ASAM BENZOAT
- Asam benzoat digunakan untuk
makanan dan minuman dengan pH
4,5 = sirup, selai, mentega, agar, sari
buah, sosis
- Dosis maksimum 0,1%
- Efektif untuk mencegah kapang
ASAM CUKA
- Asam cuka dapat dipakai sebagai
pengawet acar
- Natrium propionat atau kalsium
propionat dipakai untuk mengawetkan
roti dan kue kering.
- Asam fosfat yang biasa ditambahkan
pada beberapa minuman penyegar
juga termasuk zat pengawet.
ASAM SORBAT
Pada proses jus dan sari buah,
sorbat banyak digunakan pada tahap
pre-posessing bersama dengan sulfur
dioxide dan pasteurisasi untuk
menghambat reaksi kimia, enzymatik
dan kerusakan akibat mikroba seperti
fermentasi. Konsentrasi yang
digunakan sangat rendah yaitu 0,02-
0,1% sudah cukup untuk memperbaiki
keawetan produk soft drink.
NITRIT DAN NITRAT
- Senyawa nitrit dan nitrat digunakan
untuk mencegah tumbuhnya bakteri
pada produk daging olahan
- Natrium nitrat atau sendawa (NaNO3)
yang berfungsi untuk menjaga agar
tampilan daging tetap merah
Aplikasi Pengawetan dengan
Asam
Acar
Fermentasi pada produk susu
Pengawetan dengan Garam
Garam memberi sejumlah pengaruh bila
ditambahkan pada jaringan tumbuh-tumbuhan yang
segar. Pertama-tama garam akan berperan sebagai
penghambat selektif pada mikroorganisme pencemar
tertentu. Mikroorganisme pembusuk atau proteolitik dan
juga pembentuk spora, adalah yang paling mudah
terpengaruh walau dengan kadar garam yang rendah
sekalipun (yaitu sampai 6%). Mikroorganisme
patogenik, termasuk Clostridium botulinum dengan
pengecualian pada Streptococcus aureus, dapat
dihambat oleh konsentrasi garam sampai 10-12%.
Walaupun begitu, beberapa mikroorganisme terutama
jenis-jenis Leuconostoc dan Lactobacillus, dapat
tumbuh cepat dengan adanya garam dan terbentuknya
asam untuk menghambat organisme yang tidak
dikehendaki.
Garam juga mempengaruhi
aktivitas air (aw) dari bahan, jadi
mengembalikan pertumbuhan
mikroorganisme dengan suatu metoda
yang bebas dari pengaruh racunnya.
Beberapa organisme seperti bakteri
halofilik dapat tumbuh dalam larutan
garam yang hampir jenuh, tetapi
mikroorganisme ini membutuhkan
waktu penyimpanan yang lama untuk
tumbuh dan selanjutnya terjadi
pembusukan.
Aplikasi Pengawetan dengan
Garam
Penggaraman Ikan
Penggaraman ikan dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yakni:
- Penggaraman kering (dry salting) dengan
menggunakan garam kering ; ikan disiangilalu
dilumuri garam dan disusun secara berlapis-lapis
dengan garam.
- Penggaraman basah (brine salting) dengan
menggunakan larutan garam jenuh ; ikan ditumpuk
dalam bejana/wadah kedap air lalu diisi dengan
larutan garam.
- Penggaraman kering tanpa wadah kedap air (kench
salting); hampir sama dengan cara (1), tetapi karena
wadah yang digunakan tidak kedap air, maka
- Penggaraman yang diikuti dengan
proses perebusan (pindang) atau
mencelupkan dalam larutan garam
panas (cue)
Telur Asin. Fungsi garam di sinisama
dengan penggaraman ikan yaitu menarik
air sampai kadar air tertentu sehingga
bakteritidak dapat berkembang lagi.
Acar. Proses penggaraman dilakukan
pada tahap awal pembuatan acar
dengan cara fermentasi. Terkadang
dilakukan penambahan gula sebanyak
1% apabila sayur atau buah yang
digunakan berkadar gula rendah.Jadi,
acar dibuat dengan kombinasi dua cara
pengawetan yakni penggaraman dan
fermentasi.
Pengawetan dengan Gula
Penggulaan adalah proses pengolahan dan
pengawetan menggunakan gula pada
konsentrasi tinggi. Gula tersebut berfungsi
untuk memberi rasa pada produk dan
mengawetkan produk dengan menghambat
bakteri yang menyebabkan pembusukan.