di belakang meja
untuk melayani para tamu dan mendorong
mereka dengan pilihan ketika mereka bergerak
sepanjang meja yang menampilkan pilihan
makanan.
• Penekanannya adalah pada porsi yang terstandar
dan cepat serta pelayanan yang sopan.
• Sebuah konsep yang relatif baru dalam
desain kafetaria adalah food court.
• Kafetaria ini menawarkan sejumlah tempat
di mana pelanggan dapat memiliki
penawaran menu yang dibuat saat dipesan
(made-to-order).
• Konsep tempat yang khas termasuk toko
sandwich, pizza, grill, dan satu atau lebih
tempat yang menekankan pada masakan
etnis.
2. Mesin Penjual Otomatis (Vending
Machine)
• Awal: mesin permen dan permen karet
minuman dingin dan kopi makanan
lengkap
• Sekolah, asrama, rumah sakit, pabrik-pabrik
industri, gedung perkantoran, dan terminal
transportasi
• Makanan untuk mesin penjual otomatis dapat
dibuat oleh institusi menggunakan mesin
penjual tersebut atau oleh perusahaan luar
3. Prasmanan/Buffet
4. Drive-Thru Pick Up
Tray Service
• Makanan atau snack yang dibawa pada
sebuah nampan untuk konsumen individu
oleh seorang karyawan adalah jenis pelayanan
yang disediakan bagi mereka yang tidak
memanfaatkan fasilitas makan lainnya.
• Rumah sakit, panti jompo, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya menggunakan
metode ini.
• Makanan untuk pelayanan makanan maskapai dipasok oleh
maskapai itu sendiri atau kontrak dari katering.
• Makanan umumnya disiapkan oleh maskapai dan dimuat, baik
panas atau dingin, ke lemari terisolasi yang dikirim ke pesawat
pada saat penerbangan.
• Makanan panas harus disajikan segera setelah lepas landas;
yang dingin dapat dipanaskan di pesawat dengan oven
microwave.
• Pramugari menyiapkan makanan di dapur, menempatkan
hidangan panas (jika disajikan) di sebuah nampan dengan
makanan dingin dan membawa nampan dengan tangan atau
mendorong mereka di atas sebuah troli menyusuri lorong
untuk melayani penumpang di tempat mereka duduk
• Minuman didistribusikan dengan cara yang sama.
Wait Service
1. Counter Service
• Counter service sering ditemukan pada kedai
makanan, kedai kopi, dan perusahaan lain di mana
pelanggan mencari pelayanan yang cepat.
• Orang yang makan sendirian dapat bergabung dengan
orang lain di meja dan menikmati persahabatan.
• Petugas counter biasanya bertanggung jawab untuk
menerima pesanan, melayani makanan, mengangkut
piring, dan membersihkan meja dan bahkan dapat
berfungsi sebagai kasir kecuali pada jam sibuk.
2. Table Service
• Digunakan oleh sebagian besar ruang makan
restoran dan hotel atau motel
• Secara umum, ada empat gaya utama
pelayanan diklasifikasikan dalam pelayanan
meja adalah American, French, Russian, dan
banquet
American style

• Pelayan menyapa dan memberikan kursi untuk tamu dan menyediakan


mereka kartu menu untuk makan.

• Pelayan menempatkan taplak meja baru, mengambil pesanan,


membawa makanan dari area dapur, melayani tamu, dan juga
menyingkirkan piring kotor dari meja.

• Orang yang mengecek (checkers) melihat bahwa makanan yang dibawa


ke ruang makan sesuai dengan pesanan dan juga memverifikasi harga
tagihan sebelum disajikan kepada tamu.

• makanan sudah diporsikan dan disajikan di atas piring di dalam dapur.


