KOTA PARE-PARE
KELOMPOK 1 :
LUAS
KECAMATAN / TAHUN JUMLAH KEPADATAN
WILAYAH/ PENDUDUK
KELURAHAN PENDUDUK
(km2)
1. BACUKIKI 66,70 4 17.349 260
mewajibkan
SKPD
Perumusan Penyelenggaraan
kebijakan urusan
melaksanakan teknis sesuai Pemerintahan
urusan dengan
dan
pemerintahan lingkup tugas di
bidang pelayanan umum
di bidang bidang
ketahanan
ketahanan pangan ketahanan
pangan pangan
cara Memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi
produktif di pedesaan
55
Lemahnya
Sistem pertanian Kota (Urban pengawasan
11
Farming) belum berkembang. keamanan pangan
segar.
66 Belum optimalnya
22 Rendahnya jaminan mutu dan
diversifikasi pangan
keamanan pangan masyarakat.
masyarakat.
77 Belum
Belum difungsikan lembaga
33 cadangan pangan masyarakat. berkembangnya
industri pangan
lokal.
Terbatasnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang
44
pola konsumsi pangan yang
Aman, Beragam, Bergizi dan
Berimbang. Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Parepare 2017
INFORMASI PANGAN DAN GIZI
3 KOTA PARE-PARE
Produksi Pangan
Standar angka ketersediaan energi 2200 kkal/kap/hari Standar angka ketersediaan protein 59 gram/kap/hari
Distribusi Pangan
Kenaikan
harga
pangan
Distribusi pangan merupakan
salah satu subsistem ketahanan
pangan yang peranannya sangat
strategis, apabila tidak dapat
terselenggara secara baik dan
lancar, bahan pangan yang
Gangguan
dibutuhkan masyarakat tidak
Distirbusi
akan terpenuhi.
Pangan
Rendahnya
Kelangkaan
akses
bahan
pangan
pangan
masyarakat
1 Pasar Lakessi
2 Pasar Labukkang
Lembaga distribusi pangan sebagai
sumber pokok pemenuhan
kebutuhan akan pangan di
Kota Pare-Pare yaitu : 3 Pasar Sumpang
4 Pasar Senggol
Semakin tinggi
pengeluaran untuk
konsumsi dapat dikatakan
semakin baik pula tingkat
ekonomi masyarakat.
Tingginya pengeluaran
penduduk dapat dilihat
Dari besarnya rata-rata
Pengeluaran penduduk
per bulan.
Continue…
Adisasmito, 2007
• Balita termasuk kelompok yang rentan gizi disuatu
kelompok masyarakat dimana masa itu merupakan
masa peralihan antara saat disapih dan mulai
mengikuti pola makan orang dewasa.
www.themegallery.com
STATUS GIZI
Puskesmas Nama Sasaran Umur (Bulan) BB I (kg) BB II (kg) BB III (kg)
Berdasarkan Tabel diatas kenaikan berat badan balita menurut Umur (BB/U) berat badan bulan pertama megalami
kenaikan sebesar 91.67% (11 Orang) dengan status gizi buruk. Pada bulan kedua kenaikan berat badan balita
sebesar 58,33% (6 Orang), kenaikan erat badan yang sedikit disebabkan karena ada balita yang sakit diaredan
demam sehingga nafsu makan balita menurun yang berpengaruh terhadap kenaikan berat badannya, pada bulan
ketiga kenaikan BB sebesar 75% (8 Orang) dan status gizi buruk 11 orang dan status gizi normal 1 orang
www.themegallery.com
Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
No Nama Sasaran Umur (Bln) TB (cm) Status Gizi
1. Adam 46 88 Sangat Pendek
2. Afifah Nahda 21 73 Sangat Pendek
3. Afifah Humairah 29 70 Sangat Pendek
4. Nurul Azizah 38 82 Sangat Pendek
5. Muh. Farhan 11 68 Pendek
6. Muh. Fahri 8 63 Sangat Pendek
7. Ahmad Syarifuddin 29 73 Sangat Pendek
8. Ardiansyah 37 84 Sangat Pendek
9. Ahmad Firman 13 67 Sangat Pendek
10. Muh. Fitrah 15 67 Sangat Pendek
11. Faira 6 57 Sangat Pendek
12. Delila 39 80 Sangat Pendek
Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari kategori Tinggi Badan menurut Umur (TB/U
atau PB/U) dari dua belas balita terdapat sebelas balita yang status gizinya sangat
pendek dan satu balita dengan status gizi pendek.
www.themegallery.com
Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Berdasarkan Tabel diatas BB sebelum diadakan pendampingan yaitu berada pada kategori kurus, setelah
pendampingan yaitu berada pada kategori kurus, setelah pendampingan bulan pertama sekitar 58,33% dengan
status gizi normal (7 orang) dan 41,67% status gizi buruk. Setelah pendampingan kedua sekitar 66,67% balita
dengan status gizi normal dan 33,33% balita dengan status gizi kurus. Pada pendampingan ketiga sekitar 75%
balita dengan status gizi normal dan 25% dengan status gizi kurus.
www.themegallery.com
Continue…
1 SARAN