Anda di halaman 1dari 52

SISTEM INFORMASI PANGAN DAN GIZI

KOTA PARE-PARE

KELOMPOK 1 :

Husnul Khatima P1803216007


Fitriani Tasmin P1803216012
Nikmah P1803216013
Hasra Ryska P1803216019
Outline
1 PROFIL KOTA PARE-PARE

2 DINAS KETAHANAN PANGAN PARE-PARE

INFORMASI PANGAN DAN GIZI


3 KOTA PARE-PARE

UPAYA PENANGANAN MASALAH PANGAN


4 DAN GIZI KOTA PARE-PARE

5 KESIMPULAN DAN SARAN


1 PROFIL KOTA PARE-PARE
GEOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN

Kota Parepare terletak antara 3057’39” – 4004’49” Lintang


Selatan dan 119036’24” – 119043’40” Bujur Timur.

Geografi Kota Parepare merupakan daerah transit yang cukup


strategis karena berada pada persilangan jalur transportasi
poros utara-selatan serta arah timur-barat Propinsi Sulawesi
Selatan.

Temperatur rata-rata di Kota Parepare sepanjang tahun 2009


sekitar 28,50C dengan suhu minimum 25,60C dan suhu
maksimum 31,50C.

Sumber : Profil Kesehatan Kota Parepare 2017


Continue… Luas dari Kota Parepare adalah
99,33 KM2 dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
Persentase Luas Kota Parepare
Menurut Kecamatan Tahun 2016
Sebelah Utara berbatasan
dengan Kabupaten Pinrang

Sebelah Selatan berbatasan


dengan Kabupaten Barru

Sebelah Timur berbatasan


dengan Kabupaten
Sidenreng Rappang

Sebelah Barat berbatasan


dengan Selat Makassar

Sumber : Profil Kesehatan Kota Parepare 2017


Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, Jumlah Penduduk dan Kepadatannya
Berdasarkan Kecamatan di Kota Parepare Tahun 2015-2016

LUAS
KECAMATAN / TAHUN JUMLAH KEPADATAN
WILAYAH/ PENDUDUK
  KELURAHAN PENDUDUK
(km2)
1. BACUKIKI 66,70 4 17.349 260

2. BACUIKI BARAT 13,00 6 42.313 3255

3. UJUNG 11,30 5 34.006 3009


Kependudukan 4. SOREANG 8,33 7 44.031 5406
         
         
2016 99.33 22 138.699 1.396
2015 99.33 22 136.903 1,378
KOTA
PAREP 2014 99.33 22 135.200 1,322
ARE 2013 99.33 22 132.048 1.301
2012 99,33 22 130.582 1.303
         

Sumber : Profil Kesehatan Kota Parepare 2017


Continue…

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenis


Kelamin dan Status Pendidikan Kota Parepare, Tahun 2016

Keadaan perekonomian suatu daerah


Status pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah juga sangat erat kaitannya dengan
penduduk miskin. Kemiskinan
merupakan hal yang juga sangat
Tidak / Belum pernah berhubungan dengan kesehatan terkait
00 0,97 0.50
sekolah dengan daya beli ekonomi. Berdasarkan
hasil survei tahun 2015 jumlah
Masih Sekolah 43,69 55,38 49,76 masyarakat miskin sebesar 270.508 jiwa.

Tidak Sekolah lagi 56,31 43,65 49,74

Jumlah 100 100 100

Sumber : Profil Kesehatan Kota Parepare 2017


DINAS KETAHANAN PANGAN
2 PARE-PARE
Latar belakang

UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (SPPN)

setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan


daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh,
dan tanggap terhadap perubahan (ayat (2) Pasal 2),
dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka
panjang, perencanaan jangka menengah, maupun
perencanaan tahunan.
RKP Daerah, sesuai dengan pasal 7 Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004

mewajibkan

SKPD

membuat dan memiliki Renja berpedoman kepada


Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP Daerah

memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan


Baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat
Perda No. 8 Tahun
2016 Dinas Ketahanan Dengan fungsi
Pangan Kota Parepare

Perumusan Penyelenggaraan
kebijakan urusan
melaksanakan teknis sesuai Pemerintahan
urusan dengan
dan
pemerintahan lingkup tugas di
bidang pelayanan umum
di bidang bidang
ketahanan
ketahanan pangan ketahanan
pangan pangan
cara Memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi
produktif di pedesaan

membudayakan pengembangan dan pemanfaatan pangan lokal

arus distribusi pangan yang lancar sampai ke tingkat konsumen melalui


penciptaan kebijakan harga (pricing policies) yang proporsional untuk
produk-produk pangan strategis

mengupayakan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s)


mengurangi angka kemiskinan pengangguran dan rawan pangan

memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global

mengatasi kelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global


memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi penerus
Landasan Hukum

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003


tentang Keuangan Negara

Undang-undang No. 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004


tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah

Undang-undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan

Peraturan pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang


Tahapan,Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun


2012 tentang Pedoman penyusunan, pengendalian
dan
evaluasi Rencana kerja pembangunan daerah
tahun 2015
Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 8 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
(Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2016 Nomor
127 ).
Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah

Permendagri No. 18 tahun 2016 tentang Pedoman


Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2017
Permentan No.65 tahun 2010 tentang Sistem Pelayanan
Minimum (SPM) Bidang Ketahanan Pangan
Provinsi dan Kabupaten/Kota

Peraturan Daerah No 9 Tahun 2016 tentang Penetapan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Perubahan (RPJMD Perubahan)
Kota Parepare Tahun 2013-2018.
Tujuan

Setiap aparatur pada unit kerja Dinas Ketahanan


Pangan Kota Parepare memiliki dasar dalam
menjalankan program selama tahun 2017 dan
sekaligus acuan dan arahan bagi jajaran birokrasi
Dinas Ketahanan Pangan dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan bidang ketahanan
pangan tahun 2017, secara menyeluruh,
terintegrasi, efisien dan sinergi baik di dalam
maupun antar sektor dan sub sektor terkait
Memberikan dasar yang kuat untuk
mengendalikan atau memantau pencapaian
kinerja 2017 Dinas Ketahanan Pangan Kota
Parepare serta lebih menjamin suksesnya
pelaksanaan kegiatan yang sifatnya menyeluruh
yang berarti menyangkut keseluruhan satuan
kerja di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan
Kota Parepare
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KETAHANAN PANGAN
evaluasi terhadap capaian kinerja dari Renja tahun 2015 dan target capaian
Renja Tahun 2016 telah dirumuskan beberapa langkah penting sebagai
strategi pemecahan masalah yang dijadikan masukan atau sebagai bahan
pertimbangan penyusunan Renja tahun 2017

Penyediaan pangan dan penanganan kerawanan pangan terkait dengan


penyediaan lumbung pangan;

Penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal;

Pengawasan stabilisasi harga, distribusi dan keamanan pangan;

Pengawasan mutu dan keamanan pangan secara mobile laboratorium.


Sasaran

Menjamin Ketersediaan Kebutuhan Pokok (pangan bagi masyarakat)”

memenuhi kewajiban dari pemerintah daerah dalam


memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan
menjaga ketersediaan pangan

Target 2015 30.727 ton capaian 31.543. ton


Capaian kinerja merupakan akumulasi dari
beberapa indicator penunjang yang merupakan
indicator pemenuhan standar pelayanan minimal
ketahanan pangan (Permentan No.65 tahun 2010
tentang Sistem Pelayanan Minimum (SPM)
Bidang Ketahanan Pangan
Provinsi dan Kabupaten/Kota).
Analisis Kinerja Pelayanan 
Dinas Ketahanan Pangan Kota Parepare

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Parepare 2017


3 ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN
TUGAS DAN FUNGSI SKPD

55
Lemahnya
Sistem pertanian Kota (Urban pengawasan
11
Farming) belum berkembang. keamanan pangan
segar.
66 Belum optimalnya
22 Rendahnya jaminan mutu dan
diversifikasi pangan
keamanan pangan masyarakat.
masyarakat.

77 Belum
Belum difungsikan lembaga
33 cadangan pangan masyarakat. berkembangnya
industri pangan
lokal.
Terbatasnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang
44
pola konsumsi pangan yang
Aman, Beragam, Bergizi dan
Berimbang. Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Parepare 2017
INFORMASI PANGAN DAN GIZI
3 KOTA PARE-PARE
Produksi Pangan

Jumlah produksi padi


yang dihasilkan selama
lima tahun terakhir
mengalami fluktuasi, hal
tersebut dikarenakan
sawah di Kota Parepare
lebih banyak jenis tadah
hujan daripada yang
memakai irigasi sehingga
jumlah produksinya
sangat dipengaruhi oleh
faktor cuaca.
Continue…

Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan


di Kota Parepare Tahun 2012 – 2016

Sumber : Dinas PKPK Kota Parepare


Ketersediaan Pangan

Standar angka ketersediaan energi 2200 kkal/kap/hari Standar angka ketersediaan protein 59 gram/kap/hari
Distribusi Pangan
Kenaikan
harga
pangan
Distribusi pangan merupakan
salah satu subsistem ketahanan 
pangan yang peranannya sangat
strategis, apabila tidak dapat 
terselenggara secara baik dan 
lancar, bahan pangan yang 
Gangguan
dibutuhkan masyarakat tidak
Distirbusi
akan terpenuhi.
Pangan

Rendahnya
Kelangkaan
akses
bahan
pangan
pangan
masyarakat

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Parepare 2017


Continue…

1 Pasar Lakessi

2 Pasar Labukkang
Lembaga distribusi pangan sebagai
sumber pokok pemenuhan
kebutuhan akan pangan di
Kota Pare-Pare yaitu : 3 Pasar Sumpang

4 Pasar Senggol

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Parepare 2017


Konsumsi Pangan

Standar konsumsi energi


2000 kkal/kap/hari

Target skor PPH tahun 2015


adalah 90

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Parepare 2017


Pengeluaran Konsumsi Penduduk

Semakin tinggi
pengeluaran untuk
konsumsi dapat dikatakan
semakin baik pula tingkat
ekonomi masyarakat.
Tingginya pengeluaran
penduduk dapat dilihat
Dari besarnya rata-rata
Pengeluaran penduduk
per bulan.
Continue…

Dengan melihat data


tersebut, dapat dikatakan
tingkat ekonomi
masyarakat di Kota
Parepare pada tahun
2016 secara umum sudah
baik dan layak walaupun
demikian masih ada
sebagian kecil masyarakat
Kota Parepare yang masih
memiliki penghasilan jauh
dari layak.
GIZI Depkes, RI 2016
• Upaya pengembangan kualitas SDM dengan
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat
dilaksanakan secara merata apabila sistem pelayanan
kesehatan yang berbasis masyarakat dapat dilakukan
secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau
semua sasaran yang membutuhkan layanan.

Adisasmito, 2007
• Balita termasuk kelompok yang rentan gizi disuatu
kelompok masyarakat dimana masa itu merupakan
masa peralihan antara saat disapih dan mulai
mengikuti pola makan orang dewasa.

www.themegallery.com
STATUS GIZI

Sumber : PSG 2016


Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

 Puskesmas  Nama Sasaran  Umur (Bulan)  BB I (kg)   BB II (kg)   BB III (kg)

 Lompoe Adam  46  9,6   9,9 9,9 


       (gizi Buruk) (gizi Buruk) (gizi Buruk)
   Afifah Nahda  21  7,5 7,8  8,2 
       (gizi Buruk) (gizi kurang) (gizi kurang)
 Lumpue  Afifah Humairah  29  7,2 6,9  6,9 
      (gizi Buruk) (gizi Buruk) (gizi Buruk)
   Nurul Azizah  38  8,9 9,4  9,1 
      (gizi Buruk) (gizi Buruk) (gizi Buruk)
 Madising Muh. Farhan  11  6,8  7,2  7,5 
      (gizi kurang) (gizi kurang) (gizi kurang)
   Muh. Fahri  8  6,2 6,7  7 
      (gizi kurang) (gizi kurang) (gizi kurang)
 Lapadde Ahmad Syarifuddin   29 8  7,4  7,8 
      (gizi Buruk) (gizi Buruk) (gizi Buruk)
   Ardiansyah  37  10 9,5  10 
      (gizi Buruk) (gizi Buruk) (gizi Buruk)
   Ahmad Firman  17  7,1 7  7,4 
      (gizi kurang) (gizi kurang) (gizi kurang)
 Lakessi Muh. fitrah   15 7,1  7,2  7,7 
      (gizi Buruk) (gizi Buruk) (gizi kurang) 
 Cempae Faira   6  6,2  6,5 6,8 
       (Normal) (Normal) (Normal)
  Delila 39   9,1 9,1  9,5 
(gizi Buruk) (gizi Buruk) (gizi Buruk)
www.themegallery.com
Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berdasarkan Tabel diatas kenaikan berat badan balita menurut Umur (BB/U) berat badan bulan pertama megalami
kenaikan sebesar 91.67% (11 Orang) dengan status gizi buruk. Pada bulan kedua kenaikan berat badan balita
sebesar 58,33% (6 Orang), kenaikan erat badan yang sedikit disebabkan karena ada balita yang sakit diaredan
demam sehingga nafsu makan balita menurun yang berpengaruh terhadap kenaikan berat badannya, pada bulan
ketiga kenaikan BB sebesar 75% (8 Orang) dan status gizi buruk 11 orang dan status gizi normal 1 orang
www.themegallery.com
Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
No Nama Sasaran Umur (Bln) TB (cm) Status Gizi
1. Adam  46 88 Sangat Pendek
2.  Afifah Nahda 21 73 Sangat Pendek
3.  Afifah Humairah 29 70 Sangat Pendek
4.  Nurul Azizah 38 82 Sangat Pendek
5. Muh. Farhan  11 68 Pendek
6. Muh. Fahri 8 63 Sangat Pendek
7. Ahmad Syarifuddin  29 73 Sangat Pendek
8.  Ardiansyah 37 84 Sangat Pendek
9.  Ahmad Firman 13 67 Sangat Pendek
10.  Muh. Fitrah 15 67 Sangat Pendek
11.  Faira 6 57 Sangat Pendek
12. Delila 39 80 Sangat Pendek

Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari kategori Tinggi Badan menurut Umur (TB/U
atau PB/U) dari dua belas balita terdapat sebelas balita yang status gizinya sangat
pendek dan satu balita dengan status gizi pendek.
www.themegallery.com
Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Berdasarkan Tabel diatas BB sebelum diadakan pendampingan yaitu berada pada kategori kurus, setelah
pendampingan yaitu berada pada kategori kurus, setelah pendampingan bulan pertama sekitar 58,33% dengan
status gizi normal (7 orang) dan 41,67% status gizi buruk. Setelah pendampingan kedua sekitar 66,67% balita
dengan status gizi normal dan 33,33% balita dengan status gizi kurus. Pada pendampingan ketiga sekitar 75%
balita dengan status gizi normal dan 25% dengan status gizi kurus.
www.themegallery.com
Continue…

Persentase Berat Badan Lahir Rendah Terhadap Bayi 10 Penyakit Tertinggi di


Lahir Yang Ditimbang di Pare-Pare Tahun 2011-2016 Kota Pare-Pare Tahun 2016
       
NO KODE PENYAKIT JUMLAH (%)
KASUS

1 Infeksi saluran nafas bagian atas 21,551 30.42


2 Hipertensi esensial 8,962 12.65
3 Demam yang tidak diketahui 8,312 11.73
sebabnya
4 Gastritis 6,496 9.17
5 Akut lainnya 5,218 7.37
6 Batuk 4,742 6.69
7 Sakit kepala 4,016 5.67
8 Penyakit pulpa dan jaringan 3,998 5.64
9 Influensa 3,796 5.36
10 Dermatitis 3,756 5.30

  TOTAL 70,847 100.00

Sumber : Profil Kesehatan Kota Parepare 2017


UPAYA PENANGANAN MASALAH
4 PANGAN DAN GIZI
UPAYA PENANGANAN MASALAH
PANGAN DAN GIZI

Salah satu bentuk kegiatan


perbaikan gizi yang dilakukan • Perbaikan pada pola makan disesuaikan dengan kebutuhan dan
yaitu penanganan Daerah Rawan kemampuan balita menerima makanan yang diberikan. Makanan
yang diberikan berupa formula 100 dengan frekuensi pemberian 4
Pangan (PDRP) bekerjasama sampai 6 kali pemberian selama 24 jam.
dengan kantor ketahanan pangan
Kota Pare-Pare dengan
memberikan Bantuan dan
pendampingan kepada 12 orang
balita kurang gizi yang berada di
• Jumlah pemberian sekitar 120 ml per saji/satu kali minum. Selain
Enam Puskesmas selama 3 bulan. susu diberikan pula vitamin dan biskuit MP-ASI. Bagi balita yang
Dengan adanya kegiatan ini berumur diatas satu tahun tetap diberikan makanan
pokok/makanan keluarga seperti biasanya
diharapkan kondisi dan status
gizi balita yang didampingi
mengalami perbaikan serta
pengetahuan keluarga
meningkat.
Ada beberapa hal yang
Kurangnya pengetahuan gizi orang mempengaruhi intake zat gizi
tua khususnya ibu merupakan salah yang saling berkaitan satu sama
satu penyebab kekurangan gizi lain yaitu:
pada balita. Maka dari itu selama
dilakukan pendampingan orang tua Jumlah dan Mutu Makanan
diberikan infromasi seputar
Daya Beli Keluarga
kesehatan khususnya
Gizi pada balita, dan diajarkan
Pendapatan keluarga
membuat formula 100 dengan
tujuan agar orang tua/pendamping Ketersediaan Makanan di keluarga
bisa mandiri dalam menangani dan
mengasuh balita. Tingkat pendidikan

Jenis pekerjaan kepala RT


DOKUMENTASI
5 KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN

• KONDISI PANGAN DI KOTA


2
PAREPARE SUDAH
MENCAPAI TARGET
• MASIH TERDAPAT MASALAH • PERLU KERJASAMA LINTAS
GIZI DI KOTA PAREPARE SEKTOR UNTUK MENGATASI
YANG KEMUNGKINAN MASALAH YANG ADA DI
DIKARENAKAN OLEH KOTA PARE-PARE
BEBERAPA FAKTOR

1 SARAN

Sumber : Kemenkes, 2014

Anda mungkin juga menyukai