French style

• French service (fine dining) seringkali digunakan untuk


restoran yang eksklusif dan elegan.
• Dalam metode ini, porsi makanan yang dibawa ke ruang
makan di piring-piring saji dan ditempatkan pada pemanas
kecil (rechaud) yang ada di meja portabel kecil (Gueridon).
• Meja ini didorong di samping meja tamu dan di sini kepala
pelayan (chef de rang) melengkapi persiapan, misalnya,
membersihkan tulang-tulang, memotong, mengiris, atau
membuat saus.
• Kepala Pelayan kemudian menyajikan piring tersebut, yang
dibawa oleh asisten pelayan (commis de rang) untuk setiap
tamu pada gilirannya.
Russian style
• Di dalam Russian service, makanan sudah disiapkan dan
diporsikan di dalam dapur.
• Sejumlah porsi makanan untuk sejumlah tamu di meja diatur
di piring-piring saji oleh koki.
• Seorang pelayan membawa piring-piring, biasanya berwarna
perak, dengan makanan ke ruang makan bersama dengan
piring makan yang telah dipanaskan dan menempatkan
mereka di nampan berdiri di dekat meja tamu.
• Sebuah piring makan ditempatkan di depan para tamu.
Pelayan kemudian membawa piring makanan setiap tamu
pada gilirannya dan menyajikan setiap porsi, menggunakan
sendok dan garpu sebagai penjepit di tangan kanan dan
melayani dari sisi kiri.
• Banquet service adalah layanan dan menu
yang telah ditetapkan untuk sejumlah orang
tertentu untuk waktu tertentu dalam suatu
hari. Beberapa item, seperti salad, salad
dressing, mentega, atau makanan pembuka,
mungkin telah disajikan di atas meja sebelum
tamu duduk.
Family Service
Portable Meals
Off-Premise Delivery
• Salah satu contoh dari off-premise delivery adalah mengantarkan
makanan ke rumah orang lansia, sakit kronis, dan orang-orang
yang lemah yang tidak memerlukan rawat inap.
• Metode ini mencoba untuk memenuhi kebutuhan makanan
bergizi bagi mereka yang cacat sementara, atau untuk lansia yang
mungkin hidup sendiri dan tidak dapat memasak sendiri.
• Makanan dapat dibuat oleh restoran, rumah sakit, perguruan
tinggi, atau layanan makanan lain dan diantarkan oleh para
pekerja sukarelawan.
• Sebuah layanan serupa disediakan oleh katering untuk pekerja di
gedung perkantoran atau untuk pelanggan di rumah-rumah
mereka oleh restoran pizza atau yang lainnya, tetapi dengan profit-
making basis.
On-Premise Delivery
• Contoh lain dari makanan portabel sering digunakan
dalam beberapa pabrik industri adalah distribusi makanan
untuk para pekerja di tempat kerja mereka dengan kereta
troli mobile yang bergerak di seluruh pabrik.
• Troli dilengkapi dengan bagian yang dipanaskan dan
didinginkan untuk menu-menu sederhana seperti sup,
minuman panas, sandwich, snack, buah-buahan, dan kue-
kue.
• Pekerja membayar petugas troli untuk pilihan yang dibuat.
• Ini menghemat waktu bagi karyawan yang mungkin
memiliki jarak jauh untuk pergi ke kantin di sebuah pabrik
besar selama periode makan singkat.
Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan
Dalam Distribusi dan Pelayanan Makanan
1. Jenis Sistem Pelayanan 6. Faktor ekonomi
Makanan 7. Kualitas standar makanan
2. Jenis Organisasi dan keamanan mikroba
Foodservice 8. Waktu yang diperlukan
3. Ukuran dan Layout Fisik untuk service makan
Sarana
9. Persyaratan ruang atau
4. Style Layanan
yang ketersediaan ruang
5. Tingkat Kemampuan
10. Penggunaan energi
Personil yang Tersedia
Untuk melakukan distribusi dan pelayanan makanan,uran
makanan, tidak boleh hanya mempertimbangkan satu
faktor saja, karena faktor-faktor tersebut saling
mempegaruhi. Sehingga harus dipertimbangkan secara
utuh
Pengawasan Distribusi dan Pelayanan
Makanan

Manajeman yang baik selalu melakukan pengawasan atas


kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam distribusi makanan
dengan tujuan mencegah terjadinya penyimpangan yang mungkin
terjadi selama kegiatan dilakukan.
Dibutuhkan minimal seorang penanggung jawab jaminan
mutu yang mempunyai latar belakang pengetahuan hagiene yang
baik. Yang bersangkutan tanggung jawab penuh terhadap
terjaminnya mutu dan keamanan produk pangan yang dihasilkan.
Dengan demikian tugas utamanya adalah mengawasi jalannya
distribusi makanan dan memperbaiki jika selama distribusi
makanan terjadi penyimpangan yang dapat menurunkan mutu dan
keamanan produk makanan yang dihasilkan.
Berikut pengawasan yang harus dilakukan
pada distribusi :
• Cita rasa makanan
• Besar Porsi
• Suhu makanan
• Jumlah makanan
• Makanan tidak boleh berlendir, berubah rasa, atau berbau
basi sebelum dibagikan
• Makanan ditempatkan dalam tempat yang bersih dan kering
• Makanan tidak dipegang langsung, menggunakan alat untuk
memegang makanan saat membagikan makanan
• Kebersihan petugas.
Syarat petugas dalam penyaluran bahan
makanan
Higiene Personal Yang meliputi :
1. Pemeriksaan kesehatan.
2. Kebersihan tangan dan jari tangan.
3. Kesehatan rambut.
4. Kebersihan hidung.
5. Kebersihan mulut dan gigi.
6. Kebersihan telinga.
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan meliputi:
1. Pemasukan, pemakaian bahan makanan harian.
2. Pencatatan tentang pemasukan dan pemakaian
peralatan dapur
3. Perhitungan harga makanan perorang sehari,
rata-rata dalam tiap bulan dan setiap tiga bulan.
4. Laporan tribulan untuk pimpinan.(Dekes
RI,1991)
Pendistribusian bahan makanan
• prasyarat pendistribusian dan penyaluran bahan makanan
adalah:
• 1. Adanya bon permintaan bahan makanan.
• 2. Tersedianya kartu stok atau buku catatan keluar
masuknya bahan makanan.
• 3. Tersedianya standar porsi.
• 4. Tersedianya peralatan makanan.
• 5. Tersedia sarana pendistribusian makanan.
• 6. Tersedia tenaga pramusaji.
• 7. Adanya jadwal pendistribusian makanan di dapur utama.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